Master SGD Ipe LBM 5
Master SGD Ipe LBM 5
Seorang laki – laki berusia 50 tahun datang ke poli umum RS dengan keluhan nafas terasa berat
jika beraktivitas berat. Keluhan tidak timbul jika aktivitas normal sehari-hari. Keluhan tidak disertai
batuk berdahak. Pada tanda vital ditemukan TD 110/70, RR : 22x/menit, HR : 88 x/menit, t: 36,5 0C.
Pemeriksaan fisik paru didapatkan
- Inspeksi : dada seperti tong, sela iga melebar, kontraksi otot bantu nafas(-).
Apoteker memberikan informasi obat, konseling obat terkait drug related problems dan
memantau monitoring efek samping dari penggunaan obat yang diterima pasien.
STEP 1
1. Pendulum :
2. Wheezing : biasa terjadi pada obstruksi saluran napas/bunyi mengi pada saat
ekspirasi dan ada penyempitan pada jalur napas
STEP 2
KEDOKTERAN UMUM
1. Mengapa bentuk dada seperti tong atau barrel chest, stem fremitus menurun,
hipersonor, dan pekak jantung menyempit?
2. Bagaimana hubungan pasien merokok dengan keadaan yang dirasakan pasien saat
ini?
3. Mengapa didapatkan gambaran thorax emfisematous, hiperluscent, sela iga
melebar, diafragma mendatar dan jantung seperti pendulum?
4. Jelaskan mengenai dd dan dx dari scenario!
5. Mengapa pasien dilakukan px spirometry dan enzim alfa antitrypsin (jelaskan
pengaruhnya pada saluran napas) dan sebutkan px penunjang yang lain?
6. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
7. Bagaimana manifestasi klinis dari scenario?
8. Apa saja factor resiko dari scenario?
9. Bagaimana penatalaksanaan (kedokteran) dari scenario?
10. Bagaimana komplikasi dari scenario?
FARMASI
PERAWAT
STEP 3
KEDOKTERAN UMUM
1. Mengapa bentuk dada seperti tong atau barrel chest, stem fremitus menurun,
hipersonor, dan pekak jantung menyempit?
Jawab :
Bentuk dada seperti tong : PPOK penyempitan saluran napas dan dapat
dikarenakan merokok iritasi pada sal napas akan bermanifestasi sulit
saat ekspirasi jika kronis, penumpukan udara di dalam dada
Pendesakan ICS akan melebar dibandingkan org normal
Stem fremitus menurun : karena adanya udara berlebih di dalam dada yaitu
sbg penghalang
Perkusi ada hipersonor : dikarenakan banyak udara
Perkusi batas jantung : lebih sempit karena adanya pendesakan oleh udara di
dalam paru
Secara faal, Penumpukan udara di dalam dada ada kontriksi di sal napas
udara tidak dapat keluar tertumpuk di paru2
Sesak, dada tong, sela iga melebar pengaruhnya ada dari udara tdk dapat
keluar karena di sal napas ada inflamasi
2. Bagaimana hubungan pasien merokok dengan keadaan yang dirasakan pasien saat
ini?
Jawab :
Perokok dapat menimbulkan respon inflamasi melepaskan sitokin, oksidan dan
elastase menyebabka jejas epithelia dan proteolysis mest mest komponen
utama ada elastin dan kolagen degradasi elastin peningkatan inflamasi
menyebabkan metaplasia(penyempitan sal napas)
Enzim alfa antitrypsin : untuk menghambat dari kerja tripsin tripsin dikeluarkan
sel radang untuk membunuh bakteri dan dapat merusak jaringan sekitar kalo
kurang tdk ada yg menghambat tripsin aka nada perusakan di jaringan paru
Obat yang mengandung enzim Alfa antitrypsin : agar alveolus bekerja scr normal
dan tidak sesak di dada
Kalo dari lahir kurang enzim alfa antitrypsin dapat menderita emfisema
Merokok : overproduksi dari tripsin shg dpt menyebabkan emfisema, jika ada
paparan zat asing akan ada kelebihan kerja dari makrofag shg makrofag
menghasilkan enzim2 jaringan rusak
Kalo ada polutan zat asing masuk ke sal napas kalo molekul kecil maka dapat
masuk ke alveolus sel dust (mengeluarkan enzim elastolitik berupa
metalloproteinase dampaknya tidak dapat mengembalikan bentuk shg dapat terjadi
emfisema) makrofag memfagosit dan melepas tripsin merusak jaringan sekitar
1. Factor pejamu
2. Pajanan lingkungan
Ketika ada polutan atau zat asing (merokok) oksidan dan perokok lama menyebabkan
penurunan pembentukan enzim alfa antitrypsin merokok menyebabkan inflamasi di sal
napas dan parenkim paru parenkim paru menyebabkan imun di paru bekerja (makrofag
dan sel dust) dpt menghasilkan tripsin dan elastolitik . sal napas pada bronchitis
kronis/penyempitan sal napas menyebabkan elastisitas alveolus menurun shg difusi
terganggu dan CO2 menetap di paru CO2 di sistemik meningkat atau hiperkapnea dan
peningkatan arteri pulmo harus ada upaya lebih dr ventrikel dextra karena tekanan di paru
tinggis hg terjadi hipertrofi dan dilatasi ventrikel dextra menyebabkan hiperekspansi paru
menyebabkan gejala yang ada di scenario dan pelebaran bronkiolus terminal
komplikasi depresi : karena seseorang mengalami gangguan sesak napas dan keterbatasan
dari aktivitas fisik menimbulkan stres dan depresi
Wheezing : gejala khas dari asma dimana asma terjdi respon hipersensitivitas dari
cabang trakeobronkial penyempitan sal napas saat ekspirasi terjadi turbulensi
menyebabkan suara wheezing atau mengi
DD
1. Asma : reaksi inflamasi dipicu karna adanya hipersensitivtitas 1 (sesak napas
malam hari/ wheezing)
2. Bronchitis kronis : ada hipertrofi kelenjar mucus karena inflames, peningkatan
ukuran sel goblet mengalami gejala khas berdahak >3 bulan selama 2 tahun
Yang terkena bagian bronkusnya
FARMASI
Pengobatan farmakologi
1) Simpatomimetik :
stimulasi reseptor alfa adrenergic sbg penyekatan tekanan udara
Peningkatan kontraktilitas irama jantung
Stimulasi reseptor beta 2 bronkodilatasi, stimulasi otot skelet,
stimulasi sel mast ex : albuterol, diltoterol, efedrin sulfat, epinefrin
FR
0 : melakukan pencegahan dg vaksinasi
1 : ringan , bronkodilator short acting dg beta 2 antagonis
2 : sedang, 1/ lebih bronkodilator long acting
3:
4 : sgt berat
NonFarma
1) Berhenti merokok
2) Mengurangi paparan asap
3) Rehabilitas
3. Apa saja drug related problem yang mungkin terjadi pada pengobatan pada
scenario?
Jawab :
Kemungkinan overdosed dan underdosed serta interaksi di farmakodinamik bagian
ikatan proteinnya penggunaan kortikosteroid hindari pada pasien transplantasiparu
PERAWAT
1. Apa dx keperawatan dari kasus tersebut?
Jawab :
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dg bronchitis
DO : pd tanda vital TD 110/70, RR 22x/menit
PF : spt pada scenario
2. Apa yang dimaksud Teknik pursed lips breathing dan bagaimana caranya?
Jawab :
Latihan pernapasan dg cara pnderita duduk dan inspirasi dan saat ekspirasi
menghembuskan melalui mulut dg cara tertutp spt bersiul
Cara :
1) Meletakkan 1 tangan di perut dan 1 lagi di dada
2) Menarik napas panjang melalui hidung selama 4 detik
3) Abdomen terangkat max 2 detik
4) Hembuskan secara perlahan spt ingin bersiul
STEP 4