PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan diatas, penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan merias wajah
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Anak
a. Dapat meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan dalam
keterampilan merias wajah.
b. Dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
3
2. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk pihak sekolah yang dijadikan tempat
penelitian di dalam mengambil dan menetapkan suatu kebijakan khususnya
dalam menggunakan program keterampilan merias wajah bagi anak
tunagrahita ringan.
3. Bagi Guru
a. Hasil penulisan ini dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan
proses pembelajaran yang dapat menarik anak sehingga dapat
meningkatkan keterampilan merias wajah.
b. Meningkatkan minat untuk melakukan penelitian
4. Bagi orang tua
Dapat memberikan informasi kemampuan yang sudah dimiliki oleh anaknya
dalam keterampilan merias wajah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
g. Sapulah wajah dengan kuas besar agar bedak rata diseluruh pemukaan
wajah
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah dan teori yang dikemukakan, maka
penulis dapat menentukan hipotesis tindakan sebagai berikut: “Pembelajaran
keterampilan tata rias jika dilakukan dengan model pembelajaran analisis
tugas diduga akan meningkatkan hasil belajar siswa, karena lebih
mendahulukan prinsip siswa aktif dan akan dapat lebih melayani kebutuhan
siswa dalam pembelajaran. Adapun tahapan pelaksanaannya secara rinci akan
dijelaskan pada uraian rencana tindakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mengajar reflektif.
kelas ini mengacu pada siklus kegiatan yang dimulai dengan rencana,
10
11
B. Rencana Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SLB Negeri Budi Utama
Kota Cirebon, semester ke satu tahun pelajaran 2017-2018. Penelitian
dilakukan secara kolaboratif antara 2 orang guru kelas. Jumlah siswa kelas
VIII terdiri dari 1 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan.
Alasan penulis mengambil 3 orang siswa pada subyek penelitian ini karena
populasi terbatas, memiliki usia tidak jauh beda, memiliki kemampuan
yang sama dan tidak memiliki ketunaan lain. Adapun waktu yang di
gunakan untuk penelitian ini dimulai pada bulan Agustus sampai bulan
Oktober tahun ajaran 2017/2018.
2. Faktor-faktor yang diteliti
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang akan diamati mencakup:
a. Faktor siswa
1) Respon siswa terhadap pembelajaran meliputi:
a) Interaksi antar siswa dan atau dengan guru
b) Keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk setiap 10 menit
2) Daya serap peserta didik terhadap pembelajaran
b. Faktor guru
1) Keterampilan guru dalam praktek merias wajah
2) Keterampilan guru dalam kegiatan tahap pendahuluan
3) Keterampilan guru dalam kegiatan inti
4) Keterampilan guru dalam kegiatan menutup pelajaran
3. Rencana Tindakan
Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1) Menyiapkan RPP
2) Menetapkan pemetaan fokus atau aspek perilaku yang akan
diamati/observasi
3) Menetapkan teknik pengumpulan data (pedoman observasi)
4) Menentukan observer (pengamat)
5) Menentukan alat bantu yang dibutuhkan untuk observasi (alat rekam)
12
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum
teratasi dan penetapan alternative pemecahan masalah
2) Membuat skenario atau langkah-langkah pembelajaran yang
lebih sistematik
3) Menyiapkan media dan sumber belajar yang relevan dan
bervariasi serta penggunaan lingkungan sekitar sekolah
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada
identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan
alternative pemecahan masalah yang sudah ditentukan.
2) Guru memusatkan perhatian siswa melalui penjelasan dengan
cara tanya jawab
3) Guru menjelaskan tentang cara merias wajah dengan lebih rinci
sesuai dengan tahapan-tahapan pada observasi
4) Guru memperlihatkan alat peraga berupa gambar yang
berhubungan dengan merias wajah
5) Guru juga mendemonstrasikan alat peraga berupa CD yang
berhubungan dengan merias wajah
6) Guru memberi tes akhir
7) Siswa mempraktekkan cara merias wajah sesuai dengan contoh
guru
8) Guru lebih memotivasi dengan memberikan reward
9) Siswa dilibatkan dalam mengambil kesimpulan pada akhir
pembelajaran
c. Pengamatan
1) Menganalisa hasil eksperimen dan evaluasi siswa
2) Mengelompokkan hasil penilaian berdasarkan besar kecilnya
skor
3) Merengking hasil evaluasi siswa
14
d. Refleksi
1) Mencatat kekurangan dalam kegiatan pembelajaran
berdasarkan masukan dan saran dari teman sejawat
2) Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus
II
3) Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan
mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus I
C. Analisa Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan dalam pengumpulan
data, adalah sebagai berikut: Pengamatan, penilaian hasil kerja dalam
bentuk tes dan sikap.
a. Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa pada saat proses
pembelajaran
b. Penilaian hasil kerja digunakan untuk mengetahui daya serap siswa
terhadap materi yang telah diberikan.
c. Analisa hasil tes/ulangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa
2. Tahap Analisa
Pengolahan data terdiri dari:
a. Seleksi data (supaya ketahuan data yang perlu dan tidak perlu)
b. Pengelompokkan data sesuai dengan pemetaan fokus aspek yang diteliti
c. Menyajikan data secara narasi
d. Penafsiran atau analisa data agar data dapat berbicara dan memberikan
makna
e. Menyimpulkan hasil
f. Memberi rekomendasi untuk refleksi
15
D. Indikator Kinerja
Kriteria keberhasilan belajar siswa sebagai berikut:
1. Presentasi tingkat keberhasilan belajar siswa dalam penguasaan praktek
merias wajah
a. Nilai 85 – 100 = Baik Sekali (BS)
b. Nilai 75 – 84 = Baik (B)
c. Nilai 65 – 74 = Cukup (S)
d. Nilai 55 – 64 = Kurang (K)
e. Nilai 45 – 54 = Kurang Sekali (KS)
2. Presentasi tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
a. Nilai 80% > Sangat aktip
b. Nilai 70% -79% lebih aktip
c. Nilai 60% -69% aktip
d. Nilai 59 % < Kurang aktip
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Nilai Rekapitulasi Nilai Tes Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Pn 60 Kurang
2 Sn 60 Kurang
3 Es 65 Cukup
Jumlah 185
Nilai rata-rata 61 Kurang
16
17
B. Hasil Pengamatan
Setelah melaksanakan penelitian dan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan kaidah PTK diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Komentar
Nomor Absen Keterangan
Siklus I Siklus II
1 D B Terdapat peningkatan
2 D C aktivitas siswa dari siklus
3 C B 1 ke siklus 2
Sangat baik (A)
Baik (B) 2 orang
Cukup (C) 1 orang 1 orang
Kurang (D) 2 orang
Tabel 4
Tabel 5
Nilai Hasil Evaluasi Siswa
Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Siklus I Siklus II
1 Pn 60 70
2 Sn 70 75
3 Es 70 80
Jumlah Nilai 205 225
Rata-rata kelas 68,3 73
Prosentase 66,6% 75%
siswa yang mendapat nilai 80 ada 1 orang. Sehingga dari 3 orang siswa sudah
mencapai ketuntasan belajar. Terlihat pada grafik dibawah ini perbandingan
nilai hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.
76%
74%
72%
70%
68% 75%
66%
64% 67%
62%
Siklus 1 Siklus 2
C. Refleksi
Hasil evaluasi yang diperoleh oleh siswa dari siklus 1 sampai dengan
siklus 2 menunjukkan perbaikan sudah berjalan.
Tabel 7
Data refleksi dari hasil evaluasi
No Refleksi Siklus I Refleksi Siklus II
Siswa yang sudah mencapai Semua Siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar ada 2 orang ketuntasan belajar (100%)
(75%), dan siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar
ada 1 orang (sekitar 25 %)
Nilai rata-rata hasil tes siklus 1 Nilai rata-rata hasil tes siklus 2
sebesar 66,6 sebesar 75. Sehingga terdapat
peningkatan hasil belajar yang
signifikan.
Berikut ini penulis akan mengemukakan kesimpulan serta saran bagi pihak-
pihak terkait.
A. Kesimpulan
22
23
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Perlakuan tindakan kelas yang diwujudkan dalam tahap-tahap perbaikan
hendaknya menjadi bagian yang22
tak terpisahkan dari kegiatan analisis para
guru.
2. Hasil PTK agar disosialisasikan secara terbuka melalui forum guru agar
permasalahan pembelajaran yang diobservasi dapat menjadi acuan pelaku
PTK berikutnya.
3. Guna meningkatkan pemahaman terhadap PTK, perlu adanya pelatihan
atau diklat sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam upaya
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia para pendidik
24
DAFTAR PUSTAKA
Suhaeri, HN. 2005. Program Khusus. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Soemantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika
Aditama
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga PTK ini dapat diselesaikan meskipun dalam bentuk
yang sangat sederhana.
Penelitian Tindakan Kelas berjudul “Peningkatan hasil belajar siswa
tunagrahita ringan pada pembelajaran keterampilan tata rias melalui model
pembelajaran analisis tugas di kelas VIII SLB Negeri Budi Utama Kota
Cirebon "yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat,
bahan masukan untuk pihak sekolah dalam mengambil dan menetapkan suatu
kebijakan khususnya dalam menggunakan program keterampilan, Sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun program dengan memberikan layanan
pembelajaran bagi anak tunagrahita khususnya dalam pembelajaran keterampilan.
Penulis menyadari keterbatasan materi pada karya tulis ini yaitu masih
terdapatnya kekurangan-kekurangan di dalamnya. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan
karya tulis ini selanjutnya.
Akhirnya penulis mengharapkan kiranya tulisan ini dapat berguna bagi
perkembangan dan kemajuan pendidikan di masa-masa yang akan datang.
Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita semua, Amin ya Rabbal Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA
RINGAN PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA RIAS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ANALISIS TUGAS DI
KELAS VIII SLB NEGERI BUDI UTAMA KOTA CIREBON
iv
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA
RINGAN PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA RIAS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ANALISIS TUGAS DI
KELAS VIII SLB NEGERI BUDI UTAMA KOTA CIREBON
Disusun oleh :
Beserta seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
Atas perhatian ini, saya siap menaggung resiko atau sangsi maupun yang
hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dan ada klaim
Identitas Penulis :
1. Nama : Ike Runike Harun, S.Pd M.MPd
2. NIP : 196710172008012002
3. Pangkat : Penata/ III. C
4. Masa Kerja : 14 Tahun 11 Bulan
5. Unit Kerja : SLB N Budi Utama Kota Cirebon
6. Alamat : Jl. Melati Kesambi Baru
Mengetahui.
Kepala SLB N Budi Utama
Kota Cirebon
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
- Menunjukkan pembersih wajah
- Menyebutkan penyegar wajah
- Menunjukkan pelembab
- Menyebutkan alas bedak
- Menyebutkan bedak
- Menyebutkan spon
- Menyebutkan kapas
- Memakai handbody
- Menyebutkan pemerah pipi
- Menyebutkan pensil alis
- Menyebutkan lipgloss/lipstik
D.Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung, siswa mampu :
- Mengenal bahan untuk merias wajah
- Mengenal alat untuk merias wajah
- Melakukan praktek merias wajah
- Memelihara hasil rias
- Memelihara bahan
- Memelihara alat
E. Materi Ajar
G.Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan 1
a. Kegiatan awal
1) Mengkondisikan Siswa
2) Apersepsi dengan Melakukan tanya jawab tentang kebiasaan merias
wajah yang dilakukan peserta didik dan peralatan yang digunakan
b. Kegiatan inti
1) Dengan metode ceramah guru menjelaskan tentang nama bahan dan
alat untuk tata rias wajah
2) Siswa melakukan pengamatan untuk melihat alat dan bahan rias
wajah
3) Melalui metode penugasan siswa melaporkan hasil pengamatan
tentang nama alat tata rias wajah
4) Guru melatih siswa mempraktekkan cara merias wajah pada boneka
5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab
6) Guru m`emberikan reward kepada siswa yang dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Kegiatan akhir
1) Memberi tugas kepada siswa
2) Menyimpulkan pelajaran
3) Tindak lanjut
2. Pertemuan 2
a. Kegiatan awal
1) Guru mempersiapkan alat
2) Absensi
3) Apersepsi
b. Kegiatan inti
1) Melalui metode ceramah guru menjelaskan tentang cara merias wajah
2) Guru memberi penugasan agar siswa mempraktekkan cara merias wajah
pada wajahnya sendiri
3) Guru memberi contoh cara merias wajah
4) Siswa melakukan cara merias wajah pada temannya
c. Kegiatan akhir
1) Siswa mencatat tugas dari guru
2) Tindak lanjut
H. Alat, Sumber dan Media
> Alat/ media : alat kosmetik, gambar riasan wajah, CD untuk merias wajah
> Sumber :
I. Penilaian
Materi Skor
No 1 2 3 4
1. Menunjukkan nama alat-alat untuk merias wajah
2. Menyebutkan nama alat-alat untuk merias wajah
3. Menunjukkan nama bahan untuk merias wajah
4. Menyebutkan nama bahan untuk merias wajah
5. Mempraktikkan tata cara merias wajah pada
boneka
8. Mempraktikkan tata cara merias wajah pada diri
sendiri
9. Mempraktikkan tatacara merias wajah pada teman
Rubrik Penilaian
Skor 4 = jika dapat melakukan dengan benar tanpa bimbingan
Skor 3 = jika dapat melakukan dengan benar dan sedikit bimbingan
Skor 2 = jika dapat melakukan dengan benar tetapi banyak bimbingan
Skor 1 = tidak dapat melakukan
Menceritakan kegiatan
Kemampuan
No Aspek yang dianalisa Mampu Keterangan
Tidak
Mampu dengan
mampu
bantuan
1. Menceritakan alat- alat untuk
untuk merias wajah
Menceritakan bahan-bahan
2.
untuk merias wajah
Menceritakan cara merias
3.
wajah
Menceritakan cara
4. memelihara hasil riasan
wajah
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
SIKLUS 1
Peneliti Observer
Peneliti Observer
Petunjuk pengisian :
Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai
berikut :
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang
memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati.
2. Pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa, kemudian 10 detik
berikutnya pengamat menulis kode kategori pengamatan.
3. Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian
pada baris dan kolom yang tersedia.
4. Jika siswa melakukan kegiatan tersebut berilah tanda centang (√),
sedangkan apabila siswa tidak melakukan kegiatan tersebut maka berilah
tanda strip ( − )
5. Pengamatan dilakukan sejak proses belajar mengajar berlangsung.
Peneliti Observer
Petunjuk pengisian :
Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai
berikut :
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang
memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati.
2. Pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa, kemudian 30 detik
berikutnya pengamat menulis kode kategori pengamatan.
3. Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian
pada baris dan kolom yang tersedia.
4. Jika siswa melakukan kegiatan tersebut berilah tanda centang (√),
sedangkan apabila siswa tidak melakukan kegiatan tersebut maka berilah
tanda strip ( − )
5. Pengamatan dilakukan sejak proses belajar mengajar berlangsung.
Peneliti Observer
Peneliti Observer
Peneliti Observer