Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PKL

( PRAKTEK KERJA LAPANGAN )

Tahun Pelajaran 2016/2017

PEMELIHARAAN TRAFO STR


(Penggantian Packing dan seal bushing trafo)

Penyusun : AKHMAD RIFKYANOR

No Induk : 10705

Tingkat/Kelas : XI-TIPTL D

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANJARMASIN

2016/2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

SMK NEGERI 5 BANJARMASIN

Mengetahui / Menyetujui :

Kaprog Keahlian TIPTL Pembimbing

Hendra Eka Sumaryadi


NIP. 19770110 201001 1 013 NIP. 19590615 198503 1 026

Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin

DRS.Syahrir,MM.
NIP.19671231 199203 1 050

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Barito

Disusun Oleh : Akhmad Rifkyanor


Tanggal : 16 Januari s/d 8 April 2017
Nis:10705

Disetujui Oleh :
Pembimbing DU DI Manajer PLTG

JOHANSYAH SUTOYO
NIP : 6791070-D NIP : 71932338-D

iii
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat TuhanYang Maha Esa atas petunjuk,rahmat,dan

Hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja lapangan

(PKL)tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Laporan ini

Disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan (PKL)

Laporan Pelaksanaan Paktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah saya telah tulis ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai bahan pertanggung jawab atas
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dunia Usaha dan Di dunia Industri (DU/DI).
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari
pihak pihak terkait. Oleh karena itu ,pada kesempatan ini tidak lupa juga saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam Praktek Kerja
Lapangan (PKL) maupun dalam saya menyusun laporan ini, antara lain :
Saya ucapan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada pihak DU/DI
karena selama saya di sana, saya banyak mendapat pelajaran yg sangat berharga bagi saya,
dan saya ucapkan banyak terimakasih banyak kepada pimpinan industri jikalau bukan karena
Beliau yg mengijinkan saya untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) mungkin saya tidak
Mengenal yang nama nya Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Saya sadar bahwa laporan ini masih tidak sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya mohon maaf yang se ikhlas -
ikhlasnya apabila dalam laporan ini banyak kekurangan. semoga bermanfaat bagi saya sendiri
dan bagi pembaca.

Penulis,

Akhmad Rifkyanor

iv
DAFTAR ISI
HAL

Halaman Judul .....................................................................................................................i

Halaman Pengesahan Industri ............................................................................................ii

Halaman Pengesahan Sekolah .............................................................................................iii

Halaman Kata Pengantar .....................................................................................................iv

Halaman Daftar Isi ................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................1

B. Batasan Masalah .................................................................................................2

C. Tujuan ...................................................................................................................2

D. Manfaat .................................................................................................................2

E. Waktu&Tempat .....................................................................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan ............................................................................................3

B. Profil perusahaan ................................................................................................6

C. Disiplin Kerja dan Keselamatan kerja .............................................................12

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan .......................................................................................................15

B. Alat dan Bahan..................................................................................................16

C. Cara Kerja Transformator 11KV ...................................................................35

v
BAB IV PEKERJAAN YANG DILAKUKAN

A. Mengamankan transformator dari tegangan ...............................................23

B. Mendata tahanan tembus oli dan tahanan tembus belitan trafo.................24

C. Penggantian seal trafo......................................................................................26

D.Pemeggeran kembali tahanan oli dan belitan trafo.......................................28

E. Finishing............................................................................................................30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................31

B. Saran ...................................................................................................................32

C. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................33

vi
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses terjadinya listrik. Merka telah beberpa
kali melakukan percobaan guna mendapatkan pemecahan taka-teki tentang kelistrikan.Banyak tkoh-
tokoh yang berhasil mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya fengan dunia
listrik diantaranya Michaek Faraday dengan salah satu hasil kegiatannya adalah tentang rotasi
electromagnetic.Hasil penemuannya ini merupakan dasar terpentin dari perkembangan dunia listrik
berikutnya.Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat listrik seperti transformator dan
generator.Generato yang pertamakali menggunakan system rotasi ditemukan oleh H.M. Pexii ari Paris
pada tahun 1832. Generator pertama ini menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk tapal kuda
diputar menegelilingi sebuah inti besi yan berlilitan yang dihubungkan dengan sebuah komutator dan
bila diptar mengasilkn bunga api.

Sejarah tenteng listrik komersial pertamakali beroperasi pada tahun 1882 bulan januari di London
inggris, kemudian di New York pada bulan September tahun yang sama. Listrik komersial ini
menggunakan arus searah dengan tegangan rendah. Di Indonesia, sejarah penyediaan listrik pertama
kali diawali oleh sebuah embangkit tenaga listrik di Gambir, Jakarta pada bulan Mei 1897, Surakart
pada tahun 1908, Bandung pada tahun 1906, Surabaya pda tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun
1992. Pada awalnya pusat-pusat tenaga listrik ini menggunakan tenaga termis.

Kelangsungan hidup manusia di muka bumi tidak bisa lepas dari kebutuhan akan enegi listrik. Saat
sekarag ini kebutuhan akan listik semakin hari semakin meningkat seiring kemajuan teknologi yang
ssemakin maju. Denga kemajuan teknolgi yang semakin maju akan sangat membutuhan kebutuhan
akan energy listrik yang semakin banyak pula. Dapat dikatakan kemajuan teknologi akan berbanding
lurus dengan konsumsi energi listrik.

Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit listrik yang lebih banyak lagi untuk mmenuhi kebutuhan listrik
tersebut.Dengan menggunakan segala sumber daya alam yang ada sebgai pembengkitnya. Salah satu
pembangkit yang palingbanyak beropersai untuk memenuhi kebutuhan listrik dunia dan termasuk di
Indonesia adalah Pembangkit listrik tenaga uap, Pembangkit listrik tenaga gas, dan Pembangkit listrik
tenaga gas uap. Etiga pembangkit tersebut memiliki kesamaan yaitu panas.sumber daya yang paling
banyak digunakan sebagai pembangkit pada Pembangit listrik tesebut adalah energy yang tidk dapat
diperbaharui seperti batubara, gas alam, maupun bahan bakar minya lainnya. Pembangit tersebut
merupakan pembangkit terbesar yang paling banyak menghasilkan energy listrik di Indonesia.

1
B. Batasan maslah
Penulis hanya membahas tentang Pemeliharaan Transformator 11KV

C. TUJUAN
a. Ingin mengetahui perawatan Transformator 11KV.
b. Ingin mengetahui kerusakan dan cara perbaikan Transformator 11KV.

D. MANFAAT
a. Dapat mengenal lebih dalam tentang Transformator 11KV.
b. Dapat mengetahui cara pemeliharaan Transformator 11KV.
c. Dapat menganalisa kebocoran Transformator 11KV.

E. WAKTU DAN TEMPAT

TEMPAT : PT.PLN(PERSERO),Banjarmasin
,Barito Hilir.
WAKTU : 16 februari sampai dengan 8 April 2017.

2
BAB II
Gambaran umum perusahaan

A. Sejarah perusahaan

GAMBAR PLTG BANJARMASIN

PT PLN Persero Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan Barito
dibentuk berdasarkan SK Direksi PLN No. 004/DIR/73 Tanggal 30 Januari 1973 berkedudukan di
Riam Kanan-Aranio-Kabupaten Banjar bersamaan dengan diresmikannya PLTA Ir. P.M. Noor. Saat
ini PLTA Ir. P.M. Noor terdiri dari 3 unit mesin dengan merk Fuji, dan masing-masing unit
memiliki daya terpasang sebesar 10 MW, sehingga daya terpasang totalnya mencapai 30 MW.

PLTD Trisakti yang beralamat di Jl. Ir. P.M. Noor Banjarmasin mulai beroperasi pada tanggal 14
Juli 1978 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Bapak Ir. Subardjo selaku Gubernur Propinsi
Kalimantan Selatan. Pada saat itu PLTD Trisakti hanya terdiri dari dua unit mesin merk Fuji buatan
Jepang dengan kapasitas terpasang 2 x 2000 kW.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik di propinsi Kalimantan


Selatan, maka pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) , secara bertahap mulai
pada tahun 1982 menambah SPD (Satuan Pembangkit Diesel) sebanyak 10 unit
sehingga total kapasitas terpasang sampai saat ini sebesar 90,800 kW.

3
PT PLN Persero Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan
Barito dibentuk berdasarkan SK Direksi PLN No. 004/DIR/73 Tanggal 30 Januari 1973
berkedudukan di Riam Kanan-Aranio-Kabupaten Banjar bersamaan dengan diresmikannya
PLTA Ir. P.M. Noor. Saat ini PLTA Ir. P.M. Noor terdiri dari 3 unit mesin dengan merk Fuji,
dan masing-masing unit memiliki daya terpasang sebesar 10 MW, sehingga daya terpasang
totalnya mencapai 30 MW.

PLTD Trisakti yang beralamat di Jl. Ir. P.M. Noor Banjarmasin mulai beroperasi pada
tanggal 14 Juli 1978 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Bapak Ir. Subardjo selaku
Gubernur Propinsi Kalimantan Selatan. Pada saat itu PLTD Trisakti hanya terdiri dari dua
unit mesin merk Fuji buatan Jepang dengan kapasitas terpasang 2 x 2000 kW.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik di propinsi Kalimantan Selatan, maka
pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) , secara bertahap mulai pada tahun 1982
menambah SPD (Satuan Pembangkit Diesel) sebanyak 10 unit sehingga total kapasitas
terpasang sampai saat ini sebesar 90,800 kW.

Pada tahap pertama dibangun 2 unit mesin SPD merk Pielstick asal negara Prancis dengan
kapasitas 2 x 5.400 kW dan mulai beroperasi pada bulan Desember tahun 1983.Tahap kedua
dibangun 2 unit mesin SPD merk SWD 16 TM asal negara Belanda dengan kapasitas 2 x
8.800 kW dan mulai beroperasi pada bulan Juli 1987. Tahap ketiga dibangun 2 unit mesin
SPD merk Sulzer asal Prancis dengan kapasitas 2 x 6.400 kW dan mulai beroperasi pada
September tahun 1990. Tahap keempat dibangun 4 unit mesin SPD merk SWD 9TM asal
negara Belanda dengan kapasitas 4 x 12.400 kW dan mulai beroperasi pada November tahun
1992.

4
Bersamaan dengan pemasangan mesin SWD maka pada tahun 1986 mesin Diesel
Fuji direlokasi ke PLTD Gunung Malang Balikpapan Kalimantan Timur.
Pembangunan jaringan transmisi 70.000 Volt.
Pada tahun 1986 juga mulai beroperasi unit PLTG Trisakti merk Alsthom
Atlantique dengan kapasitas terpasang 1 x 21 MW yang direlokasi dari PLTG
Gresik Jawa Timur.

Pada tanggal 29 Juli 1992 dibangun Gedung Kantor baru PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Barito yang berlokasi di Jl. Ir. PM. Noor No.33 Banjarmasin yang
semula berlokasi di Aranio Kabupaten Banjar dan diresmikan oleh Bapak Ir.
Endhy Abdul Azis H, MSc. selaku direktur Administrasi PT PLN (Persero) pada
tanggal 10 Juni 1994. Selanjutnya PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Barito
mengelola fungsi pembangkitan dan penyaluran di wilayah kerja PT PLN (Persero)
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Adapun unit-unit binaan PT
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Barito saat ini adalah :
1. PLTA Ir. P.M. Noor
2. PLTD Trisakti
3. PLTD Kuala Kapuas
4. PLTG Trisakti
5. PLTD Banua Lima

Unit PLTD Trisakti dan PLTG Trisakti satu area dengan Kantor Sektor
Pembangkitan Barito.

5
B. PROFIL PERUSAHAAN

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor


Pembangkitan Barito, dengan data sebagai berikut :

Nama : PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan


Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan Barito
Alamat Kantor : Jl. Ir. Pangeran Moch. Noor Banjarmasin
Dibentuk : Tahun 1973
Bisnis Inti : Pembangkitan
Daya Terpasang Kit : 159,486 MW
Wilayah Usaha : Propinsi Kalimatan Selatan dan Kalimantan Tengah
Sumber Daya Manusia : 164 Orang

Visi dan Misi


VISI :
Menjadi unit pembangkitan kelas dunia yang andal, efisien dan berwawasan lingkungan
MISI :
1. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia setara kelas dunia
2. Melaksanakan pengoperasian unit pembangkit berdasarkan SOP serta standar yang
berlaku
3. Melaksanakan pemeliharaan unit pembangkit berdasarkan SOP serta standar yang
berlaku dan berorientasi kepada Time Base dan On Condition Base Maintenance serta
selalu mengikuti dan memperhatikan buku petunjuk pabrik dan pengalaman operasi
4. Memantau dan mengevaluasi secara terus menerus dampak yang ditimbulkan karena
pengoperasian pembangkit tenaga listrik terhadap lingkungan
5. Mewujudkan Zero Accident (Kecelakaan Nihil)

PRODUK

PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan Barito
memiliki bisnis utama produksi tenaga listrik dan disalurkan melalui jaringan transmisi 70 kV
dan 150 kV. Adapun kapasitas pembangkit yang menjadi unit produksi tenaga listrik sesuai
dengan Laporan Pembangkit tersebut tersaji dalam tabel berikut :

6
Tabel Kapasitas Pusat Pembangkit

PUSAT PEMBANGKIT NO SERI DAYA TERPASANG

PLTA IR.P.M.NOOR 30.000


FUJI I 5000168-A 10.000
FUJI II 5000167-A 10.000
FUJI III KI.690054H.10 10.000
PLTD TRISAKTI 85.400
SULJER 740022 6.400
SULJER (TMC) 740023 6.400
SWD 16 TM 3140 5.400
SWD 16 TM 3667 8.800
SWD 09 TM 3666 8.800
SWD 09 TM 61900 12.400
SWD 09 TM 61800 12.400
SWD 09 TM 62100 12.400
SWD 09 TM 62000 12.400

7
PUSAT PEMBANGKIT NO SERI DAYA TERPASANG

PLTG KAPUAS 6.000


DAIHATSU D-602029 3.000
DAIHATSU D-602030 3.000
PLTG TRISAKTI 21.000
ALSHTOM ATLANTIQUE T.207 21.000
PLTD BANUA LIMA 17.086
BARABAI 6.672
SWD DRO 216 10867-1 336
SWD DRO 216 10867-2 336
NIGAYA 54949 3.000
NIGAYA 54950 3.000
MABURAI 1.880
MIRELES 7128-01 940
MIRELES 7128-02 940

8
PENANGKALAN 8.534
DEUTZ BV 8 M 7300380 1.267
DEUTZ BV 8 M 7300381 1.267
DAIHATSU DU62320038 3.000
DAIHATSU DU62320039 3.000

Dengan mesin-mesin pembangkit yang dikelola, maka Pembangkit di


Sektor Pembangkitan Barito sanggup memasok Energi Listrik baik sebagai
pemikul beban dasar maupun beban puncak pada sistem kelistrikan
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pada tahun 2000 sejak
dioperasikannya PLTU Asam-Asam maka unit pembangkit Sektor
Pembangkitan Barito berubah pola operasinya dari yang semula sebagai
unit pemikul beban dasar (Base Load) menjadi unit untuk beban puncak
(Peak Load).

9
Proses Produksi

Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu, udara ditekan
masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi
dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–3000ᴼF.
Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi
suhunya kira-kira 900ᴼC.
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana
didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan
mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi
mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga
menghasilkan energi listrik.

GAMBAR PROSES PLTG TRISAKTI

10
STRUKTUR ORGANISASI

PT PLN (PERSERO) UNIT PLTG TRISAKTI WILAYAH KALIMANTAN SELATAN


KALIMANTAN TENGAH

SEKTOR PEMBANGKITAN BARITO

MANAJER PLTG

SUTOYO

SPV.OPERASI SPV.PEMELIHARAAN SPV.LOGISTIK

JOHANSYAH HARI SUTOPO


M.HARIS

BAYU SURIYANTO
ZEEN FUADY TUGIYA ABDUL SANI
HUSIN NAPARIN
NIKO J SIMANJORANG
AMRI ADI SETIAWAN
FAHRULLAH
Gambar

Struktur Organisasi PLTG Trisakti

11
C. KESELAMATAN KERJA

a. Sarung Tangan

Sarung tangan ( glove ) merupakan salah satu kebutuhan di dalam bidang kerja. Alat ini
berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera saat sedang
kerja, ketika memilih glove ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan antara lain
bahaya terpapar, benda yang dihadapi / dikerjakan apakah bahan korosif, panas, dingin, tajam
atau kasar karena alat pelindung tangan berbeda-beda dapat terbuat dari karet, kulit maupun
kain katun.

12
b. Kacamata

Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang menutupi area disekitar mata.
Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia cair. Kacamata ini
juga dapat dipakai bersamaan dengan kacamata resep karena desainnya yang lebih besar.

c. Masker

Masker respirator merupakan sebuah alat safety yang secara khusus dirancang untuk
melindungi pemakainya dari menghirup sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan seperti
misalnya menghirup debu, asap, uap, gas berbahaya dan partikel berbahaya lainnya yang
mungkin ditemukan di lingkungan kerja

13
d. Helm

Pengertian :

Safety Helmet dirancang guna untuk melindungi kepala dari special resisting penetration
seperti terbentur dengan pipa, atap dan kemungkinan jatuhnya benda dari atas. Cara
penggunaan Helm Safety yang benar akan memberikan perlindungan maksimal bagi kepala .
Penggunaan Helm Safety secara tepat dan benar dapat mengurangi konsekuensi yang timbul
ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

e. Safety Shoes

1. Melindungi dari Benda Tajam dan Berbahaya


melindungi dari kemungkinan bisa terkena pecahan kaca, besi maupun serpihan lainnya yang
tentunya sangat membahayakan telapak kaki.
2. Mencegah Kecelakaan Kerja yang Fatal
Safety Shoes ini mempunyai kekuatan yang cukup kuat dalam menahan berat, sehingga risiko
patah tulang atau masalah lainnya bisa diminimalisir.
3. Melindungi dari Benda Panas
sepatu ini mampu melindungi kaki terhadap benda-benda yang panas. Benda-benda yang
panas banyak dihasilkan di area seperti pabrik las listrik, pengelolaan lampu dan yang
lainnya.
4. Melindungi dari Cairan Kimia Berbahaya
Kita semua tahu bahwa cairan kimia adalah cairan yang sangat berbahaya, dan bagaimana
jadinya jika cairan tersebut mengenai kulit? Bagi pekerja laboratorium kimia sepatu safety
wajib digunakan.
5. Membuat Pengguna Tidak Terpeleset
Sepatu safety terbuat dari bahan karet yang dirancang sehingga dengan menggunakan sepatu
safety maka para pekerja akan lebih lincah dalam bekerja.

14
BAB III
Pembahasan
A. Landasan teori
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan
dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet tanpa perubahan frekuensi.

Gambar Transformator 11KV

15
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan
1. Alat
Adapun alat – alat yang dipakai dalam pemeliharaan trafo adalah sebagai
berikut.

a. Kunci Pas

Gambar Kunci pas

b. Multimeter

Gambar Multimeter

16
c.Chain blok 1 ton

Gambar chain blok 1 ton

d.Obeng plus (-)

Gambar obeng min (-)

e. Obeng min (+)

Gambar obeng plus (+)

17
f. Tang kombinasi

Gambar tang kombinasi

g. Ember

Gambar ember

h. Kabel jumper

Gambar kabel jumper

18
i.Gunting Packing

Gambar gunting packing

j.Scrup/Pisau dempul

Gambar Scrup/Pisau dempul

k.Magger Tahanan belitan

Gambar Magger tahanan belitan

l.Magger Tahanan oli

19
2. Bahan
Adapaun bahan - bahan yang gunakan dalam melakukan pemeliharaan trafo

adalah sebagai berikut:

a.Packing gabus karet

Gambar packing gabus karet

b .O ring seal

Gambar O ring seal

c. Threebond
20
Gambar Threebond

d. Kain majun

Gambar kain majun

e. Terpal

Gambar Terpal

f. Kertas karton

Gambar kertas karton

21
C. CARA KERJA TRAFO 11 KV

Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik adalah untuk menaikkan


tegangan yang dihasilkan dari generator pembangkit hingga mencapai 380 kV atau
500 kV dari 11 kV atau 22 kV yang bertujuan untuk menurunkan rugi tembaga
sehingga transmisi lebih ekonomis. Kemudian melalui trafo step down, tegangan
diturunkan menjadi 10 kV atau 20 kV kembali untuk bisa memberikan suplai pada
jaringan distribusi. Kemudian tegangan tersebut diturunkan lagi menjadi 380 V untuk
bisa dipakai pada beban seperti motor induksi. Dengan trafo pembakaian motor AC
lebih digemari dibandingkan dengan motor DC.

22
BAB IV

LANGKAH LANGKAH PENGERJAAN

A. Mengamankan transformator dari tegangan.


a. Analisa
Melepas Trafo 4 (52L) dan meng over CB 52 TAM ke 52 TX merupakan cara
yang efektif untuk mengamankan trapo yang masih bertegangan. agar dalam
melakukan pemeliharaan para petugas pemeliharaan tidak terkena tegangan atau
kontak langsung terhadap tegangan, lepaslah fuse 11KV dan kabel sisi HV dan
LV pada trafo 52 TAM. Setelah melepas kabel dan fusenya jangan lupa untuk
memberi tanda ke setiap kabel dan fuse yang telah di lepas agar tata letak nya
nanti tidak tertukar, begitu juga dengan baut dan mur yang dilepas harus diletakan
ke ember yg sudah disediakan agar tidak hilang.

b. Alat dan bahan


1. Kunci Pas
2. Ember
3. Sarung tangan

c. Keselamatan kerja
1. membaca do’a
2. memakai sarung tangan
3. menyiapkan alat dan bahan
4. menggunakan alat dengan benar
d. langkah kerja
1. Lepas trafo 4 (52L)
2. Pasang kabel disisi trafo 52 TAM (11KV 380V)
3. melepas fuse 11KV
4. Lepas kabel sisi HV dan LV pada trafo 52 TAM

Gambar pelaksanaan

23
24
B. Mendata tahanan tembus oli dan tahanan tembus belitan trafo.
a. Analisa
Mendata tahanan tembus oli dan tahanan tembus belitan trapo sangat penting
dalam melakukan pemeliharaan trafo, dikarnakan apabila tahanan oli atau
belitannya dibawah standar maka akan berakibat fatal untuk trafo.

Gambar pemeggeran tahanan tembus belitan trafo

Gambar pemeggeran tahanan tembus oli trafo

b. Alat dan Bahan


1. Magger tahanan oli
2. Magger tahanan belitan
3. Kapble jumper
4. Sarung tangan

25
c. Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menjaga jarak dengan Magger
4. Menggunakan alat dengan benar

d. langkah kerja
1. Siapkan magger tahanan belitannya
2. Ukur data High to Low satu menitnya dan ke sepuluh menitnya
3. Setelah High to Low, Pindahkan ke High to Ground dan hitung menit
pertama dan kesepuluhnya
4. Dan terakhir pindahkan ke Low to Ground, hitung menit pertama dan
menit kesepuluhnya
5. Setelah memegger tahanan belitannya, megger lagi tahanan oli nya
6. Setelah test selesai dilakukan, akan keluar kertas yang berisikan data hasil
meggernya
7. Simpan data megger belitan dan oli untuk dibandingkan waktu finishing

Gambar pelaksanaan pemeggeran belitan

26
C. Penggantian seal trafo.
a.Analisa
O ring dan seal yang akan diganti dengan yang baru harus benar benar pas dengan
yang lama, lalu cover atas trafo harus dibuka untuk memudahkan membersihkan sela
– sela trafo yang masih ada sisa – sisa silicon merah yang memungkinkan apabila
tidak dibersihkan akan menimbulkan celah lagi dan oli yang ada dalam trafo
merembes keluar.

Gambar pelaksanaan penggantian seal

b.Alat dan Bahan


1. Kunci pas
2. Sarung tangan
3. Chain blok 1 ton
4. O ring seal
5. Spacking gabus karet
6. Ember
7. Lem threebond
8. Busa
9. Kertas karton
10. Gunting packing

c. Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Tidak bermain main dengan pekerjaan

27
d.Langkah Kerja
1. Drain oli Trafo untuk memudahkan pengangkatan cover trafo
2. Lalu lepas kabel pada thermostat dan bukholz relaynya
3 Setelah dilepas, selanjutnya buka baut – baut cover trafo
4. Kalau sudah dilepas semua, selanjutnya pasang block chain 1 ton pada
pengait yang ada diatas cover trafonya
5. Setelah dikaitkan, angkat secara perlahan cover bersama belitannya
kurang lebih 20cm
6. Lepas packing dan bersihkan permukaan dudukan seal dengan scrup
atau cuter
7. Bersihkan tempat packing dengan menggunakan kain yang dibasahi
tinner
8. Membuat mal dari karton untuk packing yang baru plus membuat
packingnya dari karet gabus
9. Setelah dibuat, pasang paking yang telah dibuat tadi
10. Poles lem threebond pada permukaan packingnya agar lebih kuat
11. Pasang cofer trafo 52 TAM dan ikat baut pengikatnya dengan kunci
moment kurang lebih 3 newton meter secara merata
12. Lalu lepas kabel basbar untuk 11KV (R,S,T) nya
13. Lepas baut pengikat bushing (R,S,T) nya
14. Pasang kawat pembantu untuk menggantung kabel 11KV primer
(agar tidak lepas dan masuk kedalam trafo)
15. Angkat bushingnya secara perlahan dan lepas sealnya
16. Bersihkan permukaan disekitar bushing
17. Siapkan dan pasang seal baru yang sebelumnya telah diolesi dengan
lem threebond
18. Pasang kembali kabel 11KV, 380V, dan ketiga fuse 11KV nya
19. Pasang kembali kabel thermostat dan bucholz nya
20. Masukan kembali SB 52L
21. Over Cb 52 TX ke 52 TAM dan pastikan tidak ada alarm yang
bekerja pada panel GAC

28
4. Pemeggeran kembali tahanan oli dan belitan trafo.
a.Analisa
Setelah dimegger kembali oli dan belitannya, ternyata hasil megger an nya lebih
tinggi dari yang sebelumnya dan itu dinyatakan bahwa pemeliharaan trafo telah
berhasil.

Gambar hasil pemeggeran kembali oli trafo

b.Alat dan Bahan


1. Magger tahanan oli
2. Sarung tangan
3. Magger tahanan belitan
4. Kabel jumper

c.Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menjaga jarak dengan megger
3. Menggunakan alat dengan benar

29
d.Langkah Kerja
1. Siapkan magger tahanan belitannya
2. Ukur data High to Low satu menitnya dan ke sepuluh
menitnya
3. Setelah High to Low, Pindahkan ke High to Ground dan hitung
menit pertama dan kesepuluhnya
4. Dan terakhir pindahkan ke Low to Ground, hitung menit
pertama dan menit kesepuluhnya
5. Setelah memegger tahanan belitannya, megger lagi tahanan oli
nya
6. Setelah test selesai dilakukan, akan keluar kertas yang
berisikan data hasil meggernya
7. Simpan data megger belitan dan oli untuk dibandingkan
dengan waktu pertama memegger

30
5. Finishing.
a.Analisa
Setiap melakukan pengerjakan kita harus selalu membersihkan hasil
kerjaan kita, karna akan berakibat dengan hasil pekerjaan kita.

Gambar pembersihan dan finishing trafo

b.Alat dan Bahan


1. Busa
2. Sarung tangan
3. Ember
4. Kain majun

c.Keselamatan Kerja
1. Memakai sarung tangan
2. Memakai sepatu sefty

d.Langkah Kerja
1. Bersihkan sisa – sisa minyak yang menetes ke bawah menggunakan busa
2. Setelah bersih, keluarkan semua sisa bahan maupun alat keluar dari ruang
trafo
3. Lalu pasang kembali Fuse 11KV dan kabel 380V nya
4. Setelah semuanya selesai, tutup kembali pintu ruang trafo

31
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan PRAKERIN saya di PT. PLN Sektor Pembangkit Barito unit PLTG
Trisakti saya bisa menyimpulkan bahwa dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) saya
mendapat beberapa manfaat dari kegiatan tersebut ,yaitu. :

1. Saya dapat mengenal bagaimana cara pemeliharaan trafo STR


2. kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ksaya yang akan langsung terjun ke- -DUDI
(dunia usaha dan induetri)
3. Saya dapat merasakan sistem kerja dalam kegiatan kerja di PLN secara langsung
4. Saya dapat menimba ilmu lain yang bermanfaat dari luar sekolah
5. Saya dapat merasakan interaksi dengan konsumen PLN secara langsung dalam
lapangan yang sesungguhnya
6. saya diharapkan mampu menunjukan keahlian yang didapat selama
menjalani PRAKERIN di PLN
7. saya dilatih bekerja sama dalam melakukan kegiatan di PLN

Banyak hal yang tidak mudah dalam melakukan pekerjaan dan bekerja sama harus saling
tolelir dan mengerti satu sama lain dan tidak memaksakan kehendak dan selalu
dengarkan apa kata instruktur

Saya merasa diberi kesempatan untuk langsung bekerja dengan orang orang yang ada di
PT. PLN (persero) Sektor Pembangkit Barito unit PLTG Trisakti dan mempelajari seluk
beluk PLN dan mengetahui sifat dan karakter orang dalam bekerja.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana strategi yang tepat dari sekolah SMK 5
Banjarmasin untuk mengalami proses belajar dalam dunia kerja agar kelak jika bekerja
mereka tidak kaget dengan segala hal yang ada dalam dunia kerja

32
8. Saran
Saran yang dapat saya tarik dari kegiatanPraktik Kerja Lapangan (PKL) ini yang
diadakan oleh pihak sekolah SMK Negeri 5 Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1. Kedisiplinan harus lebih di tingkatkan agar dalam dunia kerja nanti para siswa
siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin terbiasa dengan sifat disiplin
2. Kedisiplinan salah satunya ialah dalam keberangkatan , hal ini dirasa perlu
agar tidak terjadi hal hal yang buruk seperti omongan para pekerja .yang
dapat merusak pencitraan siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin
3. Kedisiplinan dalam kebersihan, dan toleransi sesama siswa juga harus di
tingkatkan agar kinirja kita lebih baik jika akan melakukan kerja sama suatu
saat nanti di dunia kerja.

Dalam pelajaran umum juga harus diperhatikan agar tidak terlalu kaget saat pelajaran
sekolah dimulai karna ini penting dalam menyangkut pengetahuaan umum yang
diajarkan sekolah dan nilai juga tidak jelek.

33
DAFTAR PUSTAKA

http://alatsafety.net/pengertian-safety-helmet-harga-dan-merknya/

http://safetynet.asia/pengertian-dan-fungsi-sepatu-safety-shoes-bagi-karyawan/

34

Anda mungkin juga menyukai