Makalah Sambungan Mur Dan Baut
Makalah Sambungan Mur Dan Baut
MENGENAL SAMBUNGAN
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sambungan ulir, merilah kita pelajari
dahulu mengenai “sambungan”
Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda
dengan apa yangkita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara
satu benda dengan lainnya.Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat
memproduksi sesuatu
dalam sekali kerja.Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani
prosesnya.
Makanya benda yangdibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen yang
dibuat melalui prosespengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat
merangkainya menjadi sebuahbenda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung
.
Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan
saatbenda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen
yang disambungmengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban
inilah yang harusdiantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan
bersifat merusak.
Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum :
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat
dilepasselamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya : sambungan pakukeling (rivet joint) dan sambungan las (welded
joint).
2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat
dibongkarpasang selagimasih dalam kondisi normal.
Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dansambungan pasak
(keys joint
PENGERTIAN
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat
dua atau lebih komponen permesinan.
Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi permanent (dapat dibongkar
pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni :
1. Baut / Bolt, yakni yangmemiliki ulir di bagian luar
2. Mur / Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam
Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yang tidak mampu menahan berbagai
kondisi beban.
Tegangan yg terjadi akibat beban statis
◦1.Tegangan dalam akibat gaya pengencangan.
◦2.Tegangan akibat gaya luar.
◦3.Kombinasi gaya (1) dan (2).
Tegangan internal akibat gaya pengencangan
◦1.Tegangan tarik disebabkan pelonggaran baut.
◦2.Tegangan geser puntir akibat tahan gesek selama pengencangan.
◦3.Tegangan geser pada ulir.
◦4.Tegangan tekan pada ulir.
◦5.Tegangan tekuk, jika permukaan dibawah kepala baut/screw tidak dalam
posisi sempurna thd sumbu baut.
Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua
obyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque)
menjadi gaya
linear.
BENTUK-BENTUK ULIR
a).British standard whitworth (BSW) threat /Mata Ulir berbentuk segitiga.
b).British Association (BA) threat/ Mata Ulir berbentuk segitiga dengan puncak tumpul
Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area kendaraan.
Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada penggunaannya. Adalah penting untuk
mengetahuinya agar dapat melakukan perawatan dengan benar.
Gambar 2. Tipe Mur dan Baut
B. Nama Baut
Baut memiliki nama-nama yang berbeda untuk mengidentifikasikan ukuran dan kekuatannya. Baut-
baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukurannya yang dibutuhkan oleh masing-
masing area tersebut. Oleh karena itu, mengetahui nama-nama baut adalah salah satu dasar pelaksanaan
perawatan.
Contoh:M 8 x 1.25-4T
M = Tipe alur
“M” kependekan dari alur metrik tipe-tipe lain alur adalah “S” untuk alur kecil, dan “UNC” untuk alur
kasar yang disatukan.
4T = kekuatan
Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf adalah
kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan pada baut kepala.
Baut-baut dikencangkan dengan kunci momen ke momen spesifikasi yang tertera pada buku pedoman
reparasi.
1. Gunakan kunci momen, kencangkan sebuah baut atau mur ke 15 Nm (150 kgf cm)
2. Gunakan kunci boxe end (offset), kencangkan kembali dengan cara yang serupa.
E. Tipe-Tipe Baut
Baut kepala heksagonal adalah tipe baut paling umum.beberapa diantaranya memiliki flange dan washer
dibawah kepala baut.
a. Tipe Flange
Gambar 6.a. Baut Kepala Heksagonal Tipe Flange
Bagian kepala baut yang mengalami kontak dengan part memiliki permukaan yang lebar untuk meredam
tekanan kontak yang digunakan kembali oleh kepala baut pada part. Oleh karena itu, ia lebih efektif dalam
meminimalkan kemungkinan merusak part.
b. Tipe Washer
Keefektifannya serupa dengan tipe flange. Ia juga efektif saat digunakan untuk mengencangkan part yang
memiliki lubang dengan diameter yang lebih lebar daripada kepala baut. Tipe ini menggunakan washer pegas
diantara kepala baut dan washer untuk meminimalkan pengendoran baut.
2. Baut U
Gambar 7. Baut U
Baut-baut ini digunakan untuk menyambungkan pegas-pegas daun pada axle. Mereka disebut “Baut-U”
karena bentuknya menyerupai huruf “U”.
3. Baut Tanam
Baut-baut ini digunakan untuk mencari part pada part lain atau untuk memudahkan perakitannya.
Untuk mengencangkan baut tanam, pasang dua mur pada baut tanam dan kencangkan bersama-sama.
Lalu putar untuk mengencangkan atau mengendorkan baut tanam. Teknik ini disebut sebagai “mur ganda”.
Dengan teknik ini, pengencangan dan penguncian ke dua mur terhadap satu dan yang lainnya
memungkinkan mur untuk melaksanakan fungsi kepala baut dari baut biasa. Adapun metodenya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memasang baut tanam, putar bagian atas mur ke arah pengencangan.
2. Untuk melepas baut tanam, putar bagian dasar mur ke arah pengendoran.
Baut-baut plastic region, yang menawarkan stabilitas dan tegangan axial yang tinggi, digunakan sebagai
baut kepala silinder dan baut-baut tutup bantalan pada beberapa mesin.Kepala baut memiliki dan luar
dodecagon (dalam dan luar).
H. Ketentuan Penggunaan kembali Baut Plastic Region
Baut plastic region mengubah dirinya sendiri menggunakan tenaga poros. Terdapat dua metode untuk
menentukan penggunaan kembali baut plastic region, yaitu:
Metode untuk mengencangkan baut plastic region berbeda dari dari pengencangan baut biasa. Cara
mengencangkan baut plastic region adalah sebagai berikut:
1. Kencangkan baut plastic region dengan menggunakan momen yang telah ditentukan.
2. Letakkan tanda cat pada bagian atas baut.
3. Kencangkan mengikuti petunjuk di buku pedoman reparasi.
Untuk mengencangkan baut plastic region adalah perlu untuk mengikuti petunjuk pada buku pedoman
reparasi karena terdapat dua tipe metode pengencangan untuk baut-baut plastic region.
1. Metode dimana baut pertama-tama dikencangkan ke momen spesifikasi, dan hanya tambahkan 90 derajat.
2. Metode dimana baut pertama-tama dikencangkan ke momen spesifikasi, dan kemudian tambahkan dua
pergerakan sebesar masing-masing 90 derajat, dengan total pengencangan sebesar 180 derajat.
Cara pengencangan berdasarkan metode pengencangan baut plastic region, yaitu kencangkan baut
melampaui bagian elastis, dimana menaikkan bagian pada tegangan axial dan sudut putaran baut.Lalu,
klemkan pada plastic region, dimana hanya sudut putaran baut saja yang berubah dan teganga axial baut
tetap tidak berubah. Metode pengencangan ini menurunkan ketidakmerataan tegangan axial pada sudut
putaran baut, dan meningkatkan tegangan axial yang stabil.
J. Tipe-Tipe Mur
a. Mur Heksagonal
Gambar 13.a. Mur Heksagonal
Mur tipe ini adalah yang paling umum digunakan. Beberapa diantaranya memiliki flange dibawah mur.
b. Mur Bertutup
Mur-mur ini digunakan sebagai mur-mur hub roda alumunium dan memiliki tutup ynag menutup alur-
alurnya. Mur-mur ini digunakan untuk mencegah agar ujung-ujung baut tidak berkarat atau untuk tujuan
estetika.
Google
Untuk menilai sejauhmana wawasan tentang mur baut, silahkan klik link dibawah untuk latihan soal Mur dan
Baut.
Latihan Soal Mur dan Baut
Soal
3. Sebutkan dan gambarkan masing-masing minimal 5 (lima) jenis mur dan baut yang anda ketahui?