Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Phosphate Binder sebagai Terapi


Penunjang Penyakit Ginjal Kronis

S
alah satu penyulit yang dapat timbul Penelitian dilakukan pada 104 pasien penyakit sulit minum obat. Di samping itu, pasien
pada pasien penyakit ginjal kronis ginjal kronis tahap awal (umur rata-rata 55 dialisis dengan hiperfosfatemia biasanya
adalah hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia tahun, GFR baseline rata-rata 50 ml/menit/1,73 mengalami gangguan jantung dan harus
ditandai dengan kadar fosfat di atas normal, m2 luas permukaan tubuh), diperoleh hasil mendapat terapi tambahan bidang kardiologi
yaitu lebih dari 4,5 mg/dL (1,45 mmol/L). bahwa setelah terapi selama 40 minggu, tidak yang makin menambah jumlah obat yang
Hiperfosfatemia ini biasanya baru dianggap ada perbedaan massa ventrikel kiri pada pasien harus diminum sekaligus.4
signifikan apabila melebihi 5 mg/dL pada yang mendapat sevelamer maupun yang tidak
dewasa.1 Biasanya kadar fosfat akan tetap mendapat sevelamer. Demikian juga dengan Penelitian open-label terhadap 710 subjek
normal sampai penyakit ginjal kronis memasuki parameter kardiovaskuler lain yang ikut diteliti. membuktikan bahwa pemberian obat di
stadium 4 (GFRa < 30 mL/menit/1,73 m2 luas Penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu atas 1-3 gram per hari selama 12 minggu
permukaan tubuh). Hal ini diduga disebabkan lebih ditujukan pada pasien penyakit ginjal memiliki efikasi setara dengan sevelamer 2,4-
oleh mekanisme kompensasi hormon kronis stadium 3 (yang kadar fosfatnya sering 14,4 gram per hari selama 12 minggu dalam
paratiroid dan fibroblast growth factor-23 masih normal) dan kepatuhan subjek tidak mengendalikan kadar fosfat, baik pada pasien
(FGF-23) yang dapat mendorong peningkatan terlalu baik. Peneliti berkesimpulan bahwa hemodialisis maupun dialisis peritoneal.
ekskresi fosfat lewat urine.2 Tingginya FGF- hiperfosfatemia memang berhubungan Ketika studi diperpanjang hingga 28 minggu,
23 merupakan parameter kerusakan ginjal,3 dengan keluaran kardiovaskuler yang buruk, efikasi keduanya masih setara (kadar fosfat
dan pernah dikaitkan dengan komplikasi tetapi faktor yang berpengaruh tentu tidak 1,8 mmol/L vs 1,8 mmol/L); namun obat
hipertrofi ventrikel kiri. Fosfat yang berlebihan hanya hiperfosfatemia.2 baru ini unggul dari jumlah obat yang harus
sendiri dapat menimbulkan dampak tidak baik diminum dalam sehari. Obat tersebut juga
khususnya bagi tulang (akibat hipokalsemia) Meskipun hasil penelitian terhadap phosphate memperlihatkan penurunan total kejadian
dan komplikasi kardiovaskuler (melalui binder tidak seluruhnya baik, manfaat phosphate efek samping setelah diberikan lebih dari 12
mekanisme kalsifikasi metastatik).1 binder dalam memperbaiki densitas tulang dan minggu, sedangkan sevelamer tidak.4
menurunkan kadar fosfat dalam darah perlu
Untuk mengatasi masalah hiperfosfatemia ini, tetap mendapat perhatian. Oleh karena itu Obat baru ini belum dapat dikatakan terapi
biasanya diberikan diet rendah fosfat/tinggi phosphate binder masih tetap menjadi bagian yang sempurna untuk hiperfosfatemia,
kalsium dan phosphate binder. Phosphate dari manajemen penyakit ginjal kronis sampai karena masih adanya efek samping
binder dapat berupa garam kalsium (calcium saat ini,3 dan upaya pengembangan produk saluran cerna yang cukup signifikan. Obat
acetate), atau dari substansi non-kalsium yang berfungsi sebagai phosphate binder pun bersangkutan lebih banyak menyebabkan
(misalnya sevelamer carbonate).2 masih terus berjalan.4 efek samping saluran cerna daripada
sevelamer, namun bagi sebagian nefrolog
Di tahun 2012, pernah dipublikasikan bahwa Perkembangan perihal phosphate binder sifat ini justru berpotensi menguntungkan
pemberian salah satu dari tiga jenis phosphate terbaru dari pertemuan 50th Congress terutama bagi pasien-pasien dialisis yang
binder (sevelamer carbonate, lanthanum of European Renal Association-European mengalami konstipasi.4
carbonate, atau calcium acetate) terhadap Dialysis and Transplant Association 2013 di
148 pasien penyakit ginjal kronis stadium Istanbul, Turki; adalah bahwa saat ini tengah Dapat disimpulkan bahwa pengendalian
3 dan 4 gagal memperbaiki kadar FGF-23, dikembangkan obat eksperimental yang hiperfosfatemia masih menjadi bagian penting
meskipun berhasil menurunkan kadar fosfor ditujukan untuk mengatasi hiperfosfatemia dalam manajemen penyakit ginjal kronis.
darah.3 Hasil penelitian tersebut kemudian pada pasien-pasien penyakit ginjal kronis. Saat ini tengah diupayakan memaksimalkan
dikonfirmasi Chue dkk. Penelitian Chue dkk ini Obat ini menawarkan kontrol kadar fosfat efikasi sekaligus meminimalkan efek samping
berbasis pada hipotesis bahwa jika sevelamer yang optimal untuk jangka panjang dengan terapi yang sudah ada, dan diupayakan
dapat menurunkan kadar fosfat darah, menurunkan pill burden (jumlah obat yang pengembangan obat phosphate binder
diharapkan juga dapat menurunkan FGF- perlu diminum dalam sehari). Kelebihan ini baru yang diharapkan lebih baik daripada
23, dan diharapkan pula dapat mengurangi sengaja ditawarkan mengingat pasien dialisis phosphate binder yang sudah ada saat ini. 
keparahan hipertrofi ventrikel kiri jantung. sering mengeluhkan mulut kering sehingga (HLM)

REFERENSI:
1. Patterson LA. Hyperphosphatemia in Emergency Medicine [internet]. 2012 (accessed 2013 Jul 14). Available from: http://emedicine.medscape.com/article/767010_print
2. Chue CD, Townend JN, Moody WE, Zehnder D, Wall NA, Harper L, et al. Cardiovascular Effects of Sevelamer in Stage 3 CKD. J Am Soc Nephrol 2013; 24: 842-852
3. Weaver J. Phosphate binders: new study raises questions about safety and efficacy. Nephrology Times 2012; 5 (8): 1, 16-17
4. Kling J. New Phosphate Binder for Renal Failure Lowers Pill Burden [internet]. 2013 (accessed 2013 Jul 14). Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/805262_print

CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014 295

Anda mungkin juga menyukai