Anda di halaman 1dari 2

ESSESNSIAL TENTANGMU

Tanpamu aku sepi,


seperti pembicara radio yang berbicara sendiri.
Karena memang benar. Aku bingung dengan apa yang terjadi pada sikapmu kali ini.
Rasanya kamu mulai menjauh dan rasanya akan pergi.
Sefatal itukah kesalahanku hingga mentari senja juga kau hiraukan.

Memang benar aku dekat dengan banyak insan lain.


Tapi yang kuceritakan pada mereka semua tentangmu.
Bahkan kisah kita kuperdengarkan untuk mereka.
Biarkan mereka akhirnya pergi.
Toh, yang kuharapkan hanya kau tetap ada. Itu saja.

Sikapmu kali ini seperti perang dingin yang tak akan pernah bertemu sinar matahari.
Setiap percik korek yang aku mainkan, seperti sedang menilik hal apa yang sebaiknya kulakukan.
Apa aku diam menunggu balasmu? Atau mulai bertanya?
Setiap kata yang terlontar selalu kata “gak ada apa-apa”.
Apakah itu kode keras untukku menjauh.
Atau hanya kiasan agar rahasia tidak ada yang terbonngkar?

Bodo amat dengan waktu yang kubuang untukmu.


Karena kurasa aku tercipta hanya untuk menemukan waktu yang tepat.
Waktu yang tepat untuk kubuang bersamamu.
Karena bagiku waktuku adalah waktumu.

Apabila engkau hilang dengan sendirinya.


Lantas waktuku apakah akan berhenti dan mati dengan sendirinya?
Memang mudah mencari yang lain tapi tak mudah mencari yang nyaman.
Karena definisi dari nyaman sama saja waktu yang tidak akan pernah habis.

Untukmu yang kurindu.


dengarkan setiap waktu yang mulai berdetik.
Detak jantung yang berbunyi selaras.
Angin yang berhembus melewati kulit epidermismu.
Saat itulah rinduku mengarah padamu.

Hai, ini cerita untuk seseorang yang sedang ingin menjaga hati tapi jauh tak tersampaikan. Haha.

Selamat membaca. Jangan lupa like and share. Sangat menerima kritik dan saran dari kalian.

Anda mungkin juga menyukai