Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Masyarakat
Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Masyarakat
Makalah
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
2. Kunidah (4201.0111.A...)
3. Nuradidah (4201.0111.A...)
4. Yunani (4201.0111.A....)
S1 Keperawatan
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan membahas Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku
Kesehatan Dalam Masyarakat
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa sumber. isi makalah ini
mencakup tentang Pengertian masyarakat, unsure-unsur masyarakat, pengertian budaya, unsure-
unsur budaya, perubahan social budaya, budaya yang mempengaruhi kesehatan, aspek social
budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan, aspek budaya yang
mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan dan perubahan social budaya.
Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan pengertian tentang aspek social budaya yang
mempengaruhi perilaku kesehatan dalam masyarakat.
Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak kekurangannya. Maka
saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin
meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan
ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil
dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.Akan tetapi pada kenyataanya,
pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan
masih banyak terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan
sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas
kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi. sebenarnya individu
yang menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola
hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan
zaman.
6. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Budaya yang Mmempengaruhi Perilaku Kesehatan dan
Status Kesehatan ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuat makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah juga agar kita
mengetahui apa saja aspek aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat.
BAB II
ISI
2.1 Mayarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya
serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb
manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Adapun pengertian
masyarakat menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
5. Menurut Koentjaraningrat (1996): masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat
oleh rasa identitas bersama
6. Menurut Gillin (1954): masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai
kebiasaan, sikap, tradisi dan perasaan persatuan yang sama
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik. Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus
dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
2.2 Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
· Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.
· Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
· Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,
antara lain sebagai berikut:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
organisasi ekonomi
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
Dalam teori HL blum tentang status ksehatan,maka dijelaskan tentang beberapa faktor yang
mempengaruhi status kesehatan, antara lain:
2. Blum juga menjelaskan,bahwa lingkungan sosial budaya tersebut tidak saja mempengaruhi
status kesehatan,tetapi juga mempengaruhi perilaku kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang
mempunyai latar budaya yang beraneka ragam.lingkungan budaya tersebut sangat mepegaruhi
tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut,sehingga dengan beranekaragam
budaya,menimbulkan variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam perilaku
kesehatan.
Dengan masalah tersebut,maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui budaya dan
masyarakat yang dilayaninya,agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan
memberikan hasil yang optimal,yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manusai adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri sehingga
membentuk kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat.dengan definisi tersebut,Ternyata
pengertian masyarakat masih dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih konkretnya maka ada
beberapa unsur masyarakat,unsur masyarakat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu:
2. pranata sosial.
Kesatuan sosial merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang berinteraksi
dengan kehidupan masyarakat.sedangkan yang dimaksud , pranata sosial adalah himpunan norma-
norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan
masyarakat. norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup
dalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertian yang terbatas,banyak orang yang memberikan
definisi kebudayaan sebagai bangunan yang indah,candi,tari-tarian,seni suara dan seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang komleks yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral hukam adat istiadat
dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota
masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah seluruh
kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus didapatkannya
dengan belajar dan yang semuanya tesusun dalam kehidupan masyarakat.
2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status Kesehatan
Selanjutnya dijelaskan beberapa aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan
dan status kesehatan.yang pertama yaitu:
1).umur
2).jenis kelamin
3).pekerjaan.
4).sosial ekonomi
jika dilihat dari aspek umur,maka ada perbedaan golongan penyakit berdasarkan golongan
umur.misalnya dikalangan balita banyak yang menderita penyakit infeksi, sedangkanpada golongan
dewasa atau usia lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis.demikian juga dengan aspek
golongan menurut jenis kelamin,dikalangan wanita lebih banyak menderit kanker
payudara,sedangkan pada pria,lebih banyak menderita kanker prosat.begitu juga dengan jenis
pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita penyakit cacingan,karena aktifiasnya banyak
dilakukan disawah,sedangkan pada buruh tekstil lebih banyak menderita penyakit salura pernafasan
kaena banyak terpapar debu. keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi pada pola
penyakit,bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya angka kematian lebih tinggi pada
golonga yang status ekonominya rendah dibandingkan dengan status ekonominya tinggi. demikian
juga obesitas lenih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan status ekonoinya tinggi.
Menurut H Ray Elling (1970) ada beberapa faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku
kesehatan.antara lain
1.self concept
kita ditentukan oleh tingkat kepuasan atau tidak kepuasan yang kita rasakan terhadap diri kita
sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain,oleh karena
itu,secara tidak langsung self concept kita cenderung mementukan,apakah kita akan menerima
keadaan diri kita seperti adanya atau berusaha untuk mengubahnya.
Self concept adalah faktor yang penting dalam kesehatan,karena mempengaruhi perilaku
masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan.
image seseorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok.sebagai contoh,seorang anak
dokter akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan
tinggi,sedangkan anak petani tidak terpapar dengan lingkungan medis,dan besar kemungkinan juga
tidak becita-cita untuk menjadi dokter.
2.5 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang antaa lain
adalah:
1.tradisi
2.sikap fatalism
3.nilai
4.ethnocentrisme
Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan
masyarakat, misalnya di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru.penyakit ini menyerang
susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus.penderita hamya terbatas pada anak-anak dan
wanita.setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini menyebar karena adanya tadisi
kanibalisme.
Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan,beberapa anggota
masyarakat di kalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa anak adalah ttipan
Tuhan,dan sakit atau mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari
pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan seseorang dari kematian.
Sikap ethnosentrime adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.misalnya orang-orang barat merasa bangga terhadap
kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling
maju,sehingga merasa superior terhadap budaya dari masyarakat yang sedang berkembang. tetapi
dari sisi lain,semua anggota dari budaya lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secar alamiah
adalah yang terbaik. Oleh karena itu,sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang
menganggap bahwa petugas adalah orang yang paling pandai,paling mengetahui tentang masalah
kesehatan karena pendidikan petugas lebih tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga
tidak perlu mengikut sertakan masyarakat tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal
ini memang petugas lebih menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana mereka
bekerja lebih mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri.
suatu perasaan bangga terhadap budayannya berlaku bagi setiap orang.hal tersebut berkaitan
dengan sikap ethnosentrisme.
Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya,norma dimasyarakat sangat mempengaruhi
perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut. sebagai
contoh,untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena
adanya norma yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi layanan dengan ibu hamil
sebagai pengguna layanan
Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.nilai-nilai tersebut
ada yang menunjang dan ada yang merugikan kesehata.beberapa nilai yang merugikan kesehatan
misalnya adalah penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat mengetahiu
bahwa beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1 jika dibandingkan dengan beras
putih,masyarakat ini memberikan nilai bahwa beras putih lebih enak dan lebih bersih.
Contoh lain adalah masih banyak petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka mengetahui
bagaimana bahaya merokok terhadap kesehatan.
G.pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku
kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara makan,bahan
makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan tersebut terus
dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat
mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.
Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus dirubah budayanya
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut inovasi
Syarat inovasi:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan
sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih
baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan
merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social, budaya dan personal.
Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang
dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama
kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu peran
aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan,
masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan
masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam merumuskan dan
mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga
tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi
bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa
kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan,
pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan
PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan
menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Dengan
partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti Kader
Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak Pedesaan dan organisasi lainnya serta
didukung oleh MUSPIDA setempat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta
3. Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins University,
Maryland, Mayfield Publishing Company
11. http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-mempengaruhi-status-
kesehatan-2/
12. file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/aspek-sosial-budaya-
yang-berhubungan.html
13. file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/budaya-yang-
mempengaruhi-kesehatan.html
14. http://andaners.wordpress.com/2009/04/20/konsep-diri-self-concept/
15.
file:///G:/semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20Dasar%20Sosial/pengaruh%20sosial%20b
udaya%20dlm%20kesehtan.htm