Agregat
Agregat
(ASTM C-33)
Batas bawah ukuran pasir = 0.075
Halus mm (no. 200) Batas atas ukuran
pasir = 4.75 mm (no. 4)
Klasifikasi Bentuk dan Tekstur Agregat
Flaky
and
Rounded Irregular Angular Flaky Elongated Elongated
Partikel dengan ratio luas permukaan terhadap
volume yang tinggi menurunkan workability
campuran beton (contoh partikel yang
bentuknya flaky dan ellongated), disamping itu
juga akan menurunkan kekuatan tekan dan tarik
beton, karena agregat kasar yang flaky &
ellongate menjadi regas dan mudah pecah.
Menurut BS 812 : Part 1 : 1975, tekstur permukaan
agregat dapat dibedakan atas:
- Glassy - Smooth
- Granular - Rough
- Crystalline - Honeycombed
5. Hardness
Daya tahan terhadap keausan agregat, merupakan sifat yang penting
bagi beton yang digunakan untuk jalan atau permukaan lantai yang
harus memikul lalu lintas berat
Sifat Fisik Agregat
1. Specific Gravity
2. Apparent Specific Gravity
3. Bulk Specifik Gravity (SSD)
4. Bulk Density
5. Porositas dan Absorpsi
Gradasi
Gradasi dan ukuran maksimum agregat sangat
penting karena akan mempengaruhi proporsi agregat
dalam campuran, kebutuhan air, jumlah semen, biaya
produksi, sifat susut dan durabilitas beton
Kandungan air
Perlu diketahui untuk mengontrol besarnya jumlah air
didalam suatu campuran beton
Uji Bahan Pembentuk Beton
2. Peralatan
- Timbangan dengan ketelitian 0.1% berat contoh
- Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan
contoh agregat
- Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm
yang ujungnya bulat, terbuat dari baja tahan karat
- Mistar perata, sekop
- Wadah baja yang cukup kaku berbentuk selinder
3. Material yang digunakan adalah agregat halus dan agregat kasar.
4. Prosedur pengerjaan
a. Persiapan bahan
--
Siapkan agregat Masukkan Agregat ke Talam diisi agregat
secukupnya dalam talam sebanyak kapasitas Agregat dikeringkan dengan
wadah baja silinder oven pada suhu (110+5) C
sampai berat menjadi tetap
b. Berat isi lepas
1/3 h
wada
h
Menyiapkan
wadah baja Mengisi wadah Meratakan
dengan benda uji Wadah telah
terisi oleh 3 benda uji
kosong dengan 3 lapis yang dengan mistar
Wadah ditimbang sama tebal. Setiap lapis
yang benda uji
masing- perata
pada timbangan lapis dipadatkan Menimbang berat
dengan ketelitian dengan tongkat masing telah
ditumbuk 25
0.1% (W1) pemadat, ditusukkan wadah + benda uji
(W2), jadi didapat
25 kalilapisnya
secara merata kali
setiap berat benda uji
(W3=W2-W1)
Pemeriksaan Berat Volume
Benda uji dipadatkan dengan tongkat Wadah diisi dengan benda uji dengan 3 lapis
pemadat (untuk kondisi padat) sama tebalnya, setiap lapis dipadatkan
seperti
gambar sebelumnya
Meratakan benda uji dengan mistar perata Menimbang agregat untuk mengetahui
berat agregat
Pemeriksaan Berat Volume
1. Tujuan
Untuk menentukan adanya bahan organik dalam agregat halus
yang akan digunakan pada campuran beton. Kandungan
yang berlebih akan menghambat waktu pengikatan semen, yang
organik
akan mempengaruhi mutu beton
2. Peralatan
- Botol gelas tidak berwarna denga volume sekitar 350 ml
yang mempunyai tutup karet gabus (yang tidak larut dalam
larutan NaOH)
- Standar Warna (organic plate)
- Larutan NaOH 3%
Pemeriksaan Zat Organik Agregat Halus
Pasir
Galunggung
Pasir Tomo
(Kualitas Baik)
(Kualitas Jelek)
3. Material yang digunakan adalah contoh pasir dengan volume 115 ml (1/3 volume
botol)
4. Prosedur pemeriksaan
NaOH 3%
-
Benda uji
berupa agregat Menyiapkan Masukkan air Masukkan benda uji, Setelah itu akan terjadi
halus botol gelas secukupnya + kemudian kocok sampai perubahan pada warna
tembus NaOH3 %, tercampur. Lalu ditutup cairan, kemudian
pandang dikocok sampai & didiamkan selama 24 bandingkan dengan warna
larut jam yang ada pada organic plate
Pemeriksaan Kadar Lumpur Pada Agregat Halus
1. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan menentukan besarnya
(persentase) kadar lumpur dalam agregat halus yang
digunakan sebagai campuran beton. Kandungan
lumpur kurang dari 5 % merupakan ketentuan bagi
penggunaan agregat halus untuk pembuatan beton.
2. Peralatan
- Gelas ukur
- Alat pengaduk
Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus
Pasir
Galunggung
(Kualitas Baik) Pasir Tomo
(Kualitas Jelek)
3. Material yang digunakan adalah contoh pasir secukupnya dalam
kondisi lapangan dengan bahan pelarut, yaitu air biasa.
4. Prosedur pemeriksaan
V2
V1
1. Tujuan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan besarnya kadar air yang
terkandung dalam agregat dengan cara pengeringan.
Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat agregat dalam
kondisi kering terhadap berat semula yang dinyatakan dalam persen
dan berfungsi sebagai koreksi terhadap pemakaian air untuk campuran
beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat dilapangan
2. Peralatan
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh.
- Oven suhunya dapat diatur sampai (110+5)0 C
- Talam logam tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat
pengeringan benda uji
3. Berat minimum contoh agregat tergantung pada ukuran maksimum agregat tersebut.
4. Prosedur pengerjaan
--
Memasukan Benda uji dioven
benda uji ke sampai
Menimbang dan dalam talam yang
mencapai Hitung berat bobot tetap Setelah kering
mencatat
talam berat
(W1) telah ditimbang
(W2) benda uji
(W3=W2-W1) benda uji (W4)
ditimbang
lalu dihitung
berat kering (W5)
Analisis Specivic – Gravity dan Penyerapan
Agregat Halus
1. Tujuan
Untuk menentukan “bulk and apparent” specific gravity dan
penyerapan (absorpsi) dari agregat halus menurutprosedur
menurut
ASTM C 127. Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya
komposisi volume agregat dalam adukan beton
2. Peralatan
- Timbangan dengan ketelititan 0,5 gram yang mempunyai
kapasitas minimum sebesar 1000 gram
- Piknometer dengan kapasitas 500 gram
- Cetakan kerucut pasir (Metal Sand Cone Mold)
- Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut
pasir
3. Berat contoh agregat halus disiapkan sebanyak 1000 gram.
4. Prosedur pengerjaan
1. Tujuan
Untuk menentukan “bulk and apparent” specific gravity dan penyerapan
(absorpsi) dari agregat halus menurut prosedur ASTM C 127, Nilai
diperlukan untuk menetapkan besarnya komposisi volume agregat dalam
ini
adukan beton
2. Peralatan
- Timbangan dengan ketelitian 0.5 gr dengan kapasitas
minimum 5 kg.
- Keranjang besi dengan diameter 8” dan tinggi 2.5”.
- Alat penggantung keranjang.
- Oven, handuk.
3. Berat contoh agregat disiapkan sebanyak 11 liter dalam
keadaan
kering muka (SSD = Surface Saturated Dry), butiran agregat yang
lolos saringan No.4 tidak digunakan sebagai benda uji.
4. Prosedur pengerjaan
---
Menyiapkan Merendam
benda uji benda uji Keringkan
berupa agregat selama 24 jam, benda uji di
kasar setelah itu oven pada
keringkan
dengan Menghitung temp (212-130)
benda uji F Setelahdalam
itu ditimbang
di dalam air contoh kondisi
ditimbang untuk mengetahui berat
handuk dan berat benda uji
kering
Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus
1. Tujuan
Analisis saringan agregat halus dan kasar dilakukan untuk
menentukan modulus kehalusan (fineness modulus) agregat halus,
ukuran maksimum agregat kasar dan gradasi agregat. Ukuran
maksimum agregat kasar digunakan untuk menetapkan berat air
dan persentase udara yang ada dalam unit beton
2. Peralatan
- Timbangan dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji
- Seperangkat saringan dengan ukuran tertentu
- Oven yang dilengkapi pengatur suhu
- Mesin penggetar saringan.
- Talam.
- Kuas, sikat kuningan, sendok
Perangkat Saringan Agregat Kasar
Ukuran Lubang
Nomor Saringan Keterangan
mm inci
- 25.0 1
- 19.0 3/4
PERANGKAT
- 12.5 1/2 SARINGAN
- AGREGAT KASAR
9.5 3/4
Ukuran Lubang
Nomor Saringan Keterangan
mm inci
- 9,5 3/8
No.4 4,75 -
No.30
No.50 0,60 - Berat contoh minimum :
0,003 - 500 gram
No.100 0,150
-
No.200 0,075
-
Analisis Saringan
a. Persiapan bahan
D ATA T ST LABORATORI
1
No,
Jenis Sample s ndar Pem&11UJ1ain
est .Je s Test. Pash' Tomo Ra,ta..r.ata AS
_
Bum;;, S _-ec Gravity (SSU) 2.• 283 2,3216 2.305 c_ 12a. -2.4
rmn
.3 1 1 CAO. - 3 rnax
6. 3.3
estJl/2. 04 Cont
s
P'erse.nmase
Tertahan
0 0 100 100
4.1'5 0 0,00 0-"00 100.00 95-1100
2.36 65 13.03 86 97 so-
1, 18 190 36,,06 _51.10 48,.90 oo�0-85.
0.60. 140 2it06 79 16. 20,84. 25-(30
_Q.30 14, 1-4,83 93.99 6, 01
1
10-30 ....
,Q,1 14 2,81 II : • ':"•:'!""" •
I I • •
•••••• • • ,
I
5 :
0,075 14. 2.81 99 ,,60
1
040 • •I•
•r """"". • '"" ! •
o •
•• • ••••:"I:••:·: • I I I
I
•
- -.I,-.,.I .I,. .. Ir...,I ..
I
•
. - , ,. ••
.. ······ ,""'":"'"='"(....(·;.·;
. ; . - ..... ,,; !
............ " II
•
o •
• • I I
'
I I
I
1""'" ,., •••II" "" •• _. 1:. a I Ir:..• ...:,•"" • • •: •
• I • • •
,...,._a,
' ' o • I I I •
�·
I I • o
•
r
I • I I I I •
I I •
'
•
··-- .,
_
I
. .._ -
, I
. .. I
. .
• !I I • '' •
. I
; : : ; � : :
� . 1
. • •
. ..
I
.
10 •
: l'I P • •• • • .,., •�• • • • • , .. ,. • ••� ., .. •::--•"'
a
• • I •
I I
.
' I o '
OJl-..--� ,;.�-:.........i...�-=-_..��!........:..........:...-- .
.:........:........:...:--!.+-����-----·;........;......:....:....:.�
0,01 0.1 1 .. 10
•
1 �
·• ••••••• "' "
�
•11:.. I .;, I
�
"" •
No.
Test Jen¥ Test .Rata--
:rata
1 . Karjar Lumpur (%)
3. (No)
e. M .d lust< ha usa.n
.ANALISIS SARINGAN AGREGAT KA;S
AST 13B-14alAASHTO T. 2�4.
23JL B ITestlX/2003 Conrtoh Benda Uji
� 27 Janus i 2003, Sumber . Bantla ran
: DR. · r, Dradjat Hoedajanto
19.00. I 860 18 I
18, 82 I 90�100
1
0
·1 10
100
IUkunm Saring.an
Jeni ·s· mpl Standa1tr Pen �Jian
Or.
-
es' Jenils est SpNt Lagadar R � a AS MIBS
11 _ Kadar ILu n,pur (%) .,.. - - -
5.
Bu1&:: Spec G E.y (SSC) 25 7 2·.s13 2,5 5 C..127 ..... 2�4 min
1
I
I
Pe,rs�a�e AJbsorpsi A.ir [%) 5,374 5.485 S.4,30 c_ 127 -.4.,0 max
,f5. Modulus Kehalusain 7 35 ... 7135 C.136
Kumulatif
25,00 0 0 0 mo 100
1
..
0
o����....;..--���--i;:;:;;;..��.......���--
-'-��.:.._ :..�����
1 10
100
Ukuran Sa.ringan