Prinsip Ergonomis Dan Four Handed Dentistry
Prinsip Ergonomis Dan Four Handed Dentistry
Beberapa elemen dari pengaturan posisi tempat kerja yang tidak egonomis, antara lain
adalah:
Kursi dokter gigi atau kursi pasien terlalu tinggi/rendah
Kursi dokter gigi tidak mempunyai lumbar, thoracic, atau arm support
Meja instrumen tidak dalam posisi yang baik dan tepat
Pencahayaan yang tidak adekuat
Meja area kerja yang tidak nyaman (tepi meja tajam)
Lingkungan kerja lembab
Peningkatan ergonomis dalam praktik kedokteran gigi dapat dilakukan dengan
memodifikasi dan mengoptimalkan lingkungan kerja. Pengaplikasian ergonomis
dalam praktik kedokteran gigi adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Jenis Kursi Dental: Brewer Operator Stool (kiri), Posiflex stool (tengah), dan
Kobo Chair (kanan) (6)
B. Equipment Layout
Dental equipment harus diletakkan di tempat yang sesuai, sehingga dokter
gigi dapat menjaga neutral working posture (jarak instrumen sebesar 22-
26 inci, tidak setinggi bahu atau dibawah tinggi pinggang). Penggunaan
instrumen seperti syringe, hand piece, saliva ejector dan high volume
evacuator sering diposisikan dalam normal horizontal, jarang diposisikan
dalam maksimal horizontal.(6)
Gambar 9. Ketentuan posisis duduk dokter gigi terhadap pasien berbaring (right handed
dan left handed)
D. Instrumentasi
Desain dari instrumentasi dapat berperan sebagai pencegahan efek
negatif terhadap kesehatan penggunanya. Tujuan dari pemilihan instrumen
yang baik dan benar adalah untuk mengurangi penggunaan tekanan, sehingga,
didapatkan neutral joint positioning. Terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengatur Pertimbangan dental instuments terkait aspek
ergonomis diantaranya adalah sebagai berikut:(6)
Bentuk dan ukuran handle Diameter dental instrumen 5,6 –
11,5 mm. Diameter handle yang
lebih besar menurunkan hand
muscle load dan pinch force,
meskipun diameter lebih besar
dari 10 mm tidak menunjukkan
tambahan keuntungan (Dong,
2006)
Handle no. 4 mengurangi pinch
gripping dan bisa didapat pada
kebanyakan instrumen
Round handle dapat
menurunkan tekanan dan
kompresi otot
Berat Instrumen yang ringan (15 g atau kurang)
membantu menurunkan muscle workload dan
pinch force (Dong, 2006)
Balance / Maneuverability Instrumen harus seimbang dalam
tangan sehingga cenderung
menurunkan deviasi pergelangan
tangan
Keseimbangan dalam instrumen
ditingkatkan menggunakan third
digit rest. The second digit rest
(index finger) dapat mendeteksi
pergerakan yang sangat halus dan
harus ditempatkan dekat pada
operating point. Tidak
menggunakan the fourth digit
sebagai stabilisasi, karena dapat
menurunkan jumlah jari dalam
rongga mulut, meningkatkan
kemampuan memposisikan
instrumen, dan meningkatkan
tingkat kontrol kemampuan taktil
Kemudahan pengoperasian Semakin mudah mengoperasikan instrumen
semakin baik
Ketajaman Penting menjaga ketajaman instrumen, karena alat
yang tumpul membutuhkan tekanan yang lebih
Tekstur Knurled handle seperti bentuk diamond atau pola
criss-cross dapat menurunkan tekanan pinch grip
karena meningkatkan sensasi taktil
E. Pencahayaan
Posisi cahaya merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh pada
postur selama bekerja. Tujuan dari pencahayaan yang benar diantaranya
adalah untuk menghasilkan shadow-free, dan mengkoreksi warna
pencahayaan yang berkonsentrasi pada bidang kerja. Secara sederhana, rasio
intensitas cahaya antara lampu dental operating dengan cahaya ruangan
tidak boleh lebih dari 3-1.6. Pencahayaan yang optimal didapat ketika light-
line sedekat mungkin pada sight-line. Menurut UBC (2008), semakin besar
deviasi light-line dari sight-line, maka, semakin besar kemungkinan adanya
bayangan. Selain itu, sumber cahaya harus diposisikan pada mid-sagital plane
dari posisi pasien (sedikit membelakangi kavitas rongga mulut, 5o didepan
kepala operator dengan posisi arah jam 12). Apabila posisi pasien dan
operator sudah benar, sumber sinar dapat langsung diposisikan menjauhi
kepala operator dan asistent (tidak ada penyesuaian arah lagi).
Gambar 10. Posisi Pencahayaan pada gigi rahang maxilla (kiri) dan gigi rahang
mandibula (kanan)
F. Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan merupakan universal precautions. Sarung
tangan harus berukuran tepat, ringan, dan lentur. Sarung tangan yang
tidak berukuran tepat dapat menimbulkan rasa sakit pada tangan, terutama
pada bagian ibu jari (potensi menimbulkan carpal tunnel syndrome).
Pemilihan sarung tangan yang baik juga dilihat dari segi materialnya, seperti,
sarung tangan latex memberikan ukuran pas yang alami, namun dapat
menyebabkan alergi bagi beberapa dokter gigi atau pasien. Bahan sarung
tangan lainnya adalah vinyl dan chloroprene.
Four-Handed Dentistry
Four-handed dentistry merupakan desain praktik kedokteran dimana dokter gigi dan
asisten bekerja sebagai tim untuk melakukan suatu perawatan yang telah
direncanakan pada pasien dengan tujuan untuk menguntungkan pasien. Sedangkan
menurut Betty Ladley Finkbeiner, Four-handed dentistry merupakan metodologi dari
kerja tim praktisi yang terdiri dari dokter gigi dan asisten, dengan lingkungan yang
ergonomis untuk meningkatkan produktivitas dari tim dental, dan meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pasien dengan melindungi physical well-being dari tim.
Koordinasi tersebut tidak hanya sekedar memindahkan instrumen dari satu orang ke
orang lainnya secara “cepat”, namun prinsipnya four-handed dentistry adalah work
smarter, not harder.
Four-handed dentistry tidak akan berjalan jika asisten tidak menguasai kemampuan
untuk transfer instrument. Oleh karena itu terdapat beberapa Kriteria yang
menggambarkan suatu kondisi dimana efisiensi dapat dicapai. Kriteria tersebut
meliputi:(5)
a. Seluruh peralatan harus di desain secara ergonomi untuk meminimalisasi
pergerakan yang tidak perlu
b. Tim dokter/praktisi dan pasien duduk dengan nyaman pada kursi yang di
desain secara ergonomis
c. Dilakukan motion economy
d. Menggunakan penataan yang rapi pada tray
e. Dokter gigi memberikan tanggung jawab tugas secara resmi kepada asisten
yang qualified berdasarkan aturan yang telah ditetapkan
f. Perawatan pasien direncanakan dengan urutan yang logis
Motion Economy
Motion economy mengacu pada sikap dimana energi manusia dapat
dibatasi/dipelihara ketika melakukan suatu aktivitas. Tujuannya ialah
menghemat pergerakan terutama pergerakan yang membutuhkan banyak waktu
dan melelahkan serta mengurangi jumlah gerakan berlebih yang berbahaya.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan sebagai berikut:
a. Berapa kali anda menggerakkan tubuh untuk mencapai instrumen?
b. Apakah asisten mengeliminasi stress operator dengan cara memindahkan
instrumen dan material kepada operator?
c. Apakah asisten sering tidak ada di tempat ketika dokter gigi menggapai
instrument atau mengganti bur?
d. Apakah jarak handpiece dan instrumen terhadap asisten sejauh 21 inci?
e. Apakah konsep ergonomis ini diaplikasikan pada klinik untuk mengurangi
pergerakan yang tidak perlu atau mengurangi tekanan/stress?
Kelas II: Pergerakan jari dan pergelangan tangan dilakukan saat memindahkan
instrument / alat kepada operator
Kelas III: Pergerakan yang terjadi adalah jari, pergelangan tangan, dan siku .
Gerak ini dilakukan saat mengambil handpiece.
Kelas IV: Pergerakan melibatkan seluruh lengan dan bahu dan dilakukan saat
menyesuaikan posisi lampu, penempatan rubber dam, dan mengambil alat-alat
yang jauh.
Kelas V: Pada kelas ini seluruh badan bagian atas bergerak dan dilakukan ketika
akan mengambil alat/bahan dari lemari atau meja yang tidak bisa bergerak.
Berikut ini merupakan cara untuk mengurangi gerakan yang berlebihan dalam
praktik kedokteran gigi, antara lain:
a. Untuk meningkatkan motion economy pada saat di klinik, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan:
b. Mengurangi jumlah instrumen yang digunakan dengan memaksimalkan
penggunaan dari tiap instrumen untuk fungsi yang berbeda
c. Posisikan instrumen pada tray sesuai dengan urutan penggunaan
d. Posisi instrumen, material dan alat dengan cepat
e. Memiliki persediaan cadangan dan armamentarium yang besar yang
diletakkan dekat dengan operator/asisten agar mudah dicapai (mengurangi
motion kelas V)
f. Tempatkan anamentarium atau cart yang bergerak sedekat mungkin
dengan pasien
g. Posisikan pasien pada posisi supine
h. Posisi duduk operator dan asisten sebisa mungkin dekat dengan pasien
i. Gunakan kursi yang menghasilkan postur yang baik dan menyokong
punggung dan abdominal operator yang dapat diatur secara vertikal
maupun horizontal
j. Ketika menggunakan mikroskop pertahankan postur yang baik dan beri
asisten akses ke area transfer
k. Kurangi durasi dan jumlah gerakan yang dibuat oleh operator dan asisten
untuk melakukan aktivitas yang rutin dan berulang
l. Gunakan gerakan yang smooth dan hindari pergerakan zigzag yang
mengacaukan.
Zona Aktivitas
Zona aktivitas (Zones of Activity) adalah area kerja dokter gigi dan asisten di
sekitar pasien. Area kerja sekitar pasien dibagi menjadi 4 zona aktivitas. Zona
aktivitas ini diidentifikasi menggunakan wajah pasien sebagai pusat jam. Terdapat
4 zona aktivitas, yaitu:(4),(5)
Zona operator
Zona asisten
Zona transfer
Zona static
Gambar 2. Zona Aktivitas pada Dokter Gigi dengan Tangan Kanan (kiri) dan Tangan Kiri
(kanan)
Pada dokter gigi dengan tangan kanan, zona operator berada antara jarum jam
7-12, sedangkan zona asisten dimulai dari arah jam 2-4. Selain itu, zona statik
berada pada arah jam 12-2. Zona statik merupakan zona dengan aktivitas yang
paling sedikit. Instrumen seperti alat pengukur tekanan darah, light curing
portable, atau cabinet asisten biasanya terletak pada area ini.Sedangkan untuk
operator yang menggunakan tangan kiri, zona operator berada antara jarum jam
12-5, zona asisten dari jam 8-10, dan zona statik jam 10-12.
Referensi:
1. Azrul A. Pengantar Administrasi Kesehatan. 3rd ed. Jakarta: Binarupa Aksara;
1996. 1-346 p.
2. Masters P. Types of Medical Practices [Internet]. American College of
Physicians. 2016 [cited 2016 Oct 11]. Available from:
https://www.acponline.org/about-acp/about-internal-medicine/career-
paths/residency-career-counseling/types-of-medical-practices
3. The New England Journal of Medicine. Differentiating Among Medical
Practice [Internet]. NEJM Career Center. 2000 [cited 2016 Oct 11]. Available
from: http://www.nejmcareercenter.org/article/differentiating-among-medical-
practice-settings/
4. Singh N, Jain A, Sinha N, Chauhan A, Rehman R. Application of four-handed
dentistry in clinical practice: a review. Int J Dent Med Res. 2014;1(1):8–13.
5. Finkbeiner BL. Continuing Education Four-Handed Dentistry, Part 1 : An
Overview Concept. United States: American Dental Association; 2010. p. 1–
13.
6. Chitre A. Manual of Local Anesthesia in Dentistry. 3rd ed. Nepal: Jaypee
Brothers Medical Publishers; 2016. 116-127 p.
7. Gupta A, Bhat M, Mohammed T, Bansal N, Gupta G. Ergonomics in dentistry.
Int J Clin Pediatr Dent [Internet]. 2014;7(1):30–4. Available from:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=4144062&tool=pm
centrez&rendertype=abstract
8. Finkbeiner BL. Increasing Productivity by Effective Utilization of
Four‑ Handed Dentistry – Part 2: Equipment Selection [Internet]. Dental Care.
2016 [cited 2016 Oct 13]. Available from: http://www.dentalcare.com/en-
US/dental-education/continuing-
education/ce429/ce429.aspx?ModuleName=coursecontent&PartID=3&Section
ID=-1
9. Wolfson E. Four-Handed Dentistry For Dentist and Assistants. United States:
Mosby Company; 1974. 27-45 p.