Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN URIN DENGAN URINE REAGENT STRIP

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biomonitoring dan Biomarker

Dosen Pengampu : Dewi Utami Iriani, M.Kes., Ph. D

DR. Ela Laelasari, M. Kes

Izza Hananingtyas, M. Kes

Meliana Sari, M. K. M

Oleh :

Achmad Zulfikar Badarudin L

11151010000016

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2018
I. Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2018
II. Bahan :
1. Urin
2. Bahan Kimia
3. Aquades
4. Urine Reagent Strip
5. Tisu
6. Sarung Tangan
7. Asam Nitrat : HNO3 0,1 M (Perendaman 24 Jam) atau : HNO3 murn
(Perendaman 4 jam)
III. Alat :
1. Bak Rendam Botol Urin
2. Botol Urin
3. Pipet Mohr
IV. Cara Kerja :
1. Preparasi Botol Urin :
a. Siapkan Bak untuk merendam botol urin
b. Gunakan sarung tangan
c. Masukkan aquades sesuai dengan perhitungan sesuai dengan perhitungan ke
bak rendam
d. Ambil HNO3 sesuai dengan perhitungan pada lemari asam dengan
menggunakan pipet mohr
e. Masukkan HNO3 yang berada pada pipet mohr ke dalam bak rendam yang
telah terisi aquades
f. Masukkan botol urin kedalam bak rendam yang berisi campuran HNO3
dengan aquades. Tunggu selama 24 jam
g. Keringkan botol urin dengan menggunakan tisu (tidak mengusap bagian
dalam botol urin)
Perhitungan kebutuhan HNO3 per liter aquades dilakukan dengan
menggunakan rumus :
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑥 10 𝑥 %
M=
𝑀𝑟
2. Pengujian Urin dengan Urin Reagent Strip
a. Ambil urin menggunakan botol urin lalu dibalut menggunakan tisu sehingga
urin tidak tumpah (tutup rapat botol urin)
b. Siapkan Urin Reagent Strip
c. Buka tutup botol urin lalu masukkan 1 Urin Reagent Strip hingga tercelup
seluruh parameter warnanya, tunggu selama 30 detik.
d. Keringkan Urin Reagent Strip yang telah dicelupkan kedalam urin
menggunakan tisu (tisu tidak mengenai parameter warna)
e. Amati dan bandingankan warna parameter warna pada strip yang sudah
dikeringkan dengan parameter warna strip pada botol Urin Reagent Strip
f. Catat hasil pengamatan

V. Hasil :
NO Parameter Hasil Pengamatan
1 pH 6
2 Blood -
3 Sg 1030
4 Leukosit 500+++
5 Glukosa -

VI. Pembahasan :
1. pH
pH urin bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh makanan yang dikonumsi dan
jumlah konsumsi air serta kandungan kalsium di dalam air. Mengkonsumsi obat-
obatan juga dapat mempengaruhi pH urin. pH urin rendah dapat mengindikasi
beberapa kondisi atau penyakit seperti, asidosis, diabetes, asam urat yang tidak
terkontrol, dan dehidrasi. pH urin >7 mendorong adanya bakteri pemecah urea yang
dapat menyebabkan batu struvit. (Septyasari, 2012)
pH urin dapat beriksar 5-8 yang disebabkan oleh aktivitas metabolik tubuh.
Konsumsi protein dan buah-buahan asam dapat menyebabkan urin asam, dan diet
tinggi sitrat dapat menyebabkan urin basa. (Mardani, 2013)

2. Blood
Pada pengujian menggunakan Urine Reagent Strip, pengujian darah dilakukan untuk
mendeteksi apakah terdapat kandungan darah didalam urin yang di uji.

3. Sg / Berat Jenis
Berat jenis urin normal berkisar dari 1,003-1,030, kurang dari 1,010 menunjukan
hidrasi relative dan nilai lebih besar dari 1,020 menunjukkan dehidrasi relative.
Penurunan Berat Jenis urin menandakan gangguan fungsi ginjal (Mardani, 2013)

4. Leukosit
Jumlah leukosit yang tinggi berkaitan dengan terjadinya infeksi pada tubuh
seseorang. Jumlah leukosit tinggi dapat mengindikasi terjadinya infeksi saluran
kemih. Jumlah leukosit tinggi dapat disebabkan karena tubuh sedang dilanda penyakit
(Mardani, 2013)

5. Glukosa
Glukosa pada ginjal normal disaring oleh glomerulus, dan hamper sepenuhnya
diserap kembali ke dalam tubulus proksimal. Kandungan glukosa dalam urin dapat
mengindikasi Diabetes Melitus akn tetapi dapat pula terjadi dikarenakan penyerapan
usus cepat dan asupan glukosa yang besar. (Mardani, 2013)

Berikut ini merupakan tabel nilai normal pemeriksaan urinalisis dan hasil pengujian urin
dengan menggunakan Urin

NO Parameter Nilai Normal Hasil Pengujian


1 pH 5,0-8,0 6
2 Blood - -
3 Sg 1,003-1,030 1030
4 Leukosit - 500+++
5 Glukosa - -
Sumber : Mardani, B. T. (2013).

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pH urin yang diuji normal, tidak terdapat
kandungan darah pada urin, berat jenis urin yang diuji normal, kandungan leukosit pada urin
yang diuji tinggi, dan tidak terdapat kandungan glukosa didalam urin. Tingginya leukosit dapat
disebabkan karena tubuh sedang mengalami infeksi.

Daftar Pustaka :

Mardani, B. T. (2013). Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Hasil
Pemeriksaan Urinalisis pada Masyarakat Pendukuhan Dayakan, Sardonoharjo,
Ngaglik,Sleman, Yogyakarta.

Septyasari, E. (2012). Hubungan antara pH Urin dan Nefrolithiasis pada Pasien dengan Riwayat
Diabetes Melitus di RSUD Dr. Moewardi .
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai