Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi

Tripanosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit


Trypanosoma. Pada genus Trypanosoma terdapat tiga spesies yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu Trypanosoma brucei rhodensiense,
Trypanosoma brucei gambiense, dan Trypanosoma cruzi (Sutanto et al, 2008)
Penyakit yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei rhodensiense dan
Trypanosoma brucei gambiense disebut Tripanosomiasis Afrika (African
Tripanosomiasis) atau sleeping sickness. Penyakit yang disebabkan oleh
Trypanosoma cruzi disebut tripanosomiasis Amerika atau penyakit Chagas
(Sutanto et al, 2008).
Ada dua jenis trypanosomiasis Afrika, masing-masing dinamakan
berdasarkan wilayah mereka ditemukan. Trypanosomiasis Afrika Timur
disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei rhodesiense, yang dibawa oleh lalat
tsetse. Setiap tahun, terdapat ratusan kasus yang dilaporkan ke WHO (World
Health Organization). Trypanosomiasis Afrika Barat, juga disebut penyakit tidur
Gambia (Gambian sleeping sicknes), disebabkan oleh parasit yang disebut
Trypanosoma brucei gambiense dibawa oleh lalat tsetse (WHO, 2014).
Penyakit Chagas ditularkan kepada hewan dan orang-orang dengan vektor
serangga yang ditemukan hanya di Amerika (terutama, di daerah pedesaan di
Amerika Latin di mana kemiskinan tersebar luas) (Sutanto et al, 2008).

2. Etiologi

Trypanosomiasis Afrika atau sleeping sickness disease disebabkan oleh spesies


Trypanosoma brucei.Trypanosoma brucei memiliki 2 jenis, yaitu T. brucei
rhodesiense dan T. brucei gambiense.T. brucei gambiense adalah protozoa
berflagella yang hidup dalam darah.Lalat tsetse, baik jantan maupun betina,
bertindak sebagai pembawa parasit ini, terutama Glossina palpalis. Lalat ini
banyak terdapat di sepanjang tepi-tepi sungai yang mengalir di bagian barat dan
tengah Afrika (Rasidi et al, 2008).
Trypanosomiasis Amerika atau penyakit Chagas disebabkan oleh
Trypanosoma cruzi.Vektor utama parasit ini adalah Triatoma infestans, Triatoma
sordida, Panstrongylus megistus, dan Rhodnius prolixus.Penularan pada inang
terjadi melalui kontaminasi tinja sesudah berlangsung reproduksi siklik selama 8
sampa 20 hari di dalam usus serangga. Pada saat vektor menggigit inang, vektor
tersebut juga membuang kotoran sekaligus mengotori luka gigitan sehingga
mengkontaminasi inang (Rasidi et al, 2014).

3. Epidemiologi

Kedua spesies ini, T. brucei rhodesiense dan T. brucei gambiense,


ditemukan di daerah Afrika tropik.Penyakit yang disebabkan oleh T. brucei
rhodesiense sangat jarang, tetapi sangat bahaya.Spesies ini ditemukan di bagian
timur. Hospes perantaranya adalah lalat Glossina morsitans yang hidup di daerah
padang rumput. Baik lalat jantan maupun betina dapat menularkan
penyakit.Penularan terjadi dari lalat ke manusia.Hospes perantara untuk T. brucei
gambiense adalah lalat Glossina palpalis yang terdapat di daerah dataran rendah
dengan hutan yang lebat dan keadaan lembab.Spesies ini ditemukan di bagian
tengah dan barat.Penularan terjadi dari lalat ke manusia dan manusia ke manusia
lainnya.Pengawasan terhadap penyakit ini sulit dilakukan karena penduduk Afrika
pada umumnya sering berpindah tempat.3 Selama beberapa periode epidemik,
prevalensi meningkat 50% di beberapa tempat di Kongo, Angola, dan Sudan.
Trypanosomiasis Afrika menjadi nomor satu dalam penyebab kematian terbesar di
komunitas tersebut (Odero, 2013).

Spesies T. cruzi ditemukan di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan


Amerika Serikat.Manusia merupakan hospes parasit ini dan Triatoma berperan
sebagai hospes perantara. Hospes perantara lainnya adalah Rhodnius prolixus dan
Panstrongylus megistus yang hidup di sela-sela dinding rumah yang terbuat dari
papan dan batu.3 Menurut PAHO, negara yang sangat terinfeksi oleh penyakit
Chagas adalah Bolivia (6,8%), Argentina (4,1%), El Salvador (3,4%), Honduras
(3,1%), Paraguay (2,5%), Guatemala (2%), Ekuador (1,7%), Venezuela (1,2%),
Brazil (1%), dan Meksiko (1%).2

DAFTAR PUSTAKA

Sutanto, I., Ismid, I S., Sjarifuddin, P K., Sungkar. S. 2008. Buku Ajar
Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit FKUI.

World Health Organization. 2014. Trypanosomiasis, human African (sleeping


sickness). Available at
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs259/en/ diakses pada
tanggal 7 September 2014

Rasidi, Rochida dan Muljono, Rusli. 2008. Parasitologi Kedokteran edisi


Keempat. Jakarta: FKUI.

Odero, Randy O. 2013. African Trypanosomiasis. Available at


http://emedicine.medscape.com/article/228613-overview diakses
pada tanggal 7 September 2014.

Kirchhoff, Louis V. 2011. Chagas Disease (American Trypanosomiasis).


Available at http://emedicine.medscape.com/article/214581-
overview diakses pada tanggal 7 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai