Bahasa anak-anak dikarakteristikkan secara umum oleh pola yang muncul sebagai
berikut:
1. Menangis
2. Gurgling (meraban) dan mendekut
3. Tertawa dengan suara keras
4. Lokalisasi
5. Tertawa dengan mulut tertutup
6. Bercakap-cakap
7. Memanggil dengan satu suku kata (Echolalia)
8. Suku kata (vocables) (suara mendekati kata tetapi dengan kreasi anak)
9. Obrolan ekspresif
10. Mengulangi perkataan ketika dibujuk
11. Kata-kata mengikat yang dapat dibedakan dalam obrolan ekspresif
12. Holophrases atau kalimat dengan satu kata (“susu” dapat berarti “saya ingin susu”)
13. Telegraphic atau kalimat dengan dua kata (“Jus Ma” dapat berarti “Mama, saya
ingin jus”)
14. Overgeneralized speech atau kata-kata umum/ sebutan
15. Undergeneralized speech atau sebutan untuk seseorang (misalnya nama ibunya
adalah Sarah, oleh karena itu bibi Sarah tidak dipanggil Sarah; ia harus dipanggil
dengan nama lain)
16. Perputaran percakapan
17. Kata-kata kreatif. (kata-kata yang dibutuhkan untuk menemukan kata yang belum
dipelajari). Contoh kasir restoran menurut anak sama dengan pelayan restoran.
18. Keingintahuan kata-kata verbal.
19. Keingintahuan tentang kata-kata yang tercetak.
1. Bayi (Infants)
Orang tua dan pengasuh dapat berbagi buku dengan bayi. Sambil menimang bayi, orang
dewasa dapat membacakan/menceritakan gambar pada buku-buku bayi. Buku bayi dapat
ditempatkan ditempat yang terlihat disalah satu sisi tempat tidur. Beberapa bayi dapat melihat
objek dalam jarak sepuluh sampai dua belas inchi, ada juga yang sambil bediri melakukannya
disudut tempat tidur atau dilantai. Didepan bayi dapat disediakan stimulus penglihatan yang
lain yang menimbulkan ketertarikan bayi.
2. Toddlers
Toddlers sangat akrab dengan buku, mereka suka membaca dan seringkali memiliki
kelekatan dengan buku favoritnya. Mereka selalu berusaha mengambil buku untuk sewaktu-
waktu dibaca. Kadang-kadang buku menjadi teman tidur bagi mereka. Bahasa mulai muncul
diusia dua tahun. Pada akhir tahun kedua, anak-anak mulai menyukai buku-buku bertema,
misalnya buku cerita seperti Donal Bebek. Dalam buku-buku tersebut terdapat gambar objek
berwarna dan terdapat kata-kata yang dicetak berwarna.
D. PEMBELAJARAN MENULIS
Mempelajari literasi lebih dari sekedar belajar membaca. Pembelajaran menulis adalah
bagian dari intergal dari proses belajar membaca. Saat ini, beberapa pendidik anak usia dini
tidak saja membicarakan pembelajaran membaca tetapi juga munculnya literasi yang meliputi
konsep membaca dan menulis. Dalam tahap awal menulis, guru perlu menciptakan
lingkungan yang baik agar anak-anak bebas membangun pengetahuannya melalui surat, kata-
kata dan tata bahasa dalam konteks pengucapan dan penulisan.
Mulai tahun pertama kelahiran, kosa kata terus bertambah (karenanya dapat diukur dalam
hitungan jumlah).
1. Komunikasi permulaan
Seorang anak berbicara dimulai dari satu kata. Hal ini dapat berupa pemberian nama objek
atau orang. Bahasa anak berkembang, dari sederhana ke kompleks dalam pola yang dapat
diramalkan pada rata-rata individu. Perkembangan bahasanya merupakan kombinasi dari
interaksi sosial, perkembangan emosinya, kemampuan kognitif, dan perkembangan fisik.
Semuanya dikombinasikan dengan apa yang terjadi.
Perkembangan dan membangun tata bahasa menurut Bryen dan Gallaher, 1983 diikuti
dengan kemajuan:
a. Koreksi penggunaan kata (pada usia 1,5 – 2 tahun)
b. Penggunaan kata pemilikan (pada usia 1,5 – 2 tahun)
c. Pemberian nama (pada usia 3 tahun)
d. Penggunaan untuk jamak dan beberapa kata depan (pada usia 3 tahun)
e. Menceritakan jadwal sehari-hari dalam urutan (pada usia 4 tahun)
f. Dapat menceritakan cerita imajinatif tentang sebuah gambar (pada usia 4 tahun)
g. Berbicara dalam kalimat orang dewasa yang disukai (pada usai 4 tahun)
Pada saat makan dan snack, pengasuh duduk dengan anak seperti keluarga dan
gunakan percakapan pada saat makan.
Meningkatkan diskusi tentang suatu peristiwa, mengingat secara detail suatu
kejadian.
Meningkatkan penggunaan kosa kata baru yang dipelajari selama kegiatan
berlangsung.
Ketika membaca dalam kelompok:
3. Fungsi Bahasa
Melalui gerakan dan interaksi lingkungan maka terjadi perluasan bahasa yang tidak
hanya dalam kosa kata, tetapi juga dalam penggunaannya. Misalnya untuk
mendeskripsikan apa yang mereka lihat, seperti “Bolaku”. Mereka menyampaikan
“Semua bola pergi”. Mereka mulai mengekspresikan perasaan, “begitu sedih”. Pada
empat dan lima tahun, perkembangan kognitif bergerak menghadapi tahapan simbolik
ketika mengembangkan membaca dan menulis.
3. Fungsi Bahasa
Melalui gerakan dan interaksi lingkungan maka terjadi perluasan bahasa yang tidak
hanya dalam kosa kata, tetapi juga dalam penggunaannya. Misalnya untuk
mendeskripsikan apa yang mereka lihat, seperti “Bolaku”. Mereka menyampaikan
“Semua bola pergi”. Mereka mulai mengekspresikan perasaan, “begitu sedih”. Pada
empat dan lima tahun, perkembangan kognitif bergerak menghadapi tahapan simbolik
ketika mengembangkan membaca dan menulis.
b. Penolong
Guru hendaknya jadi penolong ketika anak membutuhkan pertolongan misalnya
ketika anak mengatakan sesuatu tetapi kalimatnya tidak lengkap, maka guru
membantu melengkapinya agar anak lebih mengerti.
1. Mengidentifikasi variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang memiliki variasi nilai. Dalam hal ini yang
menjadi variabel adalah aspek perkembangan bahasa.
2. Menganalisis teori
Menganalisis teori adalah mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori-teori yang
berkaitan dengan perkembangan bahasa.
3. Menyusun konstruk
Menyusun konstruk adalah mendefinisikan aspek perkembangan bahasa secara
konseptual. Misalnya perkembangan bahasa adalah perubahan yang terjadi pada
fungsi alat komunikasi dalam diri anak secara kualitatif.
d. Ceklist (checklist)
Ceklist adalah daftar kriteria penilaian berdasarkan indikator kemampuan pengetahuan
atau tingkah laku yang diberi option ya atau tidak, ada atau tidak ada. Dapat
diindikasikan dengan tahapan perkembangan anak dari milistone dan aspek yang
dikembangkan.
j. Teknologi (Technology)
Teknologi merupakan kegiatan mendokumentasi dengan menggunakan audio/video
tape.
l. Program Asesmen
Program asesmen adalah alat untuk mengevaluasi program lingkungan, kurikulum dan
administrasi, kualifikasi staf dalam interaksi dengan anak-anak, kecocokan program
untuk individu anak.
b.Kelemahan
- Memerlukan waktu yang intensif karena pehatian pada satu anak.
- Intimidasi anak seperti anak segan berbicara dalam keadaan tertentu.
- Mengganggu dan mungkin menampakkan area rahasia.
2. Analisis data interview
Menurut Miles dan Huberman, analisis data instrumen yang bersifat kualitatif dapat
digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam
mereduksi data, perkembangan bahasa dengan interview adalah dengan mencari
indikator-indikator bahasa yang muncul pada setiap peristiwa.
c. Kesimpulan/verifikasi data
Kesimpulan awal yang dikemukankan bersifat sementara dan masih bisa berubah jika
ada temuan-temuan lapangan terbaru dengan bukti-bukti yang mendukung.
Kesimpulan diharapkan menyimpulkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada. Dalam menyimpulkan perkembangan bahasa berdasarkan interview dapat
dilakukan dengan melihat seberapa jauh perkembangan yang sudah dicapai
berdasarkan tahapan perkembangan bahasa anak. Perubahan apa saja yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung.
Semua rangkuman teori diatas saya ambil dari buku yang berjudul "Evaluasi
Perkembangan Anak Usia Dini" yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka.
Tweet
inShare
RELATED POSTS
2 Responses to "Perkemban