Anda di halaman 1dari 3

TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN

Laporan Praktikum
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
yang dibina oleh Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc.

Disusun oleh
Kelompok 1 Offering C 2017:

Dorris Ningtyas B. 170341615113


Firdha Ilman N. 170341615048
Mardianto Harefa 170341615009
Nur Athifa A. M. 170341615029
Nurul Alfi’ah 170341615070
Vindy Arisqa 170341615006

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Oktober 2018
A. TOPIK
Transpirasi pada tumbuhan.
B. TUJUAN
Dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengukur kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan langsung tiap
luas daun.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi.
C. DASAR TEORI
Dalam aktivitas hidupnya, sejumlah besar air dikeluarkan oleh tumbuhan dalam
bentuk uap air ke atmosfir. Banyaknya air yang dikeluarkan oleh tumbuhan merupakan
kejadian yang khas, meskipun terdapat perbedaan terjadi antar spesies. Proses Transpirasi
adalah proses kehilangan air karena penguapan melalui bagian dalam tubuh tanaman,
yaitu air yang diserap oleh akar akar tanaman, dipergunakan untuk membentuk jaringan
tanaman dan kemudian dilepaskan melalui daun ke atmosfir (Purba, 2011). Transpirasi
dilakukan oleh tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel. Sehubungan dengan
transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini adalah
daun, karena pada daun terdapat banyak stomata.
Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan fisiologi pada tumbuhan
yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya dan lingkungan sekitarnya.
Transpirasi penting bagi tumbuhan karena berperan dalam hal membantu meningkatkan
laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengatur turgor optimum
di dalam sel. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga
antar sel yang ada dalam daun (Lakitan, 1993). Ada banyak langkah dimana perpindahan
air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang
ditranspirasikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam
tumbuhan berupa jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata dan (2) Faktor luar seperti
suhu, cahaya, kelembaban, dan angin (Salisbury dan Ross, 1992). Faktor internal adalah
faktor berasal dari dalam tanaman sendiri misalnya jumlah daun, tebal tipisnya daun,
berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan
daun, luas daun, dan jumlah stomata. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
mempengaruhi laju transpirasi tanaman yang berasal dari luar atau lingkungan seperti
suhu, cahaya, kelembaban, dan angin (Lakitan, 1993).
Teori kehilangan air melalui traspirasi ini disebut juga teori tegangan adhesi dan
kohesi. Pada sebagian besar tumbuhan, transpirasi umumnya sangat rendah pada malam
hari. Transpirasi mulai menaik beberapa menit setelah matahari terbit dan mencapai
puncaknya pada siang hari (Agustine, 2014) Transpirasi berhubungan langsung dengan
intensitas cahaya. Peristiwa transpirasi biasanya berhubungan dengan kehilangan air
dalam melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Banyak air yang harus hilang melalui
transpirasi untuk membesarkan tumbuhan karena rangka molekul semua bahan organik
pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus diperoleh dari atmosfer. Karbon
masuk ke dalam tubuh sebagai karbon dioksida melaui pori stomata, yang paling banyak
terdapat pada permukaan daun dan air keluar secara difusi melalui pori yang sama saat
stomata terbuka (Purba, 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Agustine, Metty. 2014. Percobaan II Transpirasi. Makassar: Universitas Hasanuddin
Lakitan, B.1993. Dasar-Dasar fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Purba, J.H. 2011. Kebutuhan dan Cara Pemberian Air Irigasi Untuk Tanaman Padi Sawah
(Oryza Sativa L.). Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 3: hlm.146-151.
Salisbury F.B. dan Ross C.W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bandung: Insitut
Teknologi Bandung Press.

Anda mungkin juga menyukai