Anda di halaman 1dari 7

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.

1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

ANALISIS SENYAWA BENZOAT PADA KECAP MANIS PRODUKSI


LOKAL KOTA MANADO

Muh. Zaid Taib1), Frenly Wehantouw1) dan Fatimawali1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

Soy sauce is one of the food additives commonly added to food . The purpose of this study is
to determine the levels of benzoic acid compounds contained in soy sauce Manado city
product. Samples were taken from four brands of soy sauce on the four markets in the city of
Manado . Identification of the samples was done by FeCl3.Analysis of benzoic acid content
using UV-Vis spectrophotometry methode with wavelength of 280 nm. The results showed
that four samples of soy sauce using as preservative benzoic acid about 18,59 mg/kg, 20,32
mg/kg, 19,97 mg/kg dan 21,46 mg/kg. Benzoic acid in the sample does not exceed the
predetermined threshold in PERMENKES RI No. 722/Menkes/Per/IX/88.

Key words : Benzoic, soy sauce, UV - Vis spectrophotometry, Manado

ABSTRAK

Kecap manis adalah salah satu bahan tambahan pangan yang biasa ditambahkan ke dalam
makanan. Tujuan penelititan yaitu untuk menentukan kadar senyawa benzoate yang terdapat
dalam kecap manis produksi local kota Manado. Sampel diambil dari empat merek kecap
manis pada empat pasar di kota Manado. Identifikasi senyawa benzoate dilakukan
menggunakan FeCl3 dan penentuan kadar senyawa benzoate dilakukan dengan
spektrofotometri UV-vis pada panjang gelombang 280 nm. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keempat sampel kecap manis menggunakan pengawet asam benzoate sebesar 18,59
mg/Kg, 20,32 mg/Kg, 19,97 mg/Kg dan 21,46 mg/Kg. Penggunaan pengawet asam benzoate
pada sampel tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan dalam PERMENKES RI No.
722/MENKES/PER/IX/88.

Kata kunci : benzoat, kecap manis, spektrofotometri UV-vis, Manado

1
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN berlebihan dalam suatu bahan makanan


Dewasa ini, makanan dan minuman tidak dianjurkan karena jumlah zat
yang dihasilkan oleh industri makanan pengawet yang masuk ke dalam tubuh
diolah sedemikian rupa sehingga makanan akan bertambah dengan semakin banyak
dan minuman dapat disukai oleh dan seringnya mengkonsumsi. Hal tersebut
konsumen, salah satunya yaitu dengan akan diperparah jika dibarengi dengan
menambahkan bahan kimia sebagai bahan konsumsi makanan awetan lain yang
tambahan makanan (Wilga dalam Siaka, mengandung asam benzoat (Lutfi, 2009).
2001). Bahan Tambahan Makanan (BTM) Kebanyakan produksi kecap manis
atau sering pula disebut Bahan Tambahan lokal Manado hanya mencantumkan
Pangan (BTP) adalah bahan yang pengawet natrium benzoat pada
ditambahkan ke dalam makanan untuk kemasannya tanpa adanya kadar yang
mempengaruhi sifat ataupun bentuk tertulis secara jelas dalam kemasan,
makanan (Yuliarti dalam Kaunang, 2007). sehingga belum diketahui apakah kadar
Penambahan bahan tambahan dalam senyawa benzoat yang digunakan melebihi
makanan harus memiliki dosis tertentu ambang batas yang ditentukan oleh
karena bahan tambahan makanan dapat permenkes No 722/Menkes/per/1X/1988
menyebabkan bahaya kesehatan. atau tidak. Selain itu belum pernah
Kecap merupakan salah satu produk dilakukan penelitian tentang senyawa
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat benzoat yang terkandung dalam kecap
baik ditambahkan dengan makanan manis produksi lokal kota Manado.
maupun tidak. Kecap dijadikan oleh Tujuan penelitian ini yaitu:
masyarakat Indonesia sebagai menu Menentukan senyawa benzoat yang
harian, sehingga dari tahun ke tahun terdapat dalam kecap produk lokal kota
kebutuhannya semakin Manado dan Menentukan kadar senyawa
meningkat(Astawan, 2004). Asam benzoat benzoat yang terkandung dalam beberapa
sering digunakan sebagai bahan pengawet produk kecap telah sesuai dengan
pada produk kecap agar waktu simpan permenkes No.722/Menkes/per/1X/1988.
produk lebih lama. Di Cina, Jepang dan
Indonesia kecap merupakan bahan METODOLOGI PENELITIAN
makanan yang sering dikonsumsi sesuai Bahan yang digunakan: kecap,
dengan jenis makanan, dan merupakan Akuades, Asam Benzoat, Dietil eter
sumber utama terdapatnya asam benzoat (C2H5OC2H5), Asam Klorida (HCl),
sebagai pengawet makanan (Wibbertmann Natrium Hidroksida (NaOH), Amonium
et al,2000). Hidroksida (NH4OH), Natrium Klorida
Asam benzoat adalah zat pengawet (NaCl) dan Besi III Klorida (FeCl3). Alat-
yang sering dipergunakan dalam produk alat yang digunakan adalah seperangkat
kecap. Asam benzoat disebut juga senyawa instrumen spektrofotometer UV-Vis,
antimikroba karena tujuan penggunaan zat neraca analitik, kertas lakmus, kertas
pengawet ini dalam produk kecap adalah saring, corong pisah, pemanas listrik,
untuk mencegah pertumbuhan khamir dan tabung reaksi, labu ukur,gelas kimia,
bakteri terutama untuk makanan yang telah batang pengaduk, erlenmeyer dan pipet.
dibuka dari kemasannya. Jumlah
maksimum asam benzoat yang boleh Pengambilan dan penyiapan sampel
digunakan adalah 600 mg per kg bahan Sampel kecap diambil dari 4 pasar di
sesuai dengan permenkes No kota Manado yaitu pasar 45, pasar
722/Menkes/per/1X/1988. karombasan, pasar bahu dan pasar
Pembatasan penggunaan asam tuminting, dimana setiap pasar diambil 1
benzoat bertujuan agar tidak terjadi produk kecap. Selanjutnya sampel
keracunan. Konsumsi asam benzoat yang dianalisis di Laboratorium Analisis

2
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

Farmasi Program Studi Farmasi, Fakultas sampai tanda batas. Konsentrasi larutan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, standar yang diperoleh berturut-turut ialah
Universitas Sam Ratulangi Manado. : 20; 40; 60; 80 mg/L.
Deteksi absorbansi larutan standar
pada rentang panjang gelombang 265-280
Analisis Kualitatif nm dengan menggunakan instrumen
Sampel kecap masing-masing spektrofotometer UV-Vis. Selanjutnya
diambil sebanyak 20 gram, dimasukkan ke dibuat kurva standar yang menghubungkan
dalam beker gelas dan di campur dengan absorbansi dengan konsentrasi dari
larutan NaCl jenuh sampai volume 100 masing-masing larutan standar.
mL. Ke dalam larutan sampel ditambahkan
larutan NaOH 10 % sampai larutan bersifat Penentuan kadar asam benzoat pada
alkalis, dan diaduk dengan pengaduk kecap
selama lima menit, selanjutnya larutan Sebanyak 10 gram sampel
dibiarkan semalam dan disaring. Filtrat dipindahkan ke dalam Erlenmeyer,
yang diperoleh di tambah dengan 10 tetes kemudian sampel dilarutkan dalam 100
larutan HCl 3 M sampai larutan bersifat mL larutan NaCl jenuh. Tambahkan
asam. Larutan yang bersifat asam beberapa tetes HCl sampai larutan bersifat
diekstraksi sebanyak 3 kali dengan dietil asam (kertas lakmus biru menjadi merah)
eter masing-masing 25 mL. Ekstrak eter kemudian dicampur dengan baik
dicuci sebanyak 3 kali dengan akuades (Helrich,1990).
masing-masing 10 mL, selanjutnya ekstrak Larutan diekstrak dengan dietil eter
eter diuapkan dalam penangas air selama 5 sebanyak 3 kali masing-masing: 30, 20, 10
menit pada suhu antara 80-85o C. Larutan mL. Hasil ekstraksi dicuci dengan larutan
didinginkan dan ditambah beberapa tetes HCl sebanyak 3 kali, masing-masing 25,
NH4OH pekat sampai larutan bersifat 20 dan 15 mL. Ekstrak asam diekstraksi
alkalis. Kelebihan amoniak dihilangkan lagi dengan larutan NH4OH sebanyak 4
dengan penguapan di atas penangas air, kali masing-masing : 25, 20, 15, 10 mL.
kemudian larutan di tambah dengan Hasil ekstraksi diekstraksi dengan dietil
beberapa tetes larutan FeCl3 5 %. Apabila eter sebanyak 3 kali masing-masing : 30,
terbentuk endapan berwarna kecoklatan 20, dan 10 mL. Hasil ekstraksi dicuci
menunjukkan adanya asam benzoat dalam dengan Na2SO4 dan diencerkan dengan
sampel (Helrich, 1990). dietil eter sampai tanda batas dalam labu
Menurut Dean (1987) penambahan takar 100 mL (Hawley, 1981).
FeCl3 ke dalam larutan asam benzoat yang Larutan hasil ekstraksi dibaca
telah dinetralisasi dengan amoniak akan absorbansinya dengan menggunakan
menghasilkan endapan asam benzoat spektrofotometer UV-Vis pada panjang
berwarna coklat kemerahan. gelombang, kemudian konsentrasi asam
benzoat dalam sampel ditentukan
Analisis Kuantitatif berdasarkan kurva standar (Helrich, 1990).
Kurva Standar
Pembuatan larutan standar didahului HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pembuatan larutan induk 100 Analisis Kualitatif
mg/L yang dibuat dengan melarutkan 25 Penelitian secara kualitatif yang
mg asam benzoat ke dalam 250 mL dietil dilakukan pada semua sampel menunjukan
eter. Larutan standar dibuat dengan adanya asam benzoat yang terkandung
mengambil : 10; 20; 30; 40 mL dari didalamnya, yang dinyatakan dengan
larutan induk asam benzoat 100 mg/L ke terbentuknya endapan benzoat yang
dalam labu takar 50 mL kemudian masing- berwarna coklat kemerahan. Hasil analisis
masing diencerkan dengan dietil eter secara kualitatif terhadap adanya

3
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

kandungan asam benzoat dalam beberapa tabel 2.


sampel kecap manis dapat dilihat dalam

Tabel 2. Hasil Analisis Kualitatif terhadap adanya Asam Benzoat dalam beberapa
Sampel Kecap Manis
No Bahan Pangan Benzoat
1 Kecap Manis A Endapan Coklat Kemerahan
2 Kecap Manis B Endapan Coklat Kemerahan
3 Kecap Manis C Endapan Coklat Kemerahan
4 Kecap Manis D Endapan Coklat Kemerahan

Analisis kualitatif yang dilakukan menjadi polar sehingga tingkat tidak


terhadap sampel bertujuan untuk bercampurnya air dengan dietil eter akan
menunjukan adanya asam benzoat dalam bertambah yang bermanfaat dalam
sampel kecap manis. Pada sampel kecap pemisahan fase.
manis sebanyak 20 gram ditambahkan Asam Benzoat merupakan senyawa
larutan garam NaCl jenuh yang bertujuan yang kurang larut dalam air karena
untuk memecahkan emulsi kecap manis, merupakan asam lemah. Penambahan
karena pemecahan emulsi dapat dilakukan NaOH 10% sebanyak 10 tetes larutan
dengan penambahkan elektrolit. bersifat basa yang ditunjukan oleh
Penambahan elektrolit pada lapisan berair perubahan kertas lakmus merah menjadi
akan mengurangi kelarutan komponen biru akan menyebabkan molekul asam
dalam air misalnya dengan benzoat yang tidak terdisosiasi menjadi
ditambahkannya larutan NaCl. garam benzoat yang merupakan senyawa
Penambahan larutan NaCl jenuh bertujuan ion yang mudah larut dalam air.
untuk menambah tingkat ionisasi dari air

C6H5COOH + NaOH C6H5COO- Na + + H2O

Perlakuan selanjutnya adalah Residu asam benzoat dalam air yang


pengadukan yang berfungsi untuk dihasilkan dari pemanasan ekstrak sampel
membuat larutan menjadi homogen. ditambahkan NH4OH akan membentuk
Setelah larutan dibiarkan semalam, amonium benzoat C6H5COONH4. Namun
Partikel-partikel terdispersi yang tidak penambahan amonium hidroksida sampai
larut dalam air seperti lemak akan dapat larutan bersifat basa ditunjukan oleh
mengendap dalam bentuk garam asam perubahan kertas lakmus merah menjadi
lemak. Penyaringan dilakukan agar biru menyebabkan terjadi kelebihan
partikel-partikel yang tidak larut air dapat amoniak, namun pemanasan dalam
dipisahkan dari larutan. Benzoat akan penangas air pada suhu 80-850C selama 5
berada dalam larutan air pada filtrat dalam menit dapat menghilangkan kelebihan
bentuk garam (Cahyadi, 2006). amoniak (Tumalun, 2007).
Dilakukan pencucian dengan
aquades 10 ml sebanyak tiga kali bertujuan Analisis Kuantitatif
untuk membuat fase organik menjadi Analisis kuantitif yang dilakukan
bening (transparan) dari warna merah adalah dengan menggunakan metode
kecoklatan yang merupakan warna khas spektrofotometer UV-Vis. Penentuan
kecap yang terikut dalam proses ekstraksi. panjang gelombang maksismum yang

4
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

digunakan dalam pengukuran absorbansi


larutan standar maupun larutan sampel Nilai absorbansi asam benzoat hasil
ditentukan dengan mengukur nilai analisis kuantitatif kecap manis sampel
absorbansi maksimum. panjang A,B,C,D dalam 100 ml dietil eter. Dari
gelombang maksimum dapat diperoleh kurva standar antara absorbansi terhadap
dengan pengukuran absorbansi yang konsentrasi diperoleh persamaan garis
dilakukan pada rentang panjang linier merupakan hubungan antara
gelombang 265-280 nm. Hasil pengamatan absorbansi (y) konsentrasi (x) larutan
untuk absorbansi maksimum adalah pada standar sebagai berikut : y = 0,403x +
panjang gelombang 280 nm kemudian 0,036 dengan harga r sebesar 0.904. Hal
dilakukan penentuan nilai absorbansi pada ini menyatakan bahwa kurva kalibrasi
4 larutan standar. memiliki keakuratan dalam penentuan
konsentrasi sebesar 90 %.
Kurva Standar
1.000 Kadar Asam Benzoat Dalam Kecap
0.800 Manis
Penentuan Kadar Asam Benzoat
Absorbansi

0.600
dalam sampel dilakukan pengukuran
0.400 y = 0.4036x - 0.0369
R² = 0.9049
absorbansi larutan sampel. Konsentrasi (x)
0.200 asam benzoat dalam sampel diperoleh
0.000 dengan cara mensubstitusikan nilai
-0.2000.000 1.000 2.000 3.000 absorbansi larutan sampel terhadap (y)
Konsentrasi pada persamaan y = 0,4036x+ 0,0369.

Gambar 4. Kurva Standar larutan Baku


asam Benzoat dalam 100 ml
dietil eter.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Konsentrasi Asam Benzoat Ekstrak Sampel Kecap Manis.
Kecap Ulangan Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Manis (mg/L) rata-rata (x) rata-rata (x) rata-rata (x) rata-rata (x)
(mg/L) (mg/100mL) (mg/kg) (g/kg)
A1 1,227
A A2 1,208 1,226 0,1226 12,26 0,01226
A3 1,242
B1 1,340
B B2 1,324 1,340 0,134 13,4 0,0134
B3 1,355
C1 1,340
C C2 1,279 1,316 0,1316 13,16 0,01316
C3 1,330
D1 1,409
D D2 1,426 1,415 0,1415 14,15 0,01415
D3 1,409

Analisis Kualitatif bersifat basa yang ditunjukan oleh


Asam Benzoat merupakan senyawa perubahan kertas lakmus merah menjadi
yang kurang larut dalam air karena biru akan menyebabkan molekul asam
merupakan asam lemah. Penambahan benzoat yang tidak terdisosiasi menjadi
NaOH 10% sebanyak 10 tetes larutan
5
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

garam benzoat yang merupakan senyawa ion yang mudah larut dalam air.

C6H5COOH + NaOH C6H5COO- Na + + H2O

Perlakuan selanjutnya adalah Penentuan konsentrasi yang terdapat


pengadukan yang berfungsi untuk dalam sampel kecap manis dapat dilihat
membuat larutan menjadi homogen. dari jumlah konsentrasi rata-rata sampel
Setelah larutan dibiarkan semalam, kecap manis yang merupakan jumlah
Partikel-partikel terdispersi yang tidak konsentrasi asam benzoat yang terkandung
larut dalam air seperti lemak akan dapat dalam 10 gram bahan kecap manis yang
mengendap dalam bentuk garam asam diperoleh berdasarkan pembacaan
lemak. Penyaringan dilakukan agar absorbansi dari 100 ml hasil ekstrak
partikel-partikel yang tidak larut air dapat terakhir dalam rangkaian prosedur analisis
dipisahkan dari larutan. Benzoat akan kuantitatif. Konsentrasi asam benzoat
berada dalam larutan air pada filtrat dalam dalam 10 gram bahan dari 100 ml
bentuk garam (Cahyadi, 2006). dikonversikan kedalam satuan mg/kg,
Dilakukan pencucian dengan dimana
aquades 10 ml sebanyak tiga kali bertujuan 1 kilogram bahan sama dengan 10
untuk membuat fase organik menjadi gram bahan dikalikan 100 (Cahyadi,2007).
bening (transparan) dari warna merah Pada analisis kuantitatif ke dalam 10
kecoklatan yang merupakan warna khas gram sampel ditambahkan NaCl yang
kecap yang terikut dalam proses ekstraksi. bertujuan untuk membuat sampel dapat
Residu asam benzoat dalam air yang diekstraksi dan membuat air tidak larut
dihasilkan dari pemanasan ekstrak sampel dalam dietil eter pada saat ekstraksi.
ditambahkan NH4OH akan membentuk Tujuan pencucian hasil ekstraksi adalah
amonium benzoat C6H5COONH4. Namun untuk membuat larutan yang cokelat
penambahan amonium hidroksida sampai menjadi bening.
larutan bersifat basa ditunjukan oleh Berdasarkan Tabel 4, konsentrasi
perubahan kertas lakmus merah menjadi asam benzoat dalam sampel kecap manis
biru menyebabkan terjadi kelebihan A, B, C, D yaitu 12,26 mg/kg, 13,40
amoniak, namun pemanasan dalam mg/kg, 13,16 mg/kg, 14,15 mg/kg
penangas air pada suhu 80-850C selama 5 menunjukan kadar asam benzoat tidak
menit dapat menghilangkan kelebihan melebihi ambang batas Peraturan Menteri
amoniak (Tumalun, 2007). Kesehatan bahwa konsentrasi asam
Pembuatan kurva standar antara benzoat dalam produk kecap manis yaitu
absorbansi terhadap konsentrasi, dari 600 mg/kg. Produk ini tidak
kurva yang dihasilkan dapat dilihat bahwa membahayakan kesehatan masyarakat
terdapat korelasi antara konsentrasi dan yang mengkonsumsinya. Dengan
absorbansi dimana semakin tinggi dilakukannnya penelitian ini dapat
konsentrasi maka akan semakin tinggi pula memberikan informasi pada masyarakat
nilai absorbansi sehingga diperoleh bahwa kecap manis A, B, C, D aman untuk
persamaan garis yang merupakan dikonsumsi..
hubungan antara absorbansi (y) dengan
konsentrasi (x) larutan standar y = 0,0369x PENUTUP
+ 0,4036 dengan harga r sebesar 0,904. Kesimpulan
Hal ini berarti kurva kalibrasi tersebut Berdasarkan hasil penelitian yang
memiliki keakuratan dalam penentuan diperoleh Analisis kualitatif menunjukan
konsentrasi 90% dan tingkat kesalahan semua sampel produk kecap manis yang
10%. diteliti menggunakan asam benzoat

2
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 1 Februari 2014 ISSN 2302 - 2493

sebagai bahan pengawet. Kandungan asam Lutfi, A. 2009. Asam Benzoat.


benzoat dalam sampel produk kecap manis http://www.chem-is-
A, B, C, D yang di diteliti sebagai berikut : try.org/materi_kimia/kimia-
12,26 mg/kg, 13,40 mg/kg, 13,16 mg/kg, lingkungan/zat-aditif/asam-benzoat/
14,15 mg/kg. Produk dinyatakan tidak Siaka, I M. 2009. Analisis Bahan
melebihi ambang batas penggunaan asam Pengawet Benzoat Pada Saus
benzoat yang telah ditentukan dalam Tomat yang Beredar Di Wilayah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kota Denpasar. FMIPA Universitas
Indonesia Nomor Udayana, Bukit Jimbaran.
722/MENKES/PER/IX/88 yaitu 600 Tumalun, J. D. 2007. Analisis Konsentrasi
mg/kg.. Asam Benzoat sebagai Bahan
Pengawet pada Saos Tomat secara
DAFTAR PUSTAKA Spektrofotometri UV-Vis. FMIPA
Cahyadi, W. 2007. Kajian dan Aspek Universitas Sam Ratulangi,
Kesehatan Bahan Tambahan Manado.
Pangan. Edisi pertama. Bumi Wilga.
Aksara : Jakarta 2001.http;//www.indomedia.com/int
Dean, A. J. 1987. Hand Book Of isari/2001/feb/Makanan20kemasan.
Chemistry. Mc Graw Hill Book htm. [28 Agustus 2011].
Company, New York. Wibbertmann, A. J. Kielhorn, G.
Departemen Kesehatan Republik Koennecker, I. Mangelsdorf, dan
Indonesia. 1988. Peraturan Menteri Melber. 2000. Concise International
kesehatan Republik Indonesia Chemical Assessment Document No
Nomor 722/MenKes/Per/IX/88 26. http;//www.inchem.org. (14
tentang Bahan Tambahan Pangan. Oktober 2012)
DepKes RI : Jakarta Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif
Kaunang, J. 2012. Identifikasi dan Anorganik. Edisi ke-4. Revisi oleh
penetapan Kadar Pengawet Benzoat basset, J. Denny, C. R Jeffrey H. G.
pada Saos Tomat Produksi Lokal Mendham, J. Terjemahan A.
yang Beredar diPasaran Kota Hadyana Pudjaatmaka dan L.
Manado. Program Studi Farmasi Setiono. Buku Kedokteran EGC,
Universitas Sam ratulangi, Manado. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai