Ulkus Kornea
Ulkus Kornea
PENDAHULUAN
dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang. Dikenal dua bentuk ulkus pada
kornea yaitu ulkus kornea sentral dan ulkus kornea marginal atau perifer. 1,2
ditetapkan secara dini dan diobati secara memadai. Penyebab ulkus kornea
merusak epitel kornea. riwayat trauma bisa saja hanya berupa trauma kecil
seperti abrasi oleh karena benda asing, atau akibat insufisiensi air mata,
1
2
ulkus kornea dapat progresif, regresi atau membentuk jaringan parut. 1,2
Ulkus kornea akan memberikan gejala mata merah, sakit mata ringan
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis yang baik dibantu slit lamp.
bakteri?
fungi?
virus?
1.3 Tujuan
kornea bakteri
kornea virus
kornea fungi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu
I.4.2 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
STATUS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 55 tahun
Alamat : Belitar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
2.2 Anamnesis
1. Keluhan Utama : Mata terasa nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Penderita datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Mata kiri dirasakan sangat perih sehingga
dirasakan pada awalnya saat pasien baru bangun tidur, mata dirasakan
terutama saat pasien membuka mata terutama saat berkedip. Pasien juga
4
5
Nadi : 82x/mnt
Pernafasan : 19x/mnt
Supra cilia
Madarosis Tidak ada Tidak ada
6
Palpebra superior
Edema Tidak ada Ada
Hiperemi Tidak ada Ada
Enteropion Tidak ada Tidak ada
Ekteropion Tidak ada Tidak ada
Benjolan Tidak ada Tidak ada
Palpebra inferior
Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemi Tidak ada Tidak ada
Enteropion Tidak ada Tidak ada
Ekteropion Tidak ada Tidak ada
Benjolan Tidak ada Tidak ada
Pungtum lakrimalis
Pungsi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Benjolan Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva bulbi
Kemosis Tidak ada Tidak ada
Hiperemi
- Konjungtiva Tidak ada Ada
- Silier Tidak ada Ada
Tidak ada Tidak ada
Perdarahan di bawah konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pingueculae
Sklera
Warna Putih Putih
Pigmentasi Tidak ada Tidak ada
Limbus
Arkus senilis Tidak ada Tidak ada
Kornea
Odem Tidak ada Ada
7
Normal
Iris
Warna Coklat Coklat
Koloboma Tidak ada Tidak ada
Sinekia anterior Tidak ada Tidak ada
Sinekia posterior Tidak ada Tidak ada
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Regularitas Reguler Reguler
Refleks cahaya langsung Ada Ada
Refleks cahaya konsensual Ada Ada
Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
Dislokasi/subluksasi Tidak ada Tidak ada
2.8 Penatalaksanaan
Planning terapi
C. tropin eye drop 3x1 tetes OD
Ciprofloxacin 2x500 mg
Ketokonazole 1x200 mg
Kontrol saat obat habis
2.9 KIE
2.10 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Tunika fibrosa
Tunika fibrosa terdiri dari sklera dan kornea. Sklera berwarna putih
merupakan lapisan luar yang sangat kuat dengan ketebalan 0,3-0,6 mm. Sklera juga
merupakan tempat insersi otot-otot akstraocular. Sementara itu, kornea adalah lapisan
yang berwarna bening dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk dan sebagai
media refrakta. Pada bagian tengah, ketebalan kornea 0,52 mm dan pada bagian
11
11
perifer 0,65 mm. Diameter horizontal kornea berukuran 11,75 mm dan diameter
vertikalnya 10,6 mm. Dari anterior ke posterior tersusun atas lapisan epitel,
melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga keadaannya selalu basah
Tunika Vaskulosa
Tunika vaskulosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari tengah
kebelakang terdiri dari iris, corpus siliaris, dan koroid. Koroid merupakan lapisan
tengah yang kaya akan pembuluh darah, lapisan ini juga kaya akan pigmen warna.
Daerah ini disebut iris. Bagian depan dari iris ini disebut pupil yang terletak di
belakang kornea tengah. Pengaruh kerja dari otot iris adalah untuk melebarkan atau
menyempitkan bagian pupil. Ini diibaratkan diafragma yang dapat mengatur jumlah
cahaya yang masuk pada sebuah kamera. Disebelah dalam pupil terdapat lensa yang
berbentuk cakram dan terdapat otot siliaris. Otot ini sangat kuat dalam mendukung
fungsi lensa mata, yang selalu berkerja untuk memfokuskan penglihatan. Seseorang
yang melihat benda dengan jarak yang jauh tidak mengakibatkan otot lensa mata
berkerja, tetapi apabila seseorang melihat benda dengan jarak yang dekat maka akan
memaksa otot lensa bekerja lebih berat karena otot lensa harus menegang untuk
membuat lensa mata lebih tebal sehingga dapat memfokuskan penglihatan pada
benda-benda tersebut. Pada bagian belakang dan depan lensa ini terdapat rongga yang
terisi cairan bening yang masing-masing disebut Aqueous Humor dan Vitreous
Tunika Nervosa
Tunika nervosa (retina) merupakan bagian dari mata yang terletak pada bagian
depan koroid. Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata. Lapisan ini lunak
namun tipis. Merupakan suatu struktur sangat kompleks yang terbagi menjadi 10
lapisan terpisah, tediri dari fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) dan neuron,
diantaranya adalah sel ganglion yang bersatu membentuk serabut saraf optik. Retina
tersusun dari 103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya, dan mengubah
cahaya menjadi sinyal listrik. Sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan siang
hari. Sel kerucut responsive terhadap panjang gelombang pendek, menengah, dan
panjang (biru, hijau, merah). Sel-sel ini terkonsentrasi di fovea yang bertanggung
jawab untuk penglihatan detail seperti membaca huruf kecil. Sedangkan sel batang
berfungsi untuk penglihatan malam. Sel-sel ini sensitif terhadap cahaya redup dan
Kornea (latin cornum=seperti tanduk) adalah sela put bening mata, bagian
selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapisan jaringan yang menutup bola
mata sebelah depan. Kornea ini disisipkan ke sklera dilimbus, lekuk melingkar pada
persambungan ini disebut sulkus skleralis. Kornea memiliki diameter horizontal 11-
12 mm dan berkurang menjadi 9-11 mm secara vertikal oleh adanya limbus. Kornea
Sebagai media refraksi cahaya terutama antara udara dengan lapisan air mata
prekornea.
penampilan optikal.
Dari anterior ke posterior, kornea mempunyai lima lapisan yang terdiri atas: 1
1. Epitel
- Tebalnya 50 um, terdiri atas lima lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling
tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. Pada sel
basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda mi terdorong ke depan menjadi
lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng. Sel basal
berkaitan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel polygonal di depannya
- Sel basal menghasilkan membrane basal yang melekat erat kepadanya. Bila
2. Membrana Bowman
- Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
3. Stroma
14
- Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan
serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat
4. Membrana Descemet
- Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, tebal 40 um.
5. Endotel
- Berasal dari mesotehum, berlapis satu, bentuk heksagonal, tebal 20-40 um.
okluden.
saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf V saraf siliar longus berjalan
kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi
aqous dan dari tepi kapiler. Bagian sentral dari kornea menerima oksigen
secara tidak langsung dari udara, melalui oksigen yang larut dalam lapisan air
mata, sedangkan bagian perifer menerima oksigen secara difus dari pembuluh
bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, di
mana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh
beberapa zona yang mengelilingi dan menyatu satu dengan yang lain, seperti
3.2 ETIOPATOGENESIS
penutupan kelopak mata yang tidak cukup, mata yang sangat kering,
defisiensi vitamin A, penyakit alergi mata yang berat atau pelbagai kelainan
tidur, bisa menyebabkan ulkus kornea. Infeksi oleh Protozoa, infeksi dengan
buruk (menggunakan air yang tidak steril), berenang atau berendam di air
peradangan yang serius dan seringkali di salah diagnosis dengan virus herpes
bisa menyebabkan serangan berulang yang dipicu oleh stress, paparan kepada
4,7.
sinar matahari, atau keadaan yang menurunkan sistem imun. Pengguna
lensa kontak dapat memiliki komplikasi baik secara langsung atau akibat dari
17
bergantung pada pertukaran gas pada air mata. Mata tiap individu memiliki
Baik dengan menutup mata maupun memakai lensa kontak keduanya dapat
(dK) dibagi dengan ketebalan lensa (L), merupakan variabel yang paling
kornea pada penggunaan lensa kontak. Pertukaran air mata di bawah lensa
kontak juga mempengaruhi tekanan oksigen kornea. Pada lensa kontak kaku
dengan diameter yang lebih kecil dengan transmissibilitas oksigen yang sama
atau lebih rendah dapat mengakibatkan edema kornea lebih sedikit jika
dibandingkan dengan lensa kontak lunak yang diameternya lebih besar karena
pertukaran air mata yang lebih baik. Hipoksia dan hiperkapnia sedikit
humor aquous.12
18
Akibat oksigenasi yang tidak memadai, proses mitosis epitel kornea yang
fragilitas. Akibat pada sel-sel epitel ini dapat menyebabkan keratopati pungtat
menimbulkan edema endotel dan blebs dan dalam waktu yang lama akan
adalah hypoesthesia kornea dan neovaskularisasi baik pada epitel dan stroma.
kasus pemakaian lensa kontak yang lama, kornea menjadi terbiasa dengan
tegangan oksigen baru, dan edema stroma berubah menjadi lapisan stroma
yang tipis.12
3.2.2 Alergi Dan Toksisitas
Para pemakai lensa kontak menghadapi berbagai potensial alergen. Lensa
konjungtivitis giant papiler. Toksisitas yang dicetus oleh lensa kontak yang
tidak bergerak berhubungan dengan akumulasi yang cepat dari metabolik pada
infiltrat kornea perifer, dan keratik presipitat. Komplikasi yang lebih berat
termasuk abrasi akibat pemakaian atau pelepasan lensa yang tidak tepat, atau
akibat fitting dan pemakaian lensa kontak. Lensa kontak kaku yang tajam
dapat menyebabkan distorsi kornea atau abrasi. Pada kasus yang berat,
terlipat dapat diakibatkan oleh lensa kontak lunak yang terlalu ketat.
yang kering akibat rusaknya lubrikasi mata oleh lapisan air mata, sehingga
Faktor resiko terjadinya ulkus kornea adalah mata kering, alergi berat,
Beratnya penyakit juga ditentukan oleh keadaan fisik pasien, besar, dan
kerusakan pada epitel. Lesi terletak di sentral, jauh dari limbus vaskuler.
epitel yang sehat. Terdapat faktor predisposisi untuk terjadinya ulkus kornea
21
bawah kamera anterior dan khas untuk ulkus kornea bakteri dan jamur.
Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea bakteri, kecuali terjadi
robekan pada membrane Descemet, pada ulkus fungi lesi ini mungkin
Ulkus ini timbul akibat konjungtivitis bakteri akut atau menahun, khususnya
Ulkus ini timbul akibat sensitisasi terhadap produk bakteri; antibodi dari
pembuluh limbus bereaksi dengan antigen yang telah berdifusi melalui epitel
kornea. 2
22
berbentuk khas yang biasanya terdapat daerah jernih antara limbus kornea
sejajar dengan limbus kornea. Diduga dasar kelainannya ialah suatu reaksi
terutama di bagian perifer kornea, yang biasanya terjadi akibat alergi, toksik,
infeksi dan penyakit kolagen vaskuler. Infiltrat dan ulkus marginal mulai
berupa infiltrat linear atau lonjong, terpisah dari limbus oleh interval bening,
kornea kearah sentral. ulkus mooren terutama terdapat pada usia lanjut.
dan salah satu adalah teori hipersensitivitas tuberculosis, virus, alergi dan
yang membedakan macam-macam ulkus jamur ini. Ulkus fungi ini indolen,
dengan infiltrate kelabu, sering dengan hipopion, peradangan nyata pada bola
tempat yang lebih jauh dari daerah utama ulserasi). Lesi utama, dan sering
juga lesi satelit, merupakan plak endotel dengan tepian tidak teratur di bawah
lesi komea utama, disertai reaksi kamera anterior yang hebat dan abses
24
kornea. Terdapat juga kongesti siliaris dan konjungtiva yang nyata, tetapi
gejala nyeri, mata berair dan fotofobia biasanya lebih ringan dibandingkan
dengan ulkus kornea akibat bakteri. Kerokan dari ulkus kornea jamur, kecuali
2. Bakteri
Bakteri merupakan penyebab paling banyak ulkus kornea. Organisme
kornea oleh karena bakteri sulit untuk menentukan jenis bakteri sebagai
yang terbatas, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih abu-abu pada
25
anak tukak yang supuratif, daerah kornea yang terkena yang tidak terkena
akan tetap berwarna jernih dan tidak terlihat infiltrasi sel radang. Bila tukak
secara cepat, bahan purulen berwarna kuning hijau terlihat melekat pada
(a) (b)
(c) Ulkus kornea yang kecil yang disebabkan oleh infeksi Staphylococcus,
Pyocyaneus
3. Virus
26
Oleh virus, ulkus lebih sering disebabkan oleh virus Herpes simpleks,
bersifat rekuren pada tiap individu, akibat reaktivasi virus laten di ganglion
Gasserian, serta unilateral. Pada virus Hepes simpleks, biasanya gejala dini
dimulai dengan injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel
dengan kebiasaan kebersihan lensa kontak yang buruk (menggunakan air yang
tidak steril), berenang atau berendam di air panas dengan menggunakan lensa
bagian sentral kornea yang avaskuler, kornea perifer sangat dekat dengan
Beberapa stimulus inflamasi pada kornea perifer yang disebabkan oleh invasi
tergantung dari penyebab dari ulkus itu sendiri. Gejala dari ulkus kornea yaitu
nyeri yang ekstrirn oleh karena paparan terhadap nervus, oleh karena kornea
sakit dan fotopobia. Rasa sakit mi diperhebat oleh gesekan palpebra (terutama
palpebra superior) pada kornea dan menetap sampai sembuh. Karena kornea
berfungsi sebagai jendela bagi mata dan membiaskan berkas cahaya, lesi
pusat. Fotopobia pada penyakit kornea adalah akibat kontraksi iris beradang
disebabkan iritasi pada ujung saraf kornea. Fotopobia yang berat pada
terjadi pada penyakit ini, yang juga merupakan tanda diagnostik berharga.
umumnya tidak ada tahi mata kecuali pada ulkus bakteri purulen. 2
Tanda penting ulkus kornea yaitu penipisan kornea dengan defek pada
epitel yang nampak pada pewarnaan fluoresen. Biasanya juga terdapat tanda-
tanda uveitis anterior seperti miosis, aqueus flare (protein pada humor aqueus)
terhadap bola mata biasanya eritema, dan tanda-tanda inflamasi pada kelopak
mata dan konjungtiva, injeksi siliaris biasanya juga ada. Eksudat purulen
dapat terlihat pada sakus konjungtiva dan pada permukaan ulkus, dan infiltrasi
berbentuk bulat atau oval, dengan batas yang tegas. Pemeriksaan dengan slit
3.6.1 Anamnesis
Dari riwayat anamnesis, didapatkan adanya gejala subjektif yang
kabur, silau jika melihat cahaya, kelopak terasa berat. Yang juga harus digali
- Slit lamp
• Seringkali iris, pupil, dan lensa sulit dinilai oleh karena adanya kekeruhan
pada kornea.
perikornea.
Untuk melihat adanya daerah yang defek pada kornea. (warna hijau
- Kultur
kasus.
kornea akut
Sampai saat ini pengobatan dengan steroid masih kontroversi.6 Secara umum
ulkus diobati sebagai berikut : Bila terdapat ulkus yang disertai dengan
antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya cukup diberi lokal kecuali
Telah diketahui bahwa pada keratitis telah terjadi kerusakan jaringan baik oleh
karena efek langsung enzim litik dan toksin yang dihasilkan oleh organisme
pathogen serta kerusakan yang disebabkan oleh reaksi inflamasi oleh karena
Pasien harus sanggup datang kembali untuk kontrol untuk melihat respon
pengobatan.
Tidak ada kesulitan untuk eradikasi kuman dan tidak berkaitan dengan
virulensi lain.
atau fosfat 1% setiap 4-6 jam), dan pasien harus dimonitor selama 24-48 jam
setelah terapi awal. Jika pasien tidak menunjukkan efek samping, frekuensi
33
3.9 KOMPLIKASI
Ulkus kornea dapat berkomplikasi dengan terjadinya perforasi kornea
walaupun jarang. Hal ini dikarenakan lapisan kornea semakin tipis dibanding
sinekia posterior, glaucoma dan katarak juga bisa menjadi salah satu
3.10 PROGNOSIS
Prognosis dari ulkus kornea tergantung dari cepat lambannya pasien
dan sembuh dengan terapi yang sesuai. Jika penyembuhan tidak terjadi atau
34
PEMBAHASAN
Keluhan utama penderita yaitu mata kiri nyeri sehingga pasien kesulitan
membuka matanya, dimana rasa nyeri akan bertambah saat pasien berusaha membuka
mata dan berkedip. Selain itu mata kiri juga dikeluhkan berair, silau, merah,
penglihatan kabur, dan kadang terdapat kotoran mata berwarna kekuningan. Hal ini
sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa ulkus kornea menyebabkan nyeri
karena kornea memiliki banyak serabut nyeri dimana kebanyakan lesi kornea akibat
benda asing kornea, keratitis serta ulkus kornea akan menimbulkan rasa sakit, rasa
sakit ini diperhebat dengan adanya gesekan palpebfa terutama palpebra superior pada
kornea dan menetap sampai sembuh. Peka terhadap cahaya (fotofobia) dikarenakan
kontraksi iris karena peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris yang
merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea. Dan peningkatan
pembentukan air mata. Gejala lainnya adalah gangguan penglihatan, pada pasien ini
gangguan penglihatan dikarenakan letak dari ulkus itu sendiri yaitu di sentral yang
mana mengganggu pembiasan sinar yang masuk ke mata sehingga sinar tidak dapat
difokuskan tepat pada makula lutea. Selain itu adanya mata merah dan berair
pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah berupa PCVI dan CVI dikarenakan
adanya reaksi peradangan yang meluas sampai ke arteri konjungtiva posterior dan
36
36
arteri siliaris anterior. Kekeruhan kornea diakibatkan oleh adanya edema pada kornea.
Kekeruhan tersebut berbentuk bulat berbatas tegas terletak di sentral. Edema ini
sehingga terjadi retensi air yang dapat menyebabkan edema. Selain itu juga
diagnosis ulkus kornea yang disebabkan oleh bakteri. Pada penderita ini dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik perlu dibedakan dengan ulkus kornea yang
disebabkan oleh jamur dan virus. Pada ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur dan
virus keluhan yang didapatkan oleh pasien hampir sama dengan ulkus kornea yang
disebabkan oleh bakteri. Pada ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur, edema pada
kelopak mata dan kemerahannya lebih minimal dan juga sering dijumpai pada
pemakai kortikosteroid jangka panjang. Pada ulkus kornea yang disebabkan oleh
virus nyeri yang ditimbulkan minimal karena terjadi anestesi pada kornea Ulkus
kornea juga sering berulang terutama yang diakibatkan oleh virus herpes simplek.
Pada pemeriksaan fisik penderita ini juga mengarah ke ulkus kornea susp bakterial.
Pada ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur bentuk ulkus mirip dengan ulkus
dendritik pada herpes simplek, adanya lesi satelit (umumnya infiltrat) di tempat-
tempat yang jauh dari ulserasi. Pada ulkus kornea yang disebabkan virus lesi biasanya
berbentuk ulkus dendritik yang memiliki pola percabangan linear khas dengan tepian
kabur memiliki bulbus bulbus terminalis pada ujungnya. Dapat juga berupa ulkus
geografik dimana biasanya lesi dendritik berbentuk lebih lebar dan tepian ulkus tidak
kultur dan tes sensitivitas. Hal ini dilakukan untuk membedakan penyebab dari ulkus
Pengobatan yang diberikan pada penderita ini adalah levofloxacin tetes mata 6
kali 1 tetes per hari yang berfungsi sebagai antibiotik lokal spektrum luas, Atrophin
tetes mata 3 kali 1 tetes per hari sebagai midriatikum, ciprofoksasin tablet 2 x 500mg
peradangan
yang mengatakan bahwa prognosis penderita ulkus kornea buruk karena komplikasi
sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya sikatriks kornea yang juga akan
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
ditemukan oleh adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan sel radang.
Dikenal dua bentuk ulkus pada kornea yaitu sentral dan marginal / perifer.
Ulkus kornea perifer dapat disebabkan oleh reaksi toksik, alergi, autoimun dan
infeksi. Infeksi pada kornea perifer biasanya oleh kuman Stafilokok aureus, H.
Gejala dari ulkus kornea adalah: mata merah, sakit mata ringan hingga
steroid.
39
39
IV.2 SARAN
“kelilipan” yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan ulkus
DAFTAR PUSTAKA