Disusun oleh :
Nama : Vany Leany Nainggolan
NPM : 13020095
Jurusan : Kimia Tekstil
Dosen Pembimbing : Dede Karyana S.Teks, M.Si
Persaingan yang ketat antar industri tekstil dewasa ini, mendorong perusahaan
tekstil untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain agar dapat tetap bertahan di
pasaran. Usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk tekstil, tidak
hanya dengan menerapkan teknologi tinggi, tetapi juga tertuju pada efisiensi
proses produksi, dimana dengan biaya produksi yang lebih rendah tetapi dapat
menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
Produk tekstil sekarang ini sebagian besar didominasi oleh kain-kain yang
terbuat dari serat sintetik. Poliester merupakan bahan tekstil yang paling banyak
digunakan dibandingkan dengan serat lainnya. Hal ini disebabkan poliester
mempunyai sifat-sifat yang baik seperti kekuatan, ketahanan kusut, kestabillan
dimensi, elastisitas dan ketahanan terhadap zat kimia. Salah satu teknologi
dalam industri tekstil adalah teknologi pencelupan, yaitu teknik pemberian warna
pada bahan tekstil secara merata dan permanen. Pencelupan kain rajut poliester
dilakukan di PT Indo Taichen Textile Industry adalah dengan metoda suhu dan
tekanan tinggi (HT/HP), yang selanjutnya dilakukan proses pencucian reduksi.
Mutu hasil pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi yang sesuai
dengan definisi pencelupan yaitu memberikan warna, secara merata dan
permanen merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh karena itu dengan
penambahan zat perata khusus yang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai zat
pendispersi, zat perata, dan zat penggelembung serat perlu diketahui konsentrasi
yang digunakan pada proses penambahan zat perata khusus agar masing-
masing fungsi yang dimiliki oleh zat perata khusus berfungsi dengan optimal dan
hasil pencelupan sesuai dengan mutu pencelupan yang diinginkan baik.
Untuk mengetahui hasil dari percobaan ini, dilakukan pengujian terhadap hasil
pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi pengujian yang
dilakukan adalah pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian,
spektrofotometer untuk menguji ketuaan warna (K/S) dan kerataan warna.
Sedangkan tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mencari konsentrasi zat
perata khusus yang tepat untuk digunakan dalam menghasilkan mutu
pencelupan yang baik.
Pemilihan resep pada proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna
dispersi sangat mempengaruhi hasil pencelupan untuk menghasilkan hasil
celupan yang sesuai dengan permintaan buyer, sehingga perlu diketahui
kebutuhan setiap zat yang diperlukan.
Proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi tidak dapat
berlangsung apabila tidak menggunkan zat perata khusus, karena zat warna
dispersi merupakan zat warna yang tidak dapat larut dalam air sehingga dalam
proses pencelupannya perlu menggunakan zat perata khusus yang mengandung
anionik surfaktan agar zat warna dapat terdispersi menjadi monomolekuler
sehingga zat warna dapat masuk kedalam permukaan serat dan dapat berikatan
dengan serat poliester yaitu ikatan fisika. Serat poliester merupakan serat yang
tersusun secara rapat, oleh karena itu pada proses pencelupan kain poliester
diperlukan zat perata atau zat yang berfungsi untuk memperbesar migrasi serat,
sehingga diperlukan zat perata khusus yang mengandung nonionik surfaktan
untuk memperbesar migrasi serat dan berfungsi agar zat warna dapat masuk
kedalam serat secara merata, penggunaan pelarut organik yang berfungsi
sebagai zat penggelembung serat sehingga dapat membantu masuknya zat
warna kedalam permukaan serat.
Kondisi proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna dispersi adalah
menggunakan suhu tinggi dan tekanan tinggi sehingga proses dapat
berlangsung dengan baik. Penggunaan zat perata khusus sangat mempengaruhi
hasil pencelupan terutama ketuaan warna yang dihasilkan, sehingga perlu
diketahui konsentrasi yang tepat digunakan untuk proses pencelupan yang dapat
mempengaruhi mutu pada hasil pencelupan.
Pengamatan yang akan dilakukan terdiri dari tiga pengujian untuk mengetahui
mutu hasil pencelupan, sehingga pabrik PT Indo Taichen Textile Industry dapat
menetapkan konsentrasi yang baik digunakan untuk pencelupan kain rajut
poliester dengan zat warna poliester.
1. Identifikasi masalah
2. Studi kepustakaan
Melakukan percobaan skala Laboratorium terhadap kain rajut poliester jenis poly
double knit flat back mest hasil pencelupan dengan zat warna dispersi yang telah
diproses hingga akhir proses pencelupan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak
5 buah sampel dari masing-masing variasi konsentrasi zat hydrophilic agent yaitu
0,5 mL/L, 1 mL/L, 1,5 mL/L, 2 mL/L dan 2,5 mL/L dengan berat kain rajut
poliester yaitu 5 gr. Dari masing-masing variasi konsentrasi zat hydrophilic agent
dilakukan 5 percobaan pada kondisi yang sama, lalu dilakukan evaluasi daya
tahan luntur warna terhadap pencucian, lalu evaluasi dengan mesin
spektrofotometer untuk mengetahui nilai ketuaan warna dan kerataan warna, dari
hasil pencelupan masing-masing contoh uji yang berbeda konsentrasi zat perata
khusus yang digunakan. Setelah itu, diambil 3 data atau nilai untuk dilihat
rentang perbedaan nilainya dekat supaya didapatkan hasil rata-rata dari ketiga
data tersebut. Data hasil pengamatan diuji menggunakan grafik.
Diagram alir proses pencelupan kain rajut poliester dengan zat warna disperse
dapat dilihat pada gambar 1.1
Kain Rajut Poliester 100%
Pengujian :
Ketuaan warna ( K/S )
Kerataan warna
Daya tahan luntur warna terhadap pencucian
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing