Disusun oleh :
2018
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan
rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas makalah ini berjudul Asuhan
Keperawatan Pediculosis.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalampenulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi salah
satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
7. Apa saja pemeriksaan penunjang pada pasien Pedikulosis ?
8. Apa saja komplikasi yang terjadi pada pasien Pedikulosis ?
9. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien pedikulosis ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar penyakit dan asuhan keperawatan pada
pasien Pediculosis.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan makalah ini adalah :
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui pengertian pediculosis
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami klasifikasi pediculosis
c. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami etiologi pediculosis
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami patofisiolgi pediculosis
e. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manifestasi klinis dari pediculosis
f. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami penatalaksanaan pada pasien dengan
pediculosis.
g. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada pasien
dengan pediculosis.
h. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami komplikasi dari pedikulosis
i. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien
dengan pediculosis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pedikulosis
Pedikulosis adalah penyakit jangkitan kulit / rambut pada manusia yang disebabkan
dengan Pediculus (tergolong family pediculidae). Selain menyerang manusia, penyakit ini
juga menyerang binatang. (Adhi Djuanda, 2011). Pedikulosis adalah jangkitan
kulit/rambut pada manusia yang disebabkan oleh parasit obligat Pediculus humanus. (Arif
Mansjoer, 2000).
2.2 Klasifikasi Pedikulosis
a. Pedikulosis Capitis
Serangan kutu yang menyerang rambut di kepala.
b. Pedikulosis Korporis
Serangan kutu Pediculus humanus carporis pada badan.
c. Pedikulosis Pubis
Serangan oleh phthirus pubis yang menyerang kawasan genital.
2.3 Etiologi Pedikulosis
a. Pedikulosis Capitis
Punca dari Pedikulosis capitis adalah pediculus humanus var. capitis. Kutu ini
mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan merah jika telah
menghisap darah.
b. Pedikulosis Korporis
Punca dari Pedikulosis carporis adalah Pedialus humarus var. Carporis Pediculus
humarus var.carporis mempunyai 2 jenis kelamin, iaitu jantan dan betina berukuran
panjang 1,2 – 4,2 mm dan lebar kira – kira ½ panjangnya, sedangkan yang jantan lebih
kecil.
4
c. Pedikulosis Pubis
Punca dari Pedikulosis Pubis adalah Phthirus pubis. Kutu ini juga mempunyai 2 jenis
kelamin, yang betina lebih besar daripada yang jantan. Panjangnya sama dengan
lebarnya iaitu 1 -2 mm.
5
b. Pedikulosis Korporis
Pada orang dewasa dengan hygiene yang buruk (jarang mandi/ganti pakaian), cara
penularannya dapat melalui pakaian atau kontak langsung.
c. Pedikulosis Pubis
Pada orang dewasa, PMS serta mengenai jenggot dan kumis, pada anak-anak pada
alis/bulu mata. Cara penularannya umumnya kontak langsung, hubungan skes atau
dengan benda seperti pakaian, handuk dan sprei.
2.5 Manifestasi Klinis
a. Rasa gatal yang hebat terutama kawasan oksiput, temporal dan pubis.
b. Rasa panas di sekitar kulit kepala
c. Pruritis
d. Erythema, iritasi dan jangkitan sekunder akibat garuan.
e. Kulit kering dan bersisik dengan kawasan-kawasan yang berpigmen serta berwarna
gelap.
f. Terdapat kutu atau telur kutu.
g. Rambut akan bergumpal, berbau busuk akibat banyaknya pus dan krusta.
h. Pembesaran kawasan kelenjar.
i. Adanya kelainan di kulit berupa garis-garis bekas garuan dan tampak kemerahan
yang kecil dan khas.
2.6 Pemeriksaan Penunjang
a. Anamnesis
Riwayat keluhan penderita, riwayat adanya penyakit yang sama pada keluarga.
b. Pemeriksaan fisik
Ditemukan telur/kutu dengan pemeriksaan secara seksama terutama dicari
didaerah oksiput dan temporal.
Telur berwarna abu-abu dan berkilat
Adanya lesi akibat garukan dan kelainan kulit
c. Pemeriksaan Mikroskop
Ditemukan telur kutu yang menempel pada batang rambut
Ditemukan telur kutu dan kutu pada serat kapas pakaian.
6
2.7 Penatalaksanaan
a. Pedikulosis Capitis
Pengeramasan rambut dengan shampoo yang mengandung lindane atau
senyawa piretrin dengan piperonil butoksida. Sesudah dibilas sampai bersih
rambut disisir dengan sisir yang sudah direndamkan ke dalam cuka agar telur
atau cangkang telur yang tertinggal dapat terlepas dari rambut.
Semua barang pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa
mengandung tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya
dengan suhu 54°C.
Pada keadaan infeksi sekunder berat sebaiknya rambut dicukur, diobati
dengan antibiotic sistemik dan topical, lalu disusul dengan obat di atas dalam
bentuk shampoo.
b. Pedikulosis Corporis
Pengobatannya ialah dengan krim gameksan 1% yang dioleskan tipis
diseluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu mandi. Jika belum sampai
diulangi 4 hari kemudian.
Pakaian direbus atau disetrika untuk membunuh telur dan kutu.
Jika terdapat infeksi sekunder obati dengan antibiotic secara sistemik dan
topical.
c. Pedikulosis Pubis
Pengobatannya ialah dengan krim gameksan 1% yang dioleskan dan
didiamkan 24 jam setelah itu mandi. Jika belum sampai diulangi 4 hari
kemudian.
Sebaiknya rambut pubis dicukur, pakaian dalam direbus atau disetrika.
Pasangan seks atau keluarga perlu diperiksa jika perlu diobati.
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat gatal yang digaruk kemudian terjadi infeksi yang bila
dibiarkan akan keluar nanah. Kemudian timbul impetigo yaitu inflamasi kulit yang akut
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
adanya bekas garukan dan bintik-bintik kemerahan, iritasi dan kulit kering,
bersisik.
- Hygiene
- Integritas ego
8
Tanda : Cemas, takut dan gelisah. Klien tidak mengetahui tentang penyakit kulit
yang dialami
- Aktivitas/istirahat.
- Interaksi Sosial
b. Pengelompokan Data
DS :
DO :
- Nampak menggaruk-garuk
- Adanya lesi, pus, adanya bekas garukan dan bintik-bintik kemerahan, iritasi
9
c. Analisa Data
10
↓ Gangguan Kerusakan
Kerusakan integritas Integritas Kulit
kulit
3 DS : Lingkungan yang
- Klien mengatakan kurang kurang bersih
melakukan perawatan diri ↓
DO : Kontak langsung dengan
- Penampilan kurang bersih penderita atau benda
yang berkutu Defisit Perawatan Diri
↓
Kurang pengetahuan
↓
Hygiene yang buruk
↓
Defisit Perawatan Diri
4 DS : Kurang informasi
- Klien tidak mengetahui ↓
tentang penyakit kulit Koping individu tidak
yang dialami efektif Ansietas
DO : ↓
- Nampak menarik diri Stress psikologis
↓
Ansietas
5 Hygiene yang buruk
↓
Liur dan secret dari kutu
masuk kedalam kulit Resiko Infeksi
↓
Merangsang respon
gatal pada tubuh
11
↓
Timbul rasa gatal
↓
Resiko Infeksi
3.2.Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Rasa nyaman dan nyeri: gatal b.d adanya gigitan kutu disertai pengeluaran
secret.
12
3.3.Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman dan nyeri : gatal b.d adanya gigitan kutu dan disertai pengeluaran secret
Definisi Gangguan rasa nyaman : merasa kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan
dan social.
Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan 1.Dengan mengkaji 1. Mengkaji keluhan dan gatal disekitar
intervensi, rasa nyeri nyeri/gatal, lokasi, keluhan nyeri/gatal nyeri/gatal klien. rambut, dan tubuhnya.
klien berkurang. skala dan waktu. dapat diperoleh data 2. Mengobservasi O : pada kulit kepala dan
merupakan petunjuk
1
dengan skala 2. Observasi nonverbal dapat teknik relaksasi A : Terjadi rasa gatal dan
nyeri (0-1) petunjuk non membantu dan distraksi nyeri pada kulit kepala
2
menggunakan mengurangi iritasi 2. Memberikan anti - anjurkan klien
mengurangi rasa
gatal.
3
I:
- Mengobservasi
petunjuk ekspresi
wajah klien.
Respon : reaksi
nonverbal (-).
- Mengajarkan
klien untuk
melakukan teknik
relaksasi dan
distraksi.
- Membersihkan
telur/kutu pada
batang rambut
rapat
4
- Memberikan
pruritus pada
klien.
E : Masalah teratasi
sebagian.
R : Lanjutkan intervensi.
5
Diagnosa 2 : Gangguan integritas kulit b.d adanya lesi akibat garukan
KRITERIA HASIL
6
menggunakan trauma dermal kuku secara - berikan bedak / lotion
pada kulit yang
sabun antiseptik, teratur antiseptik
kering / rapuh.
kemudian 4. menutup luka
Massase I:
mengeringkannya Meningkatkan dengan pembalut
sirkulasi kulit dan - Mengkaji keadaan
secara hati-hati dan steril apabila
meningkatkan
menggunakan lukanya besar warna kulit
kenyamanan.
lotion serta Mempertahankan lerosi, okskariasi - Memberikan obat
- Memberikan bedak /
Kolaborasi :
3. Kuku yang lotion antiseptic
3. Anjurkan klin
panjang / kasar
untuk menggunting 1. memberikan
meningkatkan E : Masalah teratasi
kuku secara resiko kerusakan obat-obatan
sebagian.
dermal akibat topikal /
teratur..
garukan. R : Lanjutkan intervensi.
sistemik sesuai
indikasi.
2. Memberikan
obat
7
4. Dapat mengurangi penghilangan
kontaminasi
kutu (pedytox,
4. Tutup luka dengan bakteri dan
grimekson)
pembalut steril meningkatkan
proses 3. Memberikan
apabila lukanya
penyembuhan
bedak / lotion
besar lerosi,
antiseptik
okskariasi dan
infeksi sekunder
Kolaborasi :
Kolaborasi : 1. Obat-obatan
topikal dapat
1. Kolaborasi dalam meningkatkan
penyembuhan
pemberian obat-
lesi dan
obatan topikal / menghindari
sistemik sesuai kontaminasi
silang.
indikasi.
2. Pemberian obat
2. Kolaborasi dalam menghilang kutu
dapat mengurangi
pemberian obat
kerusakan
8
penghilangan kutu integritas kulit
karena penyebab
(pedytox,
kerusakan
grimekson)
integritas kulit
berkurang /
hilang.
3. Bedak / lotion
3. Kolaborasi dalam antiseptik dapat
pemberian bedak / mengurangi
kerusakan
lotion antiseptik
integritas kulit.
9
Diagnosa 3 : Defisit Perawatan Diri b.d kurangnya perawatan diri
10