Anda di halaman 1dari 41

DISTILASI

Oleh Kelompok 11:


• Ajeng Inas Setyorini / 1606828066
• Aulia Firdianna / 1606887535
• Dhea Putriani / 1606906300
• Stefani / 1606879615
Pengertian

Aplikasi Prinsip Kerja

OUTLINE
Faktor Operasi Mekanisme
Proses Distilasi

Aspek Desain :
McCabe-Thiele
APA ITU
DISTILASI?
DISTILASI adalah metode pemisahan dua
komponen zat cair atau lebih dalam suatu
campuran berdasarkan perbedaan titik didih
masing – masing komponen
PRINSIP KERJA
DISTILASI
■ Berdasarkan perbedaan titik didih masing –
masing komponen dalam campuran zat cair.
■ Zat(senyawa) yang memiliki titik didih terendah
menguap lebih dahulu.
■ Fenomena yang terjadi selama proses
didasarkan pada Hukum Dalton dan Raoult.
■ Zat yang teruapkan dan didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni
(distilat).
MEKANISME
PROSES DISTILASI
KOMPONEN PENTING PADA DISTILASI
SEDERHANA
■ Burner / Boiler : berfungsi menaikkan suhu campuran zat sehingga dapat teruapkan
■ Labu Distilasi : berfungsi sebagai wadah untuk menampung campuran zat yang akan
didistilasi.
■ Termometer : berfungsi untuk mengukur suhu gas yang teruapkan
■ Tabung Kondensor : berfungsi untuk mendinginkan uap sehingga menjadi embun
■ Wadah penampung distilat
Penampungan
Penguapan Kondensasi
Distilat

PROSES YANG TERLIBAT PADA DISTILASI


SEDERHANA
ASPEK DESAIN
Metode Mc Cabe - Thiele
Metode Mc ■ Memanfaatkan diagram kurva ekuilibirum untuk
menentukan jumlah tahapan teoritis (number of

Cabe - Thiele theoretical stages/trays) yang dibutuhkan untuk


mencapai tingkat separasi tertentu.
■ Dapat digunakan mengikuti asumsi berikut:
✓ Campuran biner (2 komponen)
✓ Satu komponen menguap dan komponen lainnya
terkondensasi
✓ Efek termodinamika dapat diabaikan
✓ Efisiensi tray 100%
■ Informasi yang dibutuhkan:
✓ Data kesetimbangan gas-cair dari komponen feed
✓ Komposisi feed
✓ Titik embun, titik didih, dan suhu aktual dari feed
✓ Komposisi produk atas dan bawah
CONTOH
SOAL
Step 1:
Membuat garis x=y dan
membuat kurva VLE
Step 2:
Memilih komposisi
produk
Step 3:
Menggambar rectifying
section untuk top product
operating line

■ Slope dari Operating Line


𝐿 𝑅
𝑚= =
𝐿+𝐷 𝑅+1
L = reflux
D = molar flow rate dari top
product
R = reflux ratio
■ Intersect ke sumbu y
𝑥𝐷
𝑦=
𝑅+1
Step 3:
Menambahkan garis kondisi feed (q line)

q merupakan fraksi
mol liquid dalam feed
𝑞
𝑚=
𝑞−1

Garis ini dapat dibuat melalui


intersect antara garis rectifying
section dan garis stripping section
Step 5:
Menggambar stripping
section
Dimulai dari titik dimana garis vertikal
dari bottom product bertemu dengan
garis 45°, lalu membuat garis menuju
titik rectifying section operating line
berpotongan feed condition line
Step 6:
Membuat anak tangga

Dimulai dari titik dimana top product


line bertemu garis 45° , lalu garis
horizontal ditarik sampai memotong
kurva VLE. Kemudian menarik garis
vertikal sampai bertemu salah
operating lines. Proses diulang sampai
garis vertikal terakhir jatuh tepat di kiri
bottom product line.
Step 7:
Menghitung jumlah
segitiga
Jumlah tray teoritis dapat ditentukan
dari berapa kali step horizontal
menyentuk kurva VLE (termasuk garis
yang melewati bottom product line).
Persamaan-Persamaan

Equilibrium curve Stripping Section:


x Operating line
y= L B
1+ x( − 1) y = x − xB
V V
Rectifying Section: q-line
Operating line  q   zF 
R 1 y=  x − 
y= x+ xD  q − 1  q −1
R+ 1 R +1
FAKTOR OPERASI
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dari Kolom
Distilasi

Kondisi aliran Cairan internal


Kondisi feed Kondisi reflux uap dan kondisi
aliran fluida

Diameter Keadaan tray Kondisi cuaca


kolom
Kondisi Feed

■ Mempengaruhi, lokasi feed tray, operasi, dan jumlah


tahapan yang dibutuhkan dalam pemisahan
■ Jika terjadi penyimpangan, maka kolom tidak bisa
melakukan pemisahan.
■ Beberapa kolom di desain memiliki titik point yang banyak
ketika umpan mengandung berbagai jumlah komponen
yang berbeda untuk mengatasinya
Kondisi Reflux

Semakin banyak cairan yang lebih banyak mengandung komponen


volatil di daur ulang kembali ke dalam kolom sehingga separasi
menjadi lebih baik

Maka semakin sedikit tray yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat


separasi yang sama
Kondisi aliran uap

Kondisi aliran uap yang merugikan menyebabkan:


■ Foaming, terjadi karena ekspansi liquid yang disebabkan
oleh uap atau gas
■ Entrainment, peristiwa liquid yang terbawa uap menuju
tray di atasnya dan disebabkan laju alir uap yang tinggi
■ Weeping, tekanan yang digunakan uap tidak cukup untuk
menahan liquid pada tray
■ Flooding, liquid tertahan pada plate di atasnya sehingga
meningkatkan penumpukan cairan di plat bagian atas
Diameter Kolom

■ Kecepatan aliran uap bergantung pada diameter kolom


■ Weeping dan flooding yang mempengaruhi kebutuhan
kapasitas kolom
Keadaan Tray dan Packing

■ Jumlah dari tray yang dibutuhkan untuk sebuah separasi


ditentukan berdasarkan efisiensi dari plat dan packing
nya
■ Faktor apapun yang menyebabkan penurunan efisiensi
tray juga akan mempengaruhi kinerja dari kolom distilasi
■ Efisiensi tray dipengaruhi oleh fouling, korosi, dan
kecepatan umpan
■ Hal ini terjadi bergantung pada sifat dari cairan yang
sedang diproses
Cuaca

■ Sebagian besar kolom destilasi terbuka terhadap


lingkungan atmosfer
■ Reboiler harus diukur dengan tepat untuk memastikan
bahan uap yang dihasilkan cukup selama musim dingin
dan dapat dimatikan selama musim panas.
APLIKASI DISTILASI
Pembuatan Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk
Minyak Atsiri
■ Minyak atsiri merupakan salah satu hasil olahan tumbuhan yang
mempunyai nilai penting bagi kehidupan manusia. Diantaranya untuk
industri kosmetik, makanan olahan, kesehatan (aromaterapi),
pengendalian organisme pengganggu tanaman. Minyak atsiri jeruk
memiliki karakter yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut
Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essensial oils, etherical oils, atau volatile
oils adalah senyawa yang mudah menguap yang tidak larut di dalam air dan
merupakan ekstrak alami dari tanaman, baik yang berasal dari daun, bunga, kayu,
biji-bijian, ataupun kulit buah. Komponen senyawa kimiawi dalam minyak atsiri
dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu:
▪ Hydrocarbon Senyawa yang termasuk dalam golongan ini terbentuk dari unsur
hidrogen (H) dan karbon (C).
▪ Oxygenated Hydorcarbon Senyawa yang termasuk dalam golongan ini terbentuk
dari unsur hidrogen (H), karbon (C), dan oksigen (O).
▪ Komponen-komponen lainnya Senyawa lainnya seperti asam, lacones, senyawa
belerang dan nitrogen.
Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk

■ Salah satu jenis minyak atsiri yang dapat diproduksi di


Indonesia adalah minyak kulit jeruk (citrus pell oil).
Mengingat jeruk merupakan salah satu buah-buahan
tropis andalan yang dihasilkan oleh negara Indonesia,
hampir seluruh wilayah Indonesia dapat ditanami jeruk
dan yang terbaik adalah apabila ditanam di dalam
tanah dengan ketinggian 400 meter di atas
permukaan laut.
Buah jeruk tersusun dari komponen- komponen sebagai berikut:
■ Flavedo merupakan bagian yang memberikan warna pada kulit jeruk. Di dalam
flavedo terkandung karoten yang memberi sifat warna kuning pada buah jeruk.
Sekitar 60% karoten yang terdapat pada buah jeruk terdapat pada bagian ini.
Di bagian ini juga terdapat gland yang mengandung minyak kulit jeruk.
■ Albedo terletak di bawah flavedo. Albedo biasanya mempunyai lapisan yang
tebal, putih dan seperti spon. Albedo terdiri atas sel-sel parenkim yang kaya
akan substansi pektin dan hemiselulosa. Kombinasi antara albedo dan flavedo
disebut pericarp yang sering dikenal sebagai kulit.
■ Endocarp merupakan bagian buah yang dapat dimakan, di mana pada endocarp
ini terdapat sejumlah segmen di dalamnya. Umumnya buah jeruk mempunyai 9-
13 segmen. Di bagian dalam tiap-tiap segmen terdapat kantung sari buah (juice
sacs) yang mempunyai membran relatif kuat dan mempunyai dinding sel tipis.
Proses Pembuatan

Proses yang dilakukan untuk memperoleh minyak kulit jeruk terdiri dari 2
tahap yaitu perlakuan pendahuluan dan pemisahan minyak kulit jeruk.
■ Perlakuan pendahuluan dilakukan dengan pengecilan ukuran (size
reduction), dan pengeringan kulit jeruk.
■ Proses pemisahan minyak kulit jeruk dapat dilakukan dengan 3
metode yaitu distilasi, pengepresan, dan leaching.
Tahapan Pembuatan
Dimasukkan kulit jeruk
Potong-potong kecil tersebut kedalam labu Selama proses distilasi
Dilakukan
kulit jeruk dan destilasi yang sebelumnya volume air dijaga konstan
destilasi
keringkan lalu telah ditambahkan sebanyak dengan penambahan air
selama 2 jam
masukkan ke grinder 100 mL aquades dan batu sedikit demi sedikit
didih kedalamnya

Selanjutnya, Na2SO4 anhidrat


Fase air, dan minyak Untuk pengepresan
ditambahkan ke dalam fase
kulit jeruk dipisahkan kulit jeruk, kulit jeruk
minyak kulit jeruk untuk
dengan dipotong-potong
mengurangi kadar air di dalam
menggunakan corong menjadi berukuran 5
minyak. Na2SO4 dipisahkan dari
pemisah mm x 5 mm.
fase minyak dengan cara disaring.

Alat pengepresan dijalankan Na2SO4 ditambahkan


Selama proses distilasi
dengan tekanan 1.000 psia. ke dalam minyak yang
volume air dijaga
Hasil pengepresan yang diperoleh untuk
konstan dengan
diperoleh ditampung dalam mengurangi kadar air
penambahan air sedikit
gelas beaker dan kemudian di dalam minyak.
demi sedikit
disaring. Selanjutnya, disaring.
Tahapan Pembuatan (2)

Untuk leaching kulit Selanjutnya, kulit Hasil leaching kemudian


jeruk, kulit jeruk jeruk dimasukkan disaring dan filtratnya diambil
dipotong-potong, ke dalam labu leher dan dipanaskan menggunakan
kemudian dihaluskan tiga dan vaccum evaporator pada suhu
dengan menggunakan dimasukkan etanol 60C sampai semua etanol
grinder 150ml menguap.

Na2SO4 ditambahkan
Minyak kulit jeruk diukur indeks
ke dalam minyak yang
biasnya. Penambahan Na2SO4
diperoleh untuk
dilakukan sampai diperoleh indeks
mengurangi kadar air
bias yang konstan. Minyak kulit jeruk
di dalam minyak.
ditimbang dan dianalisis.
Selanjutnya, disaring.
Manfaat Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk

Minyak atsiri ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan seperti aroma terapi. Aroma jeruk
ini dapat menstabilkan sistem saraf, menimbulkan perasaan menjadi tenang dan senang,
menambah nafsu makan, dan penyembuhan penyakit.
Manfaat tersebut terdiri atas beberapa senyawa penyusun, antara lain:
1. Limonen : Melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan
dan batuk, serta menghambat sel kanker.
2. Linalool : Bersifat sebagai penenang (sedatif).
3. Linalilasetat : Bersifat sebagai penenang (sedatif)
4. Terpineol : Bersifat sebagai sedatif.
5. Sitronela : Sebagai penenang dan pengusir nyamuk.
REFERENSI

■ McCabe, W., Smith, J. and Harriott, P. (n.d.). Unit operations of chemical engineering =.
■ Neutrium.net. (2018). McCabe-Thiele Plot – Neutrium. [online] Available at:
https://neutrium.net/unit-operations/distillation/mccabe-thiele-plot/ [Accessed 14 Sep.
2018].
■ YouTube. (2014). D3-Distillation: McCabe-Thiele. [online] Available at: Department of
Chemical Engineering/Lund
Universityhttps://www.youtube.com/watch?v=5NA9qd_OJ1k&t=634s [Accessed 19 Sep.
2018].
■ Khasanah, L. 2015. “Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Terhadap Karakteristik Mutu
Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus hystrixDC)”. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian.
Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Anda mungkin juga menyukai