Anda di halaman 1dari 7

I.

Klarifikasi Istilah
Ki67 : suatu protein yg terdapat pd inti sel yg memengaruhi
polimerasi sel
Ekspresi Ki67 : jumlah munculnya Ki67
IHC : imunohistokimia
Histology : ilmu yg mempelajari jaringan
Lesi jinak : jaringan abnormal (jinak = tidak punya potensi untuk
bermetastatis)

II. Menentukan masalah


1. Definisi sel
2. Klasifikasi sel
3. metabolisme sel
4. Cara sel berkembang biak (regulasi sel)
5. Bagaimana sel bertahan hidup
6. bagaimana siklus sel dan apa yang mempengaruhi
7. Etiologi adanya tumor secara seluler
8. Mekanisme lesi jinak
9. Tanda-tanda klinis yg menunjukkan lesi jinak di sekitar tl rahang
10.Bagaimana cara kerja IHC
11.Pengaruh dr peningkatan jumlah ekspresi Ki67\
12. Pemeriksaan yang menunjang
III. Jawaban
1. Definisi sel
Sel adalah unit terkecil yang ada dalam tubuh makhluk hidup

2. Klasifikasi sel
- abnormal : pembelahan cepat tak terkendali, sel tidak mati.
Bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, radiasi, mutasi
- normal : pembelahan normal, sel yang mati dan tumbuh
seimbang
- prokariotik : tidak memiliki membrane inti sel
- eukariotik : memiliki membrane inti sel

3. metabolisme sel
- Katabolisme : pemecahan senyawa kompleks menjadi lebih
sederhana, melepas energy (glikolisis, DO, siklus krebs,
transfer electron)
- Anabolisme : penyusunan senyawa sederhana menjadi
kompleks, perlu energy (contoh: fotosintesis, kemosintesis)

4. Cara sel berkembang biak (regulasi sel) dan apa yang memengaruhi
perkembangan sel
proliferasi (pembelahan)
-mitosis : profase, metaphase, anaphase, telofase
-meiosis : profase, metaphase, anaphase, telofase, metaphase 2,
anaphase 2, telofase 2

Regulasi sel MITOSIS


1. tahap G1 -> pertumbuhan sel
2. tahap S -> replikasi DNA
3. tahap G2 -> sintesis protein
4. tahap Mitosis -> profase, metaphase, anaphase,telofase
5. sitokinesis
Regulasi sel MEIOSIS
1. Profase 1 -> leptoten, sygoten, pakiten, diploten, diakinesis
2. Tahap meiosis

Faktor yang memengaruhi:


-faktor internal: genetik
-faktor eksternal: radiasi, makanan yang dikonsumsi (mengandung
zat karsinogen)

5. Bagaimana sel bertahan hidup


Beregenerasi
-Sel prokariotik memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih baik
dari sel eukariotik, memiliki dinding peptidoglikan yang strukturnya
kaku sehingga lebih mampu bertahan dari lingkungan luar yang lebih
ekstrim di bandingkan sel eukariotik
-Sel eukariotik berevolusi dalam kurun waktu yang lebih singkat
-harus mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen dari lingkungan
-Setioap sel memiliki pertahanan hidup yang berbeda-beda

6. berapa lama sel bertahan hidup


setiap sel memiliki masa hidup masing-masing
sel darah merah:120 hari
sel kulit: 28-30 hari
sel limfosit : +- 1 tahun
sel trombosit : 10 hari
sel tulang : 20-30 tahun
sel usus besar : 3-4 hari
sel sperma : 2-3 hari

umur setiap sel dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun


internal seperti : umur sel kulit dapat dipengaruhi oleh sinar uv
kematian sel:
1. apoptosis : kematian sel yang terprogram. Mekanismenya efisien
dalam mengeliminasi sel yang kurang berguna
apoptosis adalah program bunuh diri intraseluler yg dilaksanakan
dengan cara mengaktifkan caspase (suatu keluarga sistein
protease)
dua jalur utama apoptosis:
1) jalur intrinsic
pemberian kode yg memicu proses mitokondria-dependen
pelepasan sitokrom C dan mengaktifkan caspase 9
2) jalur ekstrinsik
pengaktifan reseptor kematian (dead reseptor/DR) seperti fas
(reseptor 1 tumor nekrotik factor), DR4 dan DR5

ada 2 mekanisme :
1) dipicu oleh pengaktif kematian di luar sel yg terikat pd suatu
reseptor pada permukaan sel seperti: TNF-alpha, limfotoksin,
dan ligand fas
2) dipicu oleh spesies oksigen reaktif yang membahayakan sel

Mekanisme Apoptosis dibagi 4 tahap:

1) adanya signal kematian


eksternal : kurangnya signal growth factor, signal yg muncul
dlm sel itu sendiri
internal : radiasi ionisasi, oksidasi radikal bebas, gangguan pd
siklus sel

2) tahap integrasi/pengaturan
terdapat molekul regulator positif/negative yang dapat
menghambat, memacu, mencegah apoptosis sehingga
menentukan apakah sel tetap hidup atau akan mati
3) tahap pelaksanaan apoptosis
degredasi DNA, pembongkaran sel

4) fagositosis
fagosit professional: oleh sel makrofag
fagosit semiprofessional: sel tetangga yang mengalami
apoptosis
adanya sel fagosit ini dapat menjamin tidak timbulnya respon
inflamasi setelah terjadinya apoptosis

ciri morfologi apoptosis:


1) sel menjadi sirkuler /bulat
2) kromatin mengalami degredasi dan kondensasi
3) DNA terfragmentasi
4) Plasma membrane mengalami blebbing/penonjolan
5) Sel kemudian pecah lalu dimakan oleh sel di sekitarnya

Cara mengenali sel yang mengalami apoptosis


1) Dengan penandaan inti yg mengalami kondensasi dengan
pewarna fluorescence
2) DNA yg terfragmentasi dapat diidentifikasi dg tunel (metode)
3) Phosphatidilserin dapat ditandai dg annexin v yg dilabeli
fluoresence

2. nekrosis : matinya sel karena luka. Berdampak pada sel di


sekitarnya

7. Etiologi adanya tumor secara seluler


Perkembangan sel yang tidak normal karena berbagai factor
Mutasi pada sel normal yang disebabkan zat karsinogen
Karsinogenesis (disebabkan karena akumulasi perubahan genetic dan
epikinetik yg menyebabkan perubahan dlm pengaturan normal
control molecular perkembangbiakan sel. Perubahan genetic tsb dpt
berupa aktivitas dan inaktivasi gen penekan tumor yg dapat memicu
pembentukan tumor) :
1. Inisiasi -> sel mengalami mutasi
2. Promosi -> sel berproliferasi secara terus menerus

Tidak ada system control yg mencegah sel berlebih sehingga sel


tumbuh terus dan menyerang sel lain

Factor lain:
Infeksi -> HPV (bias menyebabkan tumor di rahim, alat kelamin), EBV,
hepatitis B dan C (penyebab di hati), helicobacter pylori (penyebab di
lambung), epstein bar
Radiasi (sinar uv, sinar x, dll)
Obat-obatan/ bahan kimia (contohnya albotil)
Genetic (tidak semua)
Pola hidup kurang sehat (seperti merokok)
Obesitas
Diabetes

8. Mekanisme lesi jinak


Tahap 1 ( inisiasi ) : kontak pertama sel normal dengan zat karsinogen
yang memancing sel normal menjadi tidak normal
Tahap 2 ( promasi ) : sel yang terpancing membentuk klon melalui
pembelahan (proliferasi)
Tahap 3 (angiogenesis) : terjadi pembentukan pembuluh darah
Tahap 4 (progresi) : setelah proliferasi, karakter sel berubah menjadi
lebih ganas

9. Tanda-tanda klinis yg menunjukkan lesi jinak di sekitar tl rahang


- Adanya benjolan
- Pembengkakan
- Gigi pada daerah lesi akan bergeser/ berubah letak dan
goyang
- Bentuk muka tidak simetris
- Rahang kaku, sulit digerakkan
- Tidak menjalar ke organ lain, tetapi terus tumbuh di daerah
itu

10.Bagaimana cara kerja IHC


Cara 1 : preparasi -> menyiapkan sel yang akan di teliti. Bisa diambil
dr jaringan yg segar. Lalu dibuat paraffin blok, diberi pewarnaan pd
preparat.
Cara 2 : labeling -> pewarnaan pada preparat

Metode direct -> antibody monoklonal digunakan untuk mendeteksi


suatu tanda pada sel, di label dg suatu enzim (antibody tsb telah
terlabel oleh suatu enzim)
Metode indirect (pelabelan antibody dg suatu enzim adalah
menggunakan suatu bahan perantara seperti biotin)-> antibody
monoclonal tidak di label dg suatu enzim, hal ini tetap dibutuhkan
tetapi yg di label adalah antiimunoglobin

11.Pengaruh dr peningkatan jumlah ekspresi Ki67


Semakin banyak maka tumor semakin ganas

12. Pemeriksaan yang menunjang


Dengan X ray, ct scan, MRI, tumor marker, biopsi

Anda mungkin juga menyukai