Anda di halaman 1dari 44

PEDOMAN PROSES

PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

MANUAL PROSEDUR
PERENCANAAN ANGGARAN
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

Pengarah:
Menteri Keuangan

Editor:
Direktur Jenderal Anggaran
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Penyusun:
Direktorat Jenderal Anggaran
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

KATA PENGANTAR

Para Pembaca sekalian,

Pembangunan nasional yang diimplementasikan melalui APBN,


dalam hal ini, pelaksanaan APBN perlu dipahami oleh seluruh
stakeholder, baik dari proses dan mekanismenya, regulasi yang
melandasinya, jangka waktunya, maupun tanggung jawabnya.

Untuk itu, Kementerian Keuangan menerbitkan buku ini sebagai


pedoman umum dari semua K/L untuk memahami proses
perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan APBN yang
menjadi tanggung jawab masing-masing stakeholder. Adapun
rincian dari pedoman ini diatur secara detil dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan
lain-lain.

Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi seluruh


stakeholder.

Menteri Keuangan

Bambang P.S Brodjonegoro


PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

OUTLINE
Pendahuluan

Perencanaan
Anggaran

Pelaksanaan
Anggaran

Revisi
Anggaran

APBN
Perubahan

Multi Years
Contract
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PENDAHULUAN

1
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

MEWUJUDKAN PENCAPAIAN
TARGET PEMBANGUNAN PEMERINTAH

Visi dan Misi Rencana Pembangunan


Presiden Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Kerja
Pemerintah (RKP)

Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN)

Tugas dan Fungsi


Kementerian Negara/ Lembaga
Penyusunan program dan agenda kegiatan
Pengalokasian anggaran
Penyusunan kebijakan dan regulasi

Output
Kementerian Negara/ Lembaga a.l:
Pembangunan infrastruktur: jalan, jembatan, pelabuhan, tenaga listrik,
sarana dan prasarana transportasi, dan air minum.
Perlindungan sosial kepada masyarakat: fasilitas pendidikan, kesehatan,
perumahan, subsidi energi, transportasi, pupuk dan benih serta pangan
Pertahanan keamanan dan ketertiban

Outcome
Kementerian Negara/ Lembaga
Peningkatan pertumbuhan ekonomi
Penurunan pengangguran
Penurunan kemiskinan

2
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

DASAR
HUKUM

Undang–Undang Dasar (UUD) 1945


Pasal 23:
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang–undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar–besarnya kemakmuran rakyat;
(2) Rancangan Undang–Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003


tentang Keuangan Negara

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004


tentang Perbendaharaan Negara

Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2006


tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010


tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2013
tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257 Tahun 2014


tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015
3
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

SIKLUS
APBN

Perencanaan &
Penganggaran
APBN

PIC:
Pemeriksaan & Kementerian Kementerian
Pertanggungjawaban Negara/Lembaga Bappenas Penetapan
Keuangan
APBN
menyusun Renja dan RKA/KL APBN

PIC: PIC:
Kementerian T Badan Pemeriksa Dewan Perwakilan Rakyat
Negara/Lembaga AUDI Keuangan
menyusun Laporan Keuangan K/L
Kementerian Keuangan

Pencatatan &
Pelaksanaan
Pelaporan
APBN
APBN

PIC: PIC:
Kementerian Kementerian
Kementerian
Negara/Lembaga Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara Negara/Lembaga

4
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PERENCANAAN
ANGGARAN

5
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES
ANGGARAN

PIC: Arah Kebijakan & JANUARI


Prioritas Pembangunan
Nasional
Kementerian Bappenas
Keuangan
Tindak lanjut
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
K/L: menyusun Rencana Kerja K/L

PIC:
Review Baseline
FEBRUARI-
MARET
Penyusunan dan penetapan
Bappenas
pagu indikatif
Kementerian
Keuangan
Tindak lanjut
Penyusunan awal RAPBN
Surat bersama tentang Pagu Indikatif

PIC:
Penyampaian KEM & PPKF MEI
ke DPR
Kementerian Bappenas DPR RI Penetapan RKP
Keuangan

Tindak lanjut
Hasil Pembahasan di DPR menjadi
masukan untuk penyusunan APBN
Pembahasan KEM & PPKF serta RKP
di Badan Anggaran Perpres RKP
K/L: menyusun Renja K/L & dikaji
di DPR

PIC:

Penetapan pagu anggaran

Kementerian DPR RI
JUNI
Keuangan
Tindak lanjut
Pagu anggaran
K/L: Penyesuaian dan penyusunan
RKAK/L oleh K/L
K/L-Kemenkeu-Bappenas: Penelaahan RKA K/L

6
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES
ANGGARAN
PIC:
JANUARI
Pelaksanaan anggaran dan
program K/L dan Non K/L
K/L
Tindak lanjut
Laporan pelaksanaan anggaran

PIC:
DESEMBER
Penetapan DIPA K/L dan non
K/L
Kementerian K/L
Keuangan
Tindak lanjut
Penyerahan DIPA K/L oleh Presiden

PIC:
NOVEMBER Penetapan perpres rincian
APBN

K/L
Tindak lanjut
K/L: Penyusunan DIPA K/L

PIC:
OKTOBER Penetapan RUU APBN di DPR

Kementerian DPR RI
Keuangan K/L
Tindak lanjut
Penyampaian pagu alokasi anggaran
Penyusunan perpres rincian APBN
K/L: Penyesuaian dan penyusunan RKAK/L oleh K/L
K/L-Kemenkeu-Bappenas : Penelaahan RKA K/L

PIC:
Penyampaian RUU dan Nota
Keuangan
AGUSTUS
Kementerian DPR RI
Keuangan
Tindak lanjut
Pembahasan RAPBN di DPR s/d Oktober
(K/L dengan Banggar dan komisi terkait di DPR

7
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

DOKUMEN UTAMA
DALAM PEMBICARAAN
PENDAHULUAN

Rencana Pengeluaran Rencana Kerja Kerangka Ekonomi Rencana


Jangka Menengah Pemerintah (RKP) Makro (KEM) & Pokok-pokok Kerja K/L
Nasional (RPJMN) Kebijakan Fiskal (PPKF))

PIC PIC PIC PIC

Pemerintah Pemerintah Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat


bersama bersama

Pemerintah c.q Kemenkeu Kementerian Negara/Lembaga

menghasilkan menghasilkan menghasilkan


menghasilkan

Peraturan Peraturan Dokumen Buku


Presiden Presiden KEM & PPKF Renja

Dasar Penyusunan

RAPBN

8
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN KEMENTERIAN
NEGARA/LEMBAGA

Baseline Review Baseline New Initiative Review Baseline New Initiative New Initiative

Penyesuaian Review Baseline


Penyesuaian

Hasil
Pembahasan
DPR

Forward Pagu Pagu Alokasi


Estimate Indikatif Anggaran Anggaran

3
Pagu Indikatif --
Reviu KPJM + pengusulan Inisiatif Baru

Pagu Anggaran --
Pagu Indikatif + penyesuaian angka dasar* + Inisiatif Baru

Alokasi Anggaran --
proses utama dalam Pagu Anggaran + penyesuaian* + Inisiatif Baru
penyusunan
anggaran K/L * Penyesuaian terhadap perkembangan asumsi makro dan/atau kebijakan

9
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES PENETAPAN
PAGU INDIKATIF
Januari

Rancangan awal RKP


disampaikan kepada Presiden
oleh Bappenas

Presiden Menetapkan Arah


Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan

Mereviu Pelaksanaan Program


dan Kegiatan Tahun Berjalan
dan Menyusun Inisiatif Baru

Menyusun kapasitas fiskal

Kementerian
Reviu Keuangan
Angka Dasar danK/L
Belanja K/L
Reviu Angka Dasar Belanja K/L melakukan Reviu Angka Dasar
dan Mengkaji Usulan Inisiatif dan Mengkaji Usulan Inisiatif
Belanja K/L dan Mengkaji
Baru
Baru Usulan Inisiatif Baru

Maret

Menyusun Pagu Indikatif dan


Kementerian Negara/ Lembaga
Kementerian Negara/ Lembaga
Bappenas menyusun
Rancangan Awal RKP kemudian
Kemenkeu dan/atau Bappenas disampaikan ke K/L
Kemenkeu dan/atau Bappenas

Pagu Indikatif

10
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES PENETAPAN
PAGU ANGGARAN
Pagu Indikatif

Menyusun Renja K/L


- Arah kebijakan
- Program
- Kegiatan
- Indikasi pendanaan

Trilateral
Meeting:
Bappenas -- Program
Kemenkeu -- Kapasitas Fiskal
K/L -- Renja

Mei
- Penetapan RKP
- Menyusun PPKF
- KEM PPKF (Kemenkeu)
- RKP (Bappenas)
- Rincian unit

Pembahasan Pagu
Anggaran
DPR & Pemerintah

Juni
Penetapan Pagu Anggaran
- Kapasitas fiskal
Kementerian Negara/ Lembaga
- PPKF
- Pagu Indikatif
Kemenkeu dan/atau Bappenas - Renja K/L

Pagu Anggaran

11
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES PENETAPAN
ALOKASI ANGGARAN
Pagu Anggaran

Menyusun RKA/KL & Reviu APIP


- Pagu anggaran - Informasi harga
- Renja K/L - Rincian Kinerja
- RKP - TOR/RAB
- Standar biaya - Dokumen terkait
- RKA K/L - Reviu APIP

Penelaahan
oleh K/L, Kemenkeu, Bappenas

Penyusunan RUU APBN &


Nota Keuangan
dengan dasar hasil Penelaahan
RKA K/L

Agustus

Sidang Kabinet menetapkan


- Nota Keuangan
- RAPBN
- RUU APBN
untuk disampaikan ke DPR

Pembahasan Pemerintah-
Banggar DPR
- Program
- Output dan Outcome

Pembahasan RKA K/L


dengan komisi mitra kerja

Pembahasan penyusunan
RKA K/L dengan mitra
Penetapan alokasi
anggaran

Oktober
Kementerian Negara/ Lembaga

Pagu Alokasi Anggaran


Kemenkeu dan/atau Bappenas

12
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PROSES PENETAPAN
DIPA

Pagu Alokasi Anggaran

- Penyesuaian RKA K/L

- Reviu APIP

Penelaahan
K/L, Kemenkeu, Bappenas

Persiapan dan pelaksanaan


tender utamanya proyek
infrastruktur berskala
kompleks dan pengadaan
barang/jasa berskala besar
Perpres rincian belanja

November

Desember
Pengesahan DIPA

DIPA

Penandatanganan
kontrak

Kementerian Negara/ Lembaga

Kemenkeu dan/atau Bappenas


Pelaksanaan
Anggaran

13
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PENYUSUNAN
DIPA

ALUR PENYUSUNAN
DIPA

..............................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................

31
Oktober
30
November
31
Desember
Paling lambat minggu pertama
Desember,
paling lambatMenteri/Pimpinan Lembaga
minggu pertama Desember,
menyampaikan DIPA kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri
menyampaikan
DIPA kepada
Keuangan Menteri Keuangan

Pemberitahuan ke K/L
untuk menyampaikan DIPA

Penyusunan Keppres Rincian APBN

APBN
UU APBN Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan/
penerimaan/
ditetapkan pengeluaran APBN dimulai
Ditetapkan pengeluaran dimulai
Penyusunan, penyampaian, dan
pengesahan DIPA

Distribusi DIPA ke Satker

APPROVED

PENYUSUNAN PENGESAHAN REVISI


Menteri/Pimpinan Lembaga untuk Menkeu selaku BUN mengesahkan Pengaturan sebab revisi DIPA
menerbitkan DIPA berdasarkan DIPA karena alasan administratif, alokatif,
RKA K/L perubahan rencana penarikan
Fungsi pengesahan DIPA sebagai dana, dan/atau perubahan
pernyataan kesiapan BUN dalam rencana penerimaan dana
pelaksanaan anggaran sesuai
rencana penarikan dana

14
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PELAKSANAAN
ANGGARAN

15
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PELAKSANAAN
ANGGARAN BELANJA
ALUR PELAKSANAAN
BELANJA
BILL
BILL

PENYEDIA PEJABAT PEMBUAT PEJABAT


BARANG/JASA KOMITMEN (PPK) PENANDATANGAN KPPN
SPM (PPSM)
TAGIHAN TAGIHAN SPM
SPM

Membebani

PENGUJIAN
DIPA
PENGUJIAN
- Bukti Pendukung: - Kelengkapan dokumen pendukung SPP - Menguji kebenaran perhitungan angka
- Bukti perjanjian/kontrak - Kesesuaian penanda tangan SPP dengan yang tercantum dalam SPM
- Referensi Bank yang menunjukkan nama spesimen PPK - Menguji ketersediaan dana
- Kebenaran perhitungan
dan nomor rekening penyedia barang/jasa - Kebenaran pengisian SPP - Menguji kesesuaian tagihan dengan data
- Kebenaran data pihak yang berhak
- Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan menerima - Kesesuaian kode BAS kontrak
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan/Barang - Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume - Ketersediaan pagu - Menguji persyaratan pencairan dana
- Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai barang yang diterima dengan kontrak - Kebenaran formal dokumen pendukung - Menguji kesesuaian nilai potongan pajak
dengan ketentuan - Ketepatan jangka waktu penyelesaian - Kebenaran pihak yang berhak menerima dalam SPM dengan SSP
- Berita Acara Pembayaran pekerjaan dokumen serah terima - Kebenaran perhitungan tagihan dan
- Kuintansi barang/jasa dengan dokumen kewajiban perpajakan - Pengujian tersebut sesuai dengan SOP
KPPN, hanya menguji 2 digit( jenis
perjanjian/kontrak - Kepastian telah terpenuhinya kewajiban belanja) dan tidakke detil belanja
- Faktur pajak beserta SSP
- Disclaimerpada SPM menyatakan
- Jaminan Bank pembayaran kepada negara oleh pihak kebenaran perhitungan dan isi SPM
yang mempunyai hak tagih kepada tanggungjawab PPSPM
- Dokumen lain
negara
- Kesesuaian prestasi pekerjaan

Membebani PENGUJIAN
DIPA

Rp Rp
SPP SPP

REKENING SP2D

BANK

JENIS-JENIS
PEMBUATAN KOMITMEN CONTRACT

Kontrak

Perjanjian

Bukti Pembayaran

Pembuatan
Komitmen

Perorangan

Surat
Keputusan

Bersama

16
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PELAKSANAAN
ANGGARAN BELANJA
BILL

PELAKSANAAN PENYELESAIAN
KOMITMEN TAGIHAN

• Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran • Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas
pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara, komitmen berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
dilakukan melalui pembuatan komitmen yang dilakukan memperoleh pembayaran.
dalam bentuk: • Khusus untuk pembayaran komitmen dalam rangka
- Perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang/jasa; pengadaan barang/jasa berlaku ketentuan sebagai
dan/atau berikut:
- Penetapan keputusan. - Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/
• Perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa hanya dapat jasa diterima;
dibebankan pada DIPA tahun anggaran berkenaan. - Dalam hal pengadaan barang/jasa yang karena
• Perjanjian/kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya sifatnya harus dilakukan pembayaran terlebih
membebani DIPA lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dahulu, pembayaran atas beban APBN dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan pejabat yang dilakukan sebelum barang/jasa setelah penyedia
berwenang yang diatur oleh PMK. barang/jasa menyampaikan jaminan atas uang
• Perjanjian/kontrak atas pengadaan barang/jasa dapat pembayaran yang akan dilakukan.
dibiayai sebagian atau seluruhnya dengan rupiah murni • Dalam hal jaminan yang dikeluarkan oleh bank atau
dan/atau pinjaman dan/atau hibah. lembaga keuangan lainnya berupa surat jaminan uang
• Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan dilakukan muka, jaminan dimaksud dilengkapi dengan Surat Kuasa
melalui SPM-LS, PPK mencatatkan perjanjian/kontrak bermaterai cukup dari PPK kepada Kepala KPPN untuk
yang telah ditandatangani ke dalam suatu sistem yang mencairkan jaminan.
disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. • Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau
• Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan pelaksanaan kegiatan yang membebani APBN diajukan
perjanjian/kontrak tidak dapat digunakan lagi untuk dengan surat tagihan oleh penerima hak kepada PPK
kebutuhan lain. setelah timbulnya hak tagih kepada negara.
• Data perjanjian/kontrak yang memuat informasi pihak • PPK menolak/mengembalikan tagihan karena dokumen
ke 3 disampaikan ke KPPN setelah ditandatanganinya pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, PPK
perjanjian/kontrak untuk dicatatkan ke dalam Kartu harus menyatakan secara tertulis alasan penolakan/
Pengawasan Kontrak KPPN. pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah diterimanya surat tagihan.
• Dalam hal pengujian telah memenuhi persyaratan, PPK
mengesahkan dokumen tagihan dan menerbitkan SPP
yang dibuat sesuai format.

PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA


PENYELESAIAN TAGIHAN

SEKUEN 1 LANGSUNG (LS) SEGERA

Rp BENDAHARA PENGELUARAN
PIHAK KETIGA
RKUN

SEKUEN 2 UANG PERSEDIAAN PEMBAYARAN

Rp BENDAHARA PENGELUARAN

RKUN PIHAK KETIGA

17
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

TUGAS POKOK & FUNGSI


PEJABAT PERBENDAHARAAN
• Menyusun DIPA.
1 • Menetapkan:
- KPA;
- Pejabat Pemungut Penerimaan;
- Pejabat Pengelola Utang dan Piutang;
- Pejabat Pengelola BMN;
- Pejabat penguji dan memerintahkan pembayaran; dan
- Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran.
• Menggunakan BMN.
PENGGUNA • Mengawasi pelaksanaan anggaran.
ANGGARAN
(PA)
• Membuat laporan keuangan.
• Mengatur lebih lanjut pelaksanaan anggaran atas bagian anggaran yang menjadi
tanggungjawabnya.

• Menyusun DIPA.
2 • Menetapkan: PPK, PPSPM, Pejabat/Panitia Pengadaan, rencana pelaksanaan
kegiatan dan rencana pencaiaran dana.
• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran.
• Melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban anggaran.
KUASA • Melakukan supervisi, konsultasi dan pengendalian kegiatan.
PENGGUNA • Mengawasi penatausahaan dokumen dan teransaksi yang berkaitan dengan
ANGGARAN
(KPA)
pelaksanaan kegiatan.
• Menyusun laporan keuangan.

• Menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan dan rencana pencairan dana.


3 • Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
• Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian dengan Penyedia
Barang/Jasa.
• Melaksanakan Kegiatan swakelola.
• Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang dilakukannya.
• Mengendalikan pelaksanaan perikatan.
• Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara.
• Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPP.
• Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan kepada KPA.
PEJABAT
PEMBUAT
• Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan Kegiatan kepada KPA dengan Berita
KOMITMEN Acara Penyerahan.
(PPK)
• Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Kegiatan.
• Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan
yang mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja Negara.
* Catatan:
Penetapan PPK tidak terikat periode TA dan PPK bertanggung jawab atas
kebenaran meteriil dan akibat yang timbul dari penggunaan bukti mengenai hak
tagih kepada negara.

18
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

TUGAS POKOK & FUNGSI


PEJABAT PERBENDAHARAAN

• Menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPP
4 beserta dokumen pendukung.
• Menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan.
• Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan.
• Menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPM.
• Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih.
• Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA.
PEJABAT
PENANDATANGAN dan
SURAT PERINTAH • melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
MEMBAYAR pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
(PPSM)
* Catatan:
Penetapan PPSPM tidak terikat periode tahun anggaran

• Menerima, menyimpan, membayar dan menyetorkan uang Pendapatan


5 Negara ke rekening Kas Negara.
• Menatausahakan dan membukukan transaksi uang .
• Mengelola rekening melaporkan pertanggung jawaban kepada BPK dan Kuasa
BUN.
• melakukan pengujian tagihan.
• Memotong, memungut, dan menyetorkan pajak yang dipungut ke kas negara
BENDAHARA • Menatausahakan dan membukukan transaksi uang persediaan.
• Menyampaikan LPJ ke KPPN.

*Catatan:
Pengangkatan Bendahara tidak terikat periode tahun anggaran.

19
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI
ANGGARAN

20
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI
ANGGARAN
Revisi anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun
Anggaran berjalan dan disahkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
berjalan berdasar Peraturan Menteri Keuangan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran.
Mengapa ada revisi anggaran? Karena rencana anggaran yang telah tertuang dalam dokumen
RKA-K/L, DIPA, atau POK menjadi tidak sama dengan yang akan dilaksanakan (pelaksanaan anggaran).
Oleh karena itu, perlu ada revisi perubahan atau penyesuaian rincian anggaran melalui revisi anggaran.

- Penggunaan dana output cadangan


DJA - Penggunaan/pembahasan catatan
dalam halaman IV DIPA

DJPBN
- Perubahan nomenklatur BA, kode satker tetap
- Ralat cara penarikan PHLN/PHDN

IZIN - Pergeseran dalam 1 output


PEMERINTAH KPA (1 kegiatan ; 1 satker)
- Pergeseran antar output
(1 kegiatan ; 1 satker)

Pergeseran antar program


TIDAK UBAH
PAGU

IZIN
DPR

- Akibat selisih kurs


REVISI - Penerimaan hibah langsung
ANGGARAN K/L dalam bentuk uang

IZIN
PEMERINTAH

UBAH
PAGU
- Perubahan anggaran pembayaran subsidi energi

- Pergeseran antar program, untuk pemenuhan biaya


operasional, dan inkracht

21
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

SEBAB AKIBAT
REVISI PERUBAHAN/PERGESERAN
APBN

RINCIAN ANGGARAN ALOKASI


ANGGARAN
Terdiri dari:
- Penambahan pagu anggaran K/L
- Pengurangan pagu anggaran
- Pagu anggaran tetap

PROGRAM
JENIS
BELANJA

RALAT KESALAHAN SATUAN


ADMINISTRASI KERJA

KEGIATAN
VOLUME
KELUARAN
(OUTPUT)

RUANG LINGKUP REVISI AKIBAT PERUBAHAN


ANGGARAN ANGGARAN

JENIS
Dokumen yang berubah karena revisi anggaran:

RKA-KL
DOKUMEN (RENCANA KERJA ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA)
dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun

REVISI menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga.

ANGGARAN DIPA
(DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN)
dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran

POK
(PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN)
dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, disusun oleh KPA sebagai penjabaran lebih lanjut dari
DIPA

BATAS KEWENANGAN
REVISI
REVISI YANG MERUPAKAN KEWENANGAN PEMERINTAH
KUASA PENGGUNA ANGGARAN KANWIL DIREKTORAT DIREKTORAT JENDERAL
JENDERAL PERBENDAHARAAN ANGGARAN

POK DIPA RKA-KL


Revisi dokumen POK: Revisi dokumen DIPA: Revisi dokumen RKA-KL:
1. Karena adanya revisi RKA-KL 1. Karena adanya revisi RKA-KL
Revisi dokumen RKA-K/L
2. Karena adanya revisi DIPA 2. Revisi dokumen DIPA sesuai sesuai dengan kebutuhan dan
kebutuhan dan biasanya biasanya diikuti dengan revisi
3. Revisi dokumen POK sesuai diikuti dengan revisi POK DIPA dan/atau POK
kebutuhan

22
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

MEKANISME
REVISI

KPA
- Mengupdate ADK RKA
- Mencetak POK
- Menetapkan POK

POK yang
telah direvisi

Ya
Apabila pagu anggaran
Meneliti apakah Satker BLU tidak berubah
APLIKASI ............................
Proses ............................
DIPA Petikan berubah?

Tidak
Usulan Revisi
KPA meng-input data-data
Anggaran Satker BLU
perubahan anggaran dalam
Kanwil
Aplikasi RAK-K/L DIPA
KPA DJPB
- usulan Revisi Anggaran
- Dokumen pendukungnya

Unit
Eselon I
K/L
Apabila pagu anggaran
Satker Non BLU berubah
............................

Usulan Revisi
Anggaran Satker Non BLU

DOKUMEN PENDUKUNG
REVISI ANGGARAN
Dalam pengajuan usulan revisi membutuhkan dokumen pendukung lainnya, selain surat usulan
bersangkutan. Secara umum dokumen pendukung tersebut terdiri dari.

1. Surat usulan Revisi Anggaran yang dilampiri Matriks Perubahan (semula menjadi);
2. SPTJM;
3. Copy DIPA terakhir;
4. Revisi RKA-K/L dan atau DIPA; dan
5. ADK RKA-K/L DIPA

Untuk revisi anggaran saat pagu anggaran tetap dan revisi ralat administrasi tidak membutuhkan
dokumen copy DIPA terakhir.
23
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI ANGGARAN
DI DJA, KEMENKEU
Revisi anggaran di DJA dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu revisi
anggaran BA K/L dan BA BUN. Pada prosesnya, terdapat beberapa
perbedaan karakteristik revisi di DJA yaitu revisi yang membutuhkan
tahapan penelaahan dan revisi yang tidak memerlukan tahapan
penelaahan. Secara garis besar rangkaian tersebut digambarkan
sebagai berikut.

USULAN
REVISI

.................................................................................................................................................................................................

REVIU APIP
K/L

DJA

PENELAAHAN
DJADJA
OLEH

TOLAK SETUJU

Surat Penolakan DHP RKA-K/L Revisi


Revisi Anggaran

K/L
24
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI BAGIAN
ANGGARAN K/L
DI DJA, KEMENKEU

1. Eselon I menyiapkan usulan perubahan anggaran untuk direviu oleh APIP K/L.
2. Reviu yang dilakukan APIP K/L yaitu dengan melakukan verifikasi atas kelengkapan dan
kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah
penganggaran.
3. Setelah usulan Revisi Anggaran direviu oleh APIP K/L, Eselon I menyiapkan usulan-usulan
Revisi Anggaran dan melengkapi dokumen pendukung untuk disampaikan kepada DJA.
4. DJA meneliti surat usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung.
5. DJA melakukan penelaahan dengan Kementerian/Lembaga untuk usulan Revisi Anggaran yang
memerlukan penelaahan.
6. Dalam hal dokumen pendukung tidak lengkap atau tidak sesuai ketentuan, DJA akan menetapkan
Surat Penolakan Revisi Anggaran dan menyampaikannya kepada Eselon I.
7. Dalam hal penelaahan atau penelitian kelengkapan Revisi Anggaran disetujui, DJA akan menerbitkan
DHP RKA-K/L Revisi.
8. Berdasarkan DHP RKA-K/L Revisi, DJA akan memberikan pengesahan (approval) pada aplikasi.
9. Setelah database di-upload, server akan memberikan notifikasi persetujuan revisi dan menerbitkan
kode digital stamp baru.
10. DJA menerbitkan surat pengesahan revisi yang dengan dilampiri notifikasi sistem.
11. Eselon I menerima pengesahan revisi dari DJA dan melaksanakan kegiatan sesuai persetujuan
revisi.

25
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI ANGGARAN
DI DJPB, KEMENKEU

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Eselon I menyiapkan usulan Revisi


Anggaran yang menjadi kewenangan Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPBN) dengan dilengkapi
dokumen pendukung.
2. Kanwil DJPBN meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung.
3. Dalam hal Revisi Anggaran ditolak, Kanwil DJPBN akan menerbitkan
surat penolakan Revisi Anggaran.
4. Dalam hal Revisi Anggaran disetujui, Kanwil DJPBN akan melakukan
upload ADK RKA-K/L DIPA ke server.
5. Setelah ADK RKA-K/L DIPA divalidasi oleh sistem, secara otomatis
akan diterbitkan notifikasi dan kode digital stamp baru sebagai
tanda pengesahan Revisi Anggaran.
6. Kanwil DJPBN menyampaikan surat pengesahan yang dilampiri
notifikasi pengesahan Revisi Anggaran.
7. KPA melaksanakan kegiatan berdasarkan pengesahan Revisi
Anggaran dari Kanwil DJPBN.

26
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

REVISI ANGGARAN
DI KPA K/L

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melakukan Revisi Anggaran


sesuai dengan kewenangannya.
2. KPA meneliti apakah Revisi Anggaran yang dilakukan KPA
mengubah DIPA Petikan atau tidak.
3. Dalam hal DIPA Petikan tidak berubah, KPA meng-update
ADK RKA-K/L DIPA serta mencetak dan menetapkan POK.
4. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA
Petikan, KPA menyiapkan usulan Revisi Anggaran beserta
dokumen pendukungnya.
5. Dalam hal Satker yang direvisi merupakan Satker BLU dan
pagu Satker tidak berubah, Kanwil DJPBN akan langsung
menyelesaikan revisi RKA-K/L DIPA.
6. Dalam hal Satker yang direvisi bukan merupakan Satker BLU
dan pagu Satker berubah, revisi RKA-K/L DIPA diteruskan ke
Eselon I untuk diproses lebih lanjut.

27
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

APBN
PERUBAHAN

28
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN


PERUBAHAN APBN

Perubahan asumsi
ekonomi makro

Penurunan pertumbuhan Deviasi asumsi ekonomi Lifting minyak minimal


ekonomi minimal 1% dari makro lainnya minimal 5% dari asumsi
asumsi 10% dari asumsi

Perubahan PPKF

Penurunan Kenaikan/penurunan Kebutuhan belanja Kenaikan defisit


penerimaan belanja K/L minimal yang bersifat minimal 10% dari
perpajakan minimal 10% dari pagu mendesak dan yang ditetapkan
10% dari pagu belum tersedia pagu

29
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN


PERUBAHAN APBN

Pergeseran
Anggaran

Izin Pemerintah Izin DPR


Selisih kurs Perubahan alokasi
pembayaran subsidi energi
Penerimaan hibah langsung
dalam bentuk uang Pergeseran antar program
untuk memenuhi biaya
operasional dan inkracht

Pergeseran Sisa
Anggaran Lebih (SAL)
tahun sebelumnya

Tambahan pembiayaan saat Stabilisasi pasar SBN saat Pemenuhan belanja negara
defisit melampaui target krisis pasar SBN domestik saat penerimaan negara tidak
mencapai target

30
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

MEKANISME PENYUSUNAN
PERUBAHAN APBN

Pemerintah melakukan Berdasarkan hasil Khusus untuk awal tahun Berdasarkan hasil exercise
monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi Pemerintahan baru, dan mempertimbangkan
atas pelaksanaan APBN tersebut Pemerintah RAPBNP akan digunakan target dan sasaran yang
tahun berjalan, baik dari melakukan exercise atas untuk menampung akan dicapai, Pemerintah
sisi ekonomi makro, APBN tahun berjalan. program-program dapat menyesuaikan
pendapatan Negara Presiden terpilih yang besaran asumsi dasar
maupun belanja Negara. belum tertampung dalam ekonomi makro,
APBN yang telah disahkan. pendapatan Negara,
belanja Negara maupun
pembiayaan anggaran.

Revisi RKAKL/
Direktif DIPA
V
V
V

Presiden

Ya
Perubahan
Sumber Dana
V
V

Pagu Optimalisasi
Optimalisasi
K/L Pagu/Pergeseran
V

pagu/ pergeseran
V

Kekurangan
Belanja
V
V

Operasional
Tidak

Tambahan anggaran Usul kepada Menkeu RAPBNP


untuk program - TOR
V
V
V

prioritas - RAB Tahun berikut

31
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

POKOK-POKOK
PERUBAHAN BELANJA K/L

Perubahan Kebijakan Belanja


Direktif Presiden
Perubahan besaran belanja K/L dalam rangka program/
kegiatan prioritas sesuai dengan visi misi presiden,
sebagai contoh Pemenuhan kewajiban dasar (pendidikan,
kesehatan, dan perumahan).

Refocussing dan pemotongan


Efisiensi belanja antara lain melalui penghematan belanja
perjalanan dinas untuk di-refocusing ke kegiatan yang
prioritas dan lebih produktif sesuai usulan K/L.

Perubahan Sumber Dana


Mengakomodir perubahan sumber dana yang
Rp sebelumnya telah diajukan revisinya sebelum
penyusunan RAPBNP dan usulan perubahan yang
akan diusulkan pada RAPBNP. Sebagai contoh
perubahan pagu PNBP dari target yang direncanakan
dalam APBN. Sumber dana yang berubah meliputi:
Rupiah Murni, PNBP/BLU, PHLN, dan SBSN PBS.

Identifikasi Usulan Tambahan


Mengidentifikasi usulan tambahan anggaran yang
diajukan oleh K/L kepada Menteri Keuangan melalui
Direktorat Jenderal Anggaran yang belum diakomodir
dalam APBN dan akan ditampung dalam RAPBNP
sebagai contoh :
a. Tambahan anggaran belanja operasional; dan
b. Usulan tambahan anggaran yang diajukan K/L
untuk mendukung program/kegiatan Prioritas.

32
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

MULTI YEARS
CONTRACT

33
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PERMOHONAN PERSETUJUAN
KONTRAK TAHUN JAMAK

N
ERSETUJUA
P

KEMENTERIAN KEUANGAN
(PERSETUJUAN PENGANGGARAN KEGIATAN
TAHUN JAMAK)

RKAKL

Surat Surat
permohonan
1 persetujuan
2 persetujuan
tahun jamak
tahun jamak

Kelengkapan

KEMENTERIAN/LEMBAGA GO
(USULAN PROGRAM KEGIATAN
TAHUN JAMAK)

Pengajuan permohonan persetujuan tidak bersamaan dengan RKAKL dalam hal :


- Terjadi keadaan kahar;
- Melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat
- Memenuhi amanat peraturan peundang-undangan;
- Menjalankan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap

34
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PERMOHONAN PERPANJANGAN
PERSETUJUAN KONTRAK TAHUN JAMAK

N
TUJUA
PERSE

KEMENTERIAN KEUANGAN
(PERPANJANGAN PERSETUJUAN PENGANGGARAN
KEGIATANTAHUN JAMAK)

Hasil
Audit APIP Perpanjangan
Permohonan Hasil persetujuan
2
Keadaan
-atau-
1 perpanjangan
persetujuan kontrak
Kahar

Keadaan
Audit
Hasil kontrak
tahun jamak Audit
BPK
Non Kahar
BPKP
tahun jamak

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
cq Sekjen/Sestama/Sekretaris
(USULAN PROGRAM KEGIATAN GO
TAHUN JAMAK)

Ketentuan mengenai proses Pengajuan permohonan persetujuan


Kontrak Tahun Jamak berlaku mutatis mutandis terhadap proses
pengajuan usulan perpanjangan persetujuan Kontrak Tahun Jamak

35
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

USULAN PERUBAHAN KOMPOSISI


PENDANAAN KONTRAK TAHUN JAMAK

APARAT PENGAWAS
INTERNAL PEMERINTAH (APIP) K/L

1 Pengajuan
Surat Pernyataan +
alasan 2 disampaikan ke

perubahan
usulan (PA/KPA) Kemenkeu
Persetujuan
c.q DJA
usulan

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
cq Sekjen/Sestama/Sekretaris
GO

36
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

PERMOHONAN PERSETUJUAN
KONTRAK TAHUN JAMAK (MULTIYEARS)
Ketentuan nilai kontrak tahun jamak yang pengajuannya kepada Menkeu

1 2 3 4
NILAI KONTRAK NILAI KONTRAK NILAI KONTRAK NILAI KONTRAK

≤Rp10 ≤Rp10 >Rp10 Kontrak tahun jamak yang


MILIAR MILIAR MILIAR sebagian dan seluruhnya
dibiayai PHLN dan/atau PHDN

Untuk Kegiatan :
- Penanaman benih/bibit;
- Penghijauan
- Pelayanan perintis darat/laut/
Dikecualikan dari
udara Selain kegiatan
ketentuan pada
- Makanan dan Obat di RS; pada poin 1
poin 2 & 3
- Makanan untuk Napi di LP;
- Pengadaan Pita Cukai;
- Layanan Pembuangan
Sampah;
- Pengadaan Jasa Cleaning
Service

N N
TUJU AN TUJUA TUJUA
PERSE PERSE PERSE

MENTERI/PIMPINAN MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN


LEMBAGA

37
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

- halaman ini sengaja dikosongkan -

38
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

39
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

Copyright @ 2015

Direktorat Penyusunan APBN


Direktorat Jenderal Anggaran
Gedung Sutikno Slamet Lantai 18
Jalan Dr Wahidin Raya No 1
www.anggaran.depkeu.go.id
penyusunan.apbn@depkeu.go.id

40

Anda mungkin juga menyukai