PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silen Killer karena
atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi
terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke
dan ginjal. Di seluruh dunia hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius
disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang
akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian mendadak. Kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda akan sangat
Hipertensi saat ini masih menjadi faktor risiko kematian tertinggi di seluruh
dunia. Data yang dikumpulkan dari berbagai literature menunjukan jumlah penderita
hipertensi dewasa diseluruh dunia pada tahun 2000 adalah 957-987 juta orang.
angka 1,56 milyar (60% dari populasi dewasa dunia) pada tahun 2025.
1
WHO menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab
kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap 62% timbulnya kasus stroke 49%
timbulnya serangan jantung dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya.
hipertensi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang bisa merusak organ
tubuh manusia. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari 7 kematian (7 juta
hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5%
yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025
tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi
ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 285 atau 59 juta orang
mengidap hipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya
yang mengetahui keadaanya dan hanya 61% medikasi, dari penderita yang mendapat
Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)
menunjukan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa
adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di
2
Di Amerika 15% golongan kulit putih dewasa dan 25-35% golongan kulit hitam
adalah penderita hipertensi. Angka kejadian hipertensi tahun 1997 adlah 4.400 per
100.000 penduduk. Insiden tertinggi adalah dikalangan kaum Melayu dan diikuti
kesehatan. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) seperti yang juga ahli jantung
faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meiputi monitoring tekanan darah
secara teratur program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktifitas
fisik/gerakan badan diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi
serat, rendah lemak dan rendah garam. Hal ini merupakan kombinasi upaya mandiri
oleh individu atau masyarakat dan didukung oleh program pelayanan kesehatan yang
Penelitian pada usia diatas 65 tahun dengan kriteria hipertensi berdasarkan Jivve
29,4% dan perempuan 33,1%) hipertensi yang baru terdiagnosis adalah 29,3% (laki-
3
Berdasarkan sensus nasional 2005 tingkat kejangkitan darah tinggi di
Banyak kebiasaan makan yang telah diadopsi oleh orang Indonesia yang semakin
memperburuk keadaan status gizi. Penyakit buatan manusia (man made disease) dan
pola makan sebagai gaya hidup modern dewasa ini menjurus ke sajian siap santap
yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan
degeneratif seperti jantung, diabetes mellitus, aneka kanker, dan hipertensi. (Zukhair,
Alii, 2008).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara
17-21%. Data secara nasional yang belum lengkap, sebagian besar penderita
penyakit jantung dan kanker. Hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995
cukup tinggi 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih
Jawa dan Bali lebih besar dibandingkan kedua pulau ini. Hal ini berkaitan erat dengan
4
pola makanan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar pulau
sampai 9,17 %. Lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan laki-laki. Zukhair,
Ali).
Banten.
5
B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita
Hipertensi dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol di wilayah Kerja UPTD
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah pengetahuan penderita hipertensi dalam upaya mencegah tidak
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di
Terkontrol.
6
b. Diketahuinya Gambaran Tingkat Sikap Penderita Hipertensi di Wilayah
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman
2. Bagi Masyarakat
7
F. Ruang Lingkup Penelitian
diwilayah kerja puskesmas cibeber dan pojok penyakit tidak menular puskesmas
kecamatan cibeber.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tindakan seseorang (over behavior). Dari hasil pengalaman serta penelitian terbukti
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers
b. Interest (merasa tertarik) merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut
dirinya) hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
9
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
a. Tahu (Know)
kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
b. Memahami (Comprehension)
secara benar.
10
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (evaluation)
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
B. Sikap (Attitude)
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa batasan lain
11
“An enduring system of positive or negative evaluations, emotional feelings,
and pro or conection tendencies will resepect to social object” (Krech et al, 1982).
“Attitude with situational and other dispositional variables guides and direct
Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dan perilaku yang
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku.
Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah
laku yang dibuka lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap
Dalam kegiatan lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
12
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkat, yakni:
1. Menerima (receiving)
stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
2. Merespon (responding)
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing)
13
4. Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya suatu sikap agar menjadi suatu
1. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
3. Mekanisme (mecanism)
Apabila seorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
14
4. Adaptasi (adaption)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
E. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari
peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada
populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat
anti hipertensi. Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan darah arteial abnormal
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup
(sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
15
mengendor kembali (diastole). Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah
sistolik selalu lebih tinggi dari pada tekanan darah diastolik.tekanan darah manusia
selalu berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah di tulis
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik dalam
kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan
bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampao usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun
drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi,
hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan
16
seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah juga
diperngaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi ahri dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1
and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia
17
mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau
yaitu apabila tekanan darah lebih dari 95 persentil dilihat dari umur, jenis
kelamin, dan tinggi badan yang diukur sekurang-kurangnya tiga kali pada
oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun
tersebut antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
a. Faktor Keturunan
Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
b. Ciri Perseorangan
tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita.
hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
18
c. Kebiasaan Hidup
konsumsi garam yang tinggi, kegemukan (makan berlebihan) stres dan pengaruh lain.
Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang diderita oleh
suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. Dunia
menurunkan tekanan darah dan pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari
berat badan ideal obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang
berlebihan dengan perhitungan IMT ≥ 27,0. Pada orang yang menderita obesitas
ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat oleh sebab itu lebih
cepat merasa gerah dan kelelahan akibat dari obesitas para penderita cenderung
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf simpatis
19
menentu) stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah
menetap tinggi.
Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam rasa
takut) dapat merangsang belajar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah
akan meningkat, jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
patologis, gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
4) Pengaruh lain
a) Merokok
dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang
b) Minuman beralkohol
c) Olahraga
20
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki,
bersepeda, senam, berenang dan aerobic, olahraga yang bersifat kompetisi dan
2001)
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada
serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebut
a. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus,
gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepala biasanya jarang
21
berhubungan langsung dengan hipertensi, hipertensi dapat diketahui dengan
b. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul
gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
9. Telinga berdenging
22
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. (Trisha Macnair,
2007).
4. Patosifisiologi
di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh
sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur
23
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang
pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. (Astawan, 2005).
5. Penatalaksaan
membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah anda
tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya
antara lain:
a. Mengatasi Risiko
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah
Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi? Apakah anda cukup
olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban anda ya pada salah satu
Apabila anda ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan
mengandung garam.
24
Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor
pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah sumber terbaik
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition
ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan
darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk
tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda
menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehari
selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis
latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda,
tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai
25
f. Sertakan bantuan dari kelompok pendukung
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidup
sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebih
asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil
dalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
g. Berhenti merokok
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang
dan stroke.
kesehatanya kepada dokter yang sama agar dokter dapat mengikuti riwayat penyakit
26
a. Pengobatan pada golongan khusus
Obat anti hipertensi diberikan pada ibu hamil bila tekanan diastolenya ≥ 90
mmHg pada trimester pertama dan ≥ 100 mmHg para trimester ketiga.
darah, apabila yang pecah adalah pembuluh darah otak keadaan ini dikenal
dengan stroke.
Pengobatan pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar yakni
27
pengobatan pada nefrosisklerosis benigna dilakukan secepatnya hingga
Gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan
terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik sepeda)
pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu menjaga
c. Pengaturan Makanan
dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan diet rendah
28
kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan
berat badan.
terisolasi, infark miokard beta bloker (non ISA) inihibitor ACE (dengan
Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat
disesuaikan sampai dosis maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau
mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah
adalah kurang dari 140/90 dengan efek samping minimal penurunan dosis obat dapat
dilakukan pada golongan hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama
satu tahun.
1. Diuretik
garam (NaCl) dengan turunya kadar Na+ makan tekanan darah akan turun dan efek
29
Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga
dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretic yang hemat kalium seperti
2. Alfa-Bloker
Alfa blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan
vasodilatasi perifer serta turunya tekanan darah karena efek hipotensinya ringan
3. Beta-Blocker
Mekanisme kerja obat beta-blocker belum diketahui dengan pasti diduga kerjanya
berdasarkan beta blocker pada jantung sehingga mengurangi daya dan frekuensi
kontrasi jantung. Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya
Obat yang bekerja sentral dapat mengurangi pelepasan non adrenalin sehingga
penggunaan obat ini perlu memperhatikan efek hipotensi ostatik seperti reserpine,
5. Vasodilator
30
Obat vasodilator dapat langsung mengembangkan dinding arteriola sehingga daya
tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun seperti hidralazine
dan tecrazine.
6. Antagonis Kalsium
ke dalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasidilatasi dari turunya tekanan
7. Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat
Tabel 2.3
Beberapa obat antihipertensi yang sering dipakai
31
Terazosin 1-2 20 1x
4 Penyakit beta
Metoprolol 50 200 1x
Atenolol 25 150 1x
Propanolol 40 320 1x
Acebutolol 200 1200 1x
5 Vasodilator
Hydralazine 50 300 2x
Ecarazine HCL 30 120 2x
6 Penghambat ACE
Captopril 25-50 300 1-3x
Lisinopril 5 40 1x
Enalapril 2,5-5 40 1-2x
darah, beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratories contoh yang berkhasiat
menurunkan tekanan darah: cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu
masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada dan bawang putih.
Tabel 2.4
Efek Samping obat anti hipertensi
32
Alfa blocker - Inkontinensia
(misalnya cardura) - Rasa melayang pada saat berdiri
Beta-blocker - Kadar glukosa tidak terkontrol
(misalnya cardicor) - Latargi (lesu)
- Gangguan memori dan kosentrasi
- Gejala penyakit arteri perifer
memburuk, sirkulasi yang buruk pada
tungkai.
Inhibitor ACE - Batuk
(misalnya capoten) - Fungsi ginjal memburuk
- Hipotensi (akut, penurunan tekanan
darah tiba-tiba)
- Ruam
Blocker kenal kalsium golongan non- - Edema perifer (akumulasi cairan dan
dihydropyridine misalnya ticdiem pembengkakan di mata kaki)
- Pembesaran gusi dan konstipasi
7. Pemeriksaan Penunjang
bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau mencari
penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah,
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan
8. Diagnosis
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakan dalam satu kali pengukuran hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis pengukuran
tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar setelah beristirahat
selama 5 menit dengan ukurang pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80%
33
lengan) tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukuran yang
terbaik.
riwayat dan gejala penyakit, penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung
efek samping terapi antihipertensi sebelumnya bila ada dan faktor psikososial
Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau
lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan kontralateral dikaji
mencari bising carotid, pembesaran vena, atau kelenjara tiroid. (Arif Mansjoer dkk,
2001).
9. Komplikasi
seperti terganggunya fungsi atau terjadi kerusakan organ otak, ginjal, jantung dan
mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot jantung bagian kiri yang berakhir
pada kegagalan jantung. Kejadian ini biasanya ditandai dengan bengkak pada kaki,
34
Kerusakan pada ginjal akibat hipertensi bisa menurunkan ginjal sebagai
penyaring racun dalam tubuh sekaligus sebagai produsen hormone yang dibutuhkan
tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu
dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada mata sering tidak disadari
sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan pada mata buta menyebabkan
kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia, mual dan muntah.
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi pada
F. kerangka Teori
Faktor Predisposisi
1. Pengetahuan
2. Keyakinan
3. Nilai
4. Sikap
5. geografi Non
Non Kesehatan
Prilaku
Faktor Pendukung
pendidikan 1. Tugas kesehatan
kesehatan 2. Keterjangkauan sumber
Prilaku Kesehatan Kesejahteraan
3. rioritas dan komitmen.
Faktor pendorong
1. Keluarga
2. Petugas Kesehatan
3. Masyarakat
35
Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku dilatar belakangi atau
BAB III
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
36
1 Pengetahuan Aspek yang Kuesioner Wawancara Baik, jika Ordinal
diketahui dan responden
mampu diingat dapat
oleh responden menjawab ≥
tentang upaya mean (kode 1).
mencegah Kurang, jika
kekambuhan responden
penyakit tidak bisa
hipertensi. mejawab <
mean (kode 0).
37
melakukan
upaya dalam
mencegah
kekambuhan
penyakit
hipertensi <
mean (kode
0).
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kecamatan Cibeber, kota cilegon Tahun 2013. Penelitian ini disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi terhadap variabel yang diteliti yaiu variabel pengetahuan, variabel
1. Lokasi Penelitian
38
Lokasi penelitian ini dilakukan di posbindu – posbindu dan pojok PTM di
2. Waktu Penelitian
C. Etika Penelitian
persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum peneliti
1. Populasi Penelitian
(Notoatmodjo, 2002:79). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam
penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang datang berobat ke posbindu atau
pojok PTM yang terdapat di wilayah kerja kecamatan Cibeber selama bulan Februari
2. Sampel Penelitian
39
Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti, apabila subjeknya kurang
dari 100 maka lebih baik diambil semua hingga sampel penelitian menggunakan
seluruh populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 88 penderita (total populasi).
(Arikunto, 2003:112).
Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti
2. Instrumen Penelitian
penyakit hipertensi.
40
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat di
proses lebih lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga
b. Pengkodean (Coding)
Pada penelitian ini digunakan analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan
terhadap setiap variabel dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan,
41
P= x 100
N
Keterangan :
P : Persentase
X : Jumlah soal
N : Jumlah Responden
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam
Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol. Hasil penelitian ini disajikan dalam
1. Latar belakang
42
Dengan kondisi Masyarakat yang semakin maju, maka dibutuhkan pelayanan
adalah dari lintas sektoral dan pihak swasta. Maka diharapkan sinergi yang
43
dihasilkan akan mampu membawa Kota Cilegon Sehat Tahun 2010 menjadi
kenyataan.
dan kabupaten Serang. dengan luas wilayah + 21,49 km, Kecamatan Cibeber
Tabel.1
44
3 Karang Asem 6.778 1.600 300 6/10 6
C. Hasil Penelitian
terkontrol tekanan darah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil
tahu penderita hipertensi melalui panca indera dengan titik potong (cut of
point) mean 7,8 diperoleh hasil sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 2
Distribusi frekuensi responden menurut Pengetahuan Penderita Hipertensi
dalam Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun
2013
45
1 Baik 34 38,64%
2 Kurang baik 54 61,36%
Jumlah 88 100%
Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan
Darah Terkontrol.
tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi dengan titik potong
(cut if point) mean 7,5 diperoleh hasil sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.
Tabel 3
Distribusi frekuensi responden menurut sikap Penderita Hipertensi dalam
Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013
No Sikap Jumlah Persentase
1 Positif 34 38,64%
2 Negatif 54 61,36%
Jumlah 88 100%
46
Tabel menunjukan bahwa penderita hipertensi yang memiliki sikap
positif dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit
dengan titik potong (cut of point) mean 6,03 diperoleh hasil sebagaimana
Tabel 4.
Distribusi frekuensi responden menurut tindakan Penderita Hipertensi dalam
Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013
47
Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa responden yang baik upayanya dalam
(63,64%).
BAB VI
PEMBAHASAN
bahwa memeriksakan tekanan darah secara teratur dan menjaga pola makan yang
baik akan sangat membantu mengontrol tekanan darah pada penyakit hipertensi,
48
rendahnya tingkat pendidikan responden yang pada umumnya hanya tamatan
kesehatan yang diadakan oleh petugas kesehatan setempat dan ada beberapa
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
terbentuknya suatu tindakan karena dari pengalaman dan penelitian yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
49
34 responden (38,64%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif
(61,36%). Hal ini menununjukan bahwa sikap responden masih negatif meskipun
masih ada 34 responden yang mempunyai sikap positif. Hal ini bisa disebabkan
sehat dan ada juga beberapa responden yang mengambil sikap positif dikarenakan
kondisi mereka pada saat itu misalnya responden yang kurang pengetahuan
dampak yang lebih buruk lagi bagi kesehatanya maka responden juga mengambil
kesehatan yang dapat diartikan sebagai suatu reaksi atau respon seseorang yang
dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu sikap belum otomatis terwujud
dalam bentuk praktek (overt behavior) untuk terwujud suatu sikap agar menjadi
perbuatan nyata (praktek) diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
50
C. Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah
responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan tidak terkontrolnya tekanan
bahwa sebagian besar responden masih kurang baik upayanya dalam mencegah
tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi. Hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain : ada tidaknya kemauan dari responden untuk
keluarga atau orang-orang terdekat dari responden akan berpengaruh besar dalam
seseorang individu yang juga tidak terlepas dari pengetahuan individu itu sendiri.
Sikap membuat seseorang positif terhadap nilai-nilai kesehatan tetapi tidak selalu
terwujud dalam suatu tindakan nyata, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan
antara lain tergantung pada situasi saat itu, mengacu kepada pengalaman
51
seseorang dan juga orang lain serta dipengaruhi juga oleh nilai-nilai yang ada di
masyarakat tersebut. Selain itu perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa
hal antara lain lingkungan, sarana kesehatan dan perilaku petugas kesehatan.
BAB VII
A. Simpulan
Dari data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah diperoleh
52
3. Tindakan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit
responden (63,64%).
B. Saran
1. Untuk Masyarakat
secara dini.
apa saja yang harus dilakukan jika tekanan darah meningkat serta menjelaskan
kesehatan terdekat.
53
Agar lebih rajin dalam memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan
kesehatan terdekat atau rumah sakit serta mengikuti kegiatan yang berkaitan
DAFTAR PUSTAKA
Arora. 2008
5 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta : Bhauana
Ilmu Populer.
Bustan. 2000
Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta
54
Mansjoer, Arif, dkk. 2001
Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius: FKUI
55
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama :
NIM :
56
Menyatakan tidak keberatan dan bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian yang dilakukan oleh tersebut diatas, saya bersedia berperan dalam
penelitian ini dan menandatangani lembar persetujuan sebagai responden peneliti.
Peneliti Responden
( ) ( )
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas
Petunjuk pengisian
Isilah data berikut ini dengan benar
a. Tanggal pengisian kuesioner :
b. Nama :
c. Umur :
d. Pendidikan :
e. Alamat :
57
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi
tanda (x) pada huruf pilihan tersebut!.
1. Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
2. Penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darah ke
pelayanan kesehatan yang terdekat
Benar (1) Salah (0)
58
9. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan
adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi risiko terjadinya
penyakit hipertensi
Benar (1) Salah (0)
C. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan “
S : Setuju TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan S TS
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka
waktu yang lama sebaiknya memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan terdekat.
2 Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah
secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan.
3 Kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat
menyebabkan tekanan darah meningkat.
4 Penderita tekanan darah tinggi boleh melakukan olahraga
ringan seperti jogging, bersepeda dan berenang.
5 Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita
hipertensi.
6 Mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti
59
gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan oleh
penderita hipertensi.
7 Jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum
obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas.
8 Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi
risiko tekanan darah tinggi.
9 Mengkonsumsi makanan seperti daging kambing dapat
meningkatkan tekanan darah tinggi.
10 Dukungan keluarga sangat penting perananya dalam
keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya
60
mempunyai masalah.
8 Saya mengurangi kebiasaan merokok dan
konsumsi makanan yang mengandung garam
tinggi untuk menghindari kekambuhan tekanan
darah tinggi.
9 Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah
mengerjakan pekerjaan yang berat.
10 Saya akan mengontrol emosi saya jika sedang
marah/banyak pikiran.
KUNCI JAWABAN
61
1. Melakukan
2. Melakukan
3. Melakukan
4. Melakukan
5. Melakukan
6. Melakukan
7. Melakukan
8. Melakukan
9. Melakukan
10. Melakukan
LEMBAR PENGESAHAN
62