Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SECARA UMUM

OLEH :
KELOMPOK 6

1. MUTMAINNAH 201430241

2. YUNITA KARTIKA SARI 201430085

3. FITRIANI AL 201430097

4. HULDIAH 201430032

5. MONICA 201430067

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


MAKASSAR 2016
Evaluasi Pengendalian Internal PT. Telkom Secara Umum
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi untuk keempat komponen
pengendalian yang lain didalam perusahaan. Pengendalian ini terdiri dari tindakan,
kebijakan, dan prosedur yang menggambarkan bagaimana sikap manajemen puncak,
direksi, dan pemilik entitas mengenai pengendalian internal dan pentingnya bagi
entitas.
1) Integritas dan niai etis
Dalam sosialisasi dan penerapannya, setiap tahun PT. Telkom selalu
mengingatkan karyawan mengenai tata nilai dan etika melalui survei internal
untuk mengetahui efektivitas penerapan budaya perusahaan dan etika bisnis
yang didalamnya memuat kuesioner dan studi kasus terkait pemahaman GCG
(Good Corporate Governance), etika bisnis, fraud, manajemen risiko, pengendalian
internal (SOA), whistleblower, tata kelola, TI, menjaga keamanan informasi, dan
hal-hal lainnya yang berkaitan dengan praktek tata kelola perusahaan. Selain itu,
adanya pelanggaran kode etik oleh karyawan juga akan dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang tertera diperusahaan.
2) Komitmen terhadap kompetensi
PT. Telkom memiliki standar kompetensi masing-masing untuk setiap bagian
pekerjaannya. Guna mendukung proses pengelolaan pengetahuan tersebut,
perusahaan telah menyediakan Knowledge Management System yang
merupakan bank data (repository) sebagai sarana bagi setiap karyawan untuk
meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan cara mengunggah atau
mengunduh melalui sistem, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi atas
beranekaragam permasalahan pekerjaan yang pada akhirnya mendorong
pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
3) Dewan Komisaris dan partisipasi Komite Audit
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya mengawasi pelaksanaan tugas-
tugas Direksi dalam mengelola jalannya perusahaan. Komite Audit berada
dibawah Dewan Komisaris, Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan
mandat yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Komite Audit
perusahaan juga ikut serta dalam layanan konsultasi internal, yang lebih
merupakan solusi pencegahan sebagai antisipasi agar penyelenggaraan bisnis
tetap pada arah yang tepat dan taat pada rambu-rambu pertaturan yang berlaku.
4) Filosofi dan gaya operasi manajemen
Dalam pengelolaan manajemennya, PT. Telkom berfokus kepada pelayanan
pelanggan untuk terus mengembangkan solusi terbaik. Kepuasan pelanggan
tidaklah cukup, maka dari itu perusahaan terus berusaha untuk memberikan
lebih kepada pelanggan dengan cara terus mengembangkan produk,
meningkatkan kualitas jaringan dan menetapkan standar pelayanan yang tinggi.
Mengingat pentingnya aspek Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu
sumber daya utama di setiap perusahaan, PT. Telkom memandang SDM
sebagai modal bagi organisasi, bukan sebagai aset perusahaan.
5) Struktur organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Telkom adalah struktur organisasi
berbentuk bagan garis dan formal, yang menginformasikan dengan jelas tingkat
jabatan, wewenang, dan tanggung jawab dalam perusahaan. Struktur organisasi
yang tertulis pada perusahaan menunjukkan Direktur Utama sebagai karyawan
pada level paling atas.
6) Pemberian wewenang dan tanggung jawab
Seperti yang telah diterapkan oleh PT. Telkom, wewenang yang diberikan
kepada Direktur Keuangan adalah bertanggung jawab menerapkan fungsi
korporat terkait dengan Direktorat Keuangan dan melaksanakan fungsi
keuangan terpusat melalui financial center, serta memastikan seluruh kegiatan
investasi anak perusahaan.
7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Sebagai perusahaan milik pemerintah, PT. Telkom harus mempertahankan
kinerja yang telah dicapai hingga saat ini dan meningkatkan kinerja untuk
kedepannya karena tanggung jawabnya terhadap pemerintah. Sumber daya
yang dimiliki perusahaan sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Perusahaan memiliki uraian pekerjaan (job description) untuk setiap pekerjaan.
Untuk merekrut pegawai baru, PT. Telkom mempunyai standar dan kualifikasi
tertentu sesuai dengan tingkat kebutuhan operasional dan secara umum.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko mempertimbangkan kejadian ekstern dan intern yang mungkin
timbul dan secara tidak baik mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencatat,
mengolah, mengihktisarkan, dan melaporkan data keuangan. Beberapa risiko intern
yang muncul dan dihadapi perusahaan diantaranya sebagai berikut :
1) Perubahan dalam lingkungan operasi
Misalnya seperti munculnya Peraturan Menkominfo tentang penyelanggaraan
jasa pesan premium dan pengiriman jasa pesan singkat memberikan dampak
penurunan pendapatan fitur, yakni terkait penerimaan kas dari telepon seluler.
Kemudian, semakin berkembangnya teknologi komunikasi telepon seluler
mengakibatkan menurunnya pemakaian telepon tidak bergerak di masyarakat,
sehingga memberikan dampak penurunan pendapatan telepon tetap (fixed line).
2) Perubahan Sistem Informasi
Penggunaan sistem aplikasi SAP mempermudah proses transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas di perusahaan karena semua sudah terintegrasi secara
terpadu sesuai prosedur, setiap kegiatan diinput kedalam sistem agar semua
yang terkait dapat menerima informasi yang sama dalam waktu cepat sehingga
mempercepat penyebaran informasi. Namun perkembangan aplikasi akan
semakin canggih lagi kedepannya, apabila perusahaan tidak bisa mengimbangi
maka akan berisiko mempengaruhi kegiatan pengendalian.
3) Pertumbuhan yang cepat
Pertumbuhan perusahaan menjadi semakin berkembang akan membutuhkan
personil tambahan untuk mendukung personil yang sudah ada dalam
menjalankan tugasnya. Apabila perusahaan tidak dapat menangani dengan
cepat terhadap pertumbuhan perusahaan maka akan dapat membebani
pengendalian dan meningkatkan risiko melemahnya pengendalian yang sudah
ada.
4) Teknologi baru
Menggabungkan teknologi baru pada perusahaan dapat meningkatkan risiko
aplikasi. Seperti risiko kerusakan sistem, sistem menolak data yang di-input,
system down, dan lain-lain. Sehingga membutuhkan pengendalian internal
mengenai sistem.
5) Pernyataan akuntansi
Perubahaan standar akuntansi di Indonesia dari US GAAP menjadi International
Financial Reporting Standards (IFRS) serta adanya revisi pada peraturan
akuntansi dapat berpengaruh pada kegiatan pelaporan keuangan perusahaan.
Sistem pencatatan atas transaksi juga mengalami perubahan, meskipun tidak
semuanya, namun tetap mengharuskan perusahaan mengikuti peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah, sehingga perlu evaluasi lagi bagi karyawan untuk
memahami standar pelaporan menurut IFRS. Kemungkinan adanya perubahan
standar akuntansi lagi kedepannya dapat menimbulkan risiko pencatatan pada
pelaporan keuangan.
6) Keterlambatan pembayaran
Keterlambatan pembayaran oleh pelanggan retail dapat diatasi dengan cara
memblokir jaringan telekomunikasi yang digunakan hingga pelanggan
melakukan pembayaran. Berbeda dengan pelanggan korporat yang menyewa
jasa jaringan, perusahaan tidak bisa dengan mudah memutus jaringan yang
digunakan karena akan menimbulkan masalah lain. Keterlambatan atau
penunggakan pembayaran dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan,
karena penerimaan yang berasal dari pelanggan korporat jumlahnya tidak
sedikit. Jika penunggakan terjadi pada tahun berjalan akan mempengaruhi cash
flow perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan pendekatan dengan cara me-
lobby atau negosiasi kepada pelanggan mengenai masalah penunggakan
pembayaran tersebut.
7) Tidak tercapainya target
Target Unit Collection Management adalah berapa banyak collection yang
diperoleh, apabila target tidak tercapai maka akan mempengaruhi kualitas kinerja
management dan menurunkan kepercayaan perusahaan terhadap unit ini
sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activity)


Dengan berpedoman pada COSO Internal Control framework, pengendalian internal
yang dipergunakan untuk menjamin keandalan pelaporan keuangan, pengendalian
yang telah dilakukan oleh perusahaan antara lain :
1) Tingkat Pengendalian Entitas
Formulasi kebijakan, implementasi, dan pengendalian pengungkapan sesuai
dengan SOA. Membangun komitmen pengelolaan perusahaan sesuai etika
melalui tata kelola yang baik dengan cara penerapan etika bisnis, mencegah
benturan kepentingan, whistleblower, pemerapan risk management di setiap unit
bisnis, penerapan program fraud, dan lain-lain. Menyelenggarakan asesmen
risiko rutin dan risk profiling sebagai early detection system. Yang terakhir,
melakukan berbagai audit untuk menjamin efektivitas dari penerapan
pengendalian entitas.
2) Tingkat Pengendalian Transaksi
Merancang bisnis proses dengan menggunakan risk based control dan
menerapkan pemisahan kewenangan berdasarkan prinsip segregation of duties,
memberlakukan disiplin kerja , memperbaiki bisnis proses secara rutin,
melakukan berbagai audit untuk menjamin efektivitas dari penerapan
pengendalian tingkat transaksi.
3) Pengendalian Teknologi Informasi
Memformulasikan kebijakan IT dan master plan guna menegakkan IT
Governance, menjamin perkembangan dan perubahan dalam operasi dan
aplikasi IT, dan menjamin bahwa penggunaan aplikasi telah sesuai dengan
pengaturan otorisasi dan hak akses, seperti manajemen password, end user
computing, dan lain-lain.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Penguatan tata kelola teknologi informasi terus diupayakan, mengingat PT.
Telkom adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis informasi dan manyalurkan
data/informasi pelanggan yang harus terjamin keamanannya. Hampir seluruh titik dalam
value-chain perusahaan, yang mencakup pengoperasian jaringan seluruh infrastruktur
alat prduksi, semua aspek penting dalam manajemen perusahaan seperti keuangan,
logistik, sumber daya manusia termasuk juga pelayanan kepada karyawan, pelanggan,
pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya telah terintegrasi dalam jaringan TI.
Beberapa contoh praktik tata kelola TI dalam operasi perusahaan adalah pengelolaan
user access review, password management, pengelolaan udit log/audit trail,
pengelolaan end user computing.

5. Pemantauan (Monitoring)
PT. Telkom memiliki Audit Internal yang senantiasa melakukan pemantauan atas
kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perusahaan,
diperoleh keterangan bahwa, setiap triwulan, unit bisnis melakukan Control Self
Assessment (CSA) terhadap pengendalian internal. Secara periodik, internal audit
melakukan evaluasi terhadap hasil CSA tersebut dan mengukur tingkat kecukupannya
dan menghasilkan rekomendasi perbaikan baik terhadap rancangan maupun
pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai