Tinjauan Pustaka PDF
Tinjauan Pustaka PDF
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
4. Manfaat PHBS
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya
promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang
berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara,
dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun
sosial. Perilaku hidup sehat meliputi perilaku proaktif untuk:
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga
teratur dan hidup sehat;
b. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit;
c. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan
penyakit;
d. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya
sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit,
meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan
semakin meningkat sehingga mampu minat orang tua dan dapat
mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta
menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).
15
5. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2008) dikembangkan dalam
lima tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di
tempat-tempat umum, institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan.
Sedangkan sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga
institusi pendidikan yang terbagi dalam:
a. Sasaran primer
Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah
perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (individu/
kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah).
b. Sasaran sekunder
Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan
yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid,
kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan
lintas sektor terkait.
c. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam
mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya
pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah,
camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang
tua murid.
6. Strategi PHBS
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga
strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu (Notoatmodjo, 2007):
a. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspek knowledge,
attitude, dan practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah
individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat.
b. Bina Suasana (Social Support)
16
2. Macam-macam Peran
Ada dua macam peran yaitu :
a. Peran Formal
Peran formal merupakan peran yang membutuhkan ketrampilan dan
kemampuan tertentu dalam menjalankan peran tersebut. Peran formal
yang standar terdapat dalam keluarga yaitu ayah sebagai pencari
nafkah, ibu sebagai pengatur ekonomi keluarga, di samping itu tugas
pokok sebagai pengasuh anak. Jika salah satu anggota keluarga tidak
dapat memenuhi suatu peran, maka anggota keluarga yang lainnya
mengambil alih kekosongan ini dengan memerankan perannya agar
tetap berfungsi dengan baik (Friedmen, 2003).
b. Peran Informal
Peran informal adalah peran yang mempunyai tuntutan yang berbeda,
tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin dan lebih berdasarkan
pada atribut personalitas atau kepribadian individu.
Peran formal dapat mempermudah pandangan terhadap sifat
masalah yang dihadapi dan mendapatkan solusi yang tepat. Pelaksanaan
peran informal yang efektif dapat mempermudah pelaksanaan peran-peran
formal (Friedmen, 2003).
20
penerus, guru memiliki banyak tugas baik yang terikat oleh dinas maupun di
luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga
jenis tugas guru, yakni :
1. Tugas dalam bidang profesi
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup yang
baik dalam membentuk perilaku siswa yang tepuji baik terhadap dirinya,
lingkungan dan masyarakat. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan pada siswa.
2. Tugas dalam bidang kemanusiaan
Guru di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.
Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya.
Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi
siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah
tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat
menanamkan benih pengajarannya itu kepada para siswanya. Para siswa
akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat
diserap sehingga setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila
menghadapi guru. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih
terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan
masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.
3. Tugas dalam bidang kemasyarakatan
Tugas dan peran guru tidaklah terbatas didalam masyarakat, bahkan guru
pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang
penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan
keberadaan guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak
mungkin digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa
sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontemporer ini.
25
E. Kerangka Teori
Faktor-faktor predisposisi
(predisposing factors) :
• Pengetahuan,
• Sikap,
• Keyakinan,
• Kepercayaan,
• Nilai-nilai tradisi
F. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
• Pengetahuan
• Sikap
Variabel Pengganggu
G. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :
H1 : Terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan
praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa di SDN
Kedungmundu Semarang.
H2 : Terdapat hubungan yang bermakna antara peran teman sekolah dengan
praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa di SDN
Kedungmundu Semarang.
H3 : Terdapat hubungan yang bermakna antara peran guru dengan praktik
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa di SDN Kedungmundu
Semarang.