Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi yang efektif khususnya komunikasi antar personal merupakan tema yang
penting, karena semua komunikasi manusia yang dilaksanakan pada semua konteks yang
bertujuan menghasilkan komunikasi yang efektif . (Billie J. Walstroom 1992:133)

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan


paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya. (Muhammad, 2005)

Gangguan dalam sistem komunikasi adalah sesuatu yang membuat pesan yang
disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan dapat bersumber dari unsur-
unsur komunikasi, misalnya dari komunikator, komunikan, pesan, media, atau saluran yang
mengurangi usaha bersama untuk memberikan makna yang sama atas pesan. Akibat
gangguan itu, maka seperti kata Vadim Kotelnikov dalam ten3 East-West: saya tahu bahwa
anda percaya anda memahami apa yang anda piker tentang perkataan saya, tetapi saya tau
persis apakah anda mengerti apa yang saya maksudkan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antarpersonal yang efektif ?


2. Apa yang dimaksud dengan hambatan komunikasi?
3. Apa yang dimaksud dengan jenis-jenis hambatan komunikasi antar personal?
4. Apa yang dimaksud dengan periksa dan atasi faktor penghambat komunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi antarpersonal yang efektif.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hambatan komunikasi.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jenis-jenis hambatan komunikasi antar
personal.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan periksa dan atasi faktor penghambat
komunikasi.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai komunikasi kesehatan


khususnya tentang perencanaan dan komunikasi yang efektif.
2. Bagi pembaca, sebagai sumber pengetahuan mengenai komunikasi kesehatan selain
buku-buku pelajaran lainnya
3. Sebagai gambaran dan acuan agar dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan makalah
pada waktu yang akan datang.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi antarpersonal yang efektif

Komunikasi yang efektif khususnya komunikasi antar personal merupakan tema yang
penting, karena semua komunikasi manusia yang dilaksanakan pada semua konteks yang
bertujuan menghasilkan komunikasi yang efektif.

Menurut Billie J. Walstroom (1992:133), komunikasi antarpersonal ditentukan oleh:

1. Menghormati pribadi oranglain


2. Mendengarkan dengan senang hati
3. Mendengarkan tanpa menilai
4. Keterbukaan terhadap perubahan dan keragaman
5. Empati
6. Bersikap tegas
7. Kompetensi komunikasi

Menurut Saudra Hybels dan Richard L. Weaver II (1992) komunikasi yang efektif harus
memperhatikan beberapa syarat, yaitu:

1. Jenis keterampilan komunikasi macam manakah yang paling banyak dibutuhkan


2. Jenis keterampilan berkomunikasi macam manakah yang dirasakan paling sulit
3. Jika ada kesulitan dimanakah seseorang dapat memperoleh bantuan
4. Manakah waktu yang tepat untuk memperbaharui keterampilan berkomunikasi

Menurut William Gudykunst (1961;23), komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu


kemampuan untuk:

1. Memisahkan secara jelas cara-cara mendeskripsi, menginterpretasi, dan


mengevaluasi pesan
2. Menggunakan umpan balik
3. Mendengarkan secara efektif
4. Bermetakomunikasi

2.2 Hambatan Komunikasi

Berbagai ulasan tentang komunikasi(kesehatan) yang dimulai dari dasar-dasar


komunikasi, peranan komunikator, rancangan pesan, pilihan media, analisis audiens, dan dampak
komunikasi.

Dalam setiap proses komunikasi baik linear, interaktif maupun transaksi, kita selalu
menemui gangguan atau hambatan. Berbicara tentang gangguan komunikasi, kita dapat
3
mengartikannya sebagai “sesuatu” yang menghalangi kelancaran peralihan pesan atau informasi
dari sumber kepada penerima. Konsep tentang gangguan komunikasi diperkenalkan untuk
pertama kalinya oleh Shannon dan Weaver yaitu: berkaitan erat dengan gangguan mekanis dalam
pengalihan informasi dari sumber kepada penerima yang dilukiskan selalu mengalami distorsi
atau interferensi dari gelombang udara yang pada akhirnya mengganggu kelancaran pengalihan
pesan. Distorsi yang ditimbulkan oleh gelombang udara tersebut sama seperti ketika anda merasa
terganggu oleh suara “berisik” pada siaran radio atau televisi anda terganggu karna muncul butir-
butir pasir dilayar sehingga anda tidak dapat menikmati siaran televisi dengan baik.

2.3 Jenis-jenis Hambatan Komunikasi Antarpersonal

kita dapat menggolongkan beberapa macam hambatan komunikasi sebagai berikut:

1. Fisik adalah berupa interferensi dengan transmisi fisik isyara atau pesan lain, misalnya
desingan mobil yang lewat, degungan computer, kaca mata, dan lain-lain.
2. Teknis adalah berupa gangguan pada alat-alat teknis sehingga kita tidak dapat
berkomunikasi dengan baik.
3. Psikologis adalah interferensi atau mental, misalnya kita berprasangka sosial terhadap
orang lain, streotip yang negative, salah mempresepsi orang lain, konsep diri yang tidak
jelas sehingga membuat kita merasa rendah diri, kurang percaya diri, kebutuhan dan
keinginan yang tidak terpenuhi, emosi yang tidak terkendali, dan lain-lain.
4. Sosiologis dan antropologis adalah benturan Antara kepentingan kiya dengan nilai dan
norma budaya komunitas atau masyarakat, hambatan struktur dan stratifikasi sosial,
etnosentrisme, sikap diskriminatif, dan lain-lain.
5. Bahasa adalah perbedaan Bahasa, perbedaan penerapan tata Bahasa seperti semantik,
fonem, aksen, jargon, argot yang membuat pembicara dan pendengar memberi makna
yang berlainan atas pesan. Demikian juga perbedaan ketika menafsirkan symbol
komunikasi non verbal seperti kinesik, prokesemik, haptik, paralinguistic, dan lain-lain.

Variabel Sebab gangguan

Sumber atau pengirim  Gangguan internal(psikologis,


fisiologis)
 Daya memperhatikan, kecemasan,
ketakutan.

4
 Tidak atau kurang berkompoten
 Tidak atau kurang trampil lisan dan
tertulis
 Tidak efektif merumuskan tujuan
komunikasi
 Tidak atau kurang
kredibel(pendidikan, pengalaman,
kekuasaan, dan wewenang)

Hambatan pada etos, pathos dan logos

Econding (oleh sumber)  Tidak bisa menyandi gagasan


kedalam symbol Bahasa secara
tepat.
 Miskin informasi

Pesan  Pilihan struktur pesan, gaya pesan,


daya Tarik pesan yang tidak sesuai
dengan minat komunikan
 Pesan yang ambigu
 Pesan terlalu pendek atau terlalu
panjang
 Perbedaan kultural atas makna pesan

Saluran  Gangguan eksternal(lingkungan)


 Pesan yang tidak sesuai dengan
media

Decoding (oleh penerima)  Tidak bisa menyandi gagasan


kedalam symbol Bahasa secara tepat
 Miskin informasi

Penerima  Gangguan internal


 Daya memperhatikan, kecemasan,
ketakutan
 Tidak atau kurang berkompoten
 Tidak atau kurang trampil
berkomunikasi lisan atau tertulis
 Tidak atau kurang kredibel

Umpan balik  Gangguan eksternal

5
 Tanggapan yang tidak tepat

Gangguan  Internal
 Eksternal

Bidang pengalaman Perbedaan beda pengalaman –menghasilkan


bias informasi

Pertukaran makna Hambatan budaya

2.4 periksa dan atasi faktor penghambat komunikasi

1. Tidak mengenal audiens


Banyak orang gagal berkomunikasi karena tidak mengenal komunikan yang
menjadi sasaran komunikasi. Jika tidak mengenal karakteristik komunikan (lihat analisi
audiens), komunikasi yang kita lakukan tidak efektif. Apa yang anda informasikan tidak
diterima, tidak dimengerti, atau diterima namun tidak mengubah sikap komunikan.
2. Tidak tahu bagaimana penerima menyerap komunikasi
Selain komunikator tidak mengenal komunikan, faktor lain yang menyebabkan
gagalnya komunikasi adalah kita tidak mengetahui bagaimana cara komunikan menyerap
informasi yang kita kirimkan. Selidikilah, ada orang yang suka menerima informasi lisan
tampak muka, namun ada orang yang lebih suka menerima telepon, ada komunikan yang
lebih suka kalo pesan penting dari anda dituliskan daripada mengirimkannya lewat orang
ketiga, adapula orang yang lebih suka mendengarkan radio daripada menonton televise,
dan lain-lain. Kalo kita mempelajari cara komunikan menyerap informasi, maka
komunikasi kita akan efektif.
3. Tidak tahu pola komunikasi budaya
Periksa lah diri anda melalui self-concept, keterampilan mana yang paling banyak
di butuhkan kalau anda melakukan komunikasi kesehatan di desa jika dibandingkan
dengan di kota?jika anda berhadapan dengan orang yang dating dari latar belakang Low
Context Culture, sementara anda sendiri datang dari High Context Culture, anda tidak
perlu menguraikan pesan secara terinci.
4. Jarang melakukan evaluasi respons komunikasi
Setiap kali anda berkomunikasi, evaluasilah selalu kecepatan respons anda
terhadap pesan atau tampilan orang lain. Apakah mungkin anda makin mudah
berkomunikasi atau makin sulit memahami orang lain. Apakah anda mudah percaya pada
isi pesan atau pada orang lain yang mengemukan suatu gagasan atau informasi.
5. Tidak tahu kebiasaan berkomunikasi lisan
Kebanyakan komunikasi antarpersonal dalam budaya kita dilakukannsecara lisan.

6
a) Pengaruh status senioritas dalam komunikasi lisan, apakah orangh tua dibiarkan
lebih banyak bicara daripada anak muda
b) Perhatikan isyarat apa yang boleh dikatakan dan tidak boleh dikatakan
c) Bagaimana cara anda mengatakan (langsung ke tujuan atau berputar-putar)
d) Perhatikan dengan siapa berkomunikasi antarbudaya
6. Tidak terbiasa mendengarkan
Sebagai penelitian tentang kebiasaan mendengarkan menunjukan bahwa lebih dari
separuh perhatian dalam berkomunikasi dicurahkan untuk mendengarkan (53%), 17%
untuk membaca, 16% untuk berbicara dan 14% untuk menulis.
7. Tidak bisa membuka diri dalam percakapan.
Ada dua jenis percakapan: aggressive talk (percakapan agresif) dan reggretable
talk (percakapan yang sebetulnya tak perlu terjadi). Kedua taktik percakapan ini
bertujuan untuk membuka diri, namun hal ini sangat tergantung dari asumsi bahwa semua
relasi atau komplikasi antar personal dibentuk oleh peran komunikator sebagaimana yang
diharapkan oleh komunikan.
Ada banyak teori yang membahas hal pengungkapan diri kitakepada komunikan dalam
relasi antarpersonal. Di sini adalah teori Joseph Luft dan Harry Ingham, yang
menggambarkan self-disclosure dari seorang komunikator.
Jika di analisis, ada 4 tipe manusia dalam cara mengungkapkan diri :
a) Orang yang open minded person or of ideal window
b) Orang yang tampil ibarat banteng mabuk yang menabrak toko cina (exhibitionist
or bull in china shop
c) Orang yang suka menyendiri , sifat orang ini seperti penyu (loner and loner as
turtle)
d) Orang yang memiliki tipe interviewer. (Hall,Jay,1988)
Bagan “ Jendela Johari” menunjukan 4 bidang, masing-masinng bidang menjelaskan
tentang suatu informasi tentang status suatu informasi yang diketahui oleh komunikator
(self) dengan yang diketahui oleh komunikan (others). Jika dirinci, ke-4 bidang itu
adalah:
a) Open pane : bidang terbuka, yang menggambarkan situasi dimana ada suatu
informasi tentang diri kita (komunikator) yang diketahui oleh komunikan
b) Blind Pane : bidang buta, yang menggambarkan situasi dimana ada suatu
informasi tentang diri kita yang tidak diketahui diri sendiri (komunikator) namun
diketahui orang lain (komunikan)
c) Hidden Pane : bidang tersembunyiyang menggambarkan situasi dimana ada
informasi tentang diri kita yang diketahui oleh diri sendiri (komunikator) maupun
orang lain (komunikan)
d) Unknown Pane : bidang tidak dikenal, yang menggambarkan situasin dimana ada
informasi tentang diri kita yang tidak diketahui oleh diri sendiri (komunikator)
maupun orang lain (komunikan)

7
Ubah relasi Antara komunkatordengan komunikan melalui “pengungkapkan diri”, atau
dalam model diatas dapat dicoba melalui perbesaran bidang.
a) Jika bidang 1 diperbesar, kita akan menemukan seorang pribadi (komunikator)
yang ideal, orang yang selalu terbuka dengan orang lain (open minded person or
of ideal)
b) Jika bidang 2 diperbesar, kita akan menemukan seorang pribadi yang terlalu
menonjolkan diri namun buta terhadap dirinya sendiri. Orang ini seperti banteng
mabuk yang menabrak toko cina (exhibitionist or bul in china shop)
c) Jika bidang 3 diperbesar, kita akan menemukan seorang pribadi yang suka
menyendiri. Sifat orang ini seperti penyu (loner and loner as turtle)
d) Jika bidang 4 diperbesar, kita akan menemukan seorang pribadi yang tahu
banyak tentang orang lain namun dia menutup dirinya sendiri (tipe interview).
8. Tidak tahu strategi mennggunakan media

Kerapkali kita gagal berkomunikasi karena kita tidak tahu strategi menggunakan
media. Perhatikan bahwa anda lebih banyak menggunakan media sensoris atau pesan non
verbal dalam komunikasi antarpersonal jika dibandingkan dengan komunikasi dengan
public atau massa. Anda harus dapat membedakan bahwa pesan suara itu disampaikan
lewat radio ( mementingkan suara) dan bukan surat kabar yang lebih mengutamakan
efektivitas penggunaan ruang.

9. Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis


Banyak orang gagal berkomunikasi karena terlalu mengandalkan komunikasi
lisan, padahal pesan yang mau disampaikan itu begitu penting. Oleh karena itu, perlu
mengalihkan pesan ke dalam bentuk lisan. Dalam komunikasi massa seperti surat kabar
dibutuhkan kemahiran menulis berita dan opini unuk Bahasa mata, sedangkan pada radio
dibutuhkan penulisan Bahasa untuk Bahasa telinga, sedangkan anda membutuhkan cara
penulisan tersendiri untuk ragam Bahasa televisi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi yang efektif khususnya komunikasi antar personal merupakan tema yang
penting, karena semua komunikasi manusia yang dilaksanakan pada semua konteks yang
bertujuan menghasilkan komunikasi yang efektif.

Berbagai ulasan tentang komunikasi(kesehatan) yang dimulai dari dasar-dasar komunikasi,


peranan komunikator, rancangan pesan, pilihan media, analisis audiens, dan dampak
komunikasi. Beberapa macam hambatan komunikasi yaitu: fisik, teknis,pisikologis,
sosiologis, dan bahasa.

Factor penghambat komunikasi, Tidak mengenal audiens, Tidak tahu bagaimana penerima
menyerap komunikasi, Tidak tahu pola komunikasi budaya, Jarang melakukan evaluasi
respons komunikasi, Tidak tahu kebiasaan berkomunikasi lisan, Tidak terbiasa
mendengarkan , Tidak bisa membuka diri dalam percakapan, Tidak tahu strategi
mennggunakan media, dan Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis.

3.2 Saran

1. Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan mengumpulkan
referensi agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi dan pembahasan yang lebih baik
lagi.

2. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah pelajaran khususnya
materi kewarganegaraan dan dapat mengamalkannya serta mengingatkan penulis untuk
memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

9
Bab IV

Daftar Pustaka

Akira Mihayara, Toward Theorizing Japanese Interpersonal k

10

Anda mungkin juga menyukai