Anda di halaman 1dari 64

Meraut Asa di Mintakat

Semesta Arosbaya

PROFIL DESA AROSBAYA


Kec. AROSBAYA
Fitri Damayanti, S.Kom, M.Kom.
0027087502 Kab. BANGKALAN
Ach. Sukramul Majid
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
buku desa, desa Arosbaya kecamatan Arosbaya
kabupaten bangkalan. Buku ini merupakan deskripsi
kegiatan kkn (kuliah kerja nyata) kami di desa Arosbaya
selama 26 hari terhitung dari tanggal 17 Juli sampai 11
Agustus 2017. Kendatipun banyak hambatan yang kami
alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikan buku desa ini tepat pada waktunya. Maka
dari itu dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia, serta pertolonganNya sehingga
diberikan kesehatan dan kesabaran untuk
menyelesaikan buku desa ini.
2. Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita keluar dari tradisi jahiliyah menuju
ihdina sirotalmustaqim.
3. Camat Arosbaya berikutpun dengan
jajarannya

i
4. Kepala desa Arosbaya bapak suhardi st,
berikutpun dengan keluarga dan para
perangkat desanya.
5. Seluruh kepala dusun desa Arosbaya yang
telah banyak membantu selama kegiatan kkn
kami disini
6. Para tokoh masyarakat desa Arosbaya.
7. Mas Rusman dan sekelurga yang telah sudih
menampung kami selama kegiatan kkn ini.
8. Pemuda Cakrabaya yang telah banyak
membantu kami selama kegiatan kkn
berlangsung
9. Seluruh warga desa Arosbaya yang sangat
welome kepada kami
10. Keluarganya mas Yunus yang telah
memberikan begitu banyak hal kepada kami
11. Kawan kawan kelompok 04 kkn tematik utm
2017.
Kami menyadari bahwa keterbatasan
pengetahuan kami mengakibatkan buku desa ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan penulis guna

ii
memperbaiki karya tulis ini. Kami berharap semoga
karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis pribadi dan
bagi pembaca pada umumnya.
Bangkalan, 10 Agustus 2017

Tim Penyusun KKN 04 UTM

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................. iv
SEJARAH DESA............................................................ 1
PROFIL DESA ............................................................... 3
A. Aparatur Desa ................................................... 3
B. Struktur Desa .................................................... 4
C. Jumlah Penduduk .............................................. 5
D. Pekerjaan........................................................... 6
E. Fasilitas Umum ................................................. 7
F. Geografis........................................................... 8
G. Komoditas ......................................................... 8
PEMBANGUNAN ....................................................... 10
A. Pembangunan .................................................. 10
B. Masalah yang Dihadapi Desa ......................... 13
POTENSI DESA AROSBAYA .................................... 20
A. Bongko, Awal Identitas Desa Arosbaya ........ 20
B. Sentra Usaha Pindang dan Petis ..................... 21
C. Sentra Usaha Pande Besi Ciri Khas Desa
Arosbaya ......................................................... 22
PROGRAM BINA DESA OLEH KKN 04 UTM ........ 26
A. Olahan Nugget 3G .......................................... 26

iv
B. Sosialisasi Pentingnya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Nelayan Dusun Lebak ..... 28
C. Pelatihan Packing dan Labelling COC ........... 30
D. Mengajar dan Bimbingan Belajar ................... 32
E. Pembentukan KUB ......................................... 34
F. Dusun Arosbaya Punya Papan Nama ............. 35
G. Pelatihan Pembuatan Mie Singkong ............... 36
H. Pelatihan Pembuatan Sambal Petis Khas
Arosbaya ......................................................... 37
I. Sosialisasi Dampak dan Bahaya Seks Bebas dan
Pernikahan Dini .............................................. 39
J. Updating Data Masyarakat Arosbaya ............. 41
K. Pembuatan Peta PUS (Pasangan Usia Subur) . 44
L. Sosialisasi Pola Asuh Anak ............................ 47
M. Gembira dapat Hadiah (Perayaan Tujuh
Belasan) .......................................................... 49
N. Minggu Sehat .................................................. 52
O. Malam Inagurasi KKN 04 UTM..................... 54

v
SEJARAH DESA
Nama desa Arosbaya, kecamatan Arosbaya yang
berada di kabupaten Bangkalan sudah tidak terdengar
asing bagi masyarakat Madura dan sekitarnya. Alasan
yang melatarbelakangi Arosbaya menjadi desa yang
banyak dikenal adalah nama Arosbaya kerap sebagai
pusat perkembangan dan peradapan suku Madura serta
Arosbaya menjadi pionir penyebaran agama Islam di
Madura, khususnya di wilayah Madura bagian Barat.
Legenda yang kuat mengakar di masyarakat
Kecamatan Arosbaya, muasal nama Arosbaya bermuara
dari keberadaan Buju' Resbejeh, yakni Asta Keramat
yang lokasinya berada di pemakaman umum Morouk di
Kampung Pandian, Desa/Kecamatan Arosbaya. Resbejeh
sendiri merupakan dialek masyarakat Madura untuk
mengucap nama Arosbaya.
Menurut cerita, asal-usul Desa Arosbaya bermula
dari kedatangan seorang pendatang yang menyebarkan
agama islam dari Negara Campa yang bernama “Maula
Syarifah Abdurrahman” yang dikenal sebagai Bujuk
Pangeran Musyarrif. Beliau dari negara asalnya datang
ke daerah Madura dengan menaiki seekor ikan hiu,

1
namun akhirnya terdampar di sebuah muara, akhir muara
tersebut mengikuti arah arus sungai. Beliau mengikuti
arah arus sungai tersebut dengan menaiki seekor Buaya
Putih. Akhir dari perjalanan tersebut, beliau tiba disuatu
Daerah yang oleh masyarakat daerah tersebut dinamai
Arosbaya.
Arosbaya memiliki 2
pandangan sejarah yang
pertama, Arosbaya dalam
istilah bahasa Indonesia
adalah: Arusbaya, karena
asal usulnya adalah berasal dari ARUS yang dilalui oleh
BUAYA Putih. Sampai saat ini, Buaya dan Keris
menjadi simbol atau lambang dari Desa Arosbaya.
Kedua, Dalam cerita lain diceritakan bahwa Arosbaya
berasal dari kata Res-Baya berarti KERIS dan BUAYA.
Sampai saat ini jika ada orang kesurupan selalu tampak
terlihat buaya yang bertanduk keris. KERIS dan
BUAYA hingga kini menjadi lambang Desa Arosbaya.

2
PROFIL DESA
A. Aparatur Desa
Desa Arosbaya merupakan salah satu daerah
yang cukup berkembang. Dimana semua infrastruktur
desa sudah cukup memenuhi.
Aparatur pemerintahan desa merupakan salah
satu elemen penting dalam berkembangnya suatu
daerah / desa. Aparatur pemerintahan di Desa
Arosbaya saat ini dipimpin oleh Bapak Suhardi, ST.
Sebelum menjadi kepala desa, beliau adalah seorang
pedagang. Bapak Suhardi, ST dikaruniai 8 anak dari
kedua istrinya. Beliau menjabat sebagai kepala desa
baru selama 5 bulan.
Demisioner Kepala Desa Arosbaya sebelum
periode bapak Suhardi, ST ialah bapak Busyiri yang
menjabat menjadi Kepala Desa Arosbaya selama 6
tahun. Aparatur Pemerintahan Desa Arosbaya terdiri
dari :
No Aparat Keterangan
1 Kepala Desa 1 orang
2 Sekertaris Desa 1 orang

3
3 Kepala Seksi 3 orang
4 Kepala Urusan 2 orang
5 Kepala Dusun 11 orang
6 Staff 2 orang

B. Struktur Desa
Struktur Organisasi Desa Arosbaya belum
dilantik, hal ini dikarenakan proses pelantikan masih
akan dilaksanakan pada bulan Oktober, sehingga
dalam susunan kepanitiaan belum disahkan. Berikut
adalah susunan aparat Desa Arosbaya.

4
C. Jumlah Penduduk
Pada tahun 2017 Desa Arosbaya terdiri dari 11
Dusun, dengan jumlah penduduk 5520 jiwa atau 2650
KK, dengan perincian sebagaimana tabel dibawah ini
:

Tabel : Jumlah Penduduk

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – Laki 2783 Orang


2. Perempuan 2737 Orang
3. Kepala Keluarga 2650 KK
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Arosbaya
sebagai berikut :

Tabel : Tingkat Pendidikan

N Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )


o.
1. Tidak Sekolah / Buta
Huruf
3. Tidak Tamat SD/Sederajat
4. Tamat SD / sederajat
5. Tamat SLTP / sederajat

5
6. Tamat SLTA / sederajat
7. Tamat D1, D2, D3 100
8. Sarjana / S-1

D. Pekerjaan
Masyarakat Desa Arosbaya mayoritas bekerja
sebagai petani namun ada juga masyarakat yang
bekerja sebagai pedagang dan lain sebagainya seperti
terlihat pada table berikut :

Tabel: Mata Pencaharian

Tukang
Petani Pedagang PNS Lain- Lain
/Jasa

Masyarakat Desa Arosbaya banyak yang


memiliki hewan ternak diantaranya :

Tabel : Kepemilikan Ternak

Ayam Lain-
Kambing Sapi Kerbau
/itik lain

6
E. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang dimiliki Desa Arosbaya
sudah mulai berkembang, mulai dari Pukesmas, Balai
Desa, Pasar, Kecamatan, KUA, Koperasi dan lain-
lainnya. Hanya saja Fasilitas yang ada tidak begitu
dapat dimanfaatkan, seperti Balai Desa sebagai tepat
administrasi desa tetapi, kurang mendapatkan
kepedulian sehingga digunakan hanya untuk kegiatan-
kegiatan tertentu.

Fasilitas umum yang


dikatakan kurang
memadai dan tidak
dimanfaatkan
semestinya antara lain
yaitu KUA, dan Balai Desa dimana fasilitas umum
tersebut terlihat tidak terurus. Selain itu jalanan
sepanjang desa Arosbaya kurang lebar. Dimana desa
arosbaya merupakan desa yang dekat dengan kota

7
sehingga banyak kendaraan berlalu lalang sehingga
sehingga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan.

F. Geografis
a. Letak dan Luas Wilayah
Desa Arosbaya Bangkalan merupakan salah
satu dari 18 desa di wilayah kecamatan Arosbaya,
yang letaknya 3 km kearah timur kota. Desa
Arosbaya mempunyai luas wilayah 266.008 hektar.
Desa Arosbaya sendiri memiliki 17 dusun namun
yang terdaftar hanya 11 dusun.
b. Iklim
Seperti pada wilayah indonesia lainnya,
Arosbaya mempunyai iklim kemarau dan iklim
penghujan. Dimana kedua iklim tersebut
berpengaruh pada pola tanam para petani desa
Arosbaya.

G. Komoditas
Ada beberapa komoditas yang terdapat di desa
Arosbaya, diantaranya :
c. Komoditas Pertanian dalam bidang pertanian yang
terdapat didesa Arosbaya yakni hasil tanaman padi.

8
d. Komoditas Peternakan, masyarakat desa Arosbaya
memelihara binatang ternak diantaranya yakni
kambing, sapi, ayam, bebek.
e. Komoditas Industri Kecil / Kerajinan yang ada di
desa Arosbaya meliputi industry pengelolahan
pindang, industri pande besi.

9
PEMBANGUNAN
A. Pembangunan
a. Jalan
Pembangunan jalan dilakukan untuk
mempermudah warga desa Arosbaya melakukan
mobilitas sosial ataupun mobilitas ekonomi serta
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Keadaan Desa Arosabaya sebenarnya hampir
semua sudah diaspal tetapi belum dengan
kondisi yang baik hal tersebut terbukti masih
banyak jalan yang berlubang serta
membahayakan para penggunan jalan.
Beberapa jalan di Arosbaya sudah mencapai
tahap perbaikan namun hal tersebut tidak
didukung dengan rambu-rambu lalu lintas yang
memadai sehingga pengendara jalan masih
kurang nyaman dengan keadaan tersebut.

b. Puskesmas
Di Desa Arosbaya memiliki puskesmas yang
memiliki program posyandu diadakan setiap
dusun dengan penanggung jwab masing-masing

10
tetapi hal tersebut tidak didukung dengan antusias
masyrakat untuk mengikuti program tersebut.

c. Balai Desa
Di Desa Arosbaya sudah memiliki balai desa
untuk kegiatan administrasi warga desa tetapi
balai tersebut tidak dimanfaatkan oleh para
aparat desa. Keadaan tersebut terjadi karena
aparat desa
belum
menyadari
bahwa balai
desa menjadi
tempat atau symbol yang mudah dituju oleh
warga desanya. Pelayanan administrasi desa
dilakukan di rumah kepala desa dengan alasan
bahwa balai desa dalam masa tahap renovasi.
Hingga saat ini balai desa hanya berfungsi
sebagai tempat acara para warga desa.

d. Pasar

11
Pasar menjadi pusat perekonomian warga
Desa Arosbaya karena mayoritas warga desa
menjadi pasar sebagai pusat mata pencaharian
warga desa arosbaya. Pasr arosbaya beroperasi
pada hari senin sampai hari minggu dan pada
hari selasa penjual dan pembeli di pasar
arosbaya meningkat karena pada hari tersebut
terjadi hari pasaran terjadinya pasar kambing
dan sapi.
e. Kecamatan
Kecamatan Arosbaya terletak di Desa
Arosbaya. Kecamatan ini berada dipinggir jalan
raya. Kurang terawatnya dan kurang
difungsikannya kecamatan sehingga
menyebabkan kecamatan terlihat kurang rapi.

12
B. Masalah yang Dihadapi Desa
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di desa
Arosbaya terdapat beberapa masalah yang dhadapi
desa antara lain :
1. Pengembangan Wilayah
a. Pekerjaan Umum
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa
Arosbaya dalam bidang pekerjaan umum
meliputi diantaranya
1. Jalan raya desa Arosbaya terlalu sempit
sehingga menjadi pemicu kecelakaan dan
macet.
2. Sempitnya saluran pembuangan air
sehingga banyak air yang menggenang dan
memin bulkan bau yang tidak sedap.
3. Sungai yang terdapat disekitar desa
Arosbaya digunakan warga untuk
membuang sampah sehingga menyebabkan
sunggai tidak bersih.
b. Sumber Daya Air
Didesa Arosbaya ketika musim hujan telah
tiba maka masyarakat kesulitan untuk

13
mendapatkan air yang bersih, namun ketika
musim kemarau tiba petani sering bermengeluh
karena kekurangan air. Hal ini karena sumber
air yang ada tidak dikelolah dengan baik oleh
masyarakat. Dan sempitnya saluran air dan
kurangnya kesadaran masyarakat untuk
membersihkan saluran tersebut.
c. Lingkungan
Masalah yang muncul dalam lingkungan
desa Arosbaya ini antara lain yakni kurangnya
lampu jalan. Meskipun di setiap jalan terdapat
lampu namun banyak diantaranya yang tidak
menyala, lingkungan desa yang dapat
dikatakan kurang sehat dimana banyak kondisi
pemukiman warga kurang bersih dan tidak
terawat. Tidak adanya lampu lalu lintas di
pertigaan dan perempatan jalan raya desa
Arosbaya.
2. Bidang Sosial Budaya
Masalah yang muncul dalam bidang sosial dan
budaya di masyarakat desa Arosbaya ini

14
diantaranya dalam bidang pendidikan dimana
kondisi kondisi fasilitas pendidikan yang kurang
memadai dan banyaknya gedung SD yang rusak
dan tidak terawat selayaknya sekolahan pada
umumnya. Minat belajar masyarakat desa yang
kurang. Akibat dari banyaknya SD sehingga
banyak SD yang kekurangan murid. Banyak SD
yang kekurangan pendidik.

Masalah dalam bidang keagamaan yakni


kurangnya penanaman moral untuk anak-anak
yang ada di desa Arosbaya, dan kurangnya
kesejahteraan guru ngaji.

15
Masalah dalam bidang sosial di masyarakat
Arosbaya yakni tidak berkembangnya kegiatan
karang taruna desa, banyak anak yang tidak
meneruskan pendidikannya. Kurangnya kesadaran
masyarakat desa tentang bahaya narkoba, miras,
seks bebas. Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang kebersihan lingkungan. Banyak warga dan
remaja desa yang kurang dapat memahami bahasa
Indonesia. Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat
desa Arosbaya.

Masalah yang muncul dalam bidang


pemerintahan antara lain yaitu kurangnya fasilitas
desa seperti Balai Desa dan KAU yang kurang
memadai dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
Banyaknya apparat pemerintahan yang tidak
berfungsi secara optimal dan hanya bergantung
kepada kepala desa dan sekertaris desa.

3. Bidang Ekonomi
a. Pertanian

16
Sebagian warga desa arosbaya memiliki
pekerjaan sebagai petani, hal tersebut terbukti dari
beberapa dusun terdapat hamparan luas sawah yang
menjadi sumber kehidupan para warga arosbaya.

Potensi sector
pertaanian belum
bias dimanfaatkan
secara keseluruhan
karena beberapa
hal diantaranya :

1. Keterbatasan petani membeli pupuk karena harga


yang sangat mahal
2. Penggunaan pupuk yang belum maksimal
3. Ketersediaan bibit yang belum memadai
4. Hama yang meyerang tanaman
5. Pemanfaatan lahan yang belum maksimal
6. Kualitas SDM serta teknologi belum memadai
7. Keterbatasan air pada saat musim kemarau
8. Pemasaran masih terbatas

17
Dari beberapa masalah tersebut menyebabkan
hasil sektor pertanian belum maksimal serta
mengalami penurunan hasil panen pada musim
kemarau.

b. Perikanan

Warga desa
arosbaya selain
menjadi petani,
mereka menjadi
nelayan dan
pedagang dari hasil sektor perikanan.

Hasil yang didapat dari warga desa arosbaya yang


menjadi nelayan, pedagang pindang dan petis belum
maksimal karena para warga masih memiliki
bererapa hambatan antara lain :

1. Keterbatasan modal
2. Pasar pindang masih dikuasai oleh beberapa
juragan sehingga para penjual belum bisa mandiri
sehingga menimbulkan ketergantungan.

18
3. Peralatan masih bersifat tradisional sehingga
belum biasa efektif dan efesien
4. Belum ada kelompok yang menangui usaha
tersebut sehingga ppemerrintah belum
mengetahui penguasaha pindang tersebut.
c. Industri

Di desa Pandian terletak disebelah timur beben


selatan memiliki industry pembuatan cangkul, arit,
patel serta alat lain yang terbuat dari besi bekas
yang didapatkan dari pengepul desa pandian. Sama
halnya dengan pertanian dan peternakan para
pengrajin mengalami keterbatasan dalam
mengembangkan hasil produksi kerajinan besi
karena lingkup jangkauan pasar msih dalam
lingkup kabupaten Bangkalan.

19
POTENSI DESA AROSBAYA
A. Bongko, Awal Identitas Desa Arosbaya
Berbicara tentang kuliner tentu bukan hal tabu
di telinga masyarakat Madura dan sekitarnya,
berbagai macam kuliner yang ada di desa
Arosbaya cukup banyak namun yang menjadi
makanan khas desa ini yaitu Bongko, dimana
makanan ini berbentuk seperti bubur namun
bentuk serta pengemasan bongko ini menjadi ciri
khas yang berbeda. Menurut salah satu penjual di
desa Arosbaya Bongko sendiri resepnya di peroleh
secara turun temurun makanan ini dinamakan
bongko karena makanan ini asalnya hanya di jual
di rumah bukan di warung dan karena makanan ini
hanya di jual di rumah, maka orang mengartikan
makanan tersebut makanan rumah, dan arti rumah
sendiri dalam bahasa madura yaitu Bungko
sehingga dinamakan Bongko.

20
Untuk dapat menikmati makanan khas arosbaya
ini tidak akan sulit untuk mencarinya dimana jika
hari biasa bongko biasa di jual di pasar dan ketika
bulan ramadhan di warung – warung pinggir jalan
desa arosbaya juga akan mudah ditemui, selain
sebagai makanan khas bongko juga salah satu
makanan tradisional yang dapat bertahan dan tetap
ada meskipun banyak makanan tradisional yang
tergeser oleh makanan modern lainnya yang lebh
menarik untuk dinikmati.

B. Sentra Usaha Pindang dan Petis


Desa Arosbaya memiliki komiditi di berbagai
sektor, diantaranya di sektor pertanian, sektor
peternakan dan sektor industri di bidang

21
pengolahan pindang dan petis. Dusun Lebbak
Utara dan Lebbak Selatan menjadi sentra
pengolahan pindang dan petis. Bahan utama
pembuatan pidang petis ini adalah ikan cakalang
(Katsuwonus pelamis). Mayoritas penduduk dari
dua dusun tersebut memilih pekerjaan sebagai
pelaku usaha
pengolahan pindang
dan petis. Uniknya
usaha ini rata-rata
digeluti oleh ibu-ibu rumah tangga. Sentra usaha
pindang dan petis yang dilakukan oleh masyarakat
dusun Lebak masih memiliki kendala yaitu
kemandirian para pengusaha pindang tersebut.
Kemandirian pengusaha pindang dan petis dilihat
dari segi modal yang masih tergantunga kepada
juragan.

C. Sentra Usaha Pande Besi Ciri Khas Desa


Arosbaya
Industri pandai besi merupakan usaha
pertukangan besi, diamana pada awalnya hanya

22
untuk membuat senjata tradisional saja. Namun
seiring berjalannya waktu usaha ini mulai
merambah ke pembuatan alat-alat seperti mata
tajak, pisau sembelih dan lain sebagainya yang
bisa dikomersilkan untuk keperluan rumah
tangga. Industri pandai besi merupakan suatu
usaha perorangan yang bergerak di bidang
pertukangan besi.

Mendengar kata Madura pasti yang terlintas


pertama kali di pikiran kita yaitu watak keras dan
clurit. Di desa Arosbaya, tepatnya di dusun
Pandian terdapat usaha pandai besi yang digeluti
oleh Pak Mulyono, tidak hanya clurit usaha
pandai besi yang dia lakoni juga menghasilkan

23
pisau, calok, parang, cangkul, dan lain
sebagainya. Pengusaha yang kini berumur 50
tahun itu menuturkan bahwa dulu sebelum
menggeluti usaha pandai besi ini tepatnya ketika
masih berumur 20 tahun beliau menjadi supir
akan tetapi karena pribadi beliau itu tidak suka
diperintah dan menilai usaha pandai besi ini lebih
menjanjikan penghasilannya maka beliau
berhenti menjadi supir dan mulai menggeluti
usaha andai besi ini.

Faktor yang bisa mempengaruhi proses produksi


pandai besi Pak Mulyono ini, diantaranya
kesehatan, permintaaan konsumen, dan bahan
baku. Untuk pemasaran sendiri itu macam
macam, ada konsumen yang datang lalu minta

24
dibuatkan ditempat, ada juga yang di lepas ke
pasar. Seperti pengusaha pada umumnya, Pak
Mulyono memperoleh keahlian dan keterampilan
dalam membuat pandai besi ini dari orang tuanya
(turun temurun). Salah satu cara untuk
meningkatkan produksi industri pandai besi yaitu
dengan melakukan pembinaan terhadap
masyarakat tempat industri pandai besi itu
berada, agar nantinya usaha pandai besi di desa
Arosbaya ini makin efisien dan mampu
berkembang secara mandiri serta mampu
meningkatkan perannya dalam penyediaan
barang dan jasa dan juga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dan meluaskan sentral
sentral industri.

25
PROGRAM BINA DESA OLEH KKN 04 UTM
A. Olahan Nugget 3G
Nugget adalah daging yang dicincang, kemudian
diberi bumbu-bumbu (bawang putih, garam, bumbu
penyedap dan merica), dicetak dalam suatu wadah
dan dikukus. Selanjutnya adonan didinginkan dan
dipotong-potong atau dicetak dalam bentuk yang
lebih kecil kemudian dicelupkan dalam putih telur
dan digulingkan kedalam tepung panir sebelum
digoreng. Nugget memiliki rasa yang lebih gurih
daripada daging utuh.
Pekerjaan
mayoritas
masyarakat Dusun
Lebak Desa
Arosbaya yakni
menjadi nelayan. Warga sekitar memanfaatkan ikan
laut hanya dijadikan ikan pindang dan ikan
panggang. Banyak rumah yang memproduksi
pindang salah satunya terletak diwilayah Lebak.
Bukan hanya ikan pindang saja yang didapatkan
namun banyak ikan lainya salah satunya yakni ikan

26
telo gigi. Hal ini membuat kami sekelompok (KKN
04) berinisiatif memproduksi hasil lain dari ikan
laut. Seperti membuat olahan ikan laut dijadikan
nugget sebagai program kerja utama kelompok
KKN 04 UTM.

Nugget ikan telo gigi (3G) yang terbuat dari


bahan baku ikan telo gigi. Ikan telo gigi banyak
didapatkan oleh para nelayan Dusun Lebak, namun
para nelayan hanya menjual hasil tangkapan mereka.
Nugget ikan 3G ini memiliki rasa yang gurih jika
dibandingkan dengan nugget daging. Pelatihan yang
dilakukan oleh KKN 04 UTM mengenai pembuatan
nugget 3G ini membuat para ibu-ibu Dusun Lebak
penasaran dengan bagaimana proses pembuatan
nugget tersebut. Sehingga ketika pelatihan para
warga sangat antusias untuk ikut memasak bersama
dengan panitia. dan dalam pelatihan ini kami
mengundang Dinas Perikanan. Banyak warga Dusun
Lebak meminta untuk mengadakan pelatihan dari
ikan laut lagi selain dijadikan nugget. Rasa senang
akan ilmu baru yang didapatkan ibu-ibu warga

27
Dusun Lebak terlihat dari ekspresinya ketika
bertanya

B. Sosialisasi Pentingnya Kesehatan dan


Keselamatan Kerja Nelayan Dusun Lebak
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.

28
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai
banyak pengaruh terhadap faktor kecelakaan.
Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh
penyakit yang diderita karyawan / pekerja tanpa
sepengetahuan pengawas, seharusnya pengawasan
terhadap kondisi fisik diterapkan saat memasuki
ruang kerja agar mendeteksi secara dini kesehatan
saat bekerja. Apabila para pekerja dalam kondisi
sehat jasmani keselamatannya maka produktivitas
kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan
adalah suatau masalah yang kompleks.
Bekerja sebagai nelayan tentunya tidak jauh dari
kecelakaan disengat ubur-ubur, digigit kepiting,
terkena pancing dan terkena sirip ikan. Sehingga
membuat KKN 04 UTM melakukan sosialisasi
tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja
nelayan Dusun Lebak. Sosialisasi ini tertuju oleh
pekerja Nelayan dan pemateri dalam acara ini adalah
pihak UKK Puskesmas Arosabaya. Dalam
sosialisasi ini tentunya bukan saja tentang
pengetahuan tentang pentingnya keselamatan kerja
namun dalam program kerja ini juga dapat

29
mewujudkan suatu Posko UKK di desa Arosbaya
tepatnya Dusun Lebak. Posko UKK ini untuk
melatih para nelayan apabila mereka terjadi
kecelakaan kerja.

C. Pelatihan Packing dan Labelling COC


Ketela pohon adalah tanaman tahunan tropika
dan subtropika yang dikenal sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Bagian ketela pohon yang banyak dimanfaatkan
adalah akar tunggang yang membesar yang disebut
sebagai umbi. Umbi singkong merupakan komoditas
pertanian yang mudah rusak meskipun ditempatkan
di lemari pendingin. Sebagai upaya pencegah
kerusakan umbi singkong maka dilakukan upaya
pembuatan keripik singkong dengan kadar air sangat
kecil sehingga dapat membuat komoditas ketela
pohon bertahan lama.
Packing/kemasan merupakan bagian terluar yang
membungkus suatu produk dengan tujuan untuk
melindungi produk dan meningkatkan nilai
ekonomis produk tersebut. Kemasan yang di desain

30
menarik dan label yang unik dapat menarik pemakai
produk tersebut. Kemasan alumunium foil adalah
kemasan yang diproduksi dengan menggunakan
bahan dasar alumunium foil. Kemasan alumunium
foil digunakan untuk melindungi produk-produk dari
cahaya matahari maupun menjaga kelembaban
udara.

Pengemasan keripik singkong dengan


menggunakan alumunium foil merupakan sebuah
usaha untuk meningkatkan nilai ekonomis keripik
singkong.
Di Dusun
Segeran terdapat
banyak home
industri kripik
singkong yang

31
langsung dijemur dan di goreng pada ke esokan
harinya dijual pasar Arosbaya. Pengemasan keripik
singkong yang diberi label COC (Chips Of Cassava)
Arosbaya sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa
pasar dan segmen pasar keripik singkong Dusun
Segaran.
D. Mengajar dan Bimbingan Belajar
Kondisi awal SD 07 Arosbaya yaitu sekolah yang
letaknya terpencil dan bangunannya sangat tidak
layak untuk ditempati. SD Arosbaya mulanya akan
digabung dengan SD 3 Arosbaya, alasannya SD
tersebut jumlah siswa-siswinya sangat sedikit. Akan
tetapi masih belum terlaksana karena masih belum
ada keputusan yang real dari Kementrian
Pendidikan. Adapun kegiatan pertama yaitu
meminta izin
kepada kepala
sekolah untuk
membantu
mengajar
sekalian untuk
meminta jadwal pelajaran pada SD 07 Arosbaya.

32
Sifat terbuka dan respon baik dari kepala sekolah
dan bapak / ibu guru.
Pada saat mengajar anak-anak sangat senang.
Setiap murid di SD 07 Arosbaya kurang dari 30
siswa. Sehingga untuk kegiatan mengajar sangat
kondusif karena tiap kelas hanya terdiri kurang dari
10 siswa. Anak-anak sangat senang dan antusias
diajar oleh KKN 04 karena dalam proses belajar
mengajar menggunakan media pembelajaran dan
nyanyian yang membuat pikiran anak-anak tidak
merasa jenuh. Bahkan banyak dari mereka yang
meminta bimbingan belajar tentang penggunaan
laptop. Mereka dengan senang mendatangi posko
dan mulai belajar tentang pengetikan diword.
Kurangnya pengetahuan tentang alat elektronik
membuat mereka merasa penasaran dan ingin
mengetahui sehingga ketika mereka diajarkan
tentang dasar-dasar penggunaan elektronik meresa
sudah merasa senang.

33
E. Pembentukan KUB
Tidak adanya struktur organisasi yang
menaungi para pelaku usaha didesa Arosbya yang
dapat menyebabkan kurang berkembangnya usaha
tersebut diantaranya usaha pengelolahan ikan
pindang dan pembuatan petis. Jika ditinjau dari segi
pemasaran tentunya ini menyebabkan usaha tersebut
hanya mencakup pasar local saja (Arosbaya dan
Tanah Merah). Maka diperlukan tindak lanjut untuk
mengembangkan suatu usaha tersebut. Pada
kegiatan ini pentingnya kerjasama dengan anggota
remaja yang ada pada Desa Arosbaya (Karang
Taruna) karena anggota karangtaruna merupakan
tokoh yang akan menjadi penerus dan pengembang
pada usaha yang telah didirikan apabila usaha
34
tersebut tidak terstruktur maka suatu usaha tersebut
akan hilang. Selain itu tidak hanya pembentukan
struktur organisasi melainkan juga dengan proses
labelling dan pemasaran untuk mengembangkan
produk yang telah dihasilkan oleh desa tersebut agar
apat bersaing dengan produk lain.
Sebelum pembentukan KUB kelompok KKN
04 melakukan sosialisasi untuk memberitahukan
kepada warga tentang program kerja ini. Warga
sangat antusias dengan ajakan para kelompok KKN
04 namun ketika meminta konfirmasi tentang
kesanggupan mengumpulkan persyaratan untuk
pembentukan KUB warga Dusun Lebak menyatakan
tidak tertarik dan program kerja ini dinyatakan tidak
berhasil.

F. Dusun Arosbaya Punya Papan Nama


Kegiatan pembuatan
papan nama dusun
dilakukan karena di
Desa Arosbaya belum
ada papan mana dusun

35
yang dapat memudahkan tamu untuk mencari alamat
tempat tinggal warga Desa Arosbaya. Jumlah papan
nama dusun terdapat 11 dusun di Desa Arosbaya.
Maksud dari kegiatan pembuatan papan nama dusun
adalah untuk memudahkan para pengunjung yang
berkunjung di Desa Arosbaya. Dalam pembuatan
papan nama Dusun Kelompok KKN 04 UTM ini
dibantu oleh sebagian warga Desa Arosbaya, selain
itu warga desa Arosbaya juga melengkapi peralatan
yang dibutuhkan selama pembuatan dan
pemasangan papan nama dusun Desa Arosbaya.

G. Pelatihan Pembuatan Mie Singkong


Desa Arosbaya merupakan desa dengan produksi
singkong yang cukup banyak. Warga sekitar
biasanya memanfaatkan singkong untuk dibuat
krupuk singkonh atau yang diderah Arosbaya
biasanya menyebutnya dengan Kepeng. Banyaknya
rumah warga yang memproduksi kripik singkong
membuat kami KKN 04 UTM sepakat untuk
menjadikan singkong sebagai program kerja di desa
Arosbaya.

36
Setelah melakukan beberapa survei ditempat
warga yang mproduksi kripik singkong kami ingin
memberikan inovasi baru tentang pembuatan mie
dari singkong. Mie dari singkong ini memiliki rasa
yang unik dimana mie ini memiliki bentuk yang
sama dengan mie biasnya, warnanyapun sama
namun mie ini sangat mudah untuk dibuat dengan
proses pengolahan yang mudah dan cepat.

Mie singkong ini dapat


dikeringkan dan dapat
langsung diolah menjadi
lauk. Namun mie singkong
ini tidak bisa bertahan lama.
Karena kami KKN 04 tidak
menggunakan pengawet.
Pengemasan dan produksi mie singkong ini dibuat
menarik agar dapat menarik konsumen untuk membeli.

H. Pelatihan Pembuatan Sambal Petis Khas


Arosbaya
Si hitam pekat, kental, manis, gurih dan lezat
siapa lagi kalau bukan petis. Siapa yang bisa

37
melupakan kenangan rasa lembut dan menggoda
apalagi dimakan dengan tahu goreng.
Petis merupakan
komponen dalam
masakan Indonesia.
Sihitam ini biasanya
digunakan untuk
campuran rujak.
Petis Madura beda dengan petis daerah lainnya.
Petis Madura terbuat dari kuah ikan pindang yang
telah dikukus jika didaerah lain petis terbuat dari
ikan kupang atau udang. Petis Madura memiliki rasa
yang unik beda dengan petis lainnya, petis Madura
memiliki rasa yang asin. Kelompok KKN 04
menginovasi pengolahan petis Madura menjadi petis
Madura colek rasa pedas. Dimana petis ini di olah
dengan berbagai produk tambahan seperti cabai,
bawang merah dan bawang putih yang telah
dihaluskan dan dicampurkan. Petis Madura colek
karya kelompok KKN 04 ini dapat bertahan selama
seminggu tanpa pengawet buatan.

38
I. Sosialisasi Dampak dan Bahaya Seks Bebas dan
Pernikahan Dini

Remaja adalah generasi penerus bangsa, dimana


baik buruknya suatu bangsa kedepan tergantung
pada bagaimana kondisi remaja sebagai generasi
muda saat ini. Seseorang dikatakan remaja adalah
mereka yang usianya 12-21 tahun. Jika kita lihat
pada rentang usia itu, maka nampaklah mereka
sedang berada pada pendidikan formal yaitu SMP,
SMA dan Perguruan Tinggi. Pada era globalisasi
saat ini cukup mewarnai kehidupan remaja terutama
mereka yang masih di bangku SMP dan SMA.

Sering idealita bertolak belakang dengan realita


menimbulkan berbagai masalah sosial yang sudah
meng-global saat ini adalah masalah seks bebas

39
yang banyak terjadi pada kalangan remaja. Banyak
yang masuk dalam lembah hitam tanpa mereka
sadari. Menurut Paul Horton(1987:147) menegaskan
bahwa impuls kita untuk mencari pasangan seks dan
menggunakan organ seks merupakan hasil dari
belajar sosial. Akan tetapi, karena bersifat universal
dan terdapat pada semua manusia dan dorongan seks
manusia adalah warisan biologis. Namun demikian,
banyak bagi mereka menyalahgunakan adanya
dorongan seksual sehingga terjadi masalah sosial.

Kurangnya pengetahuan bahaya dan dampak seks


bebas pada remaja pada masyarakat Desa Arobaya
tergolong tinggi. Secara umum faktor pendidikan
dan kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadi
masyarakat khususnya kurang paham bagaimana
dampak dan bahaya dari seks bebas yang dilakukan
dalam usia yang belum tergolong matang yang dapat
mengakibatkan pernikahan dini pada remaja.

Kegiatan sosialisasi sangat diperlukan untuk


memberikan pengetahuan serta wawasan kepada
para remaja khususnya siswa-siswi kelas 1 SMAN 1

40
Arosbaya. Siswa- siswi SMAN 1 Arosbaya sangat
antusias dan sangat memperhatikan materi yang
diucapkan oleh pemateri. Pertanyaan demi
pertanyaan datang dari mulut siswa dan siswi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasa
keingintahuan para remaja SMAN 1 Arosbaya
sangat dalam tentang dampak dan bahaya seks bebas
dan pernikahan dini.

J. Updating Data Masyarakat Arosbaya


Program KB (Keluarga Berencana) menjadi salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan membatasi angka pertumbuhan
penduduk. Pengendalian angka kelahiran atau
kehamilan pada program KB dapat dilakukan
dengan banyak cara. Cara-cara tersebut antara lain
dengan penggunaan kondom saat berhubungan
intim, baik kondom pria maupun kondom wanita,
konsumsi pil KB bagi wanita, atau pemasangan alat
kontrasepsi, misalnya spiral. Cara-cara tersebut
merupakan cara pengendalian kehamilan pada
program KB yang cukup terkenal. Semboyan “2

41
anak cukup” sudah akrab di telinga, tetapi
kurangnya informasi menyebabkan banyak
pasangan yang enggan mengikuti program KB dan
menggunakan alat kontrasepsi. KB bukan hanya
berguna untuk membatasi angka pertumbuhan
penduduk, KB menjadi program yang sangat
penting, karena:
1. Hak wanita
Program KB dapat memperkuat hak-hak
wanita dalam menentukan jumlah anak dan jarak
kelahiran. Wanita dapat merencanakan berapa
jumlah anak yang diinginkan dan berapa jarak
anak yang akan mereka lahirkan.
2. Mengurangi resiko kematian
Kelahiran yang terlalu sering atau terlalu
dekat jaraknya dapat meningkatkan risiko
kematian ibu. Dengan adanya program KB,
risiko tersebut dapat ditekan. KB terbukti dapat
menekan angka kematian ibu sebanyak 30
persen dan kematian bayi sebanyak 60 persen.
3. Mencegah aborsi

42
Dengan program KB, setiap keluarga dapat
merencanakan kelahiran. KB dapat mencegah
terjadinya aborsi yang dilakukan akibat
kehamilan yang tidak diinginkan.
4. Meningkatkan kualitas hidup anak
KB dapat memungkinkan setiap keluarga
untuk memiliki anak sesuai dengan jumlah yang
mereka inginkan. Dengan perencanaan yang
baik, maka orangtua dapat menjamin kualitas
hidup anak mereka kelak.
Untuk mengatasi kurangnya informasi yang
menyebabkan banyak pasangan enggan mengikuti
program KB dan menggunakan alat kontrasepsi
maka perlu diketahui tingkat kesehatan maupun
tingkat kesadaran dari masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan dalam kehidupan berumah
tangga. Hal tersebut dapat dilihat dari sebuah data
yang menggambarkan keadaan masyarakat yang
tergolong pasangan usia subur dalam suatu wilayah
beserta alat kontrasepsinya. Beberapa indikator
lainnya yaitu berapa jumlah bayi yang mendapatkan
imunisasi lengkap, bayi yang mendapatkan ASI

43
eksklusif, bagaimana kesehatan lingkungannya,
jenis penyakit dan juga jenis-jenis KB yang
digunakan oleh masyarakat.
Untuk mengetahui masyarakat Desa Arosbaya
menggunakan jenis KB apa, maka kami melakukan
updating data selain itu updating data ini
memudahkan pihak puskesmas untuk mengetahui
warga yang menggunakan KB. Berdasarkan hasil
survey yang dilakukan kelompok KKN 04 di Dusun
Baban dan Dusun Segeran masyarakatnya
kebanyakan tidak menggunakan sistem KB.
K. Pembuatan Peta PUS (Pasangan Usia Subur)
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa
data apapun itu sifatnya sangat penting dan
diperlukan, berikutpun juga data terkait dengan
program KB (Keluarga Berencana). Untuk
memudahkan informasi mengenai KB, perlu adanya
pembuatan peta PUS. Seperti yang telah
disampaikan oleh Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa peta
pasangan usia subur sangat membantu dalam
pengendalian laju pertumbuhan penduduk sekaligus

44
menghindari peserta KB yang terhenti karena tidak
terpantau petugas lapangan. Peta PUS berguna untuk
mengetahui berapa jumlah pasangan usia subur yang
sedang hamil atau yang sedang menggunakan alat
kontrasepsi KB seperti pil, IUD, susuk KB maupun
kontrasepsi.
Program kerja pembuatan peta pasangan usia
subur (PUS) itu sendiri kita menggunakan 2 dusun.
Desa arosbaya sendiri terdiri dari 17 dusun, tapi
yang terdata itu hanya 11 dusun saja. Kita memilih
dusun Baban dan dusun Segaran. Menariknya di
desa Arosbaya, untuk saat ini itu tidak ada RT/RW,
jadi yang ada cuma kadus/apel. Dusun Baban
terbagi menjadi 3 yaitu Baban selatan, Baban tengah
dan Baban utara. Berhubung update data yang kami
peroleh itu langsung dari tiap dusun, alhasil kami
langsung mendatangi tiap rumah di 2 dusun tersebut
untuk menanyakan informasi seputar KB, semisal
jenis KB yang digunakan maupun pernah memakai
KB atau tidak.

45
Peta PUS digunakan untuk mempermudah bidan
ataupun petugas lapangan memotret daerahnya pada
saat operasional lapangan. Dengan demikian,
petugas lapangan juga bisa memonitoring kapan
PUS itu harus menggunakan kontrasepsi KB
ulangan. Sebagai contoh pasangan usia subur yang
sudah menggunakan kontrsepsi pil KB, maka jadwal
ulangan dia harus meminum pil KB dapat terpantau.
Perlu diketahui, pendataan keluarga bertujuan
untuk memperoleh data base keluarga dan individu.
Data tersebut memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang keadaan di lapangan sampai
tingkat keluarga. Peta PUS menyajikan data,
misalnya mengenai jumlah rumah tangga, keluarga,

46
pasangan usia subur (PUS) dan peserta KB. Ini bisa
dirinci menurut jenis kontrasepsi yang digunakan.
Di beberapa provinsi, peta PUS sudah mulai
dikembangkan lagi di berbagai kota-kota yang ada
di daerah Jawa Barat, Lampung dan Jambi. Sensus
penduduk pada tahun 2010 merilis bahwa lebih dari
50 persen penduduk Indonesia adalah perempuan
dan terutama mereka yang tinggal di pedesaan.
Sebagian besar berada dalam status ekonomi dan
tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi itu menjadi
salah satu penyebab kematian ibu dan bayi.

L. Sosialisasi Pola Asuh Anak


Teori labelling mengatakan bahwa makin sering
dan makin banyak orang yang memberikan label
kepadanya, orang atau kelompok tersebut akan
menyerupai bahkan dapat menjelma menjadi label
yang diberikan kepadanya. Reaksi ini muncul karena
seseorang yang diberi label merasa terkurung dalam
label yang diberikan kepadanya (Hikmat, 2008).
Labeling merupakan salah satu penyebab
seseorang melakukan penyimpangan sekunder.

47
seseorang yang diberi label akan cenderung
melakukan tindakan-tindakan lain yang juga
termasuk tindakan penyimpangan primer, khususnya
dalam mempertahankan diri dari pemberian label
tersebut.

Labelling berdampak pada perkembangan anak,


sehingga sebagai orangtua mempunyai peran sangat
vital. Adapun peran orangtua dalam membantu
perkembangan anak sebagai berikut;
1. Konsisten dalam mendidik anak
2. Sikap orangtua keluarga
3. Pengamalan ajaran agama yang dianut
4. Memberikan teladan dengan kosisten
orangtua dalam menerapkan aturan

48
Sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 30 Juli
2017 di Balai Desa tentang Pola Asuh Anak yang
temakan Dampak Labelling pada Tumbuh Kembang
anak bertujuan untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada orangtua khususnya ibu yang
selalu dekat dengan anak tentang bahaya apa yang
timbul tentang ucapkan yang menilai anak tersebut
salah. Ucapan salah atau ucapan yang tidak pantas
diucapkan oleh orangtua akan membawa dan
memperlambat atau bahkan menjadikan tumbuh
kembang anak yang salah. Didiklah anak kecil
dengan kata-kata yang halus. Jangan pernah
menyalahkan tingkah laku anak. Cukup arahkan dan
amati karena dengan tingkah laku anak orangtua
akan mengetahui bakat yang dimiliki oleh anak.

M. Gembira dapat Hadiah (Perayaan Tujuh


Belasan)
“Tujuh belas Agsutus tahun empat lima. Itulah
hari kemerdekaan kita.”Kumandang lagu “ Hari
Merdeka” seketika langsung berdengung di kepala
begitu kita mengingat momen kemerdekaan pada 17

49
Agustus. Pada hari itulah, seluruh rakyat indonesia
merayakan kemeriahan hari kemerdekaan. Ada yang
khusyuk ikut upacara pagi hari, ada juga yang
semangat ketika harus ikut lomba-lomba yang
memperebutkan hadiah menggiurkan.
Tahun ini, Indonesia memasuki usia 72 tahun.
Pada usia yang sudah tak lagi muda ini, bangsa
Indonesia telah melewati berbagai macam peristiwa.
Bahkan, tahun ini perayaan kemerdekaan cukup
seru.
Banyak daerah yang ikut memeriahkan
perayaan 17 Agustusan. Salah satunya didesa
Arosbaya. Dari kesebelah dusun di Desa Arosbaya
terdapat 3 Desa yang telah ikut merayakan 17
Agustusan yakni dusun Nganlaok, Bun Alas dan
Morlorong. Dari berbagai dusun tersebut terdapat
bermacam-macam lomba yang cukup meramaikan
tiap dusun. Bukan hanya sekedar lomba namun
lomba tersebut memiliki filosofi tersendir, seperti :
Lomba makan kerupuk merupakan lomba yang
sangat popular dikalangan masyarakat. Lomba
makan krupuk ini mengajarkan betapa masyarakat

50
tetap bersemangat meskipun dalam penjajahan
didera kesulitan pangan, sandang, dan papan, akibat
hasil panen utama yang diambil kaum penjajah.
Balap karung
merupakan lomba
tradisional yang hingga
kini masih terkenal dan
popular pada perayaan
kemerdekaan Indonesia.
Pada perlombaan
diceritakan rakyat pada zaman penjajahan
menggunakan pakaian dengan bahan karung goni
seperti halnya karung goni yang dipakai saat balap
karung. Hal ini juga merupakan pengibaratan
kesulitan yang dialami rakyat selama zaman
penjajahan.
Balap bakiak merupakan perlombaan yang satu
ini memiliki aturan main berupa peserta
menggunakan bakiak besar dengan timnya dan
bersama-sama mencapai garis finish dengan cepat.
Kerja sama dibutuhkan pada lomba balap bakiak.
Dan masih banyak lomba lainnya lagi.

51
Para warga 3 dusun di Desa Arosbaya sangat
antusias dengan diadakannya lomba tersebut.
masyarakat Desa Arosbaya sangat senang meskipun
hadiah yang didapatkan biasa saja. Para warga Desa
Arosbaya memiliki misi untuk melestarikan kegiatan
tahunan pada bulan Agustus.

N. Minggu Sehat
Minggu merupakan momen untuk berkumpul
dengan keluarga dan sanak saudara. Banyak orang
mengisi hari minggunya dengan rekreasi, berbelanja,
beristirahat dirumah, biasanyapun ibu-ibu rumah
tangga menghabiskan waktu liburnya untuk merawat
diri. Seperti halnya pada
masyarakat Desa
Arosbaya yang
mempunyai kebiasaan
pada hari minggu selalu
melakukan rutinitas
senam untuk menjaga
kebugaran tubuh selain
itu kegiatan senam juga

52
untuk ajang silahturahmi dengan tetangga Desa
Arosbaya.
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga
yang harus dijaga. Banyak hal yang dapat dilakukan
untuk menjaga kondisi tubuh. Salah satunya dengan
olahraga. Olahraga merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk membuat jantung kita dapat
berjalan dengan normal. Biasanya kegiatan senam
ini dilakukan di halaman rumah Bapak Kepala Desa
Arosbaya. Senam selalu dilakukan pada hari minggu
pagi jam 06.00 sampai dengan jam 08.00. kegiatan
senam ini merupakan kegiatan rutinan warga Desa
Arosbaya, selain ibu-ibu banyak bapak-bapak dan
anak-anak yang ikut melakukan kegiatan rutinan
tersebut. Instruktur senam diperan kan oleh salah
satu warga Bangkalan warga biasnya menyebutnya
dengan Mak Dewi.

53
Kegiatan senam ini diikuti oleh kurang lebih 50
warga. Bukan hanya oleh warga Desa Arosbaya
melainkan tetangga- tetangga desa sebelah.
Masyarakat selalu antusias untuk mengikuti kegiatan
rutinan tersebut.

O. Malam Inagurasi KKN 04 UTM


Selama kurang lebih sebulan, mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura telah melakukan
pengabdian, pembelajaran dan perjalanan diberbagai
dusun yang terdapat di Desa Arosbaya. Beragama
momen selama KKN menjadi kenangan tersendiri
bagi mahasiswa. Salah satunya adalah acara
PINANG “Pisah Kenang” antara kelompok dengan
warga desa sekitar.

54
Acara perpisahan untuk masyarakat Desa
Arosbaya dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa
KKN 04 UTM. Kegiatan ini dilakukan bersama-
sama dengan seluruh masyarakat. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari kamis malam tepatnya pada
tanggal 10 Agustus 2017 sekitar pukul 19.30 sampai
21.30 WIB. Acara ini dilakukan di posko KKN 04
UTM. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 60
warga Desa Arosbaya. Masyarakat Desa Arosbaya
sangat antusias dan sangat menghargai semua
program kerja KKN 04 UTM.

Dengan diadaknya acara ini, kami sebagai


mahasiswa KKN berkesempatan meminta maaf
kepada masyarakat Desa Arosbaya jika selama

55
sebulan kami berada disana, terdapat suatu tindakan
yang kurang menyenangkan. Selain itu banyak
warga Desa Arosbaya yang menyumbangkan suatu
tarian, music akustik dan karaoke untuk
memeriahkan acara inagurasi KKN 04 UTM.

Karaoke yang dilakukan oleh sebagian warga


Desa Arosbaya, salah satunya adalah bapak Suhardi,
ST selaku bapak kepala Desa Arosbaya dengan
antusias menyumbangkan lagu dengan duet para
KKN 04 UTM. Hal seperti itu menimbulkan gelak
tawa dari para penonton dan tamu undangan.

Sampai puncak acara mahasiswa KKN 04 UTM


dan masyarakat Desa Arosbaya saling bersalaman
untuk saling memaafkan dan mempererat tali
silahturahim.

56
57
PRODUK UNGGULAN

Sambal Petis

Nugget 3G

Mie Singkong

COC

Peta PUS

tas kerajinan

Anda mungkin juga menyukai