Anda di halaman 1dari 1

Cerita fantasi

Ebby adalah salah satu anak yang pintar di kelasnya. Ia memiliki sahabat sejati, yang bernama ishaq,
nanda dan ismi. Sahabat sahabatnya memiliki keahlian masing masing. Ishaq adalah orang yang sangat
pemberani, dia paling suka dengan beladiri. Nanda adalah orang yang sangat pintar dalam bidang flora,
fauna dan matematika, sama seperti ebby. Nanda adalah saingan terberat ebby di kelas. Dan ismi adalah
orang yang senang bercanda, namun ketika mengerjakan sesuatu ia mengerjakanya dengan serius dan
bersungguh sungguh.

Suatu hari, ebby, ishaq, nanda, dan ismi diberi tugas oleh bu indri membersihkan kelas sebelah yang
sudah 15 tahun rusak. Ketika ismi sedang merapikan meja, ia melihat ada sebuah buku di dalam kolong
meja. Ia pun mengambil buku itu, buku itu berjudul persahabatan di dunia fantasi. Entah siapa
pengarang dan penulisnya, ismi tidak tahu karena tidak tercantum pada sampul buku ataupun daftar isi
buku tersebut.

Akhirnya ismi membaca buku tersebut, setelah selesai membaca buku tersebut, ia memberitahukan
kepada ebby, ishaq dan nanda bahwa di halaman terakhir buku tersebut terdapat tulisan “liatlah gambar
portal tersebut” lalu mereka melihat dengan teliti portal tersebut, dan akhirnya perlahan lahan tanpa
disadari tubuh mereka seakan akan tersedot masuk kedalam portal tersebut.

Mereka tidak tahu, mereka ada di mana. Ismi yang telah membaca buku persahabatan di dunia fantasi
tersebut hanya menjawab pertanyaan mereka, “kita ada di dalam dunia fantasi, Mari bersenang senang,
di sini ada rumah pizza, sungai coklat, dan taman peri” mereka semua terkagum kagum dengan cerita
ismi.

Akhirnya, dengan panduan ismi, mereka masuk melintasi gerbang menuju rumah pizza. Di sana mereka
bersenang senang dan menemukan sahabat baru, yang bernama nio. Nio adalah anak kecil yang
menjaga rumah pizza tersebut. Tak lama kemudian, mereka menuju gerbang sungai coklat. Mereka
kembali menemukan sahabat baru, namanya vika. Vika adalah anak kecil yang menjaga sungai coklat
tersebut. Pada saat di sungai coklat, mereka sangat bersenang senang. Ada yang meminum air sungai
coklat, melukis pemandangan dan lain lain.

Tak lama kemudian, ismi berbicara dengan teman teman “mari kita menuju ke taman peri, di sana pasti
lebih menyenangkan” akhirnya semua temannya menyetujui ajakan ismi, mereka pun menuju gerbang
taman peri. Mereka tidak tahu bahwa ditaman perilah gerbang masuk ke dunia nyata, akhirnya, mereka
kembali tersedot ke dalam portal menuju ke dunia nyata, mereka kembai ke dalam kelas sebelah yang
kini sudah rapi. Buku yang tadi ditemukan ismi pun kini telah hiang, entah di mana.

Anda mungkin juga menyukai