OLEH :
Salah satu bentuk sediaan obat adalah bentuk injeksi atau nama lainnya adalah bentuk sediaan
parenteral. Sediaan parenteral termasuk sediaan steril, dimana sediaan tersebut harus bebas segala
jenis pirogen dan mikroba. Formulasi sediaan parenteral dibagi menjadi 3 kategori yaitu : larutan,
suspensi dan emulsi. Bentuk sediaan parenteral ini dibagi menjadi 4 macam rute :
1. Intravena :
o Rute ini diberikan melalui vena pada pembuluh darah.
o Bioavaibilitasnya mencapai 100% dan akan tersebar langsung keseluruh tubuh karena
langsung masuk kedalam pembuluh darah.
o Volumenya berkisar antara 10ml-500ml tergantung dengan dosis yang ditentukan.
Sediaan ini dapat berupa seperti infus, dimana sediaan parenteral yang dapat dikontrol
tingkat masuknya kedalam pembuluh darah tiap waktunya. Formulasi jenis intravena,
biasanya berbentuk larutan atau emulsi (ukuran fase dispersi kecil : 1lm) suspensi
tidak akan diberikan karena akan menganggu aliran darah.
2. Intramuscular :
o Rute ini diberikan melalui jaringan otot yang berada dibawah subkutan, biasanya
diinjeksikan pada pantat, paha, dan lengan atas.
o Volume injeksi berkisar antara 1-3ml atau 10 ml dalam dosis terbagi.
o Jalur ini biasanya digunakan pada obat dengan tujuan pelepasan jangka panjang.
Penggunaan yang salah dapat menyebabkan lipodistrofi pada bagian otot yang
diinjeksikan. (kerusakan otot)
3. Subcutan :
o Rute ini diberikan melalui jaringan subkutan, terletak pada lemak dibawah dermis.
Biasanya diberikan dilengan, kaki atau perut.
o Onset kecepatannya cukup lemah dibandingkan dengan IM dan IV.
o Volume injeksi biasanya sekitar 1ml, terkecuali untuk larutan elektrolit atau dekstrosa
yang dapat diinjeksikan secara subkutan bisa mencapai 1000ml. (teknik
hypodermosilisis)
o Rute ini termasuk pilihan untuk injeksi insulin.
4. Rute lain : Intradermal, intra-arterial, intradural, extradural, dan intra-cardiac.
o Intradermal : Diinjeksikan pada lapisan dermal kulit, absorbsi lambat dan daerah
terbatas. Hanya volume kecil sekitar 0,1 ml yang diinjeksikan.
o Intra arterial : diinjeksikan pada arteri, biasanya digunakan pada jantung, ginjal.
Biasanya juga digunakan untuk obat anti kanker.
o Intrathecal : diinjeksikan pada cerebrospinal, untuk memastikan obat dapat masuk dan
mencapai tujuan terapi dengan sempurna.
o Intradural dan ekstradural : digunakan untuk anestesi spinal. Untuk intradural,
dilakukan antara membran dural, sekitar spinal cord. Untuk ekstradural, dilakukan
diluar membran dural dan diantara kanal spinal caudal.
o Intracardiac : diinjeksikan kedalam otot jantung, digunakan saat keadaan darurat pada
jantung.