Proposal Pts
Proposal Pts
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru mempunyai tugas yang sangat mulia, masa depan bangsa ini banyak ditentukan
oleh guru, sehingga para guru tidaklah ringan memikul tanggungjawab yang besar
kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Pada saat ini pekerjaan
guru diakui sebagai suatu profesi, diharapkan guru memiliki, menguasai ketrampilan
yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Guru yang memiliki
telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada guru dengan memberikan
tunjangan profesi guru bagi yang sudah memiliki sertifikasi sebagai guru sebesar satu
Diantara kewajiban sebagai guru yang harus dikerjakan untuk melayani peserta didik
dalam setiap awal semester yaitu merencanakan pembelajaran, tidak sedikit guru
dalam menyiapkan atau menyusun secara tertulis perencanaan ini belum sempurna
dan bahkan ada yang tidak menyusun. Tentu hal ini sangat terkait dengan kesadaran
ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah lain seperti
desain pembelajaran, skenario pembelajaran. RPP memuat KD, indikator yang akan
target para guru hanya memenuhi sebatas mengumpulkan menurut waktu yang telah
karena berbagai alasan diantaranya; tidak mau membuat, tidak sempat membuat,
perencanaan pembelajaran atau RPP dapat ditingkatkan dengan baik sesuai kaidah-
baik, maka dalam proses pelaksanaan pembelajaran juga akan baik, sehingga
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka rumusan
kesulitan?
E. Tujuan Penelitian
menyusun RPP.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi Guru
a. Dapat mengetahui cara yang mudah dan efektif dalam menyusun RPP
2. Bagi Sekolah
1. Guru
Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 ”Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Selanjutnya UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan, ”pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”
PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan, ”pendidik
(guru) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah tenaga pendidik
yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, dan bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
2. Kompetensi Guru
Menurut PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, bahwa Kompetensi merupakan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Depdiknas (2004:4) kompetensi diartikan, ”sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak” .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kompetensi adalah sebagai suatu
kecakapan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berkat pengetahuan, keterampilan
ataupun keahlian yang dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan
kualitas guru yang sebenarnya. Keprofesionalan seorang guru akan ditunjukan dalam
kemampuannya atau penguasaan kompetensi dalam menjalankan tugasnya sebagai
guru.
Menurut PP Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa, ada empat
kompetensi yang harus dikuasi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (1)
kompetensi pedagogis; (2) kompetensi kepribadian; (3) kompetensi sosial; dan (4)
kompetensi professional.
3. Motivasi
Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor
yang datang dari dalam maupun yang datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor
tersebut, motivasi merupakan factor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan
factor-faktor lain kearah peningkatan kinerja pegawai atau guru. Callahan and Clark
(dalam Mulyasa,2002: 120) mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga
pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah tujuan
tertentu. Dari pendapat itu dapat dikemukakan bahwa motivasi yang positif dapat
mendorong minat, perhatian, dan keinginan untuk meningkatkan kinerja.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu kekuatan atau daya pendorong yang dihasilkan dari keinginan
seseorang untuk memuaskan kebutuhannya.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tugas guru dalam merencanakan pembelajaran adalah menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran, ini bagian dari administrasi guru.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Silabus juga merupakan sebagian sub-sistem
pembelajaran yang terdiri dari atau yang satu sama yang lain saling berhubungan
dalam rangka mencapai tujuan. Hal penting yang berkaitan dengan pembelajaran
adalah penjabaran tujuan yang disusun berdasarkan indikator yang ditetapkan.
Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 disebutkan bahwa, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang
terdiri atas beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
PP No. 19 Tahun 2005 pasal 20 menyatakan bahwa, RPP minimal memuat sekurang-
kurangnya lima komponen yang meliputi: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi ajar,
(3) metode pengajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian hasil belajar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP yaitu sebagai berikut: (a) RPP
disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih, b) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang harus
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetenrsi dasar, c) tujuan pembelajaran
dapat mencakupi sejumlah indikator, atau satu tujuan pembelajaran untuk beberapa
indikator, yang penting tujuan pembelajaran harus mengacu pada pencapaian
indikator, d) kegiatan pembelajaran dibuat setiap pertemuan, bila dalam satu RPP
terdapat 3 kali pertemuan, maka dalam RPP tersebut terdapat 3 langkah
pembelajaran, e) satu indikator dapat dibuat untuk lebih dari satu kali pertemuan.
5. Kerangka berfikir
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik perlu menyusun perencanaan
pembelajaran dengan baik pula, yaitu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Guru seharusnya memahami mengenai tugasnya dan mempunyai tanggungjawab
dalam mencapai keberhasilan peserta didiknya, motivasi harus selalu tumbuh dan
ditingkatkan agar dalam melaksanakan tugasnya dapat berhasil dengan baik.
Kemauan dan kemampuan menyusun RPP dengan cara diskusi diharapkan akan
diperoleh RPP yang baik dan menjadi acuan dalam mengajarnya.
Penelitian ini didesain agar guru dalam menyusun RPP dengan berdiskusi, sehingga
saling memperoleh pendapat dan masukan, karena selama ini guru dalam menyusun
RPP dilakukan mandiri tanpa ada masukan dari guru lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam PTS ini adalah 6 guru di SMK N TEPUS.
2. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah dilaksanakan di SMK N TEPUS Kabupaten
Gunungkidul, dimana tempat peneliti melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah.
3. Waktu Penelitian
PTS ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 selama
kurang lebih satu setengah bulan mulai Juli sampai dengan September 2011.
4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah, yaitu sebuah penelitian yang
merupakan kerjasama antara peneliti dan guru, dalam meningkatkan kemampuan
guru agar menjadi lebih baik dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
guru dalam menyusun RPP. Selanjutnya peneliti memberikan alternatif atau usaha
guna meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal
sampai akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur
sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dkk.
Prosedur ini mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat kegiatan tersebut saling terkait dan secara
urut membentuk sebuah siklus. Penelitian Tindakan Sekolah merupakan penelitian
yang bersiklus, artinya penelitian dilakukan secara berulang dan berkelanjutan
sampai tujuan penelitian dapat tercapai.”
Pengamatan/
Refleksi I
pengumpulan data I
Refleksi II Pengamatan/
pengumpulan data II