SKRIPSI
Disusun Oleh :
NI MADE PUSPAYENI
NIM : 215.3001
MATARAM
2018
iii
PERNYATAAN
NIM : 215.3001
adalah benar-benar karya sendiri, dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh
Mataram,
( Ni Made Puspayeni )
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, kasih dan karunia Nya yang luar biasa sehingga dapat
derajad Sarjana S-1 Program Studi Teknik Lingkungan di Sekolah Tinggi Teknik
Lingkungan Mataram.
pihak tidaklah mungkin skripsi ini dapat tersusun. Sehingga pada kesempatan ini
besarnya kepada :
Lingkungan Mataram
3. Ida Ayu Oka Suwati S.ST., M.Sc., selaku Ketua Prodi S1 Teknik
vi
6. Direktur Rumah Sakit Biomdika beserta staf yang memberikan
skripsi ini.
maupun hasil yang dicapai maka dari itu saran demi kesempurnaan untuk masa
yang akan datang selalu terbuka. Penyusun berharap, semoga skripsi ini akan
Penyusun,
Ni Made Puspayeni
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
ABSTRAK……………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………........…xiv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….….1
1.5.2. Bagi Program Pendidikan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan ..... ....5
viii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ………………………...……………....6
2.4. Perencanaan…................................................................................................23
ix
3.1. Lokasi Penelitian…………………………….……………………..…….....28
4.2. Pembahasan…………………………………….…………………………..80
BAB V. PERENCANAAN…………………………………………...……….105
6.1. Kesimpulan……………......………………………………………………123
6.2. Saran………………………………………………………………………124
Daftar Pustaka……………………………..…………………………..……….125
Daftar Lampiran………………………………………………………………..127
x
DAFTAR TABEL
II.2 Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat Sesuai Katagorinya…...….21
IV.2 Hasil Penilaian Observasi dan Telaah Dokumen Sumber Daya Manusia
xi
IV.8 Hasil Penilaian Observasi Teknik Pengumpulan dan Pengangkutan
IV.13 Jumlah Timbulan Limbah Padat Medis yang Dikelola di Rumah Sakit
V.1 Penempatan Pewadahan Limbah Padat Medis Rumah Sakit Per unit
Penghasil Limbah………………………………………………………114
xii
V.3 Kebutuhan APD dan Sarana dalam Pengumpulan dan Pengangkutan
xiii
DAFTAR GAMBAR
dengan Peruntukkannya..………………………………………………64
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Sakit Biomedika……………………………………….………………....137
15. Dokumentasi…………..……………………………………………….....141
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah salah satu industri jasa yang memberikan pelayanan
berupa limbah, baik limbah padat, cair, dan gas yang mengandung kuman
patogen, zat-zat kimia serta alat-alat kesehatan yang pada umumnya bersifat
Limbah padat medis terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah
berat yang tinggi. Kebanyakan dari limbah medis sudah terkontaminasi oleh virus,
bakteri, racun dan bahan radioaktif yang berbahaya, yang bersumber dari
kalau tidak dikelola dengan benar akan berdampak kesehatan bagi petugas,
Pengelolaan limbah padat medis adalah isu baru karena memiliki dampak
1
2
terjadinya kontak langsung tubuh dengan benda-benda tajam (seperti jarum, pisau,
pecahan kaca, dan gelas). Untuk itu, perlu prosedur dalam pengelolaannya, antara
lain pewadahan yang tepat, mencegah terjadinya kontak fisik dengan limbah,
menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, goggles dan lain - lain),
padat medis berkaitan erat dengan Regulasi, Sumber daya manusia, Keuangan,
Mataram, beroperasi sejak 26 Juni 2002, dengan luas lahan 4500 m². Rumah
Sakit Biomedika memiliki jumlah tempat tidur 50 bed dengan tingkat hunian atau
Bed Occupancy Ratio (BOR) adalah 35,2%, sedangkan LOS (Lenght of Stay) atau
rata-rata lama waktu tinggal pasien di rumah sakit adalah 2,73 hari (profil
mempengaruhi volume limbah medis yang dihasilkan rumah sakit antara lain
tingkat hunian (Bed Occupancy Rate/BOR), jenis tindakan medis perawatan yang
service dan petugas pengangkut limbah padat medis, belum mengikuti alur/rute
tidak memakai bak khusus, tidak ada pengkodean dan tidak ada penetapan jadwal
mendapatkan pelatihan.
Rumah Sakit Biomedika saat ini menggunakan jasa pihak ketiga yang
sudah mempunyai izin mengolah limbah B3, akan tetapi proses pengangkutan
limbah padat medis oleh pihak ketiga tidak teratur yaitu satu bulan sekali atau
Sakit Biomedika?
Sakit Biomedika
Sakit Biomedika.
Biomedika.
5
manfaatnya adalah :
rumah sakit.
sangat bersifat infeksius, berbahaya dan perlu di kelola dengan baik dan
mutu pelayanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
6
7
Khusus.
lainnya
dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus
kegiatan layanan rawat inap, unit kegiatan layanan rawat jalan, unit
sanitasi, unit kegiatan logistik, unit kegiatan linen dan laundry, unit
kegiatan rekam medik, unit kegiatan sarana dan prasarana fisik, serta
laboratorium.
sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang
terdiri dari limbah medis padat dan non-medis (Darmawati dkk, 2016).
berikut:
1. Limbah infeksius
Limbah yang berupa objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi
4. Limbah sitotoksik
5. Limbah farmasi
6. Limbah kimia
7. Limbah radioaktif
8. Limbah plastik
Bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit, dan sarana
2010) berikut:
bangkai atau jaringan hewan dari laboratorium dan hal-hal lain yang
farmasi tertentu.
limbah. Limbah Pelayanan rumah sakit, baik limbah padat, cair dan gas
limbah harus dikelola dengan baik. Syarat yang harus dipenuhi dalam
15
2.3. Evaluasi
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang
2.3.2.Tujuan Evaluasi
masyarakat
yang dicapai,
pemisahan sampah medis dan non medis, sedang ruang lain dapat
2. Finansial
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
3. Regulasi
1) Minimasi Limbah
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
dengan penggunaan wadah dan label yang sesuai kategori (Tabel II.2).
tempat sampah.
Tabel II.2. Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat Sesuai
Kategorinya
Alat pelindung diri yang harus tersedia bagi semua pekerja yang
bertugas mengelola limbah medis rumah sakit, yaitu: (1) helm, dengan
atau tanpa penutup wajah, (2) masker wajah untuk petugas limbah dan
22
celemek untuk industry (apron), (6) pelindung kaki atau sepatu boot
industri, dan (7) berbagai sarung tangan dengan berbagai ukuran, steril
dan non-steril, termasuk lateks berat, vinil, kulit kedap air dan bahan
telah dikumpulkan.
23
Berat sampah medis (dalam satuan kg) per hari yang dihasilkan di
timbangan pegas
2.4. Perencanaan
2.4.1.Pengertian Perencanaan
mencapai tujuan.
2.4.2.Tujuan Perencanaan
pelaksanaan aktivitas-aktivitas
2.4.3.Fungsi Perencanaan
hasil akhir dan juga perbandingan hasil-hasil itu dengan rencana yang
dibuat.
2.4.4.Manfaat Perencanaan
menjadi lebih tepat dan aktivitas setiap unit akan terorganisir dengan
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
pencapaian tujuan.
Rumah Sakit
Jumlah Timbulan
Limbah
Limbah
Rumah Sakit
Total Limbah
terangkut/terkelola
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah Rumah sakit Biomedika Mataram, Jl. Bung Karno
1. Variabel Bebas/independen :
pada tempatnya).
28
29
1. Wawancara (Interview)
Sakit Biomedika
perekam suara.
padat medis.
31
2. Observasi
tentang :
inap, IGD, ruang obsgyn, ruang operasi dan lain nya) dengan
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
4. Pengukuran timbulan limbah padat medis selama 7 hari. Data ini dipakai
1. Human Instrumen
sebagai pengumpul data, penafsir data, dan pada akhirnya juga ia harus
2014:48).
variable
oleh penunjuk neraca, sama dangan nilai massa benda yang diukur.
kualitatif
35
hasil penelitian.
Pra Pranelitian :
-Mengumpulkan referensi
-Melakukan Peninjauan awal RS
-Specifikasi ruang lingkup penelitian
Pengumpulan data RS
timbulan limbah, sumber daya, protap dan proses pengelolaan limbah padat
medis (Triana,2006).
Asmarhany,2014 ).
37
2018
wawancara.
sakit
bantu penelitian.
Rumah Sakit.
2. Wawancara
bergiliran
3. Pengamatan
medis selama tujuh hari dari semua unit penghasil limbah medis,
39
5. Dokumentasi
1. Pengolahan Data
Informan Kode
Kabid Ketatausahaan P3
Kabid Keuangan P4
Bagian perlengkapan P5
Petugas Laboratorium P6
Petugas Farmasi P7
Komite PPIRS P9
(pengadaan desinfektan).
SOP
42
2. Analisa Data
1) Analisa Univariat.
sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada hal yang
P = f/N x 100 %
Dimana :
P = Hasil prosentase
N = Skor total
3) Analisis SWOT
perencanaan.
Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data
adalah:
sebagai berikut:
1. Kekuatan
rating 4
diberi rating 1
47
Sakit Biomedika
rating 1
2. Kelemahan
rating 2
rating 3
rating 4
rating 2
49
diberi rating 3
rating 4
diberi rating 2
diberi rating 3
Kelemahan
Weaknesses (W)
Total
mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-
faktor strategis.
5) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
berikut :
1. Peluang
1) Kerjasama dengan PT. Artama Sentosa, Rumah Sakit lain dan distributor
2. Ancaman
Total
III.14
54
masalah, dan pemecahan masalah dari sisi internal rumah sakit, sedangkan
diperoleh dari analisis) dan faktor eksternal sehingga dapat diperoleh strategi
yang cocok untuk perencanaan pengelolaan limbah padat medis yang lebih baik.
3.12. Kesimpulan
dalam Asmarhany,2014)
padat medis di Rumah sakit Biomedika akan dideskripsikan dan selanjutnya untuk
triangulasi sumber dengan cara crosscheck hasil jawaban informan satu dengan
penelitian ini ada 10 orang yang dianggap sebagai orang yang paling tahu dan
Rumah Sakit Biomedika. Informan tersebut antara lain Direktur Rumah Sakit,
Sarana, Petugas Rawat Inap dan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS). Untuk wawancara singkat dengan cleaning service peneliti
56
57
Rumah sakit Biomedika adalah Rumah Sakit Umum Swasta dan termasuk
Rumah Sakit Umum kelas D dengan Luas lahan adalah 2.500 m2.
Spesialis dengan ketenagaan berjumlah 147 orang yang terdiri dari tenaga
fasilitas yang ada terdiri atas pelayanan medis meliputi instalasi rawat
jalan, instalasi gawat darurat, perawatan itensif (ICU), rawat inap, bedah,
menjadi anggota dalam Komite PPIRS, seperti tertera pada gambar IV.1
Direktur Rumah
Sakit Biomedika Komite Medik
Ketua : dr. Shelly
Olivia Rhamdani
Sekretaris : Nyoman Ari
Wardani
Wadir Pelayanan Umum Anggota :
& Keuangan 1 Komite Medis
2 Laboratorium
3 Farmasi
4 Gizi
Kabid Umum &
5 IPAL
Operasional 6 Sarana
7 Linen
8 Kamar Operasi
9 UGD
Bagian Pemeliharaan & Sarana 10 ICU
11 Unit Sterilisasi
Koordinator: Sulhi Fajri 12 Ranap
Anggota : 13 Radiologi
1.Bambang Trisnanto, ST
2.Alam Bao Umar
3.Abdul Ishak
4.Putu Bagus Herry S, ST
dan 12 orang cleaning service yang bekerja dalam 3 shiff, yaitu 5 orang
shiff pagi, 4 orang shiff siang dan 1 orang shiff malam dan 2 orang libur.
1. Kualifikasi tenaga :
SMP dan 11 orang tamatan SMA sederajat dan baru 4 orang yang
padat medis dan limbah non medis, dan dibantu oleh koordinator
kali sehari, yaitu pagi hari jam 06.00 WITA, siang hari jam 14.00
Tidak ada petugas khusus pengangkutan limbah padat medis, Setiap orang
dari cleaning service yang kebetulan kena shiff langsung menjadi petugas
pengelola limbah padat medis adalah seperti tertera pada tabel IV.1
belum ada tenaga khusus yang bertugas sebagai pengangkut limbah padat
61
oleh koordinator cleaning service atau 70 % tenaga yang saat ini terlibat
1 Kualifikasi tenaga:
1) Pen.Jawab Instalasi Sanitasi Minimal tenaga Sanitarian 1
(D3)
2) Pengawas Pengelolaan D1 ditambah latihan khusus 0
Limbah
3) Petugas pengangkut limbah SMP ditambah latihan khusus 0
2 Tupoksi:
4) Pengelolaan Limbah medis Dilakukan oleh perawat / 1
padat dari tiap unit petugas unit pelayanan
pelayanan dilakukan
pemisahan sesuai jenis dan
komposisi
5) Pengelolaan limbah medis Dilakukan oleh tenaga 1
padat diluar unit pelayanan kebersihan/cleaning service
6) Proses pengangkutan limbah Dilakukan tenaga
padat medis kebersihan/Petugas 1
pengangkut limbah
7) Pengawas pengelolaan Dilakukan oleh tenaga 0
limbah Sanitasi, kualifikasi D1
3 8) Penerapan SOP Seluruh pengelola limbah 0
padat medis ber pedoman
pada SOP
Total Skor (f) 4
Jumlah Skor Maksimal (N) 8
Prosentase : 4/8 x 100% = 50%
Sumber: Permenkes 1204/2004
4.1.3. Finansial
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Setelah dikurangi biaya untuk
limbah cair dan limbah domestik maka dana khusus untuk limbah padat
medis adalah Rp.34.520.000,-(tiga puluh empat juta lima ratus dua puluh
ribu rupiah). Dana tersebut untuk biaya pengadaan kantong plastik kuning,
puluh tujuh juta rupiah) perbulan. Jadi setahun untuk cleaning service
sebesar Rp. 324.000.000,- (Tiga ratus dua puluh empat juta rupiah).
32% 32%
36%
4.1.4. Regulasi
Sakit Biomedika
Rumag Sakit.
padat medis di Rumah Sakit Biomedika sudah dibuat secara baku dan
Rumah Sakit.
agar selalu bekerja sesuai dengan SOP, sedangkan penjelasan secara rinci
No Regulasi F
3 Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 1
Tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
4 Kebijakan internal yang dibuat oleh Direktur Rumah 1
Sakit
5 Standar Operasional Prosedur yang disyahkan oleh 1
Direktur Rumah Sakit
Total Skor (f) 5
tetapi saat ditanya mengenai tempat sampah dengan lapis kantong plastic
kuning yang juga ada di sekitar mereka, tidak mengetahui fungsi tempat
No Kriteria F1 F2 F3 F4 F5
1 PSM dalam pemilahan 1 1 1 1 1
limbah
2 PSM dalam 1 1 1 1 1
Pewadahan/membuan
g sampah pada
tempatnya
3 Paham tentang limbah 0 0 0 0 0
infecsius
Total Skor (f) 2 2 2 2 2
Jumlah Skor 3 3 3 3 3
Maksimal (N)
Prosentase 66,67 66,67 66,67 66,67 66,67
% % % % %
dari tiap unit pelayanan dilakukan pemisahan sesuai dengan jenis dan
sudah dilakukan, terlihat ada tiga jenis pemisahan yaitu safety box
belakangan ini tidak ada obat yang kedaluwarsa, karena sebelum jatuh
tempat sampah farmasi, sehingga kalau ada obat tercecer atau botol
kantong plastik kuning untuk limbah padat medis dan kantong plastik
hitam untuk limbah non medis. Tempat sampah tersebut terbuat dari
benda tajam (Safety box) yang terbuat dari kardus, kuat dan tahan
hanya tersedia tempat sampah non medis, yaitu tempat sampah yang
dan OK, tempat sampah dengan plastik kuning ada di setiap tempat
medis.
sehari yaitu pagi jam 06.00 WITA, siang jam 14.00 WITA dan sore
jam 18.00 WITA. Tetapi khusus di ruang ICU, cleaning service akan
service.
73
3. Penyimpanan Sementara
cukup bersih walaupun tidak besar (1.25 m x 3,25 m), kedap air dan
ditambahkan papan untuk tempat Safety box dan plastik besar untuk
limbah padat medis keluar rumah sakit agak sulit, karena berada agak
ditimbang, terlihat ada kantong plastik yang robek. Pihak ketiga tidak
menimbangnya.
padat medis di Rumah Sakit Biomedika seperti tertera pada tabel IV.11
ditimbang dalam seminggu dari tanggal 9 s/d 15 April 2018 sebanyak 57,5
Penimbangan 1 2 3 4 5 6 7 (Kg)
2 Siang 2 5 5 8 3 2 2 27
3 Malam 0 1 0 0 0 1 0 2
lebih banyak pada pagi hari yaitu rata-rata 4,071 kg/hari, sedangkan
pada bulan April dari tanggal 28 Maret s/d 27 April 2018 sebanyak
266,5 kg, dan ditimbang oleh pihak ketiga pada tanggal 27 April
2 Siang 99
3 Malam 23
Gambar IV.3 Bagan Pengelolaan Limbah Padat Medis di Rumah Sakit Biomedika
Berdasarkan Hasil Penelitian
80
4.2 Pembahasan
Sakit.
Rumah Sakit Biomedika rata-rata per hari adalah 8,2143 kg. Keseluruhan
data yang dianalisa sebagian besar adalah data primer sehingga akan
2004.
pekerjaan (job description) yang jelas dan tegas sebagai pedoman kerja.
81
1. Kualifikasi tenaga
pengelolaan limbah padat medis secara umum belum cukup. Hanya ada
padat medis dan tenaga pengangkut limbah padat medis belum ada,
Selama ini dilakukan oleh cleaning service dengan kualifikasi tamat SMP
dan SMA sederjat, yang juga sebagian besar (70%) belum mendapatkan
2. Tupoksi
medis yang bersifat infeksius, maka perlu menata ulang tugas pokok dan
2) Penerapan SOP
tugas pokok dan fungsi, sekaligus sebagai alat penilaian sejauh mana
itu limbah masker dan botol infus juga terbuang pada limbah non medis.
Walaupun SOP sudah dibagikan oleh Komite PPIRS, tapi perlu komitmen
bagi semua unit pelayanan medis untuk mentaati ketentuan dalam SOP.
dimiliki tenaga pengelola limbah padat medis tidak sesuai dengan standar
bulan sampai dengan 2 tahun. Apa yang mereka ketahui dan mereka
dapat menularkan ilmu tapi diantara yang seniorpun ada yang belum
4.2.3 Finansial
dalam Rencana Anggaran Kegiatan Rumah Sakit tahun 2018 sebesar Rp.
34.520.000,00 (tiga puluh empat juta lima ratus dua puluh ribu rupiah).
Dari tabel 4.3 dapat dilihat persentase anggaran per kegiatan. Prosentase
plastic kuning..
sesuai kebutuhan.
86
limbah adalah 100 % (Baik), artinya bahwa sudah ada perhatian Rumah
persediaan kantong plastic selalu ada pada waktu dibutuhkan dan juga bak
sampah sesuai katagori sudah ada di setiap unit penghasil limbah padat
pasien yang akan berakibat pada peningkatan timbulan limbah padat medis
jumlah pasien maka biaya untuk pemusnahan oleh pihak ketiga juga akan
Rp.97.132.000,00 (Sembilan puluh tujuh juta seratus tiga puluh dua ribu
4.2.4 Regulasi
masyarakat sekitar.
terhadap lingkungan.
sampah dengan kantong plastik warna kuning. Untuk sampah non medis
pemilahan antara organik dan anorganik. Karena pihak rumah sakit juga
89
bahaya dari limbah medis yang tidak terkelola dengan baik, dengan
medis maupun non medis. Walaupun sudah ada tulisan infeksius tapi
pada Peremnkes 1204 tahun 2004. Limbah farmasi belum terkelola. Semua
sehingga kantong yang disediakan adalah hanya warna kuning dan hitam
bahan dari setiap kemasan, mengecek tanggal kadaluarsa bahan pada saat
mudah untuk dilakukan dan resiko yang ditimbulkannya akan lebih kecil.
pengemasan.
91
terdapat pada limbah farmasi. Pada ruang farmasi tidak tersedia tempat
apotik tidak mengetahui bahwa tumpahan obat dan obat kedaluarsa adalah
termasuk limbah medis, dan petugas tidak tahu warna kantong pelapis
tempat sampah untuk limbah farmasi. Tetapi secara umum pemilahan dari
sumber antara limbah medis dan non medis di Rumah Sakit Biomedika
benda tajam seperti jarum suntik, pecahan ampul dan benda tajam lainnya
menggunakan tempat khusus benda tajam (Safety box) berupa kardus. Hal
ini sudah sesuai dengan Kepmenkes nomor 1204 tahun 2004 tentang
hendaknya ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol atau
dengan lapis kantong plastik warna hitam. Pembuangan masker dan botol
masing ruang, agar tidak akan terjadi lagi kesalahan dalam pewadahan,
standar.
service yang kebetulan kena shiff saat itu. Pada proses pengumpulan,
maksimal 2/3 bak sampah terisi sudah harus diambil. Rumah Sakit
penuh 2/3 nya limbah akan diambil. Biasanya timbulan limbah yang
kalau tempat sampah sudah penuh maka petugas medis akan memanggil
pengunjung Rumah Sakit. Hal ini tidak sesuai dengan Kepmenkes nomor
Dalam hal ini Rumah Sakit harus dapat menyediakan trolly khusus
3. Penyimpanan Sementara
limbah B3. Untuk itu di dalam TPS B3 pihak Rumah Sakit harus
penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis yaitu pada
musim hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
Limbah tidak boleh terlalu lama disimpan, karena pada suhu kamar dapat
pertimbangan estetika.
lokasi terbuka, limbah medis tercampur dengan limbah non medis, akses
lalu lalang cukup tinggi. Segala kegiatan yang berhubungan dengan limbah
pihak ketiga PT Artama Sentosa Indonesia dengan plat mobil L.8202 UQ.
APD.
dengan baik dan aman sehingga pada waktu limbah ditimbang ada yang
robek. Tidak ada jadwal pengangkutan limbah padat medis ke luar Rumah
pihak rumah sakit. Kelemahan ada pada isi MOU, tidak dicantumkan
kapan dan berapa hari sekali pihak ketiga melakukan pengangkutan limbah
5. Timbulan limbah
jumlah limbah medis yang dihasilkan Rumah Sakit Biomedika pada bulan
97
April 2018 adalah 266,5 kg, Limbah yang ditimbang oleh pihak ketiga
timbulan limbah medis perhari dari data primer adalah 8, 2143 kg/hari.
paling rendah yaitu limbah padat yang dihasilkan pertempat tidur perhari 1
kg, maka dengan persentase BOR 35,2%, limbah medis yang dihasilkan
limbah rumah sakit yaitu kuantitas dan kualitas limbah rumah sakit,
dimana kuantitas dan kualitas limbah akan tergantung pada tipe rumah
sakit, ukuran rumah sakit, tingkat hunian rumah sakit, ratio inpatient/out
Rumah Sakit Biomedika dipengaruhi oleh tipe rumah sakit kelas D, BOR
35,2 % pada tahun 2017, dan letak geografis yang cukup strategis. Selain
itu juga dapat dipengaruhi oleh jenis penyakit yang diderita pasien, jenis
98
timbulan limbah padat medis dari ruang OK cukup banyak ( dari total
6. Analisa SWOT
Kekuatan Kelemahan
(Strengths) (Weakness)
I 1. Ada SDM pengelola limbah 1 . Belum semua petugas pengelola
N medis rumah sakit limbah mengikuti pelatihan
T 2. Ada anggaran untuk pengelolaan 2. Belum ada petugas pengawas
E limbah rumah sakit dan petugas pengangkut limbah
R 3. Ada job description/tupoksi medis khusus sesuai kualifikasi
N pengelolaan limbah 3 . Perencanaan anggaran
A 4. Ada sarana dan prasarana pengelolaan limbah kurang
L untuk pengelolaan sampah detail/spesifik
5. Ada Kebijakan Internal yaitu 4. Kurang terpenuhinya standar
Keputusan Direktur Rumah pengelolaan limbah
Sakit nomor 5. Belum ada trolly khusus
5370/419/IV/RSB/2017 tentang pengangkut limbah medis
Pengelolaan Limbah di Rumah
Sakit Biomedika
6. Ada SOP (Standar Operasional
Prosedur) pengelolaan limbah
medis
Peluang Ancaman
(Opportunities) (Threats)
E
K 1. Kerjasama dengan Pihak ketiga 1. Adanya pencemaran
S PT.Artama Sentosa dalam lingkungan yang menyebabkan
T pemusnahan limbah medis masyarakat protes
E 2. Adanya tempat 2. Adanya lokasi TPS transit dapat
R pelatihan/pendidikan untuk menyebabkan masyarakat umum
N meningkatkan keahlian mencari keuntungan dari limbah
A pengelolaan sampah rumah sakit medis tanpa memikirkan
L 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI bahayanya bagi dirinya dan orang
No.1204 tentang Persyaratan lainorang lain
Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
kelemahan dan kekuatan organisasi serta peluang maupun ancaman yang ada
Kekuatan:
1. Ada SDM pengelola limbah medis rumah 0,2 3 0,6
sakit
2. Ada anggaran untuk pengelolaan limbah rumah 0,2 3 0,6
sakit
3. Ada job description pengelolaan limbah 0,1 2 0,2
4. Ada sarana dan prasarana untuk
pengelolaan limbah 0,2 2 0,4
5. Ada Kebijakan Internal yaitu Keputusan 0,2 4 0,8
Direktur Rumah Sakit nomor
5370/419/IV/RSB/2017 tentang Pengelolaan
6 Limbah di Rumah Sakit Biomedika 0,1 2 0,2
Ada SOP (Standar Operasional Prosedur)
pengelolaan limbah medis
Peluang:
1. Kerjasama dengan Pihak ketiga PT.Artama 0,3 3 0,9
Sentosa dalam pemusnahan limbah medis
2. Adanya tempat pelatihan/pendidikan untuk 0,2 3 0,6
meningkatkan keahlian pengelolaan sampah
rumah sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1204 tentang 0,3 4 1,2
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Jumlah nilai peluang 2,7
Ancaman:
1. Adanya pencemaran lingkungan yang 0,2 3 0,6
menyebabkan masyarakat protes
2. Adanya lokasi TPS transit dapat menyebabkan 0,3 4 1,2
masyarakat umum mencari keuntungan dari
limbah medis tanpa memikirkan bahaya bagi
dirinya dan orang lainorang lain
Jumlah nilai ancaman 1,8
Selisih peluang dan ancaman 0,9
nilai kekuatan adalah 2,8 dan kelemahan adalah 1,8. Jadi, kekuatan
nilai peluang adalah 2,7 dan ancaman adalah 1,7. Jadi, peluang yang
ada lebih besar 0,9 poin dibandingkan dengan ancaman yang akan
dihadapi.
Opportunity
(1, 0,9)
(-,+) (+,+)
Ubah Strategi Progresif
Kuadran I
Kuadran III
Weakness Strength
Kuadran IV Kuadran II
(-,-) (+,-)
Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi
Threath
Kekuatan Kelemahan
(Strengths) (Weaknesses)
Faktor internal
1. Ada SDM pengelola limbah 1. Belum semua petugas
rumah sakit pengelola limbah
2. Ada anggaran untuk mengikuti pelatihan
pengelolaan limbah rumah 2. Belum ada petugas
sakit pengawas dan petugas
3. Ada tupoksi pengangkut limbah
pengelolaan limbah medis sesuai kualifikasi
4. Ada sarana dan prasarana 3. Perencanaan anggaran
untuk pengelolaan limbah pengelolaan limbah kurang
5. Ada Keputusan Direktur detail/spesifik
Rumah Sakit 4. Kurang terpenuhinya
Faktor Eksternal 6. Ada SOP standar pengelolaan
Limbah
5. Belum ada trolly khusus
pengangkut limbah medis
Peluang Strategi SO Strategi WO
(Opportunities) (Peluang-Kekuatan) (Peluang-Kelemahan)
1. Kerjasama dengan pihak 1. Memanfaatkan struktur 1. Meningkatkan kemampuan
ketiga dan distributor organisasi yang mantap petugas melalui
2. Adanya tempat dalam mengoptimalkan pelatihan/pendidikan
pelatihan/pendidikan untuk pengelolaan limbah rumah sakit 2. Menyusun rencana
meningkatkan keahlian 2. Memanfaatkan dana yang ada pengelolaan limbah yang
pengelolaan sampah rumah secara maksimal untuk lebih detil sesuai standar
sakit mengoptimalkan pengelolaan Keputusan Menteri Kesehatan
4. Keputusan Menteri sampah rumah sakit 3. Meningkatkan pelaksanaan
Kesehatan RI No. 1204 3. Meningkatkan kualitas SDM pengelolaan sampah sesuai
tentang Persyaratan dengan pelatihan/pendidikan dengan standar Peraturan
Kesehatan Lingkungan 4. Menyediakan sarana dan Menteri Kesehatan
Rumah Sakit prasarana sesuai standar
Keputusan Menteri Kesehatan
5. Menyusun SOP pengelolaan
limbah yang jelas sesuai
dengan Keputusan
Menteri Kesehatan
Ancaman Strategi ST Strategi WT
(Threats) (Ancaman-Kekuatan) (Ancaman-Kelemahan)
1. Adanya pencemaran 1. Mendayagunakan semua unit 1. Meningkatkan kualitas
lingkungan yang organisasi sesuai dengan tugas petugas untuk mencegah
menyebabkan masyarakat dan kewenangannya untuk terjadinya pencemaran
protes mengelola limbah untuk lingkungan
2. Adanya lokasi TPS transit mencegah terjadinya 2. Memperbaiki perencanaan
menyebabkan masyarakat pencemaran lingkungan pengelolaan limbah supaya
umum mencari keuntungan 2. Mengadakan penyuluhan memenuhi standar sehingga
dari limbah medis tanpa kepada masyarakat tentang mencegah terjadinya
memikirkan bahaya bagi bahaya sampah terutama pencemaran
dirinya dan orang lain sampah medis 3. Memperketat pelaksanaan
pengelolaan limbah sesuai
standar sehingga dapat
mencegah kesempatan
memanfaatkan limbah medis
104
kekuatan dan peluang yang besar, sehingga strategi yang cocok dalam
dengan Kepmenkes
BAB V
PERENCANAAN
jenis, yaitu limbah medis dan limbah non medis. Pengelolaan limbah
Pengelola Sanitasi Rumah Sakit dan kerjasama dari seluruh unit penghasil limbah
rata-rata 8,2143 kg/hari, dimana jumlah sampah yang terkelola setiap bulan di
Rumah Sakit Biomedika untuk limbah padat medis adalah sebanyak 266,5 kg.
pengelolaan limbah padat medis yaitu regulasi, sumber daya manusia (SDM),
teknik pengelolaan limbah padat medis dan finansial. Variable tersebut harus
1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dan
105
106
hasil penelitian serta Analisa SWOT pengelolaan limbah padat medis di Rumah
5.1 Tujuan
dalam pengelolaan limbah padat medis sehingga aman bagi manusia dan
lingkungan
medis
Secara umum, unit operasional rumah sakit terdiri dari tiga bagian
besar, yakni unit kegiatan pelayanan medik, unit kegiatan penunjang medik
dan unit kegiatan penunjang nonmedik. Kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit menetapkan lingkup pelayanan atau bidang yang masuk dalam
107
unsur pelayanan penunjang medis dan unsur pelayanan penunjang non medik
Unit kegiatan penunjang non medik, terdiri dari unit kegiatan sanitasi, unit
kegiatan logistik, unit kegiatan linen dan laundry, unit kegiatan rekam medik,
unit kegiatan sarana dan prasarana fisik, serta unit kegiatan mekanikal dan
bersih.
Direktur
RS Biomedika
Wadir Pelayanan
Umum dan Keuangan
Seksi Penunjang
Kegiatan Penunjng Non Medik
non medik
1. Laundry/linen,
2. jasa boga/dapur,
3.Teknik dan
pemeliharaan Komite PPIRS
fasilitas,
4.Pengelolaan - Unit
limbah, Pengelola
5.Gudang, Limbah
6.Ambulans, Unit Prasarana
7.Sistem informasi
dan komunikasi,
8.Pemulasaraan Pengawas
jenazah, Pengelolaan
9.Sistem Limbah padat
penanggulangan medis
kebakaran,
10.Pengelolaan gas
medik,
Keterangan:
11.Pengelolaan air 1. Tenaga
bersih pengangkut LPM Garis Komando
2. Cleaning Service Garis Koordinasi
dan tugas integrasi. Tugas pokok adalah pengelola sanitasi Rumah Sakit salah
satunya adalah pengelolaan Limbah padat medis dan tugas intergrasi adalah tugas
kerjasama dengan unit-unit yang lain seperti Bagian pemeliharaan & sarana dan
layanan dalam usaha pelayanan sanitasi rumah sakit. Peranan tenaga sanitasi
jawab terhadap layanan sanitasi rumah sakit. Untuk itu dilakukan perencanaan
1. Pendidikan
2. Tupoksi
pelaksanaannya.
a. Tenaga Pengawas
sakit adalah :
111
rumah sakit
Kementerian Kesehatan RI
rumah sakit
APD di lapangan
sakit
Kesehatan RI
3. Kinerja
a. Minimasi limbah
sebelum membelinya.
kimiawi.
113
kegiatan
menghindari kadaluarsa.
distributor.
1) Teknik pemilahan
limbah radioaktif
1 IGD 1 1
2 Laboratorium 4 4
3 Ruang 2
Apotikdan
Farmasi
4 Radiologi 1 1
5 OK 4 2 2
6 VK 1 1 1
7 Endoskopi 1 1
8 ICU 2 1 1 1
9 Ruang 1 1 2
Perawat atas
10 Ruang 1 1 2
Perawat
Bawah
11 Linen 1
12 Spoolhook 1
13 Poli rawat 1 1
jalan Paru
14 Poli rawat 1 1
jalan penyakit
dalam
Jumlah 18 2 3 13 2 8
115
2 Farmasi/Bahan Dus
Kimia
3 Radiologi 90 lb
5 Domestik
pelindung diri.
Tabel V.3 Kebutuhan APD dan Sarana dalam Pengumpulan dan Pengangkutan
Limbah di Rumah Sakit Biomedika
No Nama Keperluan/Jumlah
sarana Petugas Petugas Cleaning Petugas Petugas Total
Medis Pengangkut Service Linen pengawas
limbah
1 APD:
Topi 3 12 2 17
Masker 88 3 12 2 1 106
Handscoon 88 3 12 2 1 106
Pakaian 3 12 2 17
Kerja
Sepatu 3 12 2 17
2 Sarana
Trolly 1 1
Drum 1 1
Kontainer 3 3
berikut:
c) Rute 3 adalah pengambilan limbah padat medis ruang OK, VK, Linen
dan endoscopy.
117
yaitu untuk container limbah B3 non medis, kontainer limbah botol dan
2) Memberikan kode/label
Keterangan:
2 1
Volume container: 240 liter
3 1 : Kontainer limbah B3 non medis
2 : Safety Box
4
3 : Kontainer limbah Botol
R. A
R.Far
Di p
S masi
re o
Rute 2 Rute 3 kt ti
Rute 1 ur k
R.Raw
at Inap R.Ra R.P R. R. T R. R.Pe R.
ICU a
wat era Ra Ra VK muli Ster
n
Inap wat wat wat g
han il
Baw
Ina Ina g
R
p p a
ah
R.E
P P
K.Mayat ndo l o o
t
sko
R. R.Al
li Li
R.CS py 2
OK P
Sara
at P
X na ar
u D
TPS/
kontainer IGD
Domestik Relokasi TPS B3
Rute 4
Gambar V.3 Denah Rencana Relokasi Pembangunan TPS B3 dan Rute Pengangkutan Limbah Padat Medis
118
Keterangan :
4m ke dapur
119
120
Dengan volume container 240 liter = 32,10 kg (Amien, et, al. 2015),
limbah perhari 8,241 kg maka dalam waktu 7 hari limbah pada TPS B3
Penetapan dalam MOU harus tercantum dalam salah satu ayat, bahwa
pemusnahan.
5.2.6. Finansial
non medis untuk ditelaah dan minta persetujuan Direktur Rumah Sakit
No Jenis Kegiatan Satuan Volume Harga Total Anggaran/Tahun (dalam Ribuan Rupiah) Sumber
Satuan
2019 2020 2021 2022 2023
1 Gaji Cleaning Rp 1 paket/ 31.000.000 372.000 372.000 372.000 372.000 372.000 UMK Kota
Service, bulan Mataram
Jasa pihak ketiga Rp 7.000.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 2018
2 Pengadaan
kantong plastic
1) Ukuran 40 bks 384 29.000 11.136 11.136 11.136 11.136 11.136 Survey harga
kuning “Nuansa
2) Ukuran 60 lbr 10.800 2.000 21.600. 21.600 21.600 21.600 21.600 Plastik”
kuning
3 Biaya Kesepakatan
pemusnahan oleh dengan pihak
pihak ketiga Kg 3.198 35.000 111.930 111.930 111.930 111.930 111.930 ketiga
4 Biaya Analisa
pemeliharaan & Paket 12 1.000.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 Bagian
desinfektan perlengkapan
5 Pengadaan sarana
-Kontainer limbah Bukalapak.
di TPS Bh 3 939.000 - 2.817 com
-Drum plastik Bh 1 210.000 210
-Trolly limbah Bh 1 750.000 750
medis Krisbow
121
122
No Jenis Kegiatan Satuan Volume Harga Total Anggaran/Tahun (dalam Ribuan Rupiah) Sumber
Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
6 Pengadaan: Tokopedia.
-Safety Box 5 lt Bh 360 5.500 1.980 1.980 1.980 1.980 1.980 com
-Safety Box 12,5
lt Bh 1200 38.700 46.440 46.440 46.440 46.440 46.440
7 Pengadaan APD:
-Sensi Masker Ktk 1.080 31.000 33.480 33.480 33.480 33.480 33.480 Bukalapak.
-Sensi Glover Ktk 720 50.000 36.000 36.000 36.000 36.000 36.000 com
-Gloves CS psng 204 22.000 4.488 4.488 4.488 4.488 4.488
-Topi Bh 17 40.000 680 680 680 680 680
-Sepatu Psng 17 139.000 2.363 2.363 2.363 2.363 2.363
-Pakaian kerja Psng 17 200.000 3.400 3.400 3.400 3.400 3.400
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
tahun 2004,
medis serta teknik pengemasan dan pemusnahan limbah padat medis oleh
limbah padat medis dalam kurun waktu 5 tahun mendatang (tahun 2019
123
124
s/d tahun 2023) adalah sebesar Rp.3.358.122.000,- (tiga milyar tiga ratus
lima puluh delapan juta seratus dua puluh dua ribu rupiah).
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arestria, Dian Fitri. 2009. Analisis Sistem Pengelolaan Limbah Medis Di Rumah
Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto(Rumkitpolpus RS.Sukanto)
2009. Depok: Universitas Indonsia
Atik, Adel Muftah Amro. 2011. Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat Secara
Terpadu Di Rumah Sakit. Jurnal Dian Vol. 11. Semarang: Universitas
Diponogoro
Darmawati, Zaenal Akhmadi dan Moh. Adib. 2016. Pengelolaan Limbah Padat
Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah DR. Agoesdjam Ketapang. Volume 8.
Pontianak. Poltekkes
Hendra Amien, Anita Dewi Moelyaningrum, Rahayu Sri Pujiati. 2015. Timbulan
Limbah Padat Medis Di Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Artikel
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Jember: Universitas Jember
Ismail Jabar, B. Isyandi dan Susi Hendriani. 2014. Pengaruh Motivasi dan
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Implikasinya terhadap Disiplin
Kerja Tenaga Paramedis pada Rumah Sakit Umum Daerah DR.M.Pratomo
Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal Ekonomi. Volume 22.
The Indonesian Public Health Poertal. 2016. Pengertian dan Tujuan Evaluasi.
Public Health Home
Lampiran 1
Nama/Kode : P1
Jabatan : Direktur
Pertanyaan :
limbah medis ?
tahun mendatang?
128
Lampiran 2
Nama/Kode : P2 dan P9
Pendidikan :
Lama kerja :
Status Kepeg. :
Pertanyaan :
Lampiran 3
Nama/kode : P3
Pendidikan :
Lama Kerja :
Status Kepeg. :
Pertanyaan :
limbah medis ?
Lampiran 4
Nama /Kode : P4
Pendidikan :
Lama kerja :
Status kepegawaian :
Pertanyaan
pengganggaran?
Lampiran 5
Nama /Kode : P5
Pendidikan :
Lama kerja :
Status kepegawaian :
Pertanyaan
Lampiran 6
Pendidikan :
Lama kerja :
Status kepegawaian :
Pertanyaan
Lampiran 7
Pendidikan :
Lama kerja :
Status kepegawaian :
Pertanyaan
- Apa saja yang harus dilakukan agar tidak ada limbah farmasi dan
bahan kimia?
Lampiran 8
Nama /Kode : P8
Pendidikan :
Lama kerja :
Status kepegawaian :
Pertanyaan
limbah?
Lampiran 9
Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
individu yang diobservasi,dan angka 0 bila tidak sesuai
Lampiran 10
Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak
pada individu yang diobservasi,dan angka 0 bila tidak sesuai
Lampiran 11
Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak
pada individu yang diobservasi,dan angka 0 bila tidak sesuai
Lampiran 12
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Nama :
2. Alamat :
2. Hari/tgl observasi :
3. Tempat observasi :
4. Waktu :
JUK Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
No Kriteria f f f f f
1 2 3 4 5
Lampiran 13
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Hari/tgl observasi :
2. Tempat observasi :
3. Waktu :
JUK Berikan angka 1 jika sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
Lampiran 14
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Hari/tgl observasi :
2. Tempat observasi :
3. Waktu :
JUK Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
Prosentase
142
Lampiran 15
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Hari/tgl observasi :
2. Tempat observasi :
3. Waktu :
JUK Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
Prosentase
143
Lampiran 16
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Hari/tgl observasi :
2. Tempat observasi :
3. Waktu :
JUK Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
Lampiran 17
I. IDENTITAS SUBYEK
1. Nama :
2. Pendidikan :
3. Lama Kerja :
4. Status kepegawaian :
5. Hari/tgl observasi :
6. Tempat observasi :
7. Waktu :
JUK Berikan angka 1 bila sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak pada
Lampiran 18
Siang
Malam
Jumlah
Rata-Rata
perhari
146
Lampiran 19
Dokumentasi
Lampiran 20
Hasil wawancara :
SOP sudah diterapkan, baik itu SOP pengelolaan benda tajam dan SOP
pengelolaan limbah infeksius sehingga disini mungkin paling banyak ada
tempat sampah, di ruang tindakan, di pewarnaan dan di pencucian
alat.”(P6)
“Pemilahan limbah padat medis dengan non medis sudah dilakukan, itu
sesuai dengan SOP. Yang melakukan pemilahan adalah kami tenaga
medis, bidan atau perawat. Setelah penuh barulah kami panggil cleaning
service untuk pengambilan dan pengumpulan.”(P8)
“Disamping berdasarkan Kepmenkes nomor 1204 tahun 2004, kita disini
juga bekerja sesuai dengan SOP masing-masing kegiatan. Untuk
pengelolaan Limbah kita mempunyai SOP tentang pengelolaan limbah
benda tajam dan SOP tentang pengelolaan limbah infecsius.”(P8)
“Astaga! Maaf bu, siapa tadi yang membuang disini. Ya, kami sudah tahu,
sebenarnya membuangnya di tempat sampah dengan kantong plastik
kuning.”(P 8)
“Tapi khusus di ruang ICU, petugas akan memanggil kami. Setelah itu
baru berani kani bersihkan.”(I 4)
“Jadwal kami sudah ada, pengangkutan dilakukan tiga kali dalam sehari,
jadi sebelum pertukaran Shiff kegiatan pengambilan, pengumpulan dan
pengangkutan limbah medis per ruangan sudah dilakukan, ditimbang,
dicatat ditempat ini sebelum diangkut ke TPS B3.”(I 5)
“Saya menunggu keluarga disini hanya sore hari sampai pagi, saya tidak
mendengar ada penyuluhan, mungkin pagi ya. Mengenai membuang
sampah sisa makanan saya membuang pada tempat sampah yang sudah
disiapkan di depan ruangan. Tapi tempat sampah dengan plastik warna
kuning, mungkin yang kotor-kotor ya, kurang tahu saya.”(M2)
Laampiran 21