Anda di halaman 1dari 14

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Kebutuhan Nutrisi Pada Masa Nifas

Disusun Oleh

Hesty Pujayanti P2.06.24.5.16.017

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITENIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tentang ”Nutrisi Pada Masa Nifas”.

Dalam penulisan Satuan Acara Penyuluhan ini penulis banyak mendapat


kesulitan karena terbatasnya pengalaman dan wawasan penulis. Namun dengan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya dapat terselesaikan, untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembimbing, serta semua pihak yang
membantu kelancaran pembuatan SAP ini.

Untuk itu penulis menyadari SAP ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan SAP ini.

Akhir kata penulis mengharapkan agar SAP ini bermanfaat dan berguna
bagi pembaca dan bagi penyuluhan ini. Atas perhatianya penulis ucapkan terima
kasih.

Tasikmalaya, 16 Mei 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal ini
dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk memulihkan
kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan pokok untuk
bayinya.
Oleh karena itu diperlukan gizi / nutrisi yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Pada kesempatan ini marilah kita bersama – sama untuk melihat
jenis gizi seperti apa yang diperlukan oleh seorang ibu dalam masa nifas atau
menyusui, karena sebagai seorang bidan tentunya harus tahu tentang kebutuhan
gizi seorang ibu nifas atau menyusui.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu post partum
mengetahui dan menambah wawasan ibu-ibu untuk dapat memenuhi kebutuhan
gizi/ nutrisi yang diperlukan selama masa nifas, sehingga ibu-ibu post partum
dapat menjalani masa nifas dengan baik tanpa mengalami masalah.

Tujuan Khusus

1. ibu mengetahui takaran gizi yang harus dikonsumsi ibu saat masa nifas.
2. Ibu mengetahui bagaimana pola nutrisi yang harus dicukupi selama masa
nifas.
3. Ibu mengetahui dan memahami manfaat yang didapat oleh ibu jika ibu
mengonsumsi makanan yang telah dianjurkan secara teratur.
4. Ibu dapat menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan pada masa nifas/menyusui
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebutuhan Nutrisi Pada Masa Nifas


Sub pokok bahasan : Manfaat gizi pada masa nifas, zat-zat yang dibutuhkan
ibu pasca persalinan/masa nifas, tabel perbandingan
angka kecukupan gizi energi dan zat gizi wanita dewasa
dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui, contoh
menu ibu menyusui
Sasaran : Ibu-ibu Post Partum di Ruang 1 RSUD Dokter Soekardjo

Hari / tanggal : Jumat, 18 Mei 2018

Waktu : 08.30 – 09.10

I. Tujuan Intruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu post partum
mengetahui dan menambah wawasan ibu-ibu untuk dapat memenuhi kebutuhan
gizi/ nutrisi yang diperlukan selama masa nifas, sehingga ibu-ibu post partum
dapat menjalani masa nifas dengan baik tanpa mengalami masalah.

II. Tujuan intruksional khusus


1. Ibu mengetahui takaran gizi yang harus dikonsumsi ibu saat masa nifas.
2. Ibu mengetahui bagaimana pola nutrisi yang harus dicukupi selama masa
nifas.
3. Ibu mengetahui dan memahami manfaat yang didapat oleh ibu jika ibu
mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan secara teratur.
4. Ibu dapat menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan pada masa nifas/menyusui.

III. Materi ( terlampir)

1. Defenisi gizi, manfaat dan fungsi gizi ibu masa nifas.


2. Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan/masa nifas.
3. Tabel perbandingan angka kecukupan gizi energi dan zat gizi wanita dewasa
dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui.
4. Contoh menu ibu menyusui

IV. Media penyuluhan

Leaf leat

V. Metode penyuluhan

1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VI. Kegiatan penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu


1. 1. Pendahuluan
a.Menjawab salam 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mendengar
b. Memperkenlakan diri
c. mengemukakan pendapat
c. Apresiasi
d.mendengar dan
d. Menjelaskan tujuan
memperhatikan
intruksional umum

2. 2. Kegiatan inti
a. Menjelaskan pengertian
dan manfaat dan fungsi 30 menit

gizi pada masa


nifas/menyusui
a. Memperhatikan,
b. Menjelaskan zat-zat apa
b. mendengar dan memahami.
saja yang dibutuhkan ibu
c.
pada masa nifas/menyusui
b.
c. Menjelaskan tabel
perbandingan angka
kecukupan gizi energi dan
zat gizi wanita dewasa dan
tambahannya untuk ibu mendengarkan
hamil dan menyusui dan memperhatikan
d. Menjelaskan contoh menu
ibu menyusui
e. Memberi kesempatan pada
audiens untuk bertanya
f. Menjawab pertanyaan dan
menjelaskan jawaban
untuk audiens e. e. bertanya

3. Penutup f. Mendengarkan
a. Bersama audien dan memerhatikan
menyimpulkan materi.
b. Mengevaluasi materi yang
telah diberikan.
c. Menutup dan memberi salam a. Ikut menyimpulkan 5 menit
materi
b. Menjawab pertanyaan

c. Menjawab salam

VII Evaluasi secara lisan


1. Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan defenisi gizi, manfaat dan fungsi gizi
pada masa nifas/menyusui.
2. Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan zat-zat apa saja yang dibutuhkan ibu
pada masa nifas/menyusui.
3. Apakah ibu-ibu bisa menyebutkan dan mengulang kembali menu seimbang
ibu menyusui

VIII. Daftar Pustaka


Http/www.kebutuhan dasar ibu nifas.com
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba
medika
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
(hlm: 56- 57).
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm:
71-72).

IX. Kunci jawaban

1. Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang
berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai
suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh
manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
sehat serta gigi yang sehat pula.
2. Manfaat dan fungsi gizi pada ibu masa nifas/menyusui
Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal
ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk
memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan
pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yang
dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan
oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena setelah
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk
menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI
eksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan
cairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat
besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah
kelahiran.
Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh
makhluk hidup, yaitu:

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta


mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas.
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,
mineral dan cairan tubuh yang lain.
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit (protein).
5. Berguna untuk cadangan dalam tubuh.
6. Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

3. Zat-zat yang dibutuhkan ibu masa nifas/menyusui


a. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.
Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas
jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses
metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
b. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas,
200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
c. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan


gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah
kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa
menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60
gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram
ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.

d. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot,
fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat
pada gandum dan kacang-kacangan.
e. Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi


setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½
wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.

f. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan
enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼
cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½
cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram
mi/pasta dari bijian utuh.
g. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14
gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram
keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok
makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan
selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang
goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau
dua sendok makan saus salad.
h. Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari


makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

i. Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3


liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari
buah, susu dan sup.

j. Vitamin

Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin


yang diperlukan antara lain:

1) Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan


tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati
mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (
wortel, tomat dan nangka ).Selain itu ibu menyusui juga
mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU )

2) Vitamin B1 ( Thiamin )

Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal,


membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh,
nafsu makan yang baik , membantu proses pencernaan
makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu,
kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.

3) Vitamin B2 ( Riboflavin )

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas,


nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit
dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-
kacangan, dan sayuran berwarna hijau

4) Vitamin B3 ( Niacin )

Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses


pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan
pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu
daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah,
jamur dan tomat.

5) Vitamin B6 ( Pyridoksin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta


kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan
daging.

6) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan


kesehatan jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju,
ikan laut dan kerang laut.

7) Folic Acid

Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan


pembentukkan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber:
hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
8) Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu


jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan
tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta
memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber :
jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya
dan sayuran.

9) Vitamin D

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan


tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.
Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan
penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum
pukul 09.00 )

10) Vitamin K

Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses


pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning
telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam. Kebutuhan energi
ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira – kira
700 kkal./hari dan enam bulan kedua 500 kkal/hari
sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata –
rata sebesar 400 kkal/hari.

11) DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan


mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada
kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak,
hati dan ikan.
4. Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita
dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui

No Zat Gizi Wanita Ibu Hamil Ibu menyusui


Dewasa
0 – 6 bulan 7 – 12 bulan

1. Energi (kkal ) 2200 285 700 500

2 Protein (g) 48 12 16 12

3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300

4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5

5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2

6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5

7 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3

8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3

9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 3

10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3

11 Asam Folat (mg) 150 150 50 40

12 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5

13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10

14 Kalsium (mg) 500 400 400 400

15 Fosfor (mg) 450 200 300 200

16 Besi (mg) 26 20 2 2

17 Seng (mg) 15 5 10 10

18 Yodium (mg) 150 25 50 50

19 Selenium (mg) 55 15 25 20
5. Contoh menu ibu menyusui

Jenis Makanan Usia Bayi 0-6 Bulan Usia Bayi > 6 Bulan
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas

6. Contoh Menu Untuk Ibu Nifas atau Menyusui


1. Makan pagi : Nasi, Tempe, Sayur, Ikan Bandeng Goreng,
cemilan (Donat Dan Yoghurt).
2. Makan siang : Nasi, Ayam Goreng, Rebon, Sayur Bayam, Jeruk,
Cemilan (Kolak Pisang).
3. Makan malam : Nasi, Semur Daging, Pepes Tahu, Capcay, Papaya,
Cemilan (Ubi Merah Goreng).

7. Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :


a. Pilih sayur-sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang segar
b. Cuci tangan samapai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
c. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong – potong
d. Olah makanan sampai matang
e. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin )
f. Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali dipakai
g. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas
dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/ karatan
h. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman

Anda mungkin juga menyukai