Anda di halaman 1dari 28

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. R
No. RM : 1-40-58-00
Usia : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. MRS : 22 Oktober 2018
Tgl. Pengkajian : 23 Oktober 2018
Alamat : Jl. Laksana Intan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Diagnosa medis : STEMI
Dokter yang merawat :

B. KELUHAN UTAMA
Saat MRS : Klien mengatakan nyeri dada menjalar ke belakang sejak tanggal 18 oktober 2018
pada malam hari, nyeri setelah beraktifitas, sesak napas berkurang, mual, muntah.
Saat Pengkajian : Nyeri kaki sebelah kanan dari lutut sampai ke telapak kaki.

C. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Dari hasil pengkajian klien mengatakan nyeri kaki sebelah kanan dari lutut hingga ke
telapak kaki. Penyebab nyeri: penyakit asam urat, nyeri seperti kram, pada area lutut
sampai ke telapak kaki sebelah kanan, skala 3, nyeri terus-menerun. Klien juga
mengatakan merasa pusing ketika bangun dari tempat tidur. Klien mengatakan baru
mengetahui memiliki penyakit jantung saat masuk rumah sakit.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan memiliki riwayat asam urat sejak 2 tahun yang lalu. Klien mengatakan
sering melakukan pemeriksaan ke puskesmas. Klien memiliki riwayat hipertensi 2 tahun
yang lalu. Dan memiliki riwayat kolestrol. Klien juga pernah merokok.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan bapak klien dan adik klien memiliki riwayat asam urat. Tidak memiliki
penyakit menular seperti hepatitis, TB.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuan : Tinggal serumah
/ : Sudah meninggal : Garis keturunan
: Klien

4. Riwayat Sosial
Klien mengatakan selalu berhubungan baik dengan isteri dan anak-anaknya. Klien juga
mengikuti kegiatan yang sering dilaksanakan di lingkungan rumah klien.

D. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran : Compos Mentis
Scale Coma Glosgow : 15

2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Pernapasan : 24 x/menit
d. Suhu : 36,7
e. SPO2 : 99%
E. PEMERIKSAAN FISIK
Area
No. Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan
1 Kulit dan Kepala Inspeksi: tidak ada lesi, distribusi rambut rata
Palpasi: tidak ada nyeri, tidak ada benjolan
2 Mata Inspeksi: Simetris, tidak ada lesi, konjungtiva merah muda, sclera putih,
pupil isokor, miosis.
Palpasi: tidak ada benjolan
3 Hidung Inspeksi: pernapasan spontan (+), tidak ada kelainan, pernapasan cuping
hidung (-), tidak ada lesi, polip (-)
Palpasi: benjolan (-)
4 Bibir dan Mulut Inspeksi: tidak ada lesi, mukosa merah muda, lidah bersih, gigi utuh, gigi
palsu (-)
5 Telinga Inspeksi: simetris, tidak ada lesi, alat bantu dengar (-)
Palpasi: nyeri tekan (-)
6 Leher Inspeksi: tidak ada lesi, JVD (-)
Palpasi: nyeri tekan (-), deviasi trakea (-),
7 Dada Inspeksi: Ictus kordis tak tampak, retraksi dinding dada simetris, tidak ada
benjolan, tidak ada lesi.
Palpasi: iktus kordis teraba
Perkusi: Sonor
Auskultasi: Vesikuler, Whe (-), Ron (-), Bunyi Jantung S1 S2, Mitral
Regurgitation
8 Axilla Inspeksi: tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada benjolan
9 Abdomen Inspeksi: tidak perubahan warna kulit, tidak ada lesi
Auskultasi: BU (+)
Perkusi: Timpani
Palpasi: Hepar tidak teraba
10 Genetalia dan Tidak terkaji
Anus
11 Ektremitas atas ......................................................................................................................
dan bawah .......................................................................................................................
5555 5555
4444 5555
F. PENGKAJIAN 11 POLA KESEHATAN GORDON
1. Persepsi Terhadap Kesehatan – Manajemen Kesehatan
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan saya sangat memperhatikan kesehatan, setiap ada keluarga yang
sakit akan dibawa untuk diperiksa baik ke puskesmas maupun ke rumah sakit.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan saat ini saya selalu mempertahankan kondisi sebaik mungkin dan
mencegah memperburuk kondisi seperti rutin mengkonsumsi obat dan menjaga pola
nutrisi saya.
Masalah : .................................................................................................................................

2. Pola Aktivitas dan Latihan


NO AKTIVITAS SKOR
1 Makan/Minum 2
2 Mandi 2
3 Berpakaian/Berdandan 2
4 Toileting 2
5 Berpindah 2
6 Berjalan 2
7 Naik tangga 3
Keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain/pengawasan
3 = dibantu orang lain, pengawasan, dan alat bantu
4 = tidak mampu
Alat bantu : tongkat/ splint/ brace/ kursi roda/ pispot/ walker/ kacamata/ dan lain-lain :
Masalah : Intoleransi Aktivitas

3. Pola Istirahat dan Tidur


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan biasanya tidur kurang lebih 6-8 jam dari jam 21.00 sampai 05.00
dan kebiasaan sebelum tidur dan sesudah tidur adalah sembahyang.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan saat ini tidur kurang lebih 6-7 jam dari jam 22.00 – 05.00. Kadang
malam terbangun karena kepanasan
Masalah : .................................................................................................................................

4. Pola Nutrisi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan pola makan saat dirumah teratur 3xsehari dengan porsi yang cukup,
biasanya makanan yang dikonsumsi adalah ikan, daging ayam, dan sayur-sayuran.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan pola makan saat dirumah sakit seperti biasa bisa menghabiskan
porsi rumah sakit dan teratur 3xsehari.
Masalah : .................................................................................................................................

5. Pola Eliminasi
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien tidak memiliki masalah pada
defekasi, BAB 1xsehari, berbau khas. Dan BAK 5-6xsehari, berwarna putih
kekuningan.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan tidak ada masalah selama dirumah sakit, pola eliminasi klien seperti
biasa sebelum masuk rumah sakit.
Masalah : .................................................................................................................................

6. Pola Kognitif – Perceptual


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum memeriksakan ke rumah sakit, klien tidak mengetahui
bahwa memiliki penyakit jantung, klien hanya mengetahui jika klien memiliki asam
urat.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan sesudah masuk rumah sakit klien telah mengetahui tindakan untuk
penanganan penyakitnya, sehingga klien mengikuti prosedur tindakan di rumah sakit
sebaik mungkin.
Masalah : .................................................................................................................................
7. Pola Konsep Diri
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan --
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan ketika tahu penyakitnya klien menerima kondisinya seperti karena
dukungan penuh dari keluarganya yang selalu ada.
Masalah : .................................................................................................................................

8. Pola Koping
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ketika klien memiliki masalah, klien
selalu berdoa dan menceritakan kepada isterinya.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan dengan keadaan yang sekarang klien selalu bersyukur bahwa isteri
anak-anak dan cucu klien selalu ada disampingnya.
Masalah : .................................................................................................................................

9. Pola Seksualitas – Reproduksi


a. Keadaan Sebelum Sakit
Tidak terkaji
b. Keadaan Saat Ini
Tidak terkaji
Masalah : .................................................................................................................................

10. Pola Peran – Hubungan


a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan bahwa dirumah klien bertanggung jawab sebagai seorang suami dan
ayah dari anak-anak nya. Memiliki hubungan yang erat dengan anak-anaknya.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan setelah dirumah sakit klien tetap menjalani perannya sebagai suami
dan ayah dari anak-anaknya.
Masalah : .................................................................................................................................
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu di rumah.
b. Keadaan Saat Ini
Klien mengatakan tidak bisa melaksanakan sholat 5 waktu karena keterbatasan
aktifitas yang klien alami.
Masalah : .................................................................................................................................

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Nama : Tn. R Tanggal : 19 Oktober 2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.2 14,0 – 18,0 g/dl
Eritrosit 5.08 4,0 – 10,5 ribu/µl
Leukosit 11.1 4,50 – 6,00 juta/µl
Hematokrit 43.7 42.00 – 52.00 vol%
Trombosit 262 150 – 450 ribu/µl
RDW-CV 13.6 11,5- 14,7 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 86.0 80-97 Fl
MCH 28.0 27-32 Pg
MCHC 32.5 32-38 %
HITUNG JENIS
Basofil % 0,0-1,0 %
Eusinofil % 1,0-3,0 %
Gran % 82.1 50,0-70,0 %
Limfosit % 10.5 25,0-40,0 %
Monisit % 3,0-9,0 %
Basofil # <1 ribu/µl
Eusinofil # <3 ribu/µl
Gran # 9.10 2,50-7,00 ribu/µl
Limfosit # 1.20 1,25-4,0 ribu/µl
MID # 0.8 0,30-1.00 ribu/µl
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT 9,9-13,5 detik
INR -
Control normal PT -
Hasil APTT 22,2-37,0 detik
Control normal APTT -
KIMIA
GULA DARAH
Gula darah sewaktu 134 < 200 mg/dl
HATI
SGOT 120 0-46 U/l
SGPT 53 0-45 U/l
GINJAL
Ureum 18 10-50 mg/dl
Creatinin 0.93 0,7-14 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 136 135-146 mmol/l
Kalium 0.7 3,4-5,4 mmol/l
Clorida 104 95-100 mmol/l

Tanggal: 21-10-2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


KIMIA
GINJAL LEMAK DAN JANTUNG
Kolestrol Total 210 0-200 Mg/dl
CKMB 60 0-25 U/I
HATI DAN PANKREAS
SGOT 234 5-34 U/L
SGPT 159 0-55 U/L
GINJAL
Asam Urat 8.2 3.5-7.2 Mg/dl
TERAPI SAAT INI
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
Arixtra (1x1) 1. Terapi angina tak 1. Diketahui 1. Anemia
stabil atau infark hipersensitif terhadap 2. Pendarahan
miokard tanpa fondaparinux Na atau 3. Purpura
peningkatan segmen salah satu komponen
ST (NSTEMI) pada Arixtra
pasien yang tidak 2. Pendarahan aktif yang
diindikasikan untuk bermakna secara
segera (<120 menit) klinis
menjalani 3. Endokarditis bakterial
penanganan invasif akut
(Intervensi Koroner 4. Gangguan ginjal berat
Perkutan) (bersihan kreatinin
2. Terapi tambahan <20 mL/menit)
untuk infark miokard
dengan peningkatan
segmen ST (STEMI)
pada pasien yang
ditangani dengan
trombolitik atau yang
pada awalnya
dimaksudkan tidak
menerima bentuk
lainnya dari terapi
reperfusi

Pantoprazole (1x1) 1. Tukak lambung, Pasien yang 1. Pruritus, yaitu rasa Bekerja dengan cara
2. Gastroesofageal hipersensitif gatal di seluruh atau menghambat sel-sel di
refluks disease pantoprazol beberapa bagian lapisan lambung untuk
(GERD), tubuh menghasilkan asam
3. Infeksi H. pylori,
2. Mual lambung, sehingga
3. Muntah produksi asam lambung
4. Sindrom Zollinger-
4. Nyeri kepala berkurang. Dengan
Ellison,
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
5. Esofagitis Erosif. 5. Nyeri dada berkurangnya asam
6. Nyeri lambung lambung, luka (tukak) pada
7. Perut kembung lambung dan erosi pada
8. Konstipasi esofagus dapat dicegah atau
9. Diare dipercepat
penyembuhannya.
Aspilet (1x1) Obat ini diperuntukkan Memiliki riwayat 1. Akan timbul reaksi Aspilet tablet ini akan
pada pasien yang penyakit asma, tungkak alergi pada pasien mencegah terjadinya
mengalami serangan lambung atau mag, seperti gatal-gatal, penyakit kardiovaskular
penyakit seperti stroke, pendarahan dibawah kulit, bengkak pada bibir, seperti pasien yang
serta pada saat terserang mempunyai riwayat lidah dan di seluruh menderita diabetes militus
penyakit jantung. penyakit hemophilia serta wajah. serta thromboembolic.
pasien yang sedang 2. Mengalami batuk Karena obat ini tergolong
menjalani pengobatan berdarah, mual, obat anti trombotik, maka
atau terapi menggunakan hingga mutah kendala pembekuan darah
antikoagulan. 3. Tinja yang (thrombosis) terutama pada
dikelurkan saat mengalami serangan
berwarna hitam dan jantung dan pasca stroke.
berdarah
4. Mengalami demam
selama lebih dari 3
hari
5. Mengalami
perasaan tidak
nyaman pada uluh
hati dan lambung
6. Adanya gangguan
fungsi hati dan
ginjal
7. Menderita kantuk,
sakit perut, sakit
kepala dan mag
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
CPG (1X75mg) 1. Pencegahan kejadian 1. sakit kepala, mual, 1. Mimisan Cara kerja clopidogrel
atherothrombotic mudah memar, gatal, 2. Feses berdarah adalah dengan mencegah
pada pasien yang dan mulas 3. Batuk darah pelekatan keping darah dan
menderita infark 2. Perdarahan 4. Sesak napas penyumbatan yang
miokard (dari intrakranial, 5. Nyeri yang berbahaya. Clopidogrel
beberapa hari sampai perdarahan menyebar sampai adalah obat antiplatelet
kurang dari 35 hari), retroperitoneal dan lengan atau bahu yang membantu menjaga
stroke iskemik (dari 7 saluran pencernaan, disertai dengan aliran darah tetap lancar di
hari sampai kurang diskrasia darah, dan mual dan dalam tubuh.
dari 6 bulan) atau thrombotic berkeringat
penyakit arteri perifer thrombocytopenic 6. Mati rasa
lainnya. purpura. 7. Kulit pucat, lemah
2. Non-ST segment lesu, demam, atau
elevation acute kulit atau mata
coronary syndrome menguning atau
(unstable angina atau 8. Mudah memar,
non-Q-wave pendarahan tidak
myocardinal wajar (di hidung,
infarction), mulut, vagina, atau
dikombinasikan rektum), bintik-
dengan bintik ungu atau
acetylsalicylic acid merah di bawah
(ASA/aspirin). kulit
3. ST segment elevation
acute myocardinal
infarction,
dikombinasikan
dengan
acetylsalicylic acid
(ASA, aspirin) pada
pasien yang dirawat
secara medis yang
memenuhi syarat
untuk terapi
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
trombolitik
Allopurinol (1x300mg) Obat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas 1. Demam, sakit Allopurinol bekerja dengan
asam urat dan beberapa terhadap allopurinol tenggorokan, dan mengurangi jumlah asam
jenis batu ginjal. Obat ini sakit kepala parah, urat yang dibuat oleh tubuh.
juga digunakan untuk kulit mengelupas, Peningkatan kadar asam
mencegah peningkatan dan ruam kulit urat dapat menyebabkan
kadar asam urat pada merah masalah asam urat dan
pasien yang menerima 2. Gejala awal dari ginjal.
kemoterapi kanker. setiap ruam kulit,
Pasien kemoterapi kanker tidak peduli
dapat mengalami seberapa ringan
peningkatan kadar asam 3. Rasa sakit atau
urat akibat pelepasan perdarahan ketika
asam urat dari sel kanker buang air kecil
yang mati 4. Mual, nyeri perut
bagian atas, gatal-
gatal, kehilangan
nafsu makan,
penurunan berat
badan, urine gelap,
tinja berwarna
sepertin tanah liat,
sakit kuning
(menguningnya
kulit atau mata)
5. Kencing lebih
sedikit dari
biasanya atau tidak
sama sekali
6. Nyeri sendi, gejala
flu
7. Kesemutan, mati
rasa, nyeri,
kelemahan otot
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
yang parah atau
8. Mudah memar,
perdarahan yang
tidak biasa (hidung,
mulut, vagina, atau
dubur)
9. bintik-bintik ungu
atau merah di
bawah kulit Anda

Atorvastatin (1x20mg) 1. Menurunkan


risiko stroke dan
serangan jantung
pada pasien
diabetes tipe 2
tanpa bukti
adanya penyakit
jantung namun
dengan faktor
risiko
kardiovaskuler
lainnya seperti
darah tinggi.
2. Menurunkan
risiko stroke,
serangan jantung,
dan prosedur
revasularisasi
pada pasien tanpa
adanya riwayat
penyakit jantung
koroner namun
memiliki faktor
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
risiko multipel
selain diabetes
(seperti merokok,
kolestrol LDL
yang rendah,
riwayat keluarga
dengan penyakit
jantung koroner
di usia muda)
3. Pasien dengan
penyakit jantung
koroner, untuk
menurunkan
risiko infark
miokard, stroke,
prosedur
revaskularisasi,
rawat inap
dengan
diagnosis gagal
jantung, dan
angina (nyeri
dada karena
jantung)
Laxidyn Syr (3xC)
Nadic 50 (2x1)
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
Nama Obat, Frekuensi
Pemberian, Dosis, Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Cara Kerja Obat Konsiderasi Perawat
Cara Pemberian
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Klien mengatakan nyeri kaki Hiperurisemia
sebelah kanan dari lutut sampai ke
telapak kaki. Penimbunan Kristal
DO: asam urat
1. Tampak gelisah
2. P: Penyakit Asam Urat Menimbulkan iritasi
Q: Nyeri terasa linu dan local
kesemutan Nyeri Kronis
R: Dari lutut sampai ke telapak Impuls nyeri ke
kaki sebelah kanan thalamus
S: 3
T: Terus menerus Rasa nyeri
3. Nadi: 98 x/menit dipersepsikan
4. Suhu: 36,9
5. Asam Urat : 8.2 mg/dl
2. DS: Klien mengatakan nyeri pada kaki Reaksi inflamasi pada Hambatan Mobilitas
kanan mulai dari lutut sampai telapak persendian Fisik
kaki. Klien mengatakan pusing saat
beranjak dari tempat tidur. Keterbatasan aktivitas
DO:
1. Reaksi klien tampak mengurut
kakinya
2. Kaki agak sedikit membengkak
3. Saat berjalan kaki sebelah kanan
agak sedikit menyeret.
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM
NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya defosit atau penimbunan kristal asam urat dalam
sendi.
2. Hambatan Mobilitas Fisik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : Nyeri kronis berhubungan dengan adanya defosit atau penimbunan kristal asam urat dalam sendi ditandai dengan klien
mengatakan nyeri kaki sebelah kanan dari lutut sampai ke telapak kaki, klien tampak gelisah P: penyakit asam urat, Q: Nyeri
seperti linu dan kesemutan, R: dari lutut sampai ke telapak kaki, S: 3 (0-4), T: terus menerus. Asam urat: 8,2 mg/dl.
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan 1. Kaji intensitas 1. Mengkaji karakteristik 1. Mengkaji intensitas nyeri S: Klien mengatakan nyeri kaki
tindakan keperawatan nyeri dengan nyeri dengan PQRST dengan PQRST: masih ada.
selama 15-30 menit, PQRST agar dapat menentukan P: Penyakit asam urat
nyeri dapat berkurang intervensi selanjutnya. Q: Nyeri seperti linu dan O:
dengan criteria hasil: 2. Kaji Tanda-tanda 2. Memantau dan Kesemutan 1. Klien tampak gelisah
1. Klien tampak Vital mengetahui keadaan R: dari lutut sampai ke 2. P: Penyakit Asam Urat
relaks umum. telapak kaki Q: Nyeri terasa linu dan
2. Skala 1 3. Ajarkan teknik 3. Membantu S: 3 (0-4) kesemutan
3. Klien melaporka relaksasi dan menurunkan persepsi- T: terus menerus R: Dari lutut sampai ke
tidak distraksi respon nyeri dengan 2. Mengkaji tanda-tanda vital: telapak kaki sebelah
mengeluhkan memanipulasi adaptasi T: 36,9 kanan
nyeri. fisiologis tubuh P: 98 x/menit S: 3
terhadap nyeri. R: 26 x/menit T: Terus menerus
4. Anjurkan posisi
4. Menurunkan rangsang BP: 100/60 mmHg 3. TTV:
nyaman
eksternal yang dapat 3. Mengajarkan teknik distraksi Pernapasan: 25 x/menti
memperburuk keadaan dan relaksasi Nadi: 92 x/menit
nyeri yang terjadi. 4. Menganjurkan posisi Suhu: 36,7
5. Berikan 5. Mengurangi nyaman: fowler BP: 100/70 mmHg
lingkungan yang rangsangan yang 5. Menganjurkan lingkungan
nyaman dan tenang berlebihan dari yang nyaman dan tenang: A: Nyeri Kronis
lingkungan. seperti membatasi
6. Hindarkan klien 6. Pemakaian alcohol, pengunjung. P: Lanjutkan intervensi 1-6
meminum alcohol, cafein dan obat 6. Pemberian obat SOD seperti
cafein, dan obat diuretic akan Allopurinol
diuretic menambah
peningkatan kadar
asam urat dalam
serum.
7. Kolaborasi 7. Memberikan
pemberian obat pengobatan SOD
SOD untuk menghambat
biosintesis asam urat
sehingga menurunkan
kadar asam urat dalam
serum.
Diagnosa Keperawatan :
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
Diagnosa Keperawatan :
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KRITERIA HASIL
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
Rabu, 24 Oktober 2018 S: Klien mengatakan
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF
HARI/TANGGAL/JAM DX. KEP. CATATAN PERKEMBANGAN (S.O.A.P.I.E) PARAF

Anda mungkin juga menyukai