Anda di halaman 1dari 9

FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No.

TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR


DAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK
Oleh : Ir. Nurhenu Karuniastuti, M.Si.

ABSTRAK
Permasalahan banjir yang melanda sebagian wilayah di Indonesia dewasa ini, lebih banyak
disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Kurangnya kepedulian untuk menjaga lingkungan
menjadi hal utama penyebab banjir. Kegiatan manusia dengan membangun gedung atau
fasilitas lain tanpa memperhitungkan area lahan terbuka mengakibatkan area resapan air
hujan semakin berkurang. Penyebab lain adalah pembuangan sampah di aliran badan air,
sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar yang pada akhirnya mengakibatkan luapan
air. Air hujan yang menjadi run off dan sampah yang dibuang sembarangan, kemudian
dikelola dengan suatu cara sehingga bisa bermanfaat untuk lingkungan dan manusia sendiri.
Oleh karena itu, muncullah ide pembuatan lubang resapan biopori dimana bahan utamanya
adalah sampah organik. Lubang biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah dan
dapat digunakan untuk membuat kompos. Lubang biopori tidak membutuhkan area yang
luas dan proses pembuatannya sangat mudah, hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk
wilayah dengan lahan terbuka yang sempit. Akan tetapi, teknologi tepat guna ini harus
disertai dengan kepedulian masyarakat untuk mau memilah sampah dan merawat lubang
biopori. Kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian alam menjadi kunci utama
penanggulangan banjir.
Kata kunci : banjir, sampah organik, biopori, kompos

ketergantungan terhadap kegiatan


BAB VIII PENDAHULUAN
perekonomian di Jakarta itu.
VIII.1 Latar belakang
Melihat dari buruknya dampak banjir, maka
Pada era masa kini, banyak sekali wilayah sebagai manusia yang harus
di Indonesia yang tidak terbebas dari bertanggungjawab terhadap kelestarian
banjir. Baik itu di perkotaan maupun bumi, kita harus berupaya untuk
pedesaan. Banjir yang terjadi bukan hanya menanggulangi dan sebisa mungkin untuk
berdampak pada wilayah dimana terjadinya mencegahnya. Oleh karena itu, harus
banjir tersebut, tetapi juga pada wilayah – diketahui penyebab banjir sehingga bisa
wilayah sekitar banjir hingga pada wilayah diberikan solusi untuk mencegah dan
yang jauh dari banjir itu. Dampak yang menanggulanginya. Penyebab banjir
diakibatkan banjir sangat beragam, tersebut antara lain akibat dari
mencakup beberapa aspek kegiatan berkurangnya lahan terbuka yang berguna
manusia, seperti kesehatan, sosial, untuk resapan air, saluran-saluran
pendidikan hingga perekonomian. Bahkan pembuangan air serta sungai yang tidak
banjir yang terjadi di Ibukota Jakarta dapat lancar alirannya sehingga mengakibatkan
melumpuhkan hampir seluruh kegiatan luapan aliran sungai dan kurangnya
masyarakat ibukota bahkan masyarakat kesadaran manusia untuk tidak membuang
yang bukan di ibukota, karena sampah ke aliran air.

60
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Tanggung jawab untuk menanggulangi VIII.2 Rumusan Masalah


banjir bukan hanya milik pemerintah
Genangan air hingga menyebabkan banjir
maupun golongan tertentu saja, tetapi juga
terjadi akibat air hujan yang tidak dapat
oleh masing-masing individu agar lebih
meresap ke dalam tanah dan tersumbatnya
menyadari pentingnya menjaga bumi dari
saluran air akibat sampah. Permasalahan
kerusakan, khususnya akibat banjir.
tersebut dapat dicegah dengan pembuatan
Karena banjir yang terjadi belakangan ini
lubang resapan biopori. Dari solusi yang
sebagian besar akibat ulah manusia itu
telah diberikan, dapat dikemukakan
sendiri. Penyebab banjir di perkotaan lebih
rumusan masalahnya, antara lain:
banyak disebabkan oleh lahan resapan air
1) Bagaimana cara pembuatan biopori?
yang semakin berkurang dan tidak
2) Apa saja manfaat biopori?
lancarnya aliran air akibat sampah yang
3) Apa saja kendala pembuatan biopori?
dibuang ke badan air tersebut. Setiap kita
bisa berkontribusi untuk mencegah BAB IX PEMBAHASAN
terjadinya banjir yang dapat dilmulai dari
IX.1 Berkurangnya Ketersediaan Air
sekitar tempat tinggal kita.
Tanah
Sampah yang dibuang di badan air menjadi
Air merupakan komponen terpenting dalam
penyebab aliran yang tidak lancar, dapat
kelangsungan hidup makhluk hidup di
kita manfaatkan dengan memilahnya
bumi. Selain air hal penting lainnya adalah
terlebih dahulu, dimana sampah organik
oksigen dan makanan. Makhluk hidup yang
dapat dijadikan kompos dan sampah
berperan untuk menyediakan air, oksigen
anorganik dapat didaur ulang menjadi
dan makanan adalah tumbuhan.
barang lain yang lebih bermanfaat. Dalam
Tumbuhan berperan untuk memanfaatkan
proses pembuatan kompos dari sampah
bahan baku utama kehidupan yaitu sinar
organik, juga masih terkendala dengan
matahari untukberfotosintesis. Hasil dari
lahan yang digunakan untuk mengolahnya
proses fotosintesis adalah energi dan
dan kemungkinan timbulnya bau akibat
makanan yang diserap melalui akar yang
proses composting.
ada di tanah. Proses fotosintesis akan
Permasalahan lain penyebab banjir adalah berjalan sempurna apabila kandungan air
berkurangnya lahan peresapan air, dimana tanah cukup, tidak kekurangan maupun
masalah tersebut bisa diatasi dengan berlebihan. Air tanah yang cukup
penanaman pohon, sehingga tanah yang jumlahnya membuat makhluk dalam tanah
ditumbuhi akar dapat menyimpan air lebih beraktivitas dengan mengganti air yang
banyak dan menjaganya lebih lama. Akan setiap saat berkurang akibat penguapan
tetapi, penanaman pohon membutuhkan dan dimanfaatkan oleh manusia. Sehingga
waktu yang tidak singkat dan lahan yang perlahan-lahan akan tercipta sumber air
cukup luas untuk bisa menumbuhkan akar baru yang dialirkan ke sungai, danau,
yang kokoh. waduk dan badan air lainnya. Keberadaan
Berkaitan dengan dua solusi untuk banjir air tanah juga menghambat air asin
yaitu pembuatan kompos dan lahan meresap ke darat. Siklus air yang
peresapan air dimana keduanya memiliki sempurna akan berjalan dengan baik bila
kendala yang serupa, yaitu kurangnya air cukup diserap ke dalam tanah menjadi
lahan yang dibutuhkan, maka DR. Kamir R. air tanah.akan tetapi yang terjadi adalah
Brata, seorang peneliti IPB (Institut semakin hari kapasitas air tanah semakin
Pertanian Bogor) mencetuskan sebuah ide menurun, hal tersebut dipengaruhi oleh
yaitu lubang resapan biopori. menurunnya jumlah daerah resapan air.

61
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Sebab menurunnya daerah resapan air tetapi karena lahan terbuka di bumi sudah
adalah akibat dari terjadinya alih fungsi sangat berkurang, maka biopori yang
lahan . Kawasan yang seharusnya terbentuk secara alami pun semakin
merupakan kawasan konservasi dan hanya berkurang.
boleh digunakan untuk budidaya tanaman
keras (kayu-kayu-an dan buah-buahan)
telah berubah menjadi kawasan budidaya
tanaman semusim atau sayur mayur.
Bahkan lahan tersebut juga digunakan
untuk kegiatan penambangan.
Selanjutnya penyebab penurunan
ketersediaan air tanah adalah kegiatan
penebangan pohon di hutan yang tidak
diikuti dengan penanaman kembali,
sehingga menjadi hutan gundul. Akibatnya,
daya serap tanah menjadi berkurang atau
Gambar 1. Foto Mikroskop Lubang Biopori
hilang sama sekali sehingga jumlah potensi Alam
air tanah dapat menyusut dan mengurangi
Ide dari pembuatan biorpori buatan adalah
aliran mata air yang akan mengalir ke
mengadopsi teknologi biopori alami yang
sugai saat musim kemarau. Sedangkan
memiliki kawasan/ lahan sempit. Biopori
saat musim hujan dapat mengakibatkan air
buatan yang selanjutnya disebut lubang
hujan menjadi larian (run off) dan akan
resapan biopori adalah lubang silindris
menggerus lapisan tanah yang subur (top
yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah
soil) dan kemudian tentu berakibat banjir
dengan diameter 10-30 cm, kedalaman
dan tanah longsor.
sekitar 100 cm atau tidak melebihi
Alih fungsi lahan juga merupakan akibat kedalaman muka air tanah. Lubang
dari digunakannya lahan untuk kawasan kemudian diisi dengan sampah organik
pemukiman dan pembangunan gedung, yang berfungsi untuk menghidupkan
sehingga banyak permukaan tanah yang mikroorganisme tanah, seperti cacing.
tertutup bangunan atau lapisan yang kedap Mikroorganisme atau fauna dalam tanah ini
air. akan membentuk pori-pori atau
terowongan dalam tanah (biopori) yang
IX.2 Pengertian Biopori
dapat mempercepat resapan air ke dalam
Ada 2 jenis biopori, yaitu biopori alam dan tanah secara horizontal.
biopori buatan.
Biopori alam, yaitu lubang-lubang kecil
pada tanah yang terbentuk karena aktivitas
organisme yang hidup dalam tanah seperti
cacing, rayap atau pergerakan akar-akar
tanaman yang dalam tanah. Lubang
tersebut akan berisi udara dan menjadi
jalur mengalirnya air. Sehingga air hujan
tidak langsung masuk ke saluran
pembuangan air, akan tetapi meresap ke
dalam tanah melalui lubang tersebut
sehingga bisa menjadi air tanah. Akan Gambar 2. Lubang Resapan Biopori Buatan

62
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

IX.3 Pembuatan Lubang Resapan Pembuatan lubang juga dapat


Biopori menggunakan bor khusus biopori yang
dapat ditemui di pasaran.
Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai
untuk penempatan lubang biopori, langkah
selanjutnya dalah mempersiapkan
peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
Peralatan yang dibutuhkan hanya sekop
dan bor tanah.

Gambar 4. Bor Biopori

Bahan yang dibutuhkan adalah sampah


organik. Sampah organik dapat berasal
dari sisa-sisa makanan, yang berupa sayur
dan buah-buahan, daun-daun kering,
ranting pohon, sampah pemotongan
Gambar 3. Bor Tanah dan Sekop
rumput dan lainnya.

Gambar 5. Sampah Organik yang Menjadi Bahan Baku Kompos Di Biopori

63
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Banyaknya lubang yang perlu dibuat dapat


Proses pembuatan biopori sangat singkat
dihitung menggunakan persamaan:
dan mudah. Setelah dipilih lokasi yang
sesuai, maka selanjutnya adalah
pengeboran atau pelubangan. Jumlah LRB:
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑚𝑚 𝑗𝑎𝑚 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑝 (𝑚 2 )
Langkah-langkah yang harus dilakukan 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 )
adalah sebgai berikut:
1) Buat lubang silindris ke dalam tanah
Contoh:
menggunakan bor dengan diameter 10-
30 cm, kedalaman sekitar 100cm atau Untuk daerah dengan intensitas hujan
disarankan tidak melampaui kedalaman 50mm/jam (hujan lebat), dengan laju
air tanah pada dasar saluran atau alur peresapan air perlubang 3 liter/menit
yang telah dibuat. Jarak antar lubang (180L/jam) pada 100m2 bidang kedap,
dapat dibuat 50-100cm. perlu dibuat sebanyak:
2) Mulut lubang dapat diperkuat dengan
adukan semen selebar 2-3 cm, setebal
2 cm disekeliling mulut lubang atau bisa (50 x 100) : 180 = 28 lubang
ditutup dengan ring dari baja.
Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm
kedalaman 100 cm, setiap lubang dapat
menampung 7,8 L sampah organik,
sehingga tiap lubang dapat diisi sampah
organik 2-3 hari sampai penuh. Dengan
demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi
sampah organik yang dihasilkan selama
56-84 hari. Hasil dari sampah organik di
dalam lubang biopori berupa kompos yang
Gambar 6. Ring Baja Penguat Mulut dapat dipanen setelah 4-6 bulan pada saat
Lubang Biopori musim kemarau, untuk selanjutnya dapat
3) Segera isi lubang LRB dengan sampah diisi kembali dengan sampah organik.
organik yang yang telah disiapkan yang
berasal dari sisa tanaman yang IX.3.2 Biaya yang diperlukan
dihasilkan dari dedaunan pohon, Pembuatan lubang biopori akan lebih
pangkasan rumput atau sampah dapur. mudah dengan menggunakan bor tanah
4) Sampah organik harus selalu yang telah disesuaikan untuk keperluan
ditambahkan ke dalam lubang yang peresapan air dengan biopori seharga @
isinya sudah berkurang atau Rp 195.000,-. Bila 1 lubang dapat dibuat
menyususut karena proses penguraian dalam waktu 8 menit dan perlu membuat
sampah oleh organisme. 28 lubang, maka pembuatan akan selesai
5) Kompos yang dihasilkan dalam lubang dalam waktu setengah hari. Biaya pekerja
biopori dapat diambil pada setiap akhir Rp 25.000/ orang. Maka total biaya yang
musim kemarau bersamaan dengan diperlukan adalah Rp 220.000,-.
pemeliharaan lubang.

IX.3.1 Perhitungan Jumlah Lubang


Resapan Biopori

64
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

IX.4 Lokasi Pembuatan Lubang Resapan


Biopori
DR. Kamir R. Brata sebagai penemu, telah
mempertimbangkan segala kemungkinan
yang terbaik agar teknologi biopori dapat
bermanfaat secara maksimal. Setiap
wilayah daratan di muka bumi, seharusnya
bisa memanfaatkan teknologi biopori. Baik
lahan tersebut sudah tertutup dengan
plesteran ataupun paving block, teknologi
biopori bisa digunakan. Bahkan untuk
Gambar 7. Biopori Pada Saluran
lokasi yang masih sangat terbuka seperti Pembuangan Air Hujan
lahan pertanian dan perkebunan,
sebaiknya juga meggunakan biopori, Lokasi lain yang dapat dijadikan
karena melihat fungsi biopori sebagai penempatan lubang biopori adalah di dasar
peresap kelebihan air. Dengan teknologi alur yang dibuat di sekeliling pepohonan
biopori setiap manusia dapat menjaga dan dan juga di sekitar batas tanaman.
memanfaatkan air dimanapun berada. Keberadaan biopori di sekitar pohon akan
membentuk siklus peredaran humus.
Pemilihan lokasi pembuatan lubang biopori Bagian dari pohon yang berupa daun-daun,
sebaiknya di tempat yang cukup bebas dari ranting, bunga dan buah yang busuk dapat
lalu lalang manusia. Dilihat dari fungsinya dijadikan bahan baku kompos, yang dapat
sebagai peresap air, maka lokasi dimasukkan ke lubang biopori yang dibuat
pembuatan lubang biopori dipilih dimana di sekelilingnya, sehingga kompos tersebut
air akan berkumpul, atau bisa juga dengan dapat dimanfaatkan oleh pepohonan itu
mengatur agar air mengalir ke lubang sendiri sebagai pupuk. Dengan demikian,
biopori itu. Pengaliran air dapat dilakukan proses pengambilan unsur hara oleh
dengan membuat alur dan lubang biopori tanaman akan terus tergantikan dengan
dibuat di akhir atau di dasar alur tersebut. adanya kompos di dalam lubang biopori,
Adanya alur akan membuat manusia sehingga kesuburan tanah dapat terus
menghindari untuk menginjak. dipertahankan dan ketergantungan
Selain itu, lubang bipori dapat dibuat di terhadap pupuk kimiawi dapat dikurangi.
saluran pembuangan air hujan, hal ini akan
mengubah fungsi saluran dari saluran
pembuanagn menjadi saluran peresapan
air hujan. Sehingga air hujan akan terserap
ke dalam halaman rumah dan tidak
menjadi beban bagi saluran drainase, yang
paa akhirnya tidak menambah genangan
aliran air di permukaan tanah, yang
berakibat banjir.

65
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Gambar 8. Keberadaan Lubang mineral-mineral yang kemudian dapat larut


Resapan Biopori di sekeliling tanaman dalam air. Oleh karena itu, air tanah
menjadi berkualitas karena mengandung
mineral.
IX.5.4 Tempat pembuangan sampah
organik
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga
telah menjadi masalah tersendiri.
Pemisahan sampah berdasarkan jenisnya
yaitu organik dan anorganik dapat
mengurangi permasalahan tumpukan
sampah domestik itu. Untuk sampah
anorganik dapat didaur ulang, sedangkan
Gambar 9. Lubang Biopori Pada Batas sampah organik dapat dibuang ke dalam
Tanaman lubang biopori tersebut.
IX.5.5 Mengubah sampah organik
IX.5 Manfaat Lubang Resapan Biopori
menjadi kompos,
IX.5.1 Meningkatkan daya resap air
Cara kerja lubang resapan biopori ini
Adanya lubang resapan biopori tentu akan adalah dengan adanya organisme tanah
menambah bidang resapan air. Dengan yang menguraikan sampah organik yang
adanya aktivitas organisme tanah maka ditanam dalam lubang. Sampah menjadi
biopori akan terbentuk, dan senantiasa sumber energi bagi organisme tersebut.
terpelihara keberadaannya. Maka, dengan Sampah yang diuraikan akan menjadi
sendirinya area resapan ini akan terjaga kompos. Sehingga tentu saja selain
kemampuannya dalam meresap air. berfungsi sebagai area peresapan air,
Dengan begitu, seiring meningkatnya lubang biopori juga berfumngsi sebagai
pembuatan lubang resapan biopori akan “produsen” kompos. Kompos tersebut
meningkatkan kemampuan dalam dapat dipanen dan dimanfaatkan untuk
meresapkan air. pupuk organik. Pupuk organik ini tentu
IX.5.2 Mencegah banjir sangat bermanfaat untuk budi daya
tanaman organik.
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang
merugikan bagi warga di berbagai wilayah IX.5.6 Memanfaatkan peran aktivitas
di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. fauna tanah dan akar tanaman
Keberadaan lubang biopori dapat menjadi Dengan adanya lubang resapan biopori,
salah satu solusi dari masalah tersebut. maka fauna tanah tentu akan beraktivitas
Bila setiap rumah, kantor atau tiap dengan menciptakan rongga-rongga di
bangunan memiliki biopori berarti jumlah dalam tanah yang nantinya menjadi
air yang segera meresap ke tanah tentu saluran air untuk meresap ke dalam tanah.
lebih banyak dan dapat mencegah Peranan fauna dan akar-akar tanaman
terjadinya banjir. akan terus menjaga terbentuknya rongga-
IX.5.3 Meningkatkan kualitas air tanah rongga dalam tanah, tanpa adanya campur
tangan manusia. Proses alamiah tersebut
Organisme atau fauna yang berperan tentu akan menghemat biaya dan tenaga.
dalam penguraian sampah di lubang Dalam hal ini, peran manusia adalah terus
biopori mampu membuat sampah menjadi

66
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

memberikan pakan untuk fauna tanah itu tanggung jawab bersama, bukan
dengan sampah organik secara berkala. tanggung jawab pemerintah saja.
b) Rasa malas untuk mau memilah
IX.5.7 Mengatasi masalah yang
sampah organik dan anorganik.
ditimbulkan oleh genangan air
c) Kurang yakin akan dampak baik dari
Berfungsinya lubang resapan biopori tentu pelestarian lingkungan dengan memilah
akan mengurangi genangan air, sehingga sampah dan menjadikannya kompos
berbagai macam penyakit akibat genangan
air atau banjir seperti penyakit demam BAB X PENUTUP
berdarah dan malaria dapat dihindari. Genangan air yang tidak dapat terserap ke
IX.5.8 Membantu mencegah terjadinya dalam tanah menimbulkan banjir, dahulu
pemanasan global. merupakan bencana alam yang tidak dapat
terelakkan, namun kini banjir yang terjadi
Sampah tersebut akan terurai menjadi sebagian besar karena ulah manusia.
humus, sehingga tidak cepat diemisikan ke Maka, tanggung jawab untuk
atmosfer sebagai gas rumah kaca. menanggulinya juga menjadi tanggung
IX.6 Kendala Yang Dihadapi jawab bersama.

Solusi untuk permasalahan banjir berupa Lubang biopori menjadi jawaban atas
lubang resapan biopori ini sebenarnya permasalahan banjir tersebut. Disamping
sudah sangat bermanfaat dan hampir tidak manfaatnya untuk kelestarian alam, lubang
ada kesulitan dalam pembuatannya. Akan biopori juga dapat dibuat di setiap lahan,
tetapi, sebagai masyarakat Indonesia yang oleh setiap individu. Pembuatan biopori
terdiri dari berbagai jenis latar belakang merupakan langkah yang mudah dan
budaya dan pendidikan, penerapan biopori murah. Dengan demikian diharapkan
di lapangan memiliki beberapa kendala, pemerintah harus lebih aktif
antara lain: mensosialisasikan pembuatan biopori dan
a) Kurangnya kepedulian masyarakat adanya peran serta dari seluruh
dalam usaha penanggulangan banjir. masyarakat dalam mengimplementasikan
Sebagian masyarakat di sekitar kita teknologi biopori, sehingga kelestarian
kurang peduli bahwa tanggung jawab lingkungan bisa tercapai.
untuk menanggulangi banjir adalah

67
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Biopori IPB.2007-2013. Lubang Resapan Biopori.


<http://www.biopori.com/news_atasibanjir.php>
2. Fam Organic. 2009. Biopori, Apa & Bagaimana Membuatnya?
<http://www.famorganic.com/artikel/artikel%20biopori.html>
3. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup. 2013. Manfaat Lubang Biopori.
<http://pplhselo.or.id/berita/manfaat-lubang-biopori.html>
4. Arifin S, et al.. 2012. Menjaga Kelestarian Lingkungan Dengan Biopori. Jakarta:
Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies : “Unity, Diversity
and Future”.
5. BPLHD DKI Jakarta. 2008. Jurnal BPLHD Provinsi DKI Jakarta Leaflet Lubang
Resapan Biopori. Jakarta
6. Maryati, et al.. 2010. Lubang Resapan Biopori (LRB) teknologi Teknologi Tepat Guna
Untuk Mengatasi Banjir Dan Sampah Serta Menjaga Kelestarian Air Bawah.
Yogyakarta : Tim PPM Biopori UNY

68

Anda mungkin juga menyukai