Anda di halaman 1dari 28

PERAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK USAHA

KESEHATAN SEKOLAH (UKS ) TERHADAP KEBERSIHAN


LINGKUNGAN SEKOLAH DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
(SD) KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

OUTLINE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Metode
Penelitian Kualitatif

Disusun oleh:

Siti Lailatin Nasifah (6411416097)


Rombel 01

Dosen Pengampu: Sofwan Indarjo S.KM, M.Kes

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan
rahmat dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan outline proposal
skripsi Peran pelaksanaan program pokok usaha kesehatan sekolah (uks)
terhadap kebersihan lingkungan sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD)
Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Penyusunan outline proposal skripsi
ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Sofwan Indarjo S.KM, M.Kes selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian Kualitatif
2. Bapak, ibu, kakak, dan adik yang memberikan dukungan dalam setiap langkah
penulis.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya outline proposal skripsi ini
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
peneliti menyadari bahwa outline proposal skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
demi perbaikan outline proposal skripsi ini. Namun terlepas dari itu, diharapkan
outline proposal skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi peneliti maupun pembaca.

Semarang, 25 Juni 2018

Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat interaksi

antar komponen pendidikan baik dari peserta didik, pendidik maupun komponen

pendidikan lainnya (Yuniarsyah, 2014). Tujuan dari pendidikan itu sendiri yaitu

pendidikan di sekolah ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mewujudkan semua itu tentu

membutuhkan jiwa dan raga yang sehat. Oleh karena itu, pendidikan dan

kesehatan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena dalam

tubuh yang sehat akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan

mandiri.

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) merupakan suatu unit yang memberikan

peran kepada siswa untuk mengajarkan siswa bagaimana cara untuk hidup bersih

dan sehat serta peduli terhadap lingkungannya. UKS sendiri memiliki tiga

program pokok yang harus dijalankan seperti yang dalam kutipan Effendy (2008)

(dalam Martunus, 2013 )


UKS sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang
sehat, maka program UKS mempunyai Trias UKS yang meliputi pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah yang sehat.

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kota yang memperoleh

penghargaan piala adipura tahun 2017. Sebagai kota peraih penghargaan adipura,

capaian tersebut tentu harus dipertahankan dan ditingkatkan oleh seluruh

masyarakat Kabupaten Pekalongan dengan selalu mewujudkan kondisi

lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat seperti yang dituturkan oleh Bapak

Sachrudin “Bukan karena penghargaannya, tapi bagaimana terus membudayakan

dan menanamkan kesadaran dan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat...”.
Dalam upaya mempertahankan kondisi tersebut, tentu membutuhkan

kerjasama dari semua lapisan masyarakat. Karena menciptakan, mempertahankan

serta meningkatkan lingkungan yang asri, bersih dan sehat adalah tanggung jawab

bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah atau masyarakat bawah

saja. Untuk dapat merealisasikan terwujudnya masyarakat yang peduli dengan

kebersihan lingkungan, perlu ditanamkan pada diri masing-masing masyarakat

akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Setelah hal tersebut tertanam pada diri

masyarakat, nantinya masyarakat akan dengan sendirinya mandiri menjaga

kebersihan lingkungan tanpa adanya rasa paksaan dari siapapun.


Untuk menanamkan motivasi kesadaran akan pentingnya kebersihan

lingkungan, sekolah juga mempunyai peranan yang penting. Dibangku sekolah

anak akan lebih mudah diajarkan sesuatu, karena sekolah menerapkan prinsip

wajib bagi siswa untuk melaksanakan hal baik yang diajarkan. Sehingga,
meskipun awalnya bermula dari keterpaksaan namun saat dewasa nanti akan

menjadi kebiasaan yang baik. Selain itu, seperti yang telah dijaleskan di atas

bahwa di sekolah juga terdapat adanya UKS yang didalamnya terdapat tiga

program utama yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat. Dimana dengan terlaksananya ketiga program tersebut

diharapkan sekolah dapat menanamkan kesadaran bagi siswanya akan

kepentingan hidup bersih dan sehat yang selanjutnya salah satu hasil dari hal

tersebut yaitu terciptanya lingkungan sekolah yang sehat. Dari uraian tersebut

peneliti ingin melakukan penelitian mengenai peran pelaksanaan tiga program

utama usaha kesehatan sekolah (UKS) terhadap kebersihan lingkungan sekolah

ditingkat Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun rumusan masalah dari

penelitian ini yaitu: bagaimana peran pelaksanaan tiga program pokok usaha

kesehatan sekolah (UKS) terhadap kebersihan lingkungan sekolah di tingkat SD

Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran pelaksanaan tiga program

pokok usaha kesehatan sekolah (UKS) terhadap kebersihan lingkungan sekolah di

tingkat SD Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.


1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa Sekolah Dasar

Memberikan informasi kepada siswa, agar dapat melaksanakan program trias

UKS dan mengimplementasikan apa yang sudah siswa dapatkan, salah satunya

dengan cara menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan sekolahnya.

2. Bagi Pihak Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk lebih mengembangkan

pelaksanaan tiga program utama UKS (trias UKS) dalam rangka meningkatkan

kebersihan lingkungan sekolah.

3. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pertimbangan

dalam pengembangan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) serta perencanaan

program peningkatan kebersihan lingkungan.

4. Bagi peneliti

Sebagai proses belajar dan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang

didapat selama mengikuti perkuliahan di jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Negeri Semarang.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian


No Judul Nama Tempat Rancangan Variabel Hasil
Penelitian Peneliti dan Penelitian Penelitian Penelitian
Waktu

1. Peran Martunus SD Negeri Metode penyuluha Siswa SD


Pelaksana no.026 penelitian n Negeri No.
Usaha Simpang deskriptif dan Kesehatan 026 Simpang
Kesehatan Tiga pengumpulan gigi dan Tiga
Sekolah Kecamata data mulut, Kecamatan
dalam n Loa menggunaka Kebersihan Loa Janan Ilir
Kesehatan Janan Ilir, n teknik badan, sudah
Anak SD tahun wawancara, Kesehatan menerapkan
Negeri 2013 observasi dalam dengan baik
no.026 serta studi berpakaian tentang
Simpang literatur dan kesehatan gigi
Tiga pelayanan dan mulut,
Kecamatan kesehatan, kebersihan
Loa Janan P3K, badan, dan
Ilir Pembinaan kesehatan
lingkungan dalam
sekolah berpakaian.
sehat. Sedangkan
untuk
pelaksananaa
n P3K dan
pembinaan
lingkungan
sehat masih
kurang.

2. Analisis Ribka SDN Jenis sarana, secara


Pelaksanaa Limbu, Polowijen Penelitian sumber keseluruhan
n Tiga Imam S. I dan III di observasional daya penerapan
Program Mochny, Malang, dengan manusia trias UKS di
Pokok Muji tahun rancangan (Tim kedua
Usaha Sulistyowa 2012 cross- Pembina sekolah dalam
Kesehatan ti sectional, UKS), kategori baik
Sekolah dengan pelaksanaa di tingkat
(Trias pendekatan n kegiatan standar.
UKS) kualitatif TRIAS Namun,
Tingkat UKS, ketersediaan
Sekolah kebijakan fasilitas
Dasar pemerintah pendukung
Kecamatan , kebijakan penerapan
Blimbing sekolah, Trias UKS
Kota peran masih kurang
Malang kepala mendukung.
sekolah, SDM yang
guru UKS terlibat dalam
dan orang Tim Pembina
tua/wali tidak
murid memadai.
terhadap Evaluasi
pelaksanaa terhadap
n TRIAS pelaksanaan
UKS kebijakan
di SDN pemerintah
Polowijen adalah: ada
I dan III. koordinasi &
kerja sama
secara rutin &
berkala.
Untuk
fasilitas serta
pembiayaan
dari setiap
kegiatan Trias
UKS di kedua
sekolah,
diambil dari
negara,
daerah,
sekolah
dan komite
sekolah.
Kebijakan
sekolah
diintegrasikan
ke dalam
mata
pelajaran.
Adapun peran
dari Kepala
Sekolah, guru
pembina UKS
dan orang tua
di kedua
sekolah
tampak dalam
keterlibatan
secara
bersama-sama
dalam
pelaksanaan
pendidikan
kesehatan,
pelayanan
kesehatan dan
pembinaan
lingkungan
sekolah sehat.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di tiga Sekolah Dasar (SD) yang ada di

Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Ketiga SD tersebut yaitu SD Negeri 01

Linggo, SD Negeri 01 Nyamok dan SD IT Insan Mulia.

2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2018.

3. Ruang Lingkup Materi

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat

yang materi penelitiannya termasuk dalam kajian Promosi Kesehatan dan

Kesehatan Lingkungan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 UKS

2.1.1.1 Pengertian UKS

2.1.1.2 Tujuan dan Sasaran UKS

2.1.1.3 Ruang Lingkup UKS

2.1.2 Trias UKS

2.1.2.1 Pendidikan Kesehatan

2.1.2.2 Pelayanan Kesehatan

2.1.2.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

2.1.3 Organisasi UKS

2.1.4 Sarana dan Prasarana

2.1.5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.1.6 Hakikat Kebersihan Lingkungan

2.1.6.1 Kebersihan Lingkungan

2.1.6.2 Lingkungan Sekolah

2.1.6.3 Ciri Lingkungan Sehat


2.1.6.4 Menjaga Lingkungan Sehat

2.2 Kerangka Berpikir

UKS

Pelaksanaan Tiga
Program Pokok UKS

Trias UKS

Pendidikan Pelayanan Pembinaan


Kesehatan Kesehatan Lingkungan
Sekolah Sehat

Kebersihan
Lingkungan Sehat

Gambar 1. Kerangka Teori


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan, maka dapat disusun

skema kerangka konsep penelitian ini, sebagai berikut:

Biaya Operasional

Kebijakan Sekolah
Trias UKS
SDM

Sarana dan Prasarana

Terciptanya Kebersihan
Lingkungan Sekolah
Gambar 2. Skema Kerangka Konsep

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sarana, sumber daya manusia,

pelaksanaan kegiatan TRIAS UKS, kebijakan sekolah, biaya operasioanl, peran

kepala sekolah, guru, siswa selaku dokter kecil dan petugas puskesmas terhadap

pelaksanaan TRIAS UKS serta terciptanya kebersihan lingkungan sekolah di

tingkat SD Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

metode deskriptif. Menurut Arikunto (dalam Purwaningsih, 2008), Dalam metode

penelitian kualitatof deskriptif, penulis mencoba menjabarkan kondisi yang

kongkrit dari obyek yang akan diteliti dan menghubungkan variabel-variabel serta

akan menghasilkan deskripsi tentang obyek penelitian. Jenis penelitian tersebut

dipilih karena penelitian ini dimaksudkan selain untuk memperoleh data juga

untuk memberikan penjelasan mengenai variabel yang mengenaianalisis peran

pelaksanaan trias UKS dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah dasar

di Kabupaten pekalongan.

3.4 Sumber Informasi

Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan purposive sampling,

dengan maksud untuk menjaring informan sebanyak mungkin dari berbagai

sumber. Dalam penelitian kualitatif, fungsi sampel tidak untuk mewakili populasi

seperti halnya dalam penelitian kuantitatif. Melainkan berfungsi untuk menggali


lebih dalam mengenai informasi dan data-data penting yang mendukung

penelitian (Purwaningsih, 2008). Dengan metode ini peneliti diharapkan dapat

mencari dan mengumpulkan data yang lengkap sesuai dengan keperluan

penelitian yang bersumber dari orang-orang yang dianggap mengetahui dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data.

Jenis sumber data dalam penulisan penelitian ini yaitu

1. Data primer

Data primer merupakan sumber data utama dalam penulisan penelitian ini,

yang terdiri dari:

a. Kepala Sekolah

b. Pengurus UKS

c. Guru Olahraga

d. Siswa

e. Petugas Puskesmas

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang masih berhubungan dengan

data primer. Data sekunder dapat berupa buku-buku, arsip, dokumentasi dan

berbagai data yang berkaitan dengan penelitian serta buku-buku atau karya tulis

yang relevan bagi pemecahan permasalahan dalam penelitian ini.

3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

3.5.1 Instrumen Penelitian

Menurut Nasution (dalam....), Instrumen pengumpulan data penelitian yang

utama dalam penelitian kualitatif yaitu manusia atau peneliti itu sendiri. Namun
untuk mempermudah dan melancarkan pengambilan data, peneliti tentu

memerlukan alat bantu seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, tipe

recorder, kamera dan alat lain yang dapat digunakan untuk mengumpulka data.

a. Pedoman Wawancara

Menurut “Pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan dalam wawancara

lalu dikembangkan secara mendalam untuk mendapatkan suatu gambaran subjek

dan pemaparan gejala yang tampak sebagai suatu fenomena”.

b. Pedoman Observasi

”Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengamati

implementasi program sekolah sehat di lapangan. Dengan pedoman observasi ini

dapat digunakan peneliti sebagai pedoman atau acuan dalam bentuk deskripsi

data” ().

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian peran

pelaksanaan program UKS terhadap kebersihan lingkungan sekolah yaitu:

a. Wawancara Mendalam

Menurut J. Moleong (dalam Purwatiningsih, 2008) “wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu, dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut”.


Dalam teknik wawancara mendalam tidak menggunakan struktur yang ketat

dan forman namun tetap menggunkan strategi yang dapat menggiring pertanyaan

lebih banyak lagi agar informasi yang diperoleh semakin lengkap dan lebih

mendalam. Dalam pelaksanaan wawancara mendalam selain menggunakan panca

indranya, peneliti juga menggunakan alat perekam sebagai alat bantu untuk

memperlancar jalannya proses wawancara. Sementara untuk informannya sendiri,

peneliti akan mewawancarai kepala sekolah serta sumber lain yang dianggap

mampu memberikan data yang diperlukan dalam penelitian.

b. Observasi

“Cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan

gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung

pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang terjadi seolah-olah

merupakan bagian dari mereka” (Martunus, 2013).

c. Dokumentasi

Dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis yang

dapat digunakan sebagai pendukung dan dapat mempertegas data-data penelitian

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan

harian, dan sebagainya

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk

melakukan pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan

wawancara, observasi dan dokumentasi. Menurut Moeloeng (dalam


Purwatiningsih, 2008), triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

dengan memanfaatkan sesuatu di luar data yang sudah ada untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan data hasil

wawancara dengan data hasil observasi dan dokumentasi yang dimiliki oleh

masing-masing sekolah. Selain itu dilakukan juga triangulasi data yang diperoleh

di lapangan dengan teori-teori d landasan pustaka dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis penelitian ini yaitu

menggunakan konsep dari Milles dan Hubberman. Konsep Milles dan Hubberman

menurut Sugiyono (dalam ) yaitu konsep analisis deskriptif kualitatif secara

interaktif dan berkelanjutan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan

pencatatan secara objektif dan apa adanya sebagaimana yang diperoleh

dilapangan. Data utama diperoleh melalui wawancara, observasi, pelacakan

dokumen di lokasi penelitian dari sumber yang dapat dipercaya dicatat secara

teratur dan sistematis.

b. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses penyeleksian, pemilihan, pemfokusan,

penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengatur


data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diverifikasi.

Reduksi data ini berlanjut terus sesudah penelitian laporan sampai akhir penelitian

tersusun lengkap.

c. Penyajian Data

penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. informasi

yang akan dianalisis hasil wawancara, hasil observasi dan pelacakan dokumen

yang akan didukung oleh data dari sumber triangulasi.

d. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan bagian dari analisis data

untuk mendapatkan makna dan pemahaman terhadap kata-kata dan tindakan

partisipasi riset dengan memunculkan konsep dan teori.


Daftar Pustaka

Martunus. (2013). Peran Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah dalam

Kesehatan Anak SD Negeri No.026 Simpang Tiga Kecamatan Loa Janan Ilir.

eJournal Ilmu Sosiatri , 51-64.

Limbu, R. I. (2012). Analisis Pelaksanaan Tiga Program Pokok Usaha

Kesehatan Sekolah (Trias UKS) Tingkat Sekolah Dasar Kecamatan Blimmbing

Kota Malang. The Indonesian Journal of Public Health , 9 (1), 51-66.

Yuniarsyah, Rizal. (2014). Pengelolaan Pelaksanaan UKS di SMP

Negeri/MTS Negeri di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun 2014. Skripsi.

Universitas Negeri Semarang

Purwatiningsih, Rahayu. (2008). Persepsi Masyarakat terhadap Peranan

Puskesmas (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi masyarakat mengenai

peranan Puskesmas Jatinom dalam pelayanan kesehatan masyarakat di


Kelurahan Krajan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten). Skripsi. Universitas

Sebelas Maret

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA 1

Subjek : Petugas Puskesmas Sub Bagian UKS

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang Trias UKS?

2. Bagaimana Bapak/ibu mengajarkan pendidikan kesehatan kepada siswa?

Materi apa saja yang diajarkan petugas puskesmas dengan siswa?

3. Bagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas?

4. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program trias UKS dalam

meningkatkan Kebersihan lingkungan sekolah?

5. Apakah ada sosialisasi mengenai trias UKS? Kalau ada bagaimana sosialisasi

yang dilakukan?

6. Dalam pelaksanaan program trias UKS,bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

7. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program trias UKS?

8. Apakah menurut bapak/ibu trias UKS dapat meningkatkan kebersihan

lingkungan sekolah?
9. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

trias UKS dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

10. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program trias UKS

dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

PEDOMAN WAWANCARA 2

Subjek : Ketua Pengurus UKS

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang Trias UKS?

2. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri untuk melaksanakan trias UKS?

3. Apakah ada sosialisasi mengenai trias UKS? Kalau ada bagaimana sosialisasi

yang dilakukan?

4. Dalam pelaksanaan program trias UKS,bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

5. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program trias UKS?

6. Apakah menurut bapak/ibu trias UKS dapat meningkatkan kebersihan

lingkungan sekolah?

7. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

trias UKS dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

8. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program trias UKS

dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?


PEDOMAN WAWANCARA 3

Subjek : Kepala Sekolah

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang Trias UKS?

2. Menurut bapak, apa yang menjadi latar belakang adannya program trias UKS?

3. Apakah sekolah membuat kurikulum sendiri untuk melaksanakan trias UKS?

4. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program trias UKS dalam

meningkatkan Kebersihan lingkungan sekolah?

5. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program trias UKS?

6. Apakah ada sosialisasi mengenai trias UKS? Kalau ada bagaimana sosialisasi

yang dilakukan?

7. Dalam pelaksanaan program trias UKS,bagaimana dengan biaya

operasionalnya?

8. Apakah menurut bapak/ibu trias UKS dapat meningkatkan kebersihan

lingkungan sekolah?

9. Apa saja sarana prasarana yang disediakan disini dalam pelaksanaan program

trias UKS dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

10. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program trias UKS

dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

PEDOMAN WAWANCARA 4

Subjek : Guru Olahraga

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang Trias UKS?


2. Bagaimana SDM pelaksana dalam pelaksanaan program trias UKS dalam

meningkatkan Kebersihan lingkungan sekolah?

3. Apakah ada sosialisasi mengenai trias UKS? Kalau ada bagaimana sosialisasi

yang dilakukan?

4. Bagaiman sikap/komitmen guru terhadap program trias UKS?

5. Informasi apa saja yang diajarkan guru terhadap siswa?

6. Bagaimana struktur birokrasi dalam implementasi program trias UKS?

7. Apakah menurut bapak/ibu trias UKS dapat meningkatkan kebersihan

lingkungan sekolah?

8. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksaan program program trias

UKS dalam meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?

PEDOMAN WAWANCARA 5

Subjek : Siswa (Ketua Dokter Kecil)

1. Apakah kamu tahu tentang trias UKS?

2. Apa guru disini mengajarkan dan memberi contoh perilaku hidup bersih dan

sehat serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah?

3. Apa yang mendasari kamu jadi dokter kecil?

4. bagaimana cara kamu memberikan informasi dan mengajak teman-temanmu

untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah?

5. Apa kamu juga menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan sekolah? Jika

iya, dengan cara apa?

6. Bagaimana menurutmu tentang kebersihan dan fasilitas disekolah ini?

7. Apakah kedala kamu menjadi dokter kecil disekolah ini?


Lampiran 2

Pedoman Observasi

Aspek Indikator

Ruang UKS Tempat tidur

Sekat

Jendela dan ventilasi

Kebersihan ruang UKS

Obat-obatan Ketersediaan obat ringan

Ketersediaan kotak P3K serta isinya

Peralatan medis Tersedia kapas, perban, gunting dan alat

medis lainnya

Tersedia alat ukur tinggi badan

Tersedia alat ukur berat badan

Lingkungan sekolah Tempat sampah

Kebersihan ruang kelas

Kebersihan kantin
Kebersihan lingkungan sekolah selain

ruang kelas dan kantin

Selokan

Tempat cuci tangan

Toilet siswa dan guru WC untuk guru dan siswa (putra dan

putri)

Tempat sampah

Kebersihan WC

Kelancaran air

Anda mungkin juga menyukai