No Induk : 10705
Tingkat/Kelas : XI-TIPTL D
DINAS PENDIDIKAN
2016/2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui / Menyetujui :
DRS.Syahrir,MM.
NIP.19671231 199203 1 050
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Barito
Disetujui Oleh :
Pembimbing DU DI Manajer PLTG
JOHANSYAH SUTOYO
NIP : 6791070-D NIP : 71932338-D
iii
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat TuhanYang Maha Esa atas petunjuk,rahmat,dan
Hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja lapangan
(PKL)tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Laporan ini
Disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek
Laporan Pelaksanaan Paktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah saya telah tulis ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai bahan pertanggung jawab atas
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dunia Usaha dan Di dunia Industri (DU/DI).
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari
pihak pihak terkait. Oleh karena itu ,pada kesempatan ini tidak lupa juga saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam Praktek Kerja
Lapangan (PKL) maupun dalam saya menyusun laporan ini, antara lain :
Saya ucapan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada pihak DU/DI
karena selama saya di sana, saya banyak mendapat pelajaran yg sangat berharga bagi saya,
dan saya ucapkan banyak terimakasih banyak kepada pimpinan industri jikalau bukan karena
Beliau yg mengijinkan saya untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) mungkin saya tidak
Mengenal yang nama nya Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Saya sadar bahwa laporan ini masih tidak sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya mohon maaf yang se ikhlas -
ikhlasnya apabila dalam laporan ini banyak kekurangan. semoga bermanfaat bagi saya sendiri
dan bagi pembaca.
Penulis,
Akhmad Rifkyanor
iv
DAFTAR ISI
HAL
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ...................................................................................................................2
D. Manfaat .................................................................................................................2
E. Waktu&Tempat .....................................................................................................2
A. Pembahasan .......................................................................................................15
v
BAB IV PEKERJAAN YANG DILAKUKAN
E. Finishing............................................................................................................30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................31
B. Saran ...................................................................................................................32
C. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................33
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selama berabad-abad, manusia telah mengamati tentang proses terjadinya listrik. Merka telah beberpa
kali melakukan percobaan guna mendapatkan pemecahan taka-teki tentang kelistrikan.Banyak tkoh-
tokoh yang berhasil mengungkap dan membuat suatu penemuan yang erat kaitannya fengan dunia
listrik diantaranya Michaek Faraday dengan salah satu hasil kegiatannya adalah tentang rotasi
electromagnetic.Hasil penemuannya ini merupakan dasar terpentin dari perkembangan dunia listrik
berikutnya.Penemuan tersebut terus dikembangkan dalam berbagai alat listrik seperti transformator dan
generator.Generato yang pertamakali menggunakan system rotasi ditemukan oleh H.M. Pexii ari Paris
pada tahun 1832. Generator pertama ini menggunakan sebuah magnet permanen berbentuk tapal kuda
diputar menegelilingi sebuah inti besi yan berlilitan yang dihubungkan dengan sebuah komutator dan
bila diptar mengasilkn bunga api.
Sejarah tenteng listrik komersial pertamakali beroperasi pada tahun 1882 bulan januari di London
inggris, kemudian di New York pada bulan September tahun yang sama. Listrik komersial ini
menggunakan arus searah dengan tegangan rendah. Di Indonesia, sejarah penyediaan listrik pertama
kali diawali oleh sebuah embangkit tenaga listrik di Gambir, Jakarta pada bulan Mei 1897, Surakart
pada tahun 1908, Bandung pada tahun 1906, Surabaya pda tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun
1992. Pada awalnya pusat-pusat tenaga listrik ini menggunakan tenaga termis.
Kelangsungan hidup manusia di muka bumi tidak bisa lepas dari kebutuhan akan enegi listrik. Saat
sekarag ini kebutuhan akan listik semakin hari semakin meningkat seiring kemajuan teknologi yang
ssemakin maju. Denga kemajuan teknolgi yang semakin maju akan sangat membutuhan kebutuhan
akan energy listrik yang semakin banyak pula. Dapat dikatakan kemajuan teknologi akan berbanding
lurus dengan konsumsi energi listrik.
Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit listrik yang lebih banyak lagi untuk mmenuhi kebutuhan listrik
tersebut.Dengan menggunakan segala sumber daya alam yang ada sebgai pembengkitnya. Salah satu
pembangkit yang palingbanyak beropersai untuk memenuhi kebutuhan listrik dunia dan termasuk di
Indonesia adalah Pembangkit listrik tenaga uap, Pembangkit listrik tenaga gas, dan Pembangkit listrik
tenaga gas uap. Etiga pembangkit tersebut memiliki kesamaan yaitu panas.sumber daya yang paling
banyak digunakan sebagai pembangkit pada Pembangit listrik tesebut adalah energy yang tidk dapat
diperbaharui seperti batubara, gas alam, maupun bahan bakar minya lainnya. Pembangit tersebut
merupakan pembangkit terbesar yang paling banyak menghasilkan energy listrik di Indonesia.
1
B. Batasan maslah
Penulis hanya membahas tentang Pemeliharaan Transformator 11KV
C. TUJUAN
a. Ingin mengetahui perawatan Transformator 11KV.
b. Ingin mengetahui kerusakan dan cara perbaikan Transformator 11KV.
D. MANFAAT
a. Dapat mengenal lebih dalam tentang Transformator 11KV.
b. Dapat mengetahui cara pemeliharaan Transformator 11KV.
c. Dapat menganalisa kebocoran Transformator 11KV.
TEMPAT : PT.PLN(PERSERO),Banjarmasin
,Barito Hilir.
WAKTU : 16 februari sampai dengan 8 April 2017.
2
BAB II
Gambaran umum perusahaan
A. Sejarah perusahaan
PT PLN Persero Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan Barito
dibentuk berdasarkan SK Direksi PLN No. 004/DIR/73 Tanggal 30 Januari 1973 berkedudukan di
Riam Kanan-Aranio-Kabupaten Banjar bersamaan dengan diresmikannya PLTA Ir. P.M. Noor. Saat
ini PLTA Ir. P.M. Noor terdiri dari 3 unit mesin dengan merk Fuji, dan masing-masing unit
memiliki daya terpasang sebesar 10 MW, sehingga daya terpasang totalnya mencapai 30 MW.
PLTD Trisakti yang beralamat di Jl. Ir. P.M. Noor Banjarmasin mulai beroperasi pada tanggal 14
Juli 1978 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Bapak Ir. Subardjo selaku Gubernur Propinsi
Kalimantan Selatan. Pada saat itu PLTD Trisakti hanya terdiri dari dua unit mesin merk Fuji buatan
Jepang dengan kapasitas terpasang 2 x 2000 kW.
3
PT PLN Persero Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan
Barito dibentuk berdasarkan SK Direksi PLN No. 004/DIR/73 Tanggal 30 Januari 1973
berkedudukan di Riam Kanan-Aranio-Kabupaten Banjar bersamaan dengan diresmikannya
PLTA Ir. P.M. Noor. Saat ini PLTA Ir. P.M. Noor terdiri dari 3 unit mesin dengan merk Fuji,
dan masing-masing unit memiliki daya terpasang sebesar 10 MW, sehingga daya terpasang
totalnya mencapai 30 MW.
PLTD Trisakti yang beralamat di Jl. Ir. P.M. Noor Banjarmasin mulai beroperasi pada
tanggal 14 Juli 1978 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Bapak Ir. Subardjo selaku
Gubernur Propinsi Kalimantan Selatan. Pada saat itu PLTD Trisakti hanya terdiri dari dua
unit mesin merk Fuji buatan Jepang dengan kapasitas terpasang 2 x 2000 kW.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik di propinsi Kalimantan Selatan, maka
pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero) , secara bertahap mulai pada tahun 1982
menambah SPD (Satuan Pembangkit Diesel) sebanyak 10 unit sehingga total kapasitas
terpasang sampai saat ini sebesar 90,800 kW.
Pada tahap pertama dibangun 2 unit mesin SPD merk Pielstick asal negara Prancis dengan
kapasitas 2 x 5.400 kW dan mulai beroperasi pada bulan Desember tahun 1983.Tahap kedua
dibangun 2 unit mesin SPD merk SWD 16 TM asal negara Belanda dengan kapasitas 2 x
8.800 kW dan mulai beroperasi pada bulan Juli 1987. Tahap ketiga dibangun 2 unit mesin
SPD merk Sulzer asal Prancis dengan kapasitas 2 x 6.400 kW dan mulai beroperasi pada
September tahun 1990. Tahap keempat dibangun 4 unit mesin SPD merk SWD 9TM asal
negara Belanda dengan kapasitas 4 x 12.400 kW dan mulai beroperasi pada November tahun
1992.
4
Bersamaan dengan pemasangan mesin SWD maka pada tahun 1986 mesin Diesel
Fuji direlokasi ke PLTD Gunung Malang Balikpapan Kalimantan Timur.
Pembangunan jaringan transmisi 70.000 Volt.
Pada tahun 1986 juga mulai beroperasi unit PLTG Trisakti merk Alsthom
Atlantique dengan kapasitas terpasang 1 x 21 MW yang direlokasi dari PLTG
Gresik Jawa Timur.
Pada tanggal 29 Juli 1992 dibangun Gedung Kantor baru PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Barito yang berlokasi di Jl. Ir. PM. Noor No.33 Banjarmasin yang
semula berlokasi di Aranio Kabupaten Banjar dan diresmikan oleh Bapak Ir.
Endhy Abdul Azis H, MSc. selaku direktur Administrasi PT PLN (Persero) pada
tanggal 10 Juni 1994. Selanjutnya PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Barito
mengelola fungsi pembangkitan dan penyaluran di wilayah kerja PT PLN (Persero)
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Adapun unit-unit binaan PT
PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Barito saat ini adalah :
1. PLTA Ir. P.M. Noor
2. PLTD Trisakti
3. PLTD Kuala Kapuas
4. PLTG Trisakti
5. PLTD Banua Lima
Unit PLTD Trisakti dan PLTG Trisakti satu area dengan Kantor Sektor
Pembangkitan Barito.
5
B. PROFIL PERUSAHAAN
PRODUK
PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sektor Pembangkitan Barito
memiliki bisnis utama produksi tenaga listrik dan disalurkan melalui jaringan transmisi 70 kV
dan 150 kV. Adapun kapasitas pembangkit yang menjadi unit produksi tenaga listrik sesuai
dengan Laporan Pembangkit tersebut tersaji dalam tabel berikut :
6
Tabel Kapasitas Pusat Pembangkit
7
PUSAT PEMBANGKIT NO SERI DAYA TERPASANG
8
PENANGKALAN 8.534
DEUTZ BV 8 M 7300380 1.267
DEUTZ BV 8 M 7300381 1.267
DAIHATSU DU62320038 3.000
DAIHATSU DU62320039 3.000
9
Proses Produksi
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu, udara ditekan
masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi
dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–3000ᴼF.
Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi
suhunya kira-kira 900ᴼC.
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana
didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan
mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi
mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga
menghasilkan energi listrik.
10
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJER PLTG
SUTOYO
BAYU SURIYANTO
ZEEN FUADY TUGIYA ABDUL SANI
HUSIN NAPARIN
NIKO J SIMANJORANG
AMRI ADI SETIAWAN
FAHRULLAH
Gambar
11
C. KESELAMATAN KERJA
a. Sarung Tangan
Sarung tangan ( glove ) merupakan salah satu kebutuhan di dalam bidang kerja. Alat ini
berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera saat sedang
kerja, ketika memilih glove ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan antara lain
bahaya terpapar, benda yang dihadapi / dikerjakan apakah bahan korosif, panas, dingin, tajam
atau kasar karena alat pelindung tangan berbeda-beda dapat terbuat dari karet, kulit maupun
kain katun.
12
b. Kacamata
Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang menutupi area disekitar mata.
Kacamata ini akan melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia cair. Kacamata ini
juga dapat dipakai bersamaan dengan kacamata resep karena desainnya yang lebih besar.
c. Masker
Masker respirator merupakan sebuah alat safety yang secara khusus dirancang untuk
melindungi pemakainya dari menghirup sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan seperti
misalnya menghirup debu, asap, uap, gas berbahaya dan partikel berbahaya lainnya yang
mungkin ditemukan di lingkungan kerja
13
d. Helm
Pengertian :
Safety Helmet dirancang guna untuk melindungi kepala dari special resisting penetration
seperti terbentur dengan pipa, atap dan kemungkinan jatuhnya benda dari atas. Cara
penggunaan Helm Safety yang benar akan memberikan perlindungan maksimal bagi kepala .
Penggunaan Helm Safety secara tepat dan benar dapat mengurangi konsekuensi yang timbul
ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
e. Safety Shoes
14
BAB III
Pembahasan
A. Landasan teori
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan
dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet tanpa perubahan frekuensi.
15
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan
1. Alat
Adapun alat – alat yang dipakai dalam pemeliharaan trafo adalah sebagai
berikut.
a. Kunci Pas
b. Multimeter
Gambar Multimeter
16
c.Chain blok 1 ton
17
f. Tang kombinasi
g. Ember
Gambar ember
h. Kabel jumper
18
i.Gunting Packing
j.Scrup/Pisau dempul
19
2. Bahan
Adapaun bahan - bahan yang gunakan dalam melakukan pemeliharaan trafo
b .O ring seal
c. Threebond
20
Gambar Threebond
d. Kain majun
e. Terpal
Gambar Terpal
f. Kertas karton
21
C. CARA KERJA TRAFO 11 KV
22
BAB IV
c. Keselamatan kerja
1. membaca do’a
2. memakai sarung tangan
3. menyiapkan alat dan bahan
4. menggunakan alat dengan benar
d. langkah kerja
1. Lepas trafo 4 (52L)
2. Pasang kabel disisi trafo 52 TAM (11KV 380V)
3. melepas fuse 11KV
4. Lepas kabel sisi HV dan LV pada trafo 52 TAM
Gambar pelaksanaan
23
24
B. Mendata tahanan tembus oli dan tahanan tembus belitan trafo.
a. Analisa
Mendata tahanan tembus oli dan tahanan tembus belitan trapo sangat penting
dalam melakukan pemeliharaan trafo, dikarnakan apabila tahanan oli atau
belitannya dibawah standar maka akan berakibat fatal untuk trafo.
25
c. Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menjaga jarak dengan Magger
4. Menggunakan alat dengan benar
d. langkah kerja
1. Siapkan magger tahanan belitannya
2. Ukur data High to Low satu menitnya dan ke sepuluh menitnya
3. Setelah High to Low, Pindahkan ke High to Ground dan hitung menit
pertama dan kesepuluhnya
4. Dan terakhir pindahkan ke Low to Ground, hitung menit pertama dan
menit kesepuluhnya
5. Setelah memegger tahanan belitannya, megger lagi tahanan oli nya
6. Setelah test selesai dilakukan, akan keluar kertas yang berisikan data hasil
meggernya
7. Simpan data megger belitan dan oli untuk dibandingkan waktu finishing
26
C. Penggantian seal trafo.
a.Analisa
O ring dan seal yang akan diganti dengan yang baru harus benar benar pas dengan
yang lama, lalu cover atas trafo harus dibuka untuk memudahkan membersihkan sela
– sela trafo yang masih ada sisa – sisa silicon merah yang memungkinkan apabila
tidak dibersihkan akan menimbulkan celah lagi dan oli yang ada dalam trafo
merembes keluar.
c. Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Tidak bermain main dengan pekerjaan
27
d.Langkah Kerja
1. Drain oli Trafo untuk memudahkan pengangkatan cover trafo
2. Lalu lepas kabel pada thermostat dan bukholz relaynya
3 Setelah dilepas, selanjutnya buka baut – baut cover trafo
4. Kalau sudah dilepas semua, selanjutnya pasang block chain 1 ton pada
pengait yang ada diatas cover trafonya
5. Setelah dikaitkan, angkat secara perlahan cover bersama belitannya
kurang lebih 20cm
6. Lepas packing dan bersihkan permukaan dudukan seal dengan scrup
atau cuter
7. Bersihkan tempat packing dengan menggunakan kain yang dibasahi
tinner
8. Membuat mal dari karton untuk packing yang baru plus membuat
packingnya dari karet gabus
9. Setelah dibuat, pasang paking yang telah dibuat tadi
10. Poles lem threebond pada permukaan packingnya agar lebih kuat
11. Pasang cofer trafo 52 TAM dan ikat baut pengikatnya dengan kunci
moment kurang lebih 3 newton meter secara merata
12. Lalu lepas kabel basbar untuk 11KV (R,S,T) nya
13. Lepas baut pengikat bushing (R,S,T) nya
14. Pasang kawat pembantu untuk menggantung kabel 11KV primer
(agar tidak lepas dan masuk kedalam trafo)
15. Angkat bushingnya secara perlahan dan lepas sealnya
16. Bersihkan permukaan disekitar bushing
17. Siapkan dan pasang seal baru yang sebelumnya telah diolesi dengan
lem threebond
18. Pasang kembali kabel 11KV, 380V, dan ketiga fuse 11KV nya
19. Pasang kembali kabel thermostat dan bucholz nya
20. Masukan kembali SB 52L
21. Over Cb 52 TX ke 52 TAM dan pastikan tidak ada alarm yang
bekerja pada panel GAC
28
4. Pemeggeran kembali tahanan oli dan belitan trafo.
a.Analisa
Setelah dimegger kembali oli dan belitannya, ternyata hasil megger an nya lebih
tinggi dari yang sebelumnya dan itu dinyatakan bahwa pemeliharaan trafo telah
berhasil.
c.Keselamatan Kerja
1. Berdo’a
2. Menjaga jarak dengan megger
3. Menggunakan alat dengan benar
29
d.Langkah Kerja
1. Siapkan magger tahanan belitannya
2. Ukur data High to Low satu menitnya dan ke sepuluh
menitnya
3. Setelah High to Low, Pindahkan ke High to Ground dan hitung
menit pertama dan kesepuluhnya
4. Dan terakhir pindahkan ke Low to Ground, hitung menit
pertama dan menit kesepuluhnya
5. Setelah memegger tahanan belitannya, megger lagi tahanan oli
nya
6. Setelah test selesai dilakukan, akan keluar kertas yang
berisikan data hasil meggernya
7. Simpan data megger belitan dan oli untuk dibandingkan
dengan waktu pertama memegger
30
5. Finishing.
a.Analisa
Setiap melakukan pengerjakan kita harus selalu membersihkan hasil
kerjaan kita, karna akan berakibat dengan hasil pekerjaan kita.
c.Keselamatan Kerja
1. Memakai sarung tangan
2. Memakai sepatu sefty
d.Langkah Kerja
1. Bersihkan sisa – sisa minyak yang menetes ke bawah menggunakan busa
2. Setelah bersih, keluarkan semua sisa bahan maupun alat keluar dari ruang
trafo
3. Lalu pasang kembali Fuse 11KV dan kabel 380V nya
4. Setelah semuanya selesai, tutup kembali pintu ruang trafo
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan PRAKERIN saya di PT. PLN Sektor Pembangkit Barito unit PLTG
Trisakti saya bisa menyimpulkan bahwa dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) saya
mendapat beberapa manfaat dari kegiatan tersebut ,yaitu. :
Banyak hal yang tidak mudah dalam melakukan pekerjaan dan bekerja sama harus saling
tolelir dan mengerti satu sama lain dan tidak memaksakan kehendak dan selalu
dengarkan apa kata instruktur
Saya merasa diberi kesempatan untuk langsung bekerja dengan orang orang yang ada di
PT. PLN (persero) Sektor Pembangkit Barito unit PLTG Trisakti dan mempelajari seluk
beluk PLN dan mengetahui sifat dan karakter orang dalam bekerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana strategi yang tepat dari sekolah SMK 5
Banjarmasin untuk mengalami proses belajar dalam dunia kerja agar kelak jika bekerja
mereka tidak kaget dengan segala hal yang ada dalam dunia kerja
32
8. Saran
Saran yang dapat saya tarik dari kegiatanPraktik Kerja Lapangan (PKL) ini yang
diadakan oleh pihak sekolah SMK Negeri 5 Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1. Kedisiplinan harus lebih di tingkatkan agar dalam dunia kerja nanti para siswa
siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin terbiasa dengan sifat disiplin
2. Kedisiplinan salah satunya ialah dalam keberangkatan , hal ini dirasa perlu
agar tidak terjadi hal hal yang buruk seperti omongan para pekerja .yang
dapat merusak pencitraan siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin
3. Kedisiplinan dalam kebersihan, dan toleransi sesama siswa juga harus di
tingkatkan agar kinirja kita lebih baik jika akan melakukan kerja sama suatu
saat nanti di dunia kerja.
Dalam pelajaran umum juga harus diperhatikan agar tidak terlalu kaget saat pelajaran
sekolah dimulai karna ini penting dalam menyangkut pengetahuaan umum yang
diajarkan sekolah dan nilai juga tidak jelek.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://alatsafety.net/pengertian-safety-helmet-harga-dan-merknya/
http://safetynet.asia/pengertian-dan-fungsi-sepatu-safety-shoes-bagi-karyawan/
34