Sinopsis ini menceritakan seorang perempuan yang ingin mengabdikan diri menjadi
sebagai seorang guru.
Dalam sebuah keluarga memiliki seorang anak perempuan dan sekarang sudah lulus
Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Anak itu bernama Rini Sulistyowati dan dipanggil dengan
sebutan Rini yang sudah berhubungan dengan seorang laki-laki yang bernama Priyo. Tetapi,
mereka belum ada tali pertunanganya. Sesudah lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG), ia ingin
belajar mandiri untuk bekerja menjadi seorang guru. Rini mendapat tugas di daerah pelosok,
yaitu desa di kaki Gunung Lawu, desa Campurejo, termasuk Kabupaten Magetan. Rini
memberitahu sama orang tuanya dan Mas Priyo bahwa ia di tugaskan di daerah pelosok. Dan
besok Rini akan pergi ke desa Campurejo.
Pada pagi hari, Rini, ibu Rini, dan Mas Priyo mengantarkan Rini ke desa Campurejo.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, Rini, ibu Rini, dan Mas Priyo menghirup segarnya
udara yang ada di kaki Gunung Lawu. Mereka di sana tinggal dengan seorang Bapak Kepala
Desa Campurejo.
Pada sore hari, Bapak Kepala Desa berbicara dengan Mas Priyo. Bapak Kepala Desa
menganjurkan Mas Priyo untuk bekerja di daerah sini. Karena di daerah ini masih kurang tenaga
medis. Priyo tersenyum dengan anjuran Bapak Kepala Desa, kemudian ia berkata, “Hal itu masih
dalam pemikiran dan kalau Rini setuju, saya akan menghubungi Dinas Kesehatan di Kabupaten
Magetan, dan ia juga sangat tertarik untuk tinggal di desa ini”. Akhirnya, Rini menyetujui Mas
Priyo jadi dokter di desa ini.
Pada hari sabtu siang, mereka kembali ke Surabaya untuk membicarakan masalah
pernikahanya dengan kedua orang tua masing-masing. Hari liburan semakin dekat, mereka
mengundang semua saudara maupun kawan-kawan dari kedua belah pihak untuk menghadiri
hari pernikahanya. Pada saat hari penikahanya, semua yang mereka undang telah hadir untuk
memberikan selamat kepada Priyo dan Rini.
Setelah itu, Priyo dan Rini kembali ke desa Campurejo dan di sana juga disambut oleh
Bapak Kepala Desa dengan mengadakan pesta kecil-kecilan.
Dua bulan kemudian, Rini sudah hamil. Rini menulis surat untuk membertahu kepada
kedua orang tuanya, bahwa Rini sudah hamil. Kedua orang tua Rini membaca isi surat dari Rini
dan mereka merasa sangat senang sekali.
Pada sore hari, Bapak Rini dan Ibu Rini berbicara tentang anaknya. Mereka merasa
kesepian. Kemudian, Ibu Rini mempunyai usul, “Sebentar lagi Bapak sudah pensiun,
bagaimanakah pendapat Bapak kalau kita pindah ke desa dengan mengisi hari tua di daerah yang
udaranya segar sambil mengasuh cucu kita?” Tanya isterinya. Akhirnya, Bapak Rini setuju
dengan usul dari Ibu Rini yang akan pindah ke desa. Kedua orang tua Rini menulis surat untuk
Rini, bahwa orang tuanya akan segera pindah ke desa Campurejo.
Keesokan harinya, tetangga-tetangga dari Surabaya akan mengantarkan orang tua Rini ke
desa Campurejo, sesampai di desa, kedua orang tua Rini disambut oleh Priyo, Rini, dan Bapak
Kepala Desa.
Sebulan setelah berada di desa, ayah Rini membeli sebidang tanah untuk pekarangan dan
tanah perkebunan dari hasil penjualan rumah di Surabaya.
Semenjak kepindahan orang tua Rini di desa Campurejo, suasana rumah tangga Rini
lebih menyenangkan, karena ia tidak perlu pergi ke Surabaya lagi. Sewaktu-waktu ia dapat
bertemu dengan orang tuanya. Mereka semua hidup berbahagia untuk mengahadapi masa depan
yang cerah sambil menanti kelahiran yang pertama.