Konsep Puskesmas
Konsep Puskesmas
A. Latar Belakang
Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan local health unit yang
perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai
unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu negara kehadirannya ditengah masyarakat
tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga
dapat merupakan sebagai pusat komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru
lebih dirasakan dinegara-negara yang sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang
berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka kehadiran
puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak saja dibidang
kesehatan melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan masyarakat desa sekitarnya.
Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek
kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah
diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan
sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang
pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat
makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Puseksmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya perubahan yang
disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan dewasa ini, diantaranya
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah
kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok
1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan
membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat
dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan
kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2010”
Fungsi Puskesmas
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan
umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan:
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber
daya yang ada secara efektif dan efisien
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan
kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas
Peran Puskesmas
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan puskesmas di
Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga
bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelyanan kedokteran.
1. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional. Empat misi Puskesmas adalah sebagai berikut:
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah
kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. Pengembangan
perumahan untuk keluarga yang dilaksanakan oleh pengembang atau individu sebaiknya melibatkan
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan memberikan masukan berkaitan dengan terciptanya rumah
yang sehat sehingga keluarga yang tinggal di rumah tersebut sehat.
b. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang
berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan tekhnologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan kesehatan, individu,
keluarga, masyarakat dan lingkungannya memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara terus-
menerus dan bekesinambungan yang dilakukan perawat keluarga. Perawat keluarga sebagai pilar utama
terlaksananya asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas merupakan ujung tombak
memandirikan keluarga di bidang kesehatan sehingga tercipta sehat sebagai gaya hidup.
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya semakin
berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok
kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh
puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas,
dan biaya atau anggaran yang tersedia
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat
dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta
biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita dan anak
prasekolah
d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1
kali pada bayi
g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan , memberikan
penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai
penggerak calon peserta keluarga berencana
c. Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada kesempatan
d. Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan memberi
sarananya.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program KIA
d. Melaksanakan program-program :
f. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada balita dan ibu
menyusui
Kegiatan – kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah :
d. Penyehatan limbah
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk
menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vektor
6. Upaya pengobatan
o Membuat diagnosa
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
o Rujukan diagnostic
o Rujukan pengobatan/rehabilitasi
o Rujukan lain
7. Upaya penyuluhan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program
puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di
klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten diadakan tenaga-
tenaga coordinator penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para petugas puskesmas dalam
mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puaskesmas.
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana
keteladanan kebersihan lingkungan.
e. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru berupa
pemeriksaan kesehatan sederhanan
i. Rujukan medik
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagai tingkat umur,
kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga
binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan
sebagainya
b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja,
dan kegiatan peningkatan kesejahteraan
o Penyuluhan kesehatan
o Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja agar tidak terjadi
stres fisik terhadap pekerja
o Anak sekolah
o Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
a. Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok
lainnya
o Anamnesa
o Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata, tes
lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
o Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta menciptakan
kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
a. Di ruangan labolatorium
o Penerimaan pasien
o Pengambilan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pelaksanaan spesimen
o Penanganan spesimen
o Pengemasan spesimen
o Pengiriman spesimen
o Persiapan pasien
o Pengambilan spesimen
o Memberikan penyuluhan
o Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)
a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan berbagai
organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi,
informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan
o Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah kerjanya, meskipun
masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dengan asas inilah puskesmas dituntut
untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan
penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan
masyarakat datang ke puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik
dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran teknis di Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas di ibukota
kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas
kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah
puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah suatu area dengan
jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.
F. Kedudukan Puskesmas
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) maka
puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.
G. Satuan Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta kepadatan penduduk dalam
wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan
puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan
puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada
di puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu
dan membina desa wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang
dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling.
Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil. Dalam Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3
desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000 orang (di
perkotaan Jaawa dan Bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain perkataan satu
puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di wilayah kerjanya.
Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah
tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau
oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1 minggu
3. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi kasusu gawat
darurat
a. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
1) Data informasi
3) Keuangan
4) Kepegawaian
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya.
Kegiatan pokok Puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas
sejak pertama kali berdiri.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan
geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena puskesmas
merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga
kesehatan turut mengembangkan program-program yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press
Sudayasa, Putu, 2010, Berbagi Info Tentang Puskesmas. http//www.puskel.com. Diakses tanggal 10
November 2012.
Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas, http:/
/id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas. Diakses tanggal 10 November
2012