Kelompok 8 - Adsorpsi
Kelompok 8 - Adsorpsi
Kelompok 8 :
Bonifasius Andhika Prasetya/1606878745
Daffa Ramadhan A/1606833040
Eldwin Maidiono/1606878884
Faisal Riswandha/1506729065
Kevin Priyono Tansil/1606831930
Outline
Bahan
Aplikasi
Fixed Bed Adsorption
• Generasi
Bulk separastion adsorben
gas • Thermal Swing
•
• Proses perkolasi
Pemisahan • Pemisahan
Komponen Organik multikomponen
• ∆𝑃
Pemisahan Adsorbent metode thermal
Pemisahan activated.
Hidrokarbon Pada suhu tinggi allu dipisahkan
Fluidised Bed
Pada tekanan parsial adsorbat pada fasa gas / konsentrasi fasa liquid,
peningkatan T akan menyebabkan berkurangnya kuantitas zat diadsorpsi.
Temperatur bed 1
secara simultan
ditingkatkan ke T2
Pada T ambient, dengan arah
terjadi perpindahan berlawanan dengan
kalor keluar bed laju adsorpsi. Regen
bersamaan dengan bed mengalami
effluent secara pendinginan ke T1
isotermal sehingga dapat
digunakan kembali
untuk adsorpsi.
Penggunaan Purge Liquid
Jika adsorban tak mudah terkondensasi dan • Menyediakan kalor untuk deadsorpsi
tak larut dalam air 2
Udara • Meningkatkan temperatur
deadsorben dan vessel ke
Uap terkondensasi dapat menyebabkan 3 temperatur regeneration
adsorbat dapat dipisahkan melalui deadorpsi
Pressure Swing Adsorption
• Massa adsorbat yang terserap setiap massa • Pada keadaan jenuh, tt dapat
adsorben pada keadaan jenuh (Wsat) dan dihitung :
pada saat breakpoint (Wb) dihitung dengan
persamaan:
• Persamaan laju perpindahan massa dalam • ε adalah fraksi kosong di luar bed,
fixed bed adsorption didapatkan dengan dan solute yang larut dalam pore
membuat neraca massa solute untuk fluid termasuk kedalam fraksi
bagian dL pada bed. Laju akumulasi partikel 1 – ε. Untuk adsorpsi dari
dalam fluida dan solid adalah selisih dari gas atau larutan encer, akumulasi
aliran yang masuk dan keluar. Perubahan pada fluida biasanya diabaikan
kecepatan superficial diabaikan. terhadap akumulasi pada solid.
atau
Faktor yang Mempengaruhi
Adsorpsi Isotermis
Isoterm Adsorpsi
Terdapat breaktrough
time (hijau) dan
exhausting time (merah).
Laju Volumetrik
Unggun
• Air tebu yang telah diolah sebelumnya harus dibersihkan dari zat
pengotor selain gula seperti ion logam, partikel tanah,
protein/asam amino, dll.
• Proses penjernihan air tebu terbagi menjadi 3 tahap, yaitu
defekasi, sulfitasi, dan terutama karbonatasi.
• Sebagai hasil akhir akan diperoleh gula yang relative lebih putih
sebagai indicator zat pengotor yang telah dieliminasi.
• Proses pemurnian air tebu umumnya didukung lebih lanjut untuk
terutama menghilangkan zat pewarna menghasilkan air tebu yang
jernih tanpa warna.
Proses Purifikasi (Klarifikasi dan Adsorpsi)
(Cont)
Defekasi/Liming