Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL JUDUL (BAB I)

“PENGARUH KONSENTRASI ZAT PERATA


KHUSUS PADA PROSES PENCELUPAN KAIN
RAJUT POLIESTER DENGAN ZAT WARNA
DISPERSI TERHADAP MUTU HASIL PENCELUPAN”

KARYA TULIS TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Dipertahankan dalam Sidang Ujian Akhir


Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Lulus Pendidikan Program
Diploma Empat

Disusun oleh :
Nama : Vany Leany Nainggolan
NPM : 13020095
Jurusan : Kimia Tekstil
Dosen Pembimbing : Dede Karyana S.Teks, M.Si

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2017
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan yang ketat antar industri tekstil dewasa ini, mendorong perusahaan
tekstil untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain agar dapat tetap bertahan di
pasaran. Usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk tekstil, tidak
hanya dengan menerapkan teknologi tinggi, tetapi juga tertuju pada efisiensi
proses produksi, dimana dengan biaya produksi yang lebih rendah tetapi dapat
menghasilkan produk yang bermutu tinggi.

Produk tekstil sekarang ini sebagian besar didominasi oleh kain-kain yang
terbuat dari serat sintetik. Poliester merupakan bahan tekstil yang paling banyak
digunakan dibandingkan dengan serat lainnya. Hal ini disebabkan poliester
mempunyai sifat-sifat yang baik seperti kekuatan, ketahanan kusut, kestabillan
dimensi, elastisitas dan ketahanan terhadap zat kimia. Salah satu teknologi
dalam industri tekstil adalah teknologi pencelupan, yaitu teknik pemberian warna
pada bahan tekstil secara merata dan permanen. Pencelupan kain rajut poliester
dilakukan di PT Indo Taichen Textile Industry adalah dengan metoda suhu dan
tekanan tinggi (HT/HP), yang selanjutnya dilakukan proses pencucian reduksi.

Mutu hasil pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi yang sesuai
dengan definisi pencelupan yaitu memberikan warna, secara merata dan
permanen merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh karena itu dengan
penambahan zat perata khusus yang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai zat
pendispersi, zat perata, dan zat penggelembung serat perlu diketahui konsentrasi
yang digunakan pada proses penambahan zat perata khusus agar masing-
masing fungsi yang dimiliki oleh zat perata khusus berfungsi dengan optimal dan
hasil pencelupan sesuai dengan mutu pencelupan yang diinginkan baik.

Proses pencelupan yang dilakukan di PT Indo Taichen Textile Industry


menggunakan metoda HT/HP dengan menggunakan mesin Jet Dyeing dengan
vlot 1:12. Penggunaan zat perata khusus yang memiliki tiga fungsi diantaranya
zat pendispersi yaitu berfungsi untuk mendispersi zat warna dispersi menjadi zat
warna monomolekular agar pada proses pencelupan zat warna dapat terdispersi
kedalam serat poliester yang bersifat anionic surfaktan, lalu fungsi kedua yaitu
sebagai zat perata yang berfungsi untuk meratakan zat warna yang terdispersi
kedalam serat dengan memperbesar molekul serat sehingga migrasi serat
menjadi lebih besar yang bersifat nonionik surfaktan, dan ketiga adalah sebagai
zat penggelembung serat poliester yaitu zat pelarut organik. Oleh sebab itu
penambahan konsentrasi zat perata khusus pada proses pencelupan kain
poliester dengan zat warna dispersi harus tepat agar mutu pencelupan yang
diinginkan tercapai dan optimal.

Dengan latar belakang masalah tersebut, maka dilakukan percobaan dengan


memvariasikan konsentrasi zat perata khusus yang digunakan agar
mendapatkan kondisi proses yang optimum.

1.2. Identifikasi Masalah

Proses pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi dengan


penambahan zat perata khusus yang diidentifikasi dapat mempengaruhi mutu
hasil pencelupan karena kandungan zat perata khusus yang berfungsi sebagai
zat pendispersi yang dapat mendispersi zat warna sehingga warna yang
terdispersi akan lebih tua dibandingkan dengan zat warna yang kurang
terdispersi dan zat perata yang dapat meningkatkan migrasi zat warna
kepermukaan serat, dan zat penggelembung serat agar zat warna dispersi
masuk kedalam permukaan serta sehingga perlu diketahui konsentrasi yang
tepat agar masing-masing fungsi yang dimiliki zat perata khusus dapat bekerja
secara optimal dan hasil pencelupan yang dihasilkan sesuai dengan permintaan
buyer.

Zat perata khusus yang digunakan di departemen pencelupan PT Indo Taichen


Textile Industry adalah jenis hydrophilic agent SUNSOLT YK-DB yang
mengandung noninoik surfaktan, anionic surfaktan, pelarut organik dan air
ditambahkan sebelum zat warna dispersi sehingga surfaktan nonionik bekerja
terlebih dahulu untuk memperbesar migrasi pada serat, dan kemudian
penambahan zat warna setelah 15 menit zat hydrophilic agent dimasukkan,
kemudian surfaktan yang bersifat anionik yang berfungsi untuk mendispersikan
zat warna dispersi menjadi monomolekuler, dan adanya pelarut organik yang
berfungsi untuk penggelembung serat. Dengan demikian perlu dicari konsentrasi
zat perata khusus yang sesuai agar pada proses pencelupan dapat berjalan
dengan baik dan hasil yang didapatkan sesuai dengan permintaan buyer.

Untuk mengetahui hasil dari percobaan ini, dilakukan pengujian terhadap hasil
pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi pengujian yang
dilakukan adalah pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian,
spektrofotometer untuk menguji ketuaan warna (K/S) dan kerataan warna.

1.3. Maksud dan Tujuan

Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh zat perata khusus


pada proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi pada
mutu hasil pencelupan.

Sedangkan tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mencari konsentrasi zat
perata khusus yang tepat untuk digunakan dalam menghasilkan mutu
pencelupan yang baik.

1.4. Kerangka Pemikiran

Pemilihan resep pada proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna
dispersi sangat mempengaruhi hasil pencelupan untuk menghasilkan hasil
celupan yang sesuai dengan permintaan buyer, sehingga perlu diketahui
kebutuhan setiap zat yang diperlukan.

Proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi tidak dapat
berlangsung apabila tidak menggunkan zat perata khusus, karena zat warna
dispersi merupakan zat warna yang tidak dapat larut dalam air sehingga dalam
proses pencelupannya perlu menggunakan zat perata khusus yang mengandung
anionik surfaktan agar zat warna dapat terdispersi menjadi monomolekuler
sehingga zat warna dapat masuk kedalam permukaan serat dan dapat berikatan
dengan serat poliester yaitu ikatan fisika. Serat poliester merupakan serat yang
tersusun secara rapat, oleh karena itu pada proses pencelupan kain poliester
diperlukan zat perata atau zat yang berfungsi untuk memperbesar migrasi serat,
sehingga diperlukan zat perata khusus yang mengandung nonionik surfaktan
untuk memperbesar migrasi serat dan berfungsi agar zat warna dapat masuk
kedalam serat secara merata, penggunaan pelarut organik yang berfungsi
sebagai zat penggelembung serat sehingga dapat membantu masuknya zat
warna kedalam permukaan serat.

Kondisi proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi adalah
menggunakan suhu tinggi dan tekanan tinggi sehingga proses dapat
berlangsung dengan baik. Penggunaan zat perata khusus sangat mempengaruhi
hasil pencelupan terutama ketuaan warna yang dihasilkan, sehingga perlu
diketahui konsentrasi yang tepat digunakan untuk proses pencelupan yang dapat
mempengaruhi mutu pada hasil pencelupan.

Pengamatan yang akan dilakukan terdiri dari tiga pengujian untuk mengetahui
mutu hasil pencelupan, sehingga pabrik PT Indo Taichen Textile Industry dapat
menetapkan konsentrasi yang baik digunakan untuk pencelupan kain rajut
poliester dengan zat warna poliester.

1.5. Metodologi Penelitian

1. Identifikasi masalah

2. Studi kepustakaan

Pengumpulan data dengan melakukan studi literatur kepustakaan yang memiliki


kaitan dengan objek permasalahan yang diamati untuk mempelajari dan
mengetahui langkah yang ditempuh untuk mengatasinya.

Melakukan percobaan skala Laboratorium terhadap kain rajut poliester jenis poly
double knit flat back mest hasil pencelupan dengan zat warna dispersi yang telah
diproses hingga akhir proses pencelupan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak
5 buah sampel dari masing-masing variasi konsentrasi zat hydrophilic agent yaitu
0,5 mL/L, 1 mL/L, 1,5 mL/L, 2 mL/L dan 2,5 mL/L dengan berat kain rajut
poliester yaitu 5 gr. Dari masing-masing variasi konsentrasi zat hydrophilic agent
dilakukan 5 percobaan pada kondisi yang sama, lalu dilakukan evaluasi daya
tahan luntur warna terhadap pencucian, lalu evaluasi dengan mesin
spektrofotometer untuk mengetahui nilai ketuaan warna dan kerataan warna, dari
hasil pencelupan masing-masing contoh uji yang berbeda konsentrasi zat perata
khusus yang digunakan. Setelah itu, diambil 3 data atau nilai untuk dilihat
rentang perbedaan nilainya dekat supaya didapatkan hasil rata-rata dari ketiga
data tersebut. Data hasil pengamatan diuji menggunakan grafik.

3. Pengolahan data dan diskusi

Pengamatan dan diskusi terhadap para karyawan PT Indo Taichen Textile


Industry yang bertugas dalam menangani proses yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diamati penulis.

1.6. Lokasi Pengamatan

Pengamatan dan pengujian yang dilakukan di Laboratorium Departemen Dyeing


PT Indo Taichen Textile Industry Jalan Raya Serang Km 3 (Jalan Kalisabi Km 4)
Desa Uwung Jaya, Cibodas Tangerang 15138 Kota Tangerang, Banten
Indonesia.

Evaluasi pengujian daya tahan luntur warna terhadap pencucian dilakukan di


Laboratorium evaluasi tekstil Kampus Politeknik STT Tekstil Bandung Jalan
Jakarta no 31.

1.7. Diagram Alir

Diagram alir proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna disperse
dapat dilihat pada gambar 1.1
Kain Rajut Poliester 100%

Pencelupan kain poliester dengan :

 Zat warna dispersi (Me yellow brown WSP) : 0,50 %


 Zat warna dispersi (Me navy blue WSP) : 1,75 %
 Zat warna dispersi (Me black WSP) : 5,0 %
 Sodium Asetat : 0,5 g/L
 Asam Asetat : 0,3mL/L
 Sunsolt YK-DB variasi ( 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5)mL/L
 Suhu : 130 oC
 Waktu : 30 menit
 Vlot : 1 : 10

Pencucian Reduksi dengan resep :

 Soda Kostik : 1.5 g/L


 Natrium Hidrosulfit : 3 g/L
 Suhu ( oC ) : 70 oC
 Waktu : 15 menit
 Vlot : 1 : 12

Dilanjutkan pencuci dingin kemudian pembilasan akhir


dan dikeringkan

Pengujian :
 Ketuaan warna ( K/S )
 Kerataan warna
 Daya tahan luntur warna terhadap pencucian
Mengetahui,

Ketua Jurusan Kimia Tekstil

Maya Komalasari S.ST

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dede Karyana S.Teks, M.Si

Anda mungkin juga menyukai