Anda di halaman 1dari 7

1.

Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Nagasari. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 473 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Aribaya.
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 589 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Larangan. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 520 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


4. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Karangnangka. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 561 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


5. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Sokaraja. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 556 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


6. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Gumingsir. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 620 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.


7. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek sesungguhnya dari
penelitian (Notoatmodjo, 2002b). Sampel dalam penelitian ini diambil secara
systematic random sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Kayuares. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus:

Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan oleh 90% atau 0,1
P = Proporsi target populasiadalah 0,5

Diketahui :
N = 528 KK
Z = 1,96
P = 0,5
d = 0,1
Z 2 . P. (1 − P). N
n=
d2 (N − 1) + Z 2 . P(1 − P)

1,962 . 0,5. (1 − 0,5). 473


n=
0,12 . (473 − 1) + 1,962 . 0,5 (1 − 0,5)
454,2692
𝑛=
4,72 + 0,9604
454,2692
𝑛=
5,6804
n = 79,97 ≈ 80 responden

Setelah didapatkan jumlah sampel, sebanyak 75 responden kemudian dilakukan


pengambilan sampel secara systematic random sampling. Penentuan sampel
berdasarkan interval dengan rumus :
𝑁 473
i= = = 5,91 ≈ 6
𝑛 80

Sampel pertama diperoleh berdasar kan hasi lperhitungan rumus interval.

Anda mungkin juga menyukai