Anda di halaman 1dari 23

CATATAN KULIAH PERATURAN JABATAN NOTARIS

RANGKUMAN MATA KULIAH


PERATURAN JABATAN NOTARIS
MID SEMESTER
I. SEJARAH NOTARIS

1. Notaris berasal dari daerah ITALIA UTARA pada abad ke XI dan XII dengan nama
Latijnse Notariaat. Pada masa ini notaris diangkat oleh penguasa umum, untuk
masyarakat umum dan memperoleh uang dari masyarakat umum.
2. Kemudian pada abad ke-13 lembaga notaris dibawa ke PERANCIS di undangkan
dan mulai berlaku dengan UU bidang Kenotariatan pada tanggal 6 Oktober 1791.
Kemudian diganti dengan UU dari VENTOSE AN XI (16 Maret 1803) pada uu ini
para notaris dijadikan Ambtenaar.
3. Dari Perancis kemudian dibawa ke BELANDA dengan 2 Dekrit Kaisar : 8 Nopember
1810 dan 1 Maret 1811, dengan dekrit ini maka di negeri Belanda hanya ada satu
peraturan notaris yag berlaku yaitu : Ned. Stb. No. 20 tanggal 9 Juli 1842. UU ini
sama dengan VENTOSEWET Prancis.
4. Perbedaan antara Ventosewet Perancis dengan de Notariswet Belanda

Ventosewet (Ventose an XI- Perancis ) De Notariswet (Belanda)


Mengenal 3 Notaris : Hanya mengenal 1 (satu) Notaris

1. Hofnotarissen
2. Arrondissementnotarissen
3. Kantonnotarissen

Ada Chambres des Notaries yang bertugas Pengawas diserahkan pada Badan Peradilan
sebagai pengawas dan menguji para Notarisdan ujian notaris dijadikan Ujian Negara
Mengharuskan Magang selama 6 tahun bagi Magang dihapus sebagai gantinya Ujian
para calon notaris Negara
Akta Notaris dapat dibuat dengan : Akta Notaris dibuat dihadapan seorang
notaris dengan 2 orang saksi, kecuali akta
1. dihadapan 2 orang notaris tanpa superskripsi dan surat wasiat rahasia.
saksi-saksi
2. dihadapan 1 orang notaris dengan 2
saksi

5. Pada Permulaan Abad ke 17 Lembaga Notaris masuk ke INDONESIA pada jaman


Republik der Verenigde Nederlanden. Kemudian pada tanggal 27 Agustus 1620 untuk
pertama kali diangkat Notaris yang bertugas di Hindia Belanda yaitu Melchior
Kerchem. Dengan memberlakukannya UU tentang Peraturan Jabatan Notaris
(Reglement op het Notarisambt in Nederland Indie) pada tanggal 26 Januari 1860
dengan Stb. No. 3 tahun 1860 yang merupakan ordonansi tanggal 11 Januari 1860,
yang kemudian menjadi Peraturan Jabatan Notaris.

1
II. PERATURAN JABATAN NOTARIS

1. Sifat Peraturan Jabatan Notaris


a) PJN termasuk dalam ruang lingkup HUKUM PUBLIK karena materi yang diatur
dalam ruang lingkup HUKUM PUBLIK, sehingga bersifat memaksa (dwingend
recht).
b) PJN mengandung HUKUM FORMIL dan HUKUM MATERIIL
Hukum Materiil mengatur mengenai fungsi dan tugas Notaris, sedangkan Hukum
Formilnya, karena Akta Notaris merupakan akta otentik maka harus memenuhi form
(bentuk) tertentu sesuai dengan aturan Perundang-undangan. Jika tidak maka
otentiksitasnya hilang. Pasal 1868 KUH Perdata dan Pasal 1870 KUH Perdata.
Jadi akta otentik berdasarkan pada Pasal 1868 KUH Perdata mengandung 3 (tiga)
Unsur yaitu :

1. Harus sesuai bentuk (form) yang ditentukan Undang-undang (Pasal 1 angka 7


UUJN)
2. Akta itu dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang ( Penggolongan akta)
3. Akta itu dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwewenang untuk
membuatnya di tempat dimana akta dibuat, jadi akta itu harus dibuat di tempat
wewenang pejabatt yang membuatnya.

2. Pasal 1 Reglement op het Notarisambt in Nederland Indie (Stb. No. 3 tahun 1860) atau
PASAL 15 ayat 1 UUJN

Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwewenang untuk membuat


akta otentik mengenai semua Perbuatan, perjanjian dan Ketetapan yang diharuskan oleh
suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan
dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan
memberikan groose (salinan sah), salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang
pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan
kepada pejabat atau orang lain.

a. Notaris adalah Pejabat Umum

 Karena ia diangkat oleh Pemerintah serta diberi wewenang untuk malayani publik
tertentu.
 Berwewenang untuk membuat akta otentik dalam arti menyusun, membacakan dan
menandatangani akta otentik.

b. Tugas Notaris adalah :

 Membuat akta otentik


 Menyimpan akta/minutanya, termasuk semua protokol Notaria
 Memberikan Groose, salinan dan kutipan
 Melakukan Pendaftaran dan mensahkan surat-surat dan akta-akta yang dibuat
dibawah tangan.
 Memberikan Nasehat hukum dan Penjelasan mengenai UU kepada pihak yang
bersangkutan
 Membuat Keterangan Hak Waris

2
c. Wewenang Notaris

Notaris harus berwewenang sepanjang :

 Menyangkut Akta yang dibuatnya, karena tidak semua akta dapat dibuat oleh
Natoris;
 Mengenai Orangnya untuk siapa akta itu dibuat;
 Mengenai Tempatnya wilayah dimana akta itu dibuat
 Mengenai waktu pembuatan akta, karena Notaris yang belum disumpah, sedang
cuti atau dicabut haknya tidak boleh membuat akta.

Wewenang Notaris bersifat umum, artinya pejabat lain selain Notaris hanya
mempunyai wewenang membuat akta otentik yang secara tegas ditugaskan kepada
mereka oleh Undang-undang.

Wewenang Utama Notaris adalah membuat akta otentik, yang harus mendapat
Stempel Otentisitas mwnurut pAl 1868 KUH Perdata

d. Kekuatan Pembuktian Akta Notaris

1) Kekuatan Pembuktian yang Luar (Lahiriah), artinya :


Syarat formal yang harus dipenuhi agar suatu Akta Notaris dapat berlaku sebagai
AKTA OTENTIK, sesuai dengan pasal 1868 KUH Perdata.

2) Kekuatan Pembuktian Formal, artinya :

Akta itu membuktikan kebenaran dari apa yang disaksikan, dilihat, didengar dan
dilakukan oleh Notaris sebagai pejabat umum dalam menjalankan jabatannya.
Akta menjamin kebenaran mengnai :
 Tanggalnya
 Tanda tangan yang terdapat dalam akta
 Identitas dari orang yang menghadap
 Tempat dimana akta itu dibuat

3) Kekuatan Pembuktian Materiil , artinya :

Kepastian bahwa apa yang tertuang dalam akta itu merupakan pembuktian yang
sah terhadap pihak yang membuat akta atau mereka yang mendapat hak dan
berlaku untuk umum, kecuali ada pembuktian materiil.

e. Akta Otentik adalah :

akta otentik dituangkan dalam pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
yang mengatakan bahwa:

“akta otentik adalah akta yang (dibuat) dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-
undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawai2 umum yang berkuasa untuk itu,
ditempat dimana akta dibuatnya.”

3
f. Akta yang dibuat Notaris adalah akta mengenai :

 Perbuatan
 Perjanjian
 Ketetapan

g. Akta Otentik harus memenuhi syarat ssb :

1) Akta itu dibuat (door) atau dihadapan (tenoverstaan) seorang pejabat umum;
2) Akta itu dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-undang;
3) Pejabat umum oleh, atau dihadapan siapa akta itu dibuat, harus mempunyai
wewenang untuk membuat akta itu;

h. Macam Akta Notaris

1. Akta Partij (Partij Akten)


Akta yang dibuat dihadapan (ten overstaan) Notaris. Yaitu akta yang dibuat
berdasar keterangan atau cerita dan perbuatan pihak yang menghadap notaris, dan
keterangan / perbuatan itu agar dikonstantir (dituangkan) oleh Notaris untuk dibuat
akta. Misal : Akta sewa-menyewa dll

2. Akta Relaas atau Akta Pejabat (Ambtelijke Akta) atau Akta Berita Acara atau
Notulen
Akta yang dibuat oleh (door) Notaris sebagai Pejabat Umum, yang memuat uraian
secara otentik tentang semua peristiwa atau kejadian yang dilihat, dialami dan
disaksikan oleh Notaris sendiri. Yang termasuk akta relaas :

 Berita Acara RUPS dalam PT


 Akta Pencatatan Budel

i. Perbedaan antara Akta Partij dengan Akta Relaas

AKTA PARTIJ AKTA RELAAS

UU mengharuskan adanya penanda Tidak diharuskan penanda tanganan akta


tanganan oleh para pihak, dengan ancaman oleh para pihak Notaris cukup menerangkan
kehilangan otensitasnya atau didenda. dalam akta
Setidak-tidaknya Notaris mencantumkan
keterangan alasan tidak ditandatanganinya
akta oleh para pihak yang bersangkutan,
sebagai ganti tandatangan (surrogaat
tandatangani).

Terhadap kebenaran isi akta pejabat (aktaRelaas), tidak dapat digugat, kecuali dengan
menuduh bahwa akta itu palsu.
Terhadap kebenaran isi akta partij, dapat digugat, tanpa menuduh kepalsuannya,
dengan menyatakan bahwa keterangan dari para pihak tidak benar.

4
j. Perbedaan antara AKTA OTENTIK dengan AKTA DIBAWAH TANGAN

AKTA OTENTIK AKTA DIBAWAH TANGAN

Mempunyai tanggal pasti Tidak selalu demikian


Groose dari akta otentik dalam beberapa hal Tidak pernah mempunyai kekuatan
mempunyai kekuatan eksekutorial seperti eksekutorial
putusan Hakim
Kemungkinan hilangnya akta lebih kecil Kemungkinan hilangnya akta lebih besar
dibanding akta dibawah tangan dibanding akta otentik

III. KEWENANGAN NOTARIS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN AKTA

1. Pasal 52 ayat 1 UUJN menyebutkan Notaris dilarang membuat akta dimana :


 Dia sendiri
 Istrinya
 Keluarga sedarah (semenda) dari Notaris dalam garis lurus tanpa pembatasan derajat,
dan garis kesamping sampai derajat ke – 3 . Baik secara pribadi ataupun melalui
kuasa, bertindak sebagai pihak.

2. Pasal 52 ayat 2 UUJN Larangan tersebut tidak berlaku dalam hal : Dia sendiri, istrinya
atau keluarga sedarah/semenda tersebut bertindak sebagai :

a) Pembeli – penyewa –Pengepah – Pemborong – Penjamin dalam akta, di dalam


penjualan yang dilakukan di depan umu / lelang. Sepanjang penjualan itu dapat
dilakukan dihadapan notaris, persewaan, pengepahan dan pemborongan dikonstatir.

b) Aggota rapat diman dari apa yang dibicarakan oleh Notaris dibuat Berita Acaranya.

3. Pasal 52 ayat 3 UUJN Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut mengakibatkan akta


kehilangan otententitasnya, dan hanya mempunyai kekuatan sebgai akta di bawah tangan.

4. Notaris tidak boleh membuat akta seperti tersebut diatas karena Notaris tidak boleh
menjadi pihak dalam akta yang dibuat oleh Notaris itu sendiri.

5. Seseorang dapat menjadi pihak dalam suatu akta dengan 3 cara, yaitu :

5.1 Kehadiran Sediri

Pihak yang berkepentingan hadir dan bertindak untuk diri sendiri, apabila :
 Ia dalam akta yang bersangkutan dengan jalan menanda tanganinya memberikan
suatu keterangan, atau;
 Dalam akta itu dinytakan adanya suatu perbuatan hukum yang dilakukannya
untuk dirinya sendiri dan untuk mana ia menghendaki akta itu menjadi buktina,
atau
 Dalam akta itu dinyatkan, ahwa ia ada meminta untuk dibuatkan akta itu bagi
kepentingan sendiri.

5
5.2 Melalui atau dengan perantara kuasa

Yang bersangkutan dapat mewakilkan dengan perantaraan orang lain, baik dengan
kuasa tertulis atau kuas lisan.

5.3 Dalam jabatan atau kedudukan

Jika seseorang bertindak bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain sepertu
misalkan :

 Orang tua menjalankan kekuasaan Orang Tua atas anak-anaknya yang belum
dewasa;
 Wali yang mewakili anak yang berada dibawah perwaliannya
 Kurator / Pengampuan
 Direksi dari suatu Perseroan Terbatas
 Pengurus dari perkumpulan atau yayasan

6. Notaris tidak boleh membuat akta untuk :

Suatu perseroan dibawah Firma, dimana dia menjadi salah satu perseronya, karena
para persero dalam firma pasti terdapat perjanjian saling pemberian kuasa, sehingga
Notaris adalah pihak da;am perjanjian yang memberikan kuasa kepada orang yang
mewakilinya.

7. Dalam hal pada Perseroan Terbatas (PT) dimana Notaris sebagai pemegang saham, maka
harus dilihat, sebagai berikut :

a) Jika Perseroan Terbatas SUDAH menjadi Badan Hukum, maka Notaris yang
bersangkutan boleh membuat akta untuk Perseroan Terbatas tersebut. Karena
Direksi tidak lagi mewakili persero tetapi mewakili Badan hukum yang
bersangkutan.
b) Jika Perseroan Terbatas BELUM menjadi Badan Hukum maka Notaris yang
bersangkutan TIDAK DAPAT membuat akta untuk Perseroan Terbatas yang
bersangkutan.

8. Pasal 53 UUJN Akta Notaris tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan yang
memberikan sesuatu hak dan/atau keuntungan bagi :

a) Notaris, istri atau suami Notaris


b) Saksi, istri atau suami saksi, atau
c) Orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Notaris atau saksi, baik
hubungan darah dalam garis lurus keatas atau ke bawah tanpa pembatasan derajat
maupun hubungan perkawinan sampai dengan derajat ketiga.

9. Apa yang bertentangan dengan itu dianggap sebagai tidak tertulis, sedang untuk
selebihnya akta itu tetap berlaku sah.

6
10. Akta tersebut dapat menjadi alat bukti terhadap orang-orang yang disebut dalam pasal 53
UUJN, akan tetapi tidak boleh dipergunakan jadi alat bukti oleh dan bagi kepentingan
mereka.

11. Ketentuan Pasal 53 UUJN tidak berlaku terhadap ketentuan dalam Surat Wasiat
Rahasia dan Surat Wasiat Oligrafis untuk keuntungan Notaris, kepada siapa surat
wasiat itu diserahkan untuk disimpan, atau untuk saksi dan orang-orang yang disebut
dalam pasal 53 UUJN.

12. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 907 jo. 911 KUH Perdata dan pasal 53 UUJN
mempunyai akibat bahwa ketentuan-ketentuan itu dianggap sebagai tidak tertulis.

13. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 944 KUH Perdata mempunyai akibat batalnya
surat wasiat (pasal 953 KUH Perdata).

14. Surat Wasiat Umum mempunyai 2 kualitas :


a. Sebagai SURAT WASIAT (Uiterste Wil), maka kepadanya berlaku ketentuan
KUHPerdata;
b. Sebagai AKTA NOTARIS, kepadanya berlaku ketentuan UUJN

IV. SAKSI-SAKSI (PASAL 40 UUJN)

1. SAKSI adalah seseorang yang memberikan kesaksian, baik dengan lisan maupun
secara tertulis (yang dimaksud adalah menanda tangani), baik itu berupa Perbuatan
atau Tindakan dari orang lain atau suatu keadaan ataupun suatu kejadian.

2. Pasal 40 ayat 1 UUJN menyebutkan bahwa Setiap akta yang dibacakan oleh Notaris
dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi, kecuali peraturan perundang-undangan
menentukan lain.

3. Macam-macam saksi yaitu Saksi Intrumentair (Instrumentaire Getulgen) dan saksi


Pengenal (Attesterend Getulgen).

4. SAKSI PENGENAL (ATTESTTEREND BETULGEN) Adalah saksi yang bertugas


untukmemperkenalakan Para Penghadap kepada Notaris.

5. SAKSI INTRUMENTAIR (INTRUMENTAIRE GETULGEN) adalah saksi yang


bertugas sepanjang mengenai AKTA PARTIJ, mereka harus hadir pada pembuatan
akta tersebut, dalam arti pembacaan dan penanda tanganan dari akta itu. Serta ikut
menanda tangani akta tersebut.

6. Syarat-syarat sebagai saksi diatur dalam Pasal 40 ayat 2 UUJN sebagai berikut :

a. Paling sedikit berumur 18 (delapan belas tahun) tahun atau sudah menikah;
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
c. Dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf; dan
d. Tidak mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah dalam garis
llurus keatas atau kebawah tanpa batasan derajat dan garis ke samping sampai
dengan derajat ketiga dengan Notaris atau para pihak.

7
7. Saksi harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepada Notaris atau diterangkan
tentang identitas dan kewenangannya kepada Notaris oleh Penghadap.

8. Pengenalan atau pernyataan tentang identitas dan kewenangan saksi dinyatakan secara
tegas dalam akta

V. PARA PENGHADAP (PASAL 39 UUJN)

1. Para pihak yang ikut ambil bagian dalam terciptanya suatu akta adalah :

 Para Penghadap
 Para Saksi Intrumentair
 Notaris

2. Pasal 39 ayat 1 UUJN Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut :

 Paling sedikit berumur 18 (delapan belas tahun) tahun atau telah menikah; dan
 Cakap melakukan perbuatan hukum

3. Pasal 39 ayat 2 dan 3 UUJN Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan
oleh 2 (dua) orang saksi Pengenal (Attestterend Betulgen) yang berumur paling sedikit
18 (delapan belas) tahun atau telah menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum
dan atau diperkenalkan oleh 2 (dua) penghadap lainnya. Pengenalan ini dinyatakan
secara tegas dalam akta.

8
Kuliah 1
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn
Tanggal 10 Maret 2012
Akta Terdiri dari :
Pasal 38 ayat [1] UU. No. 30 tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris, mengatur
:
1. AWAL AKTA/KEPALA AKTA
Kemudian Pasal 38 ayat [2] dalam Awal Akta ini memuat :
a. Judul Akta
b. Nomor Akta
c. Hari,Tanggal, Bulan, Tahun dan Jam
d. Nama Lengkap dan Tempat

Contoh Awal Akta :


Perjanjian sewa-menyewa
Nomor : 2

Pada hari ini, selasa tanggal 6-3-2012 (enam Maret duaribu duabelas) pukul 10.10 WIB
(sepuluh lebih sepuluh menit Waktu Indonesia Barat).
- Menghadap kepada saya, Aminah, sarjana hukum, notaris di kota Semarang, dengan
dihadiri, oleh para saksi yang saya, notaris kenal, yang akan disebutkan pada bagian akhir
akta ini.

Notaris diwajibkan untuk memberikan NOMOR pada akta yang telah dibuatnya, yang
dimulai dengan No. 1 pada SETIAP BULANNYA. Jika terjadi penggantian Notaris kepada
NOTARIS PENGGANTI. NOMOR Akta kembali ke No, 1 lagi, meskipun penggantian
terjadi pada pertengahan bulan.

Contoh Awal Akta : dibuat oleh NOTARIS PENGGANTI, apabila Notaris Cuti tidak lebih
dari 6 bulan (pasal 27 ayat [2] huruf a jo. Pasal 38 ayat [5])

Perjanjian sewa-menyewa
Nomor : 1

Pada hari ini, selasa tanggal 6-3-2012 (enam Maret duaribu duabelas) pukul 10.10 WIB
(sepuluh lebih sepuluh menit Waktu Indonesia Barat).
- Menghadap kepada saya, Anwar, sarjana hukum-----------berdasarkan surat Penetapan
Majelis Pengawas Daerah Notaris kota Semarang, tanggal..........nomor..................., diangkat
sebagai notaris pengganti yang menggantikan Aminah, sarjana hukum, notaris di kota
Semarang,---------dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, notaris kenal, yang akan disebut
pada bagian akhir akta ini.----------------

Urutan dalam pembuatan Akta haruslah sesuai yang diatur dalam Pasal 38 ayat [1] apabila
tidak demikian maka KEOTENTIKAN akta yang dibuatnya HILANG. Karena tidak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam PASAL 1868 KUH Perdata, yang mengatur, bahwa :

PASAL 1868

9
Suatu akta otentik ialah suatu akta yang didalam bentuk yang ditentukan oleh undang-
undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di
tempat di mana akta dibuatnya.

Apabila suatu akta hendak memperoleh stempel otentitas, halmana terdapat dalam akta
notaris maka menurut ketentuan Pasal 1868 KUH Perdata akta yang bersangkutan harus
memenuhi syarat, sebagai berikut :
1. Akta itu harus dibuat oleh / dihadapan Pejabat Umum
2. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang
3. Pejabat umum harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang seagai pihak
yang berwenang untuk membuat akta tersebut.

Kuliah 2
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn & Notaris Suyanto,SH
Tanggal 17 Maret 2012

BADAN AKTA

1. KOMPARISI
: Berasal dari bahasa Belanda ”Comparatie” yang berarti ”Verschijning partijen” atau
tindakan menghadap dalam hukum / dihadapan pejabat umum, seperti Notaris atau Openbaar
Ambtenaar dan lainnya.

Komparisi berasal dari kata ”Komparand” yang artinya Penghadap, dalam ruang lingkup
Notariat pengertian Komparisi mengandung arti yang lebih luas : Komparisi tidak hanya
berupa tindakan menghadap tetapi juga mengenai IDENTITAS Penghadap

Menurut Pasal Pasal 38 ayat [3] huruf (a), UU No. 30 tahun 2004 Komparisi ada di Badan
Akta yang memuat : . nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan,
jabatan, kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;

Pasal 38 ayat [3] huruf a

(3) Badan akta memuat:


a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan, kedudukan,
tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;

Sapaan dalam komparisi


TUAN : Digunakan untuk setiap laki-laki dewasa yang belum, sudah dan pernah menikah
NYONYA : Digunakan untuk setiap wanita yang bersuami atau pernah bersuami;
NONA : Digunakan untuk Perempuan yang belum bersuami
WANITA : Untuk perempuan yang belum bersuami tetapi mempunyai anak atau perempuan
yang sudah berumur tetapi belum bersuami.

10
Tindakan menghadap dalam Komparisi, dilakukan dalam 2 (dua) hal yaitu :

1. Komparisi untuk DIRINYA SENDIRI

Pihak yang berkepentingan hadir dan bertindak untuk dirinya sendiri, apabila :
a. Ia dalam akta yang bersangkutan dengan jalan menanda tanganinya memberikan
suatu keterangan atau ;
b. Dalam akta itu dinyatakan adanya suatu perbuatan hukum yang dilakukannya untuk
dirinya sendiri dan untuk mana ia menghendaki akta itu menjadi buktinya, atau;
c. Dalam akta itu dinyatakan, bahwa ia ada untuk dibuatkan akta itu bagi kepentingan
sendiri

Contoh :
- Tuan Arif Indra Setyadi, lahir di Banyumas, pada tanggal 17-8-1945 (tujuh belas Agustus
seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Semarang, jalan Gatot Kaca, rukun tetangga 5 (lima), rukun warga 2
(dua), kelurahan Ngaglik, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda penduduk
nomor 0330017074500002, (yang dikeluarkan oleh Kantor Pemerintahan Kota
Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat
belas)

2. Komparisi BUKAN untuk Dirinya Sendiri

Jika Penghadap tidak bertindak untuk dirinya sendiri maka, Kewenangan bertindak
harus berdasarkan :
a. Kuasa Lisan
b. Kuasa dibawah tangan ada dua :
- Yang di LEGALISASI oleh Notaris
- TIDAK DI LEGALISASI oleh Notaris
c. Kuasa dengan AKTA NOTARIS

Pasal 1793 ayat [1] KUH Perdata mengatur mengenai Kuasa Lisan dan Kuasa Tertulis,
ketentuan tersebut adalah :

Pasal 1793 ayat [1]


Kuasa dapat diberikan dan diterima dalam suatu akta umum, dalam suatu tulisan dibawah
tangan, bahkan dalam sepucuk surat atau pun dengan lisan.

Kemudian didalam UU Jabatan Notaris No. 30 tahun 2004 pada Pasal 47 mengatur
mengenai surat kuasa otentik dan dibawah tangan yang merupakan wewenang dari Notaris,
yaitu :

Pasal 47
(1) Surat kuasa otentik atau surat lainnya yang menjadi dasar kewenangan pembuatan akta yang
dikeluarkan dalam bentuk originali atau surat kuasa di bawah tangan wajib dilekatkan pada
Minuta Akta.
(2) Surat kuasa otentik yang dibuat dalam bentuk Minuta Akta diuraikan dalam akta.

11
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak wajib dilakukan apabila surat kuasa
telah dilekatkan pada akta yang dibuat di hadapan Notaris yang sama dan hal tersebut
dinyatakan dalam akta.

Kuasa subtitusi
Dalam hal Penghadap tidak bertindak untuk dirinya sendiri, dimungkinkan terjadinya kuasa
subtitusi yaitu : Apabila Penerima Kuasa dari orang yang mewakilkan (Pemberi Kuasa) tidak
menghendaki menjalankan sendiri kuasanya itu, tetapi menguasakan lagi kepada orang lain
(pihak ke 3). Penerima kuasa pertama berdasarkan hak subtitusi yang diterimanya,
menempatkan orang lain selaku penerima kuasa. Pihak ang menerima subtitusi ini disebut
Kuasa Subtitusi, yang sekarang menggatikan tempat atau posisi penerima kuasa yang
pertama yang telah mengundurkan diri dari jalur hubungan antara dia dengan pemberi kuasa.
Dalam hal ini pemegang Kuasa Subtitusi tetap sebagai pihak yang mewakili langsung
pemberi kuasa.

A = Sebagai PRINSIPAL nya atau Pihak yang memberi kuasa untuk menghadap ke Notaris

D = Sebagai Penghadap Notaris yang mewakili Pemberi kuasa A tetapi D menerima Kuasa
Subtitusi dari C yang telah mengundurkan diri dari hubungan kuasa ini, sedangkan C
menerima Kuasa Subtitusi dari B, B menerima Kuasa dari A

Contoh : Komparisi berdasarkan KUASA LISAN

- Tuan Mudita Kentakasati,sarjana hukum, lahir di Banyumas, pada tanggal 5-10-1972 (lima
Oktober seribu sembilan ratus tujuh puluh dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri
Sipil, bertempat tinggal di Semarang, jalan Pendawa Lima, rukun tetangga 2 (dua), rukun
warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik Baru, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda
penduduk nomor 0330005107200001, (yang dikeluarkan oleh Kantor Pemerintahan Kota
Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat
belas)
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan kuasa lisan dari-dan sebagai
demikian untuk atau-atas nama serta seberapa perlu menguatkan dirinya guna menanggung
atau menjamin Tuan Arif Indra Setyadi, lahir di Banyumas, pada tanggal 17-8-1945 (tujuh
belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga Negara Indonesia,
Wiraswasta, bertempat tinggal di Semarang, jalan Gatot Kaca, rukun tetangga 5 (lima),
rukun warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda
penduduk nomor 0330017074500002, (yang dikeluarkan oleh Kantor Pemerintahan Kota
Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat
belas)

Yang terpenting dalam membuat Komparisi untuk KUASA adalah kata-kata :

“dari ----untuk dan atas nama----“

12
TUGAS : DIKUMPULKAN TANGGAL 24 MARET 2012

1. Pengusaha menghadap pada saudara yang menggantikan saudara Aminah selama 18 bulan
yang sedang cuti karena sakit. Ia bermaksud unutk menyewakan bangunan rumah terletak di
jalan Airlangga nomor 1000 Semarang
BUATLAH AWAL AKTA

2. Oleh karena Notaris yang digantikan saudara tidak berwenang membuat Akta pembagian
Warisan, maka saudara diangkat sebagai Notaris Pengganti Khusus dari Ny, Aminah Notaris
di Semarang
BUATLAH AWAL AKTANYA

3. Pada saat saudara menggantikan Ny. Aminah notaris di Semarang yang sedang cuti selama 2
bulan, pada suatu saat Notaris Aminah Meninggal dunia.
BERI PENJELASANNYA DAN BAGAIMANA AWAL AKTANYA

Kuliah 3
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn & Notaris Suyanto,SH
Tanggal 24 Maret 2012
KOMPARISI BUKAN UNTUK DIRI SENDIRI

13
Pada Pasal 47 UUJN KUASA TERTULIS terdiri dari :

1. KUASA DIBAWAH TANGAN


Kuasa dibawah tangan ini harus dilekatkan pada minuta akta
Akta ini komparand berwenang bertindak berdasarkan kuasa dibawah tangan yang dilekatkan
pada minuta Akta yang akan dibuat Notaris
Contoh : Kuasa tertulis dibawah tangan tanpa legalisasi dan warmerking

- Tuan Ariezta Refyn Indra Drestara,sarjana hukum, lahir di


Banyumas, pada tanggal 5-10-1972 (lima Oktober seribu sembilan
ratus tujuh puluh dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri
Sipil, bertempat tinggal di Semarang, jalan Pendawa Lima,
rukun tetangga 2 (dua), rukun warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik
Baru, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda penduduk
nomor 0330005107200001, (yang dikeluarkan oleh Kantor
Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-
2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan
surat kuasa dibawah tangan tertanggal 2-2-2012 (dua Pebruari
duaribu duabelas, surat tersebut bermaterai cukup selalu
dilekatkan (dijahitkan) pada minuta akta ini, kuasa dari-dan
sebagai demikian untuk dan atas nama tuan Faisal Indra Fadilla
lahir di Banyumas, pada tanggal 17-8-1945 (tujuh belas Agustus
seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Semarang, jalan
Gatot Kaca, rukun tetangga 5 (lima), rukun warga 2 (dua),
kelurahan Ngaglik, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu
tanda penduduk nomor 0330017074500002, (yang dikeluarkan oleh
Kantor Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan
17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)

Contoh : Kuasa tertulis dibawah tangan dengan legalisasi

- Tuan Ariezta Refyn Indra Drestara,sarjana hukum, lahir di


Banyumas, pada tanggal 5-10-1972 (lima Oktober seribu sembilan
ratus tujuh puluh dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri
Sipil, bertempat tinggal di Semarang, jalan Pendawa Lima,
rukun tetangga 2 (dua), rukun warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik
Baru, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda penduduk
nomor 0330005107200001, (yang dikeluarkan oleh Kantor
Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-
2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan
surat kuasa dibawah tangan tertanggal 2-2-2012 (dua Pebruari
duaribu duabelas), yang telah di legalisasi oleh Talitha Nurul
Indra Saphira, sarjana hukum, magister kenotariatan, Notaris
di Kota Semarang, pada tanggal 5-3-2012 (lima dua Pebruari
duaribu duabelas), nomor :2/leg/2012, surat tersebut
bermaterai cukup selalu dilekatkan (dijahitkan) pada minuta

14
akta ini, kuasa dari-dan sebagai demikian untuk dan atas nama
tuan Faisal Indra Fadilla lahir di Banyumas, pada tanggal 17-
8-1945 (tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh
lima), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal
di Semarang, jalan Gatot Kaca, rukun tetangga 5 (lima), rukun
warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik, kecamatan Gajahmungkur,
pemegang kartu tanda penduduk nomor 0330017074500002, (yang
dikeluarkan oleh Kantor Pemerintahan Kota Semarang, yang
berlaku sampai dengan 17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu
empat belas)

Contoh : Kuasa tertulis dibawah tangan dengan Waarmerking

- Tuan Ariezta Refyn Indra Drestara,sarjana hukum, lahir di


Banyumas, pada tanggal 5-10-1972 (lima Oktober seribu sembilan
ratus tujuh puluh dua), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri
Sipil, bertempat tinggal di Semarang, jalan Pendawa Lima,
rukun tetangga 2 (dua), rukun warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik
Baru, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda penduduk
nomor 0330005107200001, (yang dikeluarkan oleh Kantor
Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-
2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan surat
kuasa dibawah tangan tertanggal 2-2-2012 (dua Pebruari duaribu
duabelas), yang telah di waarmerking oleh Talitha Nurul Indra
Saphira, sarjana hukum, magister kenotariatan, Notaris di Kota
Semarang, pada tanggal 5-3-2012 (lima dua Pebruari duaribu
duabelas), nomor :2/waar/2012, surat tersebut bermaterai cukup
selalu dilekatkan (dijahitkan) pada minuta akta ini, kuasa
dari-dan sebagai demikian untuk dan atas nama tuan Faisal
Indra Fadilla lahir di Banyumas, pada tanggal 17-8-1945 (tujuh
belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima), Warga
Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Semarang,
jalan Gatot Kaca, rukun tetangga 5 (lima), rukun warga 2
(dua), kelurahan Ngaglik, kecamatan Gajahmungkur, pemegang
kartu tanda penduduk nomor 0330017074500002, (yang dikeluarkan
oleh Kantor Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai
dengan 17-8-2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)

Keterangan tambahan :
a. Jika ada tanda tangan dari komparand maka wajib ada Materai, jika Komparand tidak tanda
tangan maka tidak wajib Materai;
b. Termasuk dalam Surat Kuasa yang harus dilekatkan dalam minuta, adalah :
- Surat Persetujuan Istri
- Surat Persetujuan Komisaris Perseroan Terbatas
- Surat Persetujuan Persero Komanditer
c. Pada Minuta Akta tidak perlu diberi HALAMAN, hal ini berhubungan dengan pembuatan
salinan akta yang belum tentu sama halamannya. Sehingga apabila menghendaki diberi
halaman cukup di salinan akta

15
2. KUASA NOTARIIL
Kuasa notariil ini,terdiri dari dua bentuk dan fungsi akta, yaitu :
a. Dalam bentuk Minuta Akta
Untuk Akta Kuasa tertulis dalam bentuk minuta akta, hanya cukup diuraikan dalam akta itu,
maksud pengurusannya, yaitu mengenai :
- Nomor Akta
- Tanggal
- Judul
- Dibuat dihadapan Notaris siapa
- Diperlihatkan pada Notaris yang membuat Akta Salinan tersebut

Contoh : Kuasa tertulis dibawah tangan dalam bentuk minuta akta

- Nyonya Nafeeza Nurul Indra Fitriana,sarjana hukum, lahir di


Banyumas, pada tanggal 5-10-1989 (lima Oktober seribu sembilan
ratus delapan puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Negeri Sipil, bertempat tinggal di Semarang, jalan Pendawa
Lima, rukun tetangga 2 (dua), rukun warga 2 (dua), kelurahan
Ngaglik Baru, kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda
penduduk nomor 0330005107200001, (yang dikeluarkan oleh Kantor
Pemerintahan Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-
2014 (tujuh belas Agustus dua ribu empat belas)
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan akta
kuasa nomor: 20,tanggal 20-3-2012 (duapuluh Maret duaribu
duabelas), yang dibuat dihadapan, Ariezta Refyn Indra
Drestara, sarjana hukum, magister kenotariatan, Notaris di
Kota Semarang. Salinan resmi dari akta tersebut telah
diperlihatkan pada saya Notaris di Kota Semarang, surat
tersebut bermaterai cukup selalu dilekatkan (dijahitkan) pada
minuta akta ini,selaku kuasa dari-dan sebagai demikian untuk
dan atas nama tuan Faisal Indra Fadilla lahir di Banyumas,
pada tanggal 17-8-1985 (tujuh belas Agustus seribu sembilan
ratus delapan puluh lima), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Semarang, jalan Gatot Kaca, rukun
tetangga 5 (lima), rukun warga 2 (dua), kelurahan Ngaglik,
kecamatan Gajahmungkur, pemegang kartu tanda penduduk nomor
0330017074500002, (yang dikeluarkan oleh Kantor Pemerintahan
Kota Semarang, yang berlaku sampai dengan 17-8-2014 (tujuh
belas Agustus dua ribu empat belas)

b. Dalam bentuk Originali


Pada kuasa dalam bentuk originali maka Akta Kuasa Notariil ini harus dilekatkan (dijahitkan)
pada minuta akta (Pasal 47 ayat [1] UUJN)

Kuliah 4
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn & Notaris Suyanto,SH

16
Tanggal 31 Maret 2012

PREMISSE
Keterangan pendahuluan yang akan menjelaskan tentang isi akta, karena isi akta itu lebih
komplek dan rumit

Tanda-tanda atau ciri-ciri premisse :


1. Dalam akta memuat kalimat :

“Para penghadap menerangkan terlebih dahulu bahwa ”

2. Premisse terletak sebelum badan akta


3. Premisse bukan mukadimah karena beru keterangan dan tidak mengikat
4. Tidak setiap akta terdapat premisse
5. dan tidak masuk dalam pasal 38 UUJN

Contoh premisse :
Para penghadap menerangan terlebih dahulu bahwa telah membuat
Surat Keterangan Hak Mewaris, yang dibuat dihadapan Purwanto,
sarjana hukum, magister kenotariatan, notaris di Jakarta, pada
tanggal 10-2-2012 sepuluh Pebruari duaribu duabelas)nomor
1/2012, yang aslinya telah diperlihatkan kepada saya notaris
dan copinya dilekatkan pada minuta akta ini

AKHIR AKTA

Akhir atau penutup akta memuat:


a. Uraian tentang pembacaan akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf I atau
Pasal 16 ayat (7);
b. Uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan akta
apabila ada;
c. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan tempat tinggal
dari tiap-tiap saksi akta; dan
d. Uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta atau uraian
tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan, atau penggantian.

Contoh Akhir Akta :


Demikian akta ini dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di
Semarang, pada hari ini, tanggal tersebut di awal akta ini,
dengan dihadiri oleh :
1. Tuan Budi Sutriawan, sarjana hukum, tempat tanggal lahir di
Semarang, tanggal 22-2-1984 (duapuluh dua Pebruari seribu
sembilanratus delapanpuluh empat),
2. Nona Talitha Nurul Saphira, tempat tanggal lahir di Semarang,
tanggal 11-6-1988 (sebelas Juni seribu sembilanratus
delapanpuluh delapan).
Bahwa kedua-duanya pegawai kantor notaris, sebagai saksi-
saksi.

17
Segera setelah akta ini, saya notaris bacakan kepada para
penghadap dan saksi-saksi maka akta ini ditanda tangani oleh
para penghadap, saksi-saksi dan saya notaris.
Dilangsungkan dengan 3 (tiga) perubahan terdiri dari 1 (satu)
tambahan, 1 (satu) coretan dan 1 (satu) coretan dengan
penggantian. Dikeluarkan sebagai Salinan yang sama bunyinya

Jika tempat kedudukan notaris ada di Semarang tetapi penandatangannya di Ungaran


maka :
Demikian akta ini dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di
Ungaran, pada hari ini, tanggal tersebut di awal akta ini,
dengan dihadiri oleh :

Jika menggunakan penerjemahan pada akta maka harus dicantumkan pada akhir
aktanya :
Segera setelah akta ini, saya notaris bacakan kepada para
penghadap dan saksi-saksi dijelaskan dan seberapa perlu saya
notaris, terjemahkan kedalam bahasa yang dimengerti oleh para
pihak maka akta ini di tandatangani oleh para penghadap,
saksi-saksi dan saya notaris.

Urutan penandatangan pada akta notaris pada umumnya :


1. Penghadap
2. Saksi-saksi
3. baru terakhir Notaris

Kecuali AKTA WASIAT UMUM menurut Pasal 939 KUH Perdata urutan tanda
tangannya :
1. Penghadap
2. Notaris
3. Baru terakhir Saksi-saksi

Kuliah 4

18
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn & Notaris Suyanto,SH
Tanggal 07 April 2012

KOMPARISI PERWALIAN
DIAMBIL DARI PERKULIAHAN PJN LANJUT

Ada 1 keluarga (Ayah, Ibu dan Anak), memiliki sebuah rumah yang akan disewakan ke orang
lain, Sertipikat rumah tersebut atas nama ayah. Rumahnya disewakan atas nama diri Ayah
sendiri selama 2 tahun. Kemudian 1 tahun setelah menyewakan si Ayah Meninggal dunia.
Setelah 2 tahun menyewa Si Penyewa berkendak untuk memperpanjang lagi sewaannya
untuk 2 tahun kedepan.

Pada Perjanjian perpanjangan, Menghadap ke Notaris Isteri Almarhum selaku Ahli warisnya
dan sekaligus sebagai wali dari anaknya yang masih dibawah umur yang juga sebagai ahli
waris.

Contoh Komparisinya :

- Nyonya Budi Saptarini……….. dan seterusnya---------


- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak :--
a. Untuk diri sendiri------------------------
b. Selaku orang tua yang hidup terlama dan------- menurut hukum sebagai
wali ibu dari dan-------demikian sah mewakili anaknya yang masih----
-- dibawah umur yaitu Cinthyasari lahir di------- Banyumas pada
tanggal 7 (tujuh), bulan-------- Maret, tahun 1998 (seribu sembilan
ratus------ sembilan puluh delapan), pelajar,------------- bertempat
tinggal sama dengan ibunya----------
- Dan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat
persetujuan dari Pengadilan Negeri Purwoketo, sebagaimana ternyata
dari Surat------- Penetapannya nomor: 45/wali/pen/V/2012, tanggal 5
(lima), bulan Mei, tahun 2012 (dua ribu dua------ belas), salinan
resmi dari Surat Penetapan------- tersebut telah diperlihatkan
kepada saya,-------- Notaris.---------------------------------------
--

Wali Gatif adalah Bapak dan Ibu meninggal, anaknya masih dibawah umur dmaka harus
mengangkat wali. Wali inilah yang disebut WALI GATIF. Dilakukan dengan melalui
Penetapan Pengadilan.

KOMPARISI TINDAKAN MENGHADAP ATAS NAMA


PERSEROAN KOMANDITER (CV)

- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku satu-satunya


Persero Pengurus dan Direktur dan sebagai demikian sah, mewakili
dari dan atas nama Persero Komanditer CV. Computama, berkedudukan di
Purwokerto, yang telah didirikan dengan Akta Nomor 32 tanggal 19
(sembilan belas), bulan September, tahun 1995 (seribu sembilan ratus
sembilan puluh lima), yang telah dibuat dihadapan Notaris Unggul
Prapanca, Sarjana Hukum Notaris di Purwokerto.----------------------
-----------------

19
KOMPARISI yang lengkap menghadap atas nama CV. :

PERSEROAN KOMANDITER CV.


No.............
Tuan Arif Indra Setyadi, Lahir di Banyumas, tanggal 7 (tujuh), bulan
Mei, tahun 1977 (seribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh),
pengusaha, bertempat tinggal di Purwokerto, jalan Raya Keniten nomor
17 rukun tetangga 02, rukun warga 03, Desa Keniten, Kecamatan
Kedungbanteng, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 003319090700001.-
------------------------------------
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya
sebagai Direktur dari Perseroan Komanditer yang akan disebut.-------
---------------
- Berdasarkan pasal 8 dari Anggaran Dasr Perseroannya, yang akta
pendiriannya dibuat di hadapan Tuan Margantara Tanjung, Sarjana
Hukum, Notaris di Purwokerto, tanggal 7 (tujuh), bulan Januari,
tahun 1995 (seribu sembilan ratus tujuh sembilan puluh lima), nomor
7, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Purwokerto, nomor 77/Pan/CV/1995, tanggal 17 (tujuh belas) bulan
Januari, tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, yang
untuk keperluan ini salinan resminya bermaterai cukup telah
diperlihatkan kepada saya, Notaris.----------------
- Sebagai demikian penghadap bertindak untuk dan atas nama serta sah
mewakili Perseroan Komanditer ”CV. COMPUTAMA”, berkedudukan di
Purwokerto.------------
- Sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini, telah
mendapatkan persetujuan dari Nyonya Mudita Kentakasati, Sarjana
Hukum, lahir di Banyumas, tanggal 25 (dua puluh lima), bulan Mei,
tahun 1980 (seribu sembilan ratus delapan puluh), wiraswasta,
tinggal di Purwokerto, Jalan Kampus nomor 7, Kelurahan Gredeng,
Kecamatan Prwokerto Utara, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor
003325050800002, yang bertindak dalam jabatannya sebagai Persero
Komanditer tersebut di atas, dan yang ikut hadir pula dihadapan
saya, Notaris dengan di hadiri saksi-saksi. Demikian itu untuk
memenuhi ketentuan dari pasal 8 Anggaran Dasar Perseroan Komanditer
tersebut di atas.-----------------------

Bisa juga dengan kalimat sebagai berikut :

- Sedangakan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini, telah


mendapatkan persetujuan dari Perseroan Komanditer tersebut di atas,
yang ternyata dari surat persetujuan yang dibuat dibawah tangan,
bermaterai cukup, tanggal 5 (lima), bulan April, tahun 2012 (dua
ribu dua belas), yang dilekatkan pada minuta akta ini. Demikian itu
untuk memenuhi ketentuan pasal 8 dari Anggaran Dasar Perseroan
tersebut di atas.------------------------

KOMPARISI TINDAKAN MENGAHAP ATAS NAMA


YAYASAN

1. Tuan Ariezta Refyn Indra Drestara, Sarjana Hukum, Magister


Kenotariatan, bertempat tinggal di Purwokerto, Jalan Kusuma Bangsa
nomor 99 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur;

20
2. Tuan Faisal Indra Fadilla, Sarjana Teknik Arsitektur,Master
Engeneering of Architecture, bertempat tinggal di Bandung, jalan
Dago Timur Raya nomor 77, Kelurahan Dago, Kecamatan Bandung Tengah;
3. Nyonya Dokter Talitha Nurul Indra Saphira, Spesialis Kulit dan
Kelamin, tinggal di Jogjakarta, Jalan Kademangan Barat nomor 435
Kelurahan Kademangan, Kecamatan Jogjakarta Tengah.
- Menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak masing-masing dan
berturut-turut sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara dari Yayasan
yang akan disebut.-------------------------------------------
- Berdasarkan pasal 9 dari Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam akta
pendirian tanggal 4 (empat), bulan Juni, tahun 2010 (dua ribu
sepuluh), nomor 7 yang dibuat dihadapan Tuan Muhammad Bertoadi,
sarjana hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Purwokerto, yang
salinan resminya bermaterai cukup, telah diperlihatkan kepada saya,
Notaris.----------
- Sebagai demikian para penghadap bertindak bersama-sama, mewakili
Badan Pengurus Harian dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama
serta sah mewakili ”YAYASAN INDRA BHAKTI PERSADA”, berkedudukan di
Purwokerto.----------------------------------------
- Sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah
mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Yayasan tersebut, seperti
ternyata dari Surat Persetujuan yang dibuat dibawah tangan tanggal
11 (sebelas), bulan April, tahun 2012 (dua ribu dua belas), nomor
77, bermaterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini.--------------
---------------------
- Demikian itu untuk memenui ketentuan dalam Pasal 9 ayat [2]
Anggaran Dasar Yayasan tersebut di atas.—

KOMPARISI TINDAKAN MENGAHAP ATAS NAMA


PERSEROAN TERBATAS (PT)

Tuan Arif Indra Setyadi, Lahir di Banyumas, tanggal 7 (tujuh), bulan


Mei, tahun 1977 (seribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh),
pengusaha, bertempat tinggal di Purwokerto, jalan Raya Keniten nomor
17 rukun tetangga 02, rukun warga 03, Desa Keniten, Kecamatan
Kedungbanteng, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 003319090700001.-
------------------------------------
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam
jabatannyasebagai Direktur dari Perseroan Terbatas ”PT. SATRIATAMA
SETYAKARSA”,berdasarkan pasal 8 ayat [1] dari Anggaran Dasarnya yang
dimuat dalam Akta Pendirianya, tanggal 17 (tujuh belsa), bulan Juli,
tahun 1996 (seribu sembilan ratus sembilan puluh enam), nomor 27,
yang dibuat dihadapan Tuan Margantara Tanjung, sarjana hukum,
Notaris di Purwokerto, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia, tanggal 2 (dua), bulan Pebruari, tahun
1997 (seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh), nomor 354 dan
Tambahan Berita Negara Nomor 1670: yang salinan resminya
diperlihatkan kepada saya, Notaris.----------------
- Sebagai demikian penghadap bertindak untuk dan atas nama serta sah
mewakili perseroan terbatas ”PT. SATRIATAMA SETYAKARSA”,
berkedudukan di Purwokerto.
- Sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini, telah
mendapatkan persetujuan dari Tuan Ganisetyanto, Sarjana Ekonomi,
Magister Manajemen, pengusaha, bertempat tinggal di Jakarta, Jalam
Melati nomor 77, Kelurahan Jatisaba, Kecamatan Jatinegara, yang

21
bertindak dalam jabatannya sebagai Komisaris Utama perseroan
terbatas tersebut yang ikut hadir dihadapan saya, Notaris dengn
hadirnya para saksi. Demikian itu untuk memenuhi ketentuan pasal 8
ayat [2] dari Anggaran Dasar perseroan tersebut diatas.-------------
----------------------

Bisa juga dengan kalimat sebagai berikut :

- Sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini, telah


mendapatkan persetujuan dari Komisaris Utama, yang ternyata dari
Surat Persetujuan yang dibuat dibawah tangan, bermaterai cukup,
tanggal 22 (dua puluh dua), bulan Juni, tahun 2011 (dua ribu dua
belas), yang dilekatkan pada minuta akta ini. Demikian itu untuk
memenuhi ketentuan dari pasal 8 ayat [2] dari Anggaran Dasar
perseroan tersebut di atas.-----------------------------------------
-----

Kuliah 6
PERATURAN JABATAN NOTARIS LANJUTAN
Notaris Dr. Endhit Ratna, SH, MKn & Notaris Suyanto,SH
Tanggal 14 April 2012

TUGAS :

- Bagaimana jika Notaris tidak mengetahui dan memahami huruf-huruf yang dipergunakan
oleh salah satu penghadap dalam penandatangan akta
- Jelaskan dan buatkan Akhir Atanya ?

22
JAWAB :

Notaris akan menerengkan pada akhir akta bahwa penghadap telah membubuhkan tanda
tangan dengan huruf-huruf yang tidak diketahui oleh Notaris dan meminta keterangan kepada
penghadap bahwa penghadap tidak dapat membubuhkan tanda tangan dengan huruf-huruf
yang diketahui oleh Notaris.

Contoh Akhir Aktanya :


- Sedangkan Tuan Bawor Punakawan Banyumas,---- membubuhkan tandatangan
dengan huruf-huruf-- yang tidak dikenal oleh Notaris yang menurut
keterangannya, ia tidak dapat tanda tangan-- dengan huruf-huruf yang
dikenal oleh saya--- Notaris.------------------------------------

PEMBUBUHAN CAP JEMPOL


1. Pembubuhan Cap Jempol hanya sebagai KEBIASAAN di Notaris Indonesia hanya untuk
menandai bahwa ia datang ke Kantor Notaris, karena pada dasarnya seseorang yang tidak
dapat menulis, maka diberikan keterangan :
- Harus ada SUROGAAT TANDA TANGAN (CAP JEMPOL)
- Jika memang tidak dapat tanda tangan dan juga tidak dapat cap jempol (tangan Stroke
misalnya), maka harus ada keterangan, yang berisi sebagai berikut :

”Bahwa penghadap tidak dapat tanda tangan dan kedua tangannya sakit
dan menurut keterangannya telah mengerti dan menyetujui menegnai isi
akta.

2. Apabila terjadi pada Surat dibawah tangan dengan dibubuhi CAP JEMPOL maka HARUS di
LEGALISASI dahulu, karena jika tidak maka tidak dapat dijadikan sebagai ALAT BUKTI
3. Contoh Akhir Akta dengan CAP JEMPOL yaitu :

DEMIKIAN AKTA INI


Dibuat sebagai ,inuta dan dilangsungkan di Purwokerto pada hari,
tanggal, bulan, tahun, dan jam tersebut dalam bagian kepala akta ini
dengan dihadiri oleh :
1. Tuan.....
2. Tuan....
Kedua-duanya Warga negara Indonesia pegawai Kantor Notaris, sebagai
saksi-saksi.----------
- Segera setelah akta ini saya Notaris bacakan kepada Penghadap dan
saksi-saksi, maka akta ini di tanda tangani oleh Penghadap, saksi-
saksi dan saya Notaris.
- Sedangkan Nyonya Nilam binti Rakosim, membubuhkan cap jempol kiri
diatas kertas ini dan Nyonya Nilam binti Rakosim tidak dapat
membubuhkan tanda tangan karena tangannya sulit untuk digerakkan
atau tidak dapat membaca dan menulis.

23

Anda mungkin juga menyukai