Menu
Search
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, ”Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana.
Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, ”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Dalam ayat di atas dengan sangat jelas bahwa Allah SWT. menjadikan manusia
sebagai khalifah di bumi. Khalifah memiliki dua makna, yaitu menggantikan
dan menguasai. Makna menggantikan dapat kita lihat pada ayat 30 Surah al-
Baqarah ini. Manusia ditunjuk Allah SWT. sebagai pengganti Allah SWT. dalam
mengolah bumi sekaligus memakmurkannya. Manusia diberi tugas dan
tanggung jawab untuk menggali potensi-potensi yang terdapat di bumi ini,
mengolahnya, dan menggunakannya dengan baik sebagai sarana untuk
beribadah kepada Allah SWT.
Makna khalifah yang kedua adalah menguasai atau menjadi penguasa. Makna
ini dapat kita temukan dalam kata khalifah yang terdapat dalam Surah S.ad [38]
ayat 26 yang artinya: ”(Allah SWT. berfirman) Wahai Daud! Sesungguhnya
engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan
(perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti
hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.”
Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah SWT. menjadikan Nabi Daud a.s. sebagai
khalifah di bumi dengan arti menjadi penguasa di kalangan Bani Israel. Saat di
antara kaum Bani Israel terdapat perselisihan, Nabi Daud selaku penguasa
diperintahkan untuk memberikan keputusan dengan adil. Selaku penguasa,
seorang khalifah dituntut untuk senantiasa berbuat adil kepada masyarakatnya.
Ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa akan memberikan akibat buruk
bagi korbannya dan masyarakat secara umum.
Terlepas dari kedua makna khalifah, manusia menempati kedudukan istimewa
di muka bumi ini. Bukan berarti manusia diistimewakan kemudian boleh
berbuat semaunya, melainkan sebaliknya. Kedudukan istimewa manusia
menuntut kearifan dan tanggung jawab besar terhadap alam dan
masyarakatnya.
Amanah ini merupakan tugas bagi semua manusia. Dengan demikian, setiap
manusia harus melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
Melakukan tindakan yang dapat merusak alam menyebabkan manusia lalai
terhadap tugas yang diembannya.