Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ORGANISASI & MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

“KONSEP ORGANISASI”

OLEH :

KELOMPOK III :

1. RESTU ANINDITYA THAYEB : J1A1 16 348


2. SITTI SALMA AMALIAH KARIM : J1A1 16 330
3. SITTI ZIARNI LUSRI : J1A1 16 249
4. KADEK ARYA DWI PRATIWI : J1A1 16 346

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat. Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “KONSEP ORGANISASI” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Agnes
Mersatika Hartoyo, S.KM., M.Kes., selaku dosen mata kuliah Organisasi &
Manajemen Pelayanan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kendari, 5 September 2018

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Definisi Organisasi ............................................................................... 3


B. Tujuan Organisasi ................................................................................ 6
C. Ciri-ciri Organisasi ............................................................................... 6
D. Bentuk-bentuk Organisasi .................................................................... 8
E. Prinsip Organisasi ................................................................................ 9
F. Proses Pengorganisasian ...................................................................... 10
G. Empat Pilar Pengorganisasian .............................................................. 11

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14

A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita berbicara tentang konsep organisasi, maka apa sajakah yang
muncul dalam persepsi kita? Apabila kita memperhatikan kondisi sekeliling kita,
maka dapatlah kita mengatakan bahwa kehidupan kita sebagai manusia modern
senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam organisasi. Organisasi-organisasi
merupakan proses-proses dinamik, yang dalam tata susunan mereka mencakup
aneka macam sub proses. Organisasi juga merupakan wadah bagi orang-orang
yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun tujuan yang sama.

Selain membahas mengenai konsep organisasi penulis juga membahas


tentang konsep dasar manajemen baik mengenai pengertian manajemen, peranan
manajemen, fungsi manajemen, hubungan antara manajemen dengan organisasi
dan lain-lain. (Jafar Sidiq, 2016)

Organisasi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Puskesmas


merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat
umum. Prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa
dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Organisasi pelayanan kesehatan
merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas. (Yayat Hayati
Djatmiko,2002)

Dunia Organisasi Terbesar yang berperan dalam Pelayanan Kesehatan


yaitu WHO (World Health Organization) yang merupakan salah satu badan

1
PBB yang bertempat di Swiss. Di Indonesia sendiri organisasi kesehatan yang
terbesar adalah IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PMI (Palang Merah Indonesia),
dan yang mengatur sistematis pelayanan kesehatan dipegang oleh Depertemen
Kesehatan. (Alexander Maraden Pangeran, 2013)

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari organisasi?


2. Apa saja yang menjadi tujuan organisasi?
3. Apa saja ciri-ciri organisasi?
4. Apa saja prinsip-prinsip organisasi?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam proses pengorganisasian?
6. Apa saja yang termasuk dalam empat pilar pengorganisasian?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari organisasi


2. Untuk mengetahui tujuan organisasi
3. Untuk mengetahui ciri-ciri organisasi
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip organisasi
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam proses pengorganisasian
6. Untuk mengetahui empat pilar pengorganisasian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Organisasi

Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah memberikan


definisi tentang organisasi, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan ataupun
pendekatannya. Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis.

a. Organisasi Dalam Arti Statis


Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang
tidak bergerak atau diam. Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak
berarti melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam bagan organisasi
(organogram) yang beraneka ragam. Ada berbagai macam pandangan tentang
organisasi dalam arti statis, antara lain sebagai berikut :

1. Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat yang berarti :


a) Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
b) Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of people)
yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c) Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana administrasi dan
manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan menajemen
itu bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manajemen.

2. Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat


formal seperti yang tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan
kotak-kotak yang beraneka ragam. Kotak-kotak tersebut member gambaran
tentang kedudukan atau jabatan yang harus diisi oleh orang-orang yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan fungsi masing-masing.

3
3. Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang ada
yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando
dan garis tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi
dalam arti statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan
manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki
daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggungjawab.

b. Organisasi Dalam Arti Dinamis


Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi sebagai suatu
organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis. Memandang organisasi sebagai
organisme yang dinamis berarti memandang organisasi tidak hanya dari segi
bentuk dan wujudnya, tetapi juga melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi
daripada organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi dalam arti dinamis
berarti menyoroti aktivitas atau kegiatan yang ada didalam organisasi, serta segala
macam aspek yang berhubungan dengan usaha pencapaian tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian terdapat berbagai macam pandangan tentang organisasi
dalam arti dinamis, sebagai berikut :

a) Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu selalu bergerak


mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan sesuai dengan system yang telah
ditentukan serta sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi itu.
b) Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi itu dari segi
isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Jadi organisasi dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia
yang ada di dalamnya. Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh
unsur organisasi karena hanya manusialah yang memiliki sifat kedinamisan.

Organisasi dalam arti dinamis selalu diharapkan kepada dua macam


kemungkinan, yaitu :

4
1. Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi selalu
bergerak untuk tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Pertumbuhan
dan perkembangan organisasi dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Yang
lebih penting adalah pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersifat
kualitatif.
2. Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan
tantangan yang mau tidak mau harus dapat diatasi.

Definisi organisasi menurut beberapa ahli diantaranya :


1. James D. Mooney : Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan
manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
2. John D. Millet : Organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama dengan
mengandung cirri-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul di dalam
kegiatan kelompok.
3. Dwight Waldo : Organisasi merupakan struktur daripada hubungan-hubungan
atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi.
4. Chester I. Barnard : Organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara
dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi,
yang sebagia besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.
5. Herbert A. Simon : Organisasi merupakan pola kominikasi yang kompleks
dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia.
6. S. Prajudi Atmosudirdjo : Organisasi itu sebagi struktur-tata pembagian kerja
dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang
posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu
tujuan yang tertentu.
7. Sondand P. Siagian : Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat
secara formal dalam suatu ikatan hirarki di mana selalu terdapat hubungan
antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang
atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

5
Sedangkan definisi organisasi kesehatan adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi mempunyai pengaruh dalam mengembangkan


organisasi baik itu untuk perekrutan anggota, serta pencapaian apa yang ingin
dicapai dalam berjalannya organisasi. Tujuan organisasi tersebut antara lain :
1) Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya
yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
2) Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan
secara bersama-sama.
3) Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
4) Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
5) Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
6) Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
7) Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
8) Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu luang.

Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

C. Ciri-ciri Organisasi

Berdasarkan dari pengertian organisasi serta tujuan organisasi diatas,


terdapat beberapa ciri-ciri organisasi yang dapat diambil dan merupakan batasan
yang jelas serta sebagai gambaran mengenai organisasi tersebut dan apa yang
dapat membuat itu merupakan sebuah organisasi. Berikut ciri-ciri organisasi :

6
1. Kumpulan Manusia. Sebuah organisasi pasti mempunyai anggota yang lebih
dari 2 manusia dikarenakan hanya manusia yang dapat membuat secara sadar
dari tujuan itu sendiri. Ciri-ciri organisasi tersebut sama halnya dengan ciri
kelompok.
2. Tujuan bersama. Ciri-ciri organisasi yang kedua yaitu adanya tujuan bersama
merupakan salah satu ciri utama organisasi yang dapat membedakan dengan
kelompok. Bahkan terdapat salah satu pengertian organisasi menurut para ahli
diatas mendeskripsikan bahwa tujuan dari sebuah organisasi seharusnya
diumumkan oleh seorang pemimpin atau seorang yang diakui dalam
organisasi tersebut. Namun, hampir tiap anggota mempunyai berbagai tujuan
pribadi yang tentunya tidak sama persis dengan para anggota yang lainnya,
akan tetapi mereka semua berkumpul karena adanya tujuan organisasi tersebut
yang merupakan salah satu bagian dari tujuan mereka. Organisasi yang
kompak dan erat ialah yang mempunyai tujuan sama tiap anggotanya apalagi
bagi anggota yang berada pada tataran bawah. Misalnya terdapat perusahaan
bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan guna memperkaya diri mereka
serta dapat memberi makan kepada para anggota.
3. Kerjasama. Sebuah organisasi mempunyai ciri-ciri organisasi yaitu kerjasama.
Tidak pantas apabila sebuah organisasi yang mempunyai tujuan tidak
bekerjasama satu sama lain. Hal ini tidak ada bedanya ciri-ciri organisasi
dengan ciri-ciri kelompok apabila tidak terdapat kerjasama.
4. Berbagai Aturan. Berbagai aturan biasanya akan dibuat setelah suatu
organisasi terbentuk. Adanya aturan tersebut merupakan salah satu ciri dari
organisasi formal yang memiliki tujuan guna mengatur setiap anggota.
Dengan adanya berbagai macam aturan, tidak akan terdapat anggota yang
merasa tercederai oleh aturan-aturan tersebut yang dibahas bersama.
5. Pembagian Tugas. Pembagian tugas merupakan salah satu ciri-ciri organisasi.
Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas yang sesuai dengan
kapasitas serta kemampuan anggota sangatlah penting guna meraih tujuan
organisasi serta dapat mempermudah pencapaian tujuan dari para anggota
organisasi baik itu secara pribadi. Pembagian tugas yang diatur oleh aturan-

7
aturan yang berlaku dapat menciptakan kerja sama yang solid dalam nuansa
profesionalisme guna meraih tujuan organisasi serta begitu juga dengan tujuan
pribadi demi keberlangsungan dan juga kejayaan organisasi tersebut.

D. Bentuk-bentuk Organisasi

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk


organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

1. Organisasi Lini

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk


organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.

2. Organisasi Lini dan Staff

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan


tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff
berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang
dibutuhkan.

3. Organisasi Fungsional

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan


sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja
merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

4. Organisasi Lini dan Fungsional

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi


dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu
dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada

8
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.

5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staff

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi


berbentuk lini dan fungsional.

6. Organisasi Komite

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya


dilaksakan secara kolektif.

E. Prinsip-prinsip Organisasi

Sebuah organisasi dalam menjalankan roda keorganisasiannya harus


mempunyai prinsip-prinsip organisasi. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Mempunyai pendukung
Pendukung yang dimaksud di sini adalah setiap orang yang bersepakat
membentuk organisasi. Misal dalam sebuah Rumah sakit, pendukung tersebut
antara lain dokter, bidan, perawat, maupun tenaga non medis.
2. Mempunyai tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,
organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai
suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain,
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
3. Mempunyai kegiatan
Agar tujuan organisasi tercapai, diperlukan adanya berbagai kegiatan.
Misalnya pelayanan dan pemeriksaan pasien.
4. Mempunyai pembagian tugas
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas
atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan

9
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian
dari masing-masing pegawai.
5. Mempunyai perangkat organisasi
Perangkat organisasi biasa dengan satuan departemen maupun sub ordinate.
Setiap perangkat organisasi ini harus mempunyai fungsi dan wewenang yang
jelas. Sehingga dikenal dengan prinsip fungsionalisasi.
6. Mempunyai pendelegasian wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian/perpanjangan tangan
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat
menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,
wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
7. Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui
aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja (Azwar, 1999).

F. Proses Pengorganisasian

Berikut proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku


Manajemen dari James A.F. Stoner sebagai berikut :

1. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai


tujuan organisasi. Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan,
maka kita harus merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam

10
proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam
organisasi.
2. Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan
dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam
bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai
kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-
bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut.
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan
efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-
divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan
sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan
pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang
ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang
sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.
5. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

G. Empat Pilar Pengorganisasian

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert ( 1995 ),


terdapat empat pilar ( building blocks ) yang menjadi dasar untuk melakukan
proses pengorganisasian, yaitu :

1. Pembagian kerja (division of work)

Dalam pencapaian tujuan perencanaan, tentunya telah ditentuan.


Keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang telah direncanakan tersebut, tentunya
perlu disederhanakan guna mempermudah mengimplementasianya.

11
Upaya untuk penyederhanaan keseluruhan kegiatan pekerjaan yang
mungkin saja bersifat kompleks menjadi sederhana dan spesifik dimana setiap
orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan
spesifik tersebut dinamakan sebagai pembagian kerja.

Contoh di dalam bisnis restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian


kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dll.

2. Pengelompokan pekerjaan (departmentalization)

Setelah pekerjaan di spesifikan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan


tersebut dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.

Seperti contoh pada restoran bisnis di atas bagian pencatatan menu.


Bagian tersebut bertugas memberitahukan menu kepada bagian dapur, hingga
pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan.
Kegiatan tersebut bisa dikelompokan menjadi satu departemen yang saling
bekerjasama

3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)

Dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki yaitu:


a. Span of management control
Yaitu berkaitan dengan jumlah orang atau bagian dibawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu.

Contoh dari bisnis restoran diatas, disetiap bagian diperlukan beberapa


orang dibawah atasan yaitu 1 orang untuk bagian keuangan, 2 orang untuk bagian
dapur, dan 3 orang untuk bagian pelayan.

12
b. Chain of command
Yaitu menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan bagian
mana yang akan melapor ke bagian yang telah ditentukan. Chain of command
juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hierarki yang
paling tinggi ke hingga hierarki yang paling rendah.

Contoh dapat diketahui bahwa pelayanan 1, pelayan 2, dan pelayanan 3


memiliki batasan kewenangan dalam pekerjaannya di bagian pelayanan dan tidak
berwenang untuk melakukan pekerjaan dibagian keuangan atau dapur. Dan setiap
pelayanan bertanggung jawab kepada kepala bagian pelayanan.

4. Koordinasi (coordination)

Koordinasi sebagaimana menurut Stoner, Freement, dan Gilbert ( 1995 )


pada dasarnya adalah the process of integrating the activities of separate
department in order to pursue interganizational goals effectifelly.

Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari


berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi tercapai
dengan efektif. Tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap
bagian organisasi tidak akan terarah dengan baik.

Contoh pada bagian pemasaran dan bagian keuangan, agar tingkat


penjualan meningkat, maka bagian pemasaran mengusulkan untuk menaikkan
biaya promosi. Jika bagian keuangan dan pemasaran tidak berkoodinasi, dapat
dibayangkan akan terjadi konflik kepentingan antar bagian, padahal kedua bagian
tersebut sebenarnya bermaksud baik bagi kepentingan perusahaan.

Dengan menaikkan biaya promosi, maka bagian pemasaran berharap agar


penjualan meningkat. Jadi jelas intinya bahwa semua kegiatan yang akan
dilakukan harus saling berkoodinasi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam,


yaitu organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. Organisasi
dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak
atau diam. Sedangkan, organisasi dalam arti dinamis berarti memandang
organisasi sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis.

Definisi organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada


bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Ciri-ciri organisasi adalah kumpulan manusia, tujuan bersama,
kerjasama, berbagai aturan, dan pembagian tugas.

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk


organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah organisasi
lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi lini dan fungsional,
organisasi lini, fungsional dan staf, serta organisasi komite.

Sebuah organisasi dalam menjalankan roda keorganisasiannya harus


mempunyai prinsip-prinsip organisasi. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah
mempunyai pendukung, tujuan, kegiatan, pembagian tugas, perangkat organisasi,
pendelegasian wewenang, serta Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan
perintah dan arah.

14
Proses-proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku
Manajemen dari James A.F. Stoner yaitu: (1) Memperinci seluruh pekerjaan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) Membagi pekerjaan ke
dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan
oleh seseorang atau oleh sekelompok orang, (3) Mengkombinasikan pekerjaan
anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien, (4) Penetapan mekanisme
untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang
harmonis, (5) Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995),


terdapat empat pilar (building blocks) yang menjadi dasar untuk melakukan proses
pengorganisasian, yaitu : (1) Pembagian kerja (division of work), (2)
Pengelompokan pekerjaan (departmentalization), (3) Penentuan relasi antar
bagian dalam organisasi (hierarchy), (4) Koordinasi (coordination).

B. Saran

Dengan mengetahui tentang konsep organisasi diharapkan mahasiswa


dapat menerapkan konsep organisasi dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan
makalah ini pun tidak sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Maka
dari itu penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
menghasilkan makalah yang lebih baik kedepannya serta menambah pengetahuan
bagi yang pembaca khususnya mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Young, Leonard. 2015. KONSEP ORGANISASI DAN MANAJEMEN


PELAYANAN KESEHATAN.
https://www.scribd.com/document/267487986/KONSEP-
ORGANISASI-DAN-MANAJEMEN-PELAYANAN-KESEHATAN.
Diakses pada tanggal 5 September 2018
Mini, Ririn. 2012. Makalah Organisasi dan Manajemen Kesehatan.
http://jendelahatik.blogspot.com/2012/12/makalah-organisasi-dan-
manajemen.html. Diakses pada tanggal 5 September 2018
Zamkahfi, Dalla. 2017. Empat Pilar dalam Pengorganisasian.
http://tarantoel.blogspot.com/2017/03/empat-pilar-dalam-
pengorganisasian.html. Diakses pada tanggal 5 September 2018

Sunarya. 2016. KONSEP ORGANISASI.


http://go2dfather.blogspot.com/2016/03/konsep-organisasi.html.
Diakses pada tanggal 5 September 2018

Evelina, Chatnin. 2015. Bentuk-bentuk Organisasi.


https://chatrinevelina.blogspot.com/2015/08/makalah-bentuk-bentuk-
organisasi.html. Diakses pada tanggal 5 September 2018

Nadhilah, Khalish. 2013. Pengorganisasi dan Struktur Manajemen.


http://khalisnadhilah.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dan-
struktur-manajemen.html. Diakses pada tanggal 5 September 2018

16

Anda mungkin juga menyukai