Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan ini terjadi berbagai perubahan
dalam hampir semua aspek, misalnya dalam aspek politik, sosial budaya, ekonomi,
teknologi, hankam dan hukum. Perubahan yang terjadi tersebut ada yang bersifat
1. Karakteristik demografi
antara lain menyangkut tingkat pendidikan dan keterampilan angkatan kerja yang
tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, banyaknya kaum wanita yang masuk
2. Kemajuan teknologi
Dewasa ini semakin banyak perusahaan manufaktur dan jasa yang memanfaatkan
3. Perubahan pasar
Faktor yang paling kuat pengaruhnya dalam perubahan pasar adalah perubahan
mereka makin memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan dan
pemenuhan kebutuhannya.
Selain didorong oleh kekuatan eksternal, kebutuhan akan perubahan juga dapat
didorong oleh kekuatan internal yang berasal dari dalam organisasi sendiri.
Kekuatan internal ini bisa dipengaruhi oleh masalah sumber daya manusia dan
2. Perilaku/keputusan manajerial
manajerial.
yang berusaha untuk memberikan respon secara tepat terhadap setiap perubahan
yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun internal organisasi.
TQM lebih berfokus pada tujuan perusahaan untuk melayani kebutuhan pelanggan
dengan memasok barang dan jasa yang memiliki kualitas setinggi mungkin.
Kehadiran TQM sebgaai paradigma baru menuntut komitmen jangka panjang dan
dikarenakan cara menjalankan bisnis dengan TQM berbeda sekali dengan cara
tradisional dalam menjalankan bisnis. Perbedaan pokoknya berupa karakteristik
masalah
arogan. Mereka menganggap bahwa mereka lebih tahu atau lebih memahami
4. Menganggap bahwa kualitas yang lebih baik hanya dapat dicapai dengan
Pada tahun 1979 Philip Crosby menulis buku yang berjudul Quality Is Free. Pada
saat buku tersebut dipublikasikan, tidak banyak manajer tradisional yang bersedia
Hingga saat ini masih banyak manajer tradisional yang berpandangan bossmanship,
yaitu hanya memberi perintah kepada bawahan, apa dan kapan harus mengerjakan
sesuatu.
Untuk melakukan suatu perubahan seringkali tidak mudah, apalagi bila menyangkut
komitmen dari manajemen puncak, adanya steering committee dari seluruh bagian
Hal terutama yang harus ada agar TQM dapat menjadi cara perusahaan
menjalankan bisnis adalah komitmen utuh dari manajemen puncak. Komitmen yang
dibutuhkan tidak hanya mencakup sumber daya yang diperlukan, tetapi juga waktu
yang dicurahkan.
pelatihan.
Persyaratan ketiga adalah adanya streering committee pada level puncak. Apapun
istilah atau nama yang digunakan, yang pasti harus diketuai oleh orang yang
menduduki posisi puncak dalam struktur organisasi dan anggotanya terdiri dari
bawahan langsungnya.
suatu pandangan yang bersifat jangka panjang. Visi harus ada dalam suatu
· Sasaran dan tujuan umum. Sasaran dan tujuan umum disini disusun untuk
· Rencana implementasi TQM. Rencana ini diarahkan oleh visi, sasaran dan
tujuan.
berkesinambungan
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam implementasi TQM adalah infrastruktur
dan komunikasi merupakan infrastruktur pendukung. Selain itu, masih ada beberapa
Keseluruhan persyaratan ini mrtupakan tugas awal yang perlu dilakukan dalam
memulai implementasi TQM. Selain itu tugas-tugas tersebut masih ada beberapa
· Pembentukan tim
· Kemampuan statistik
kemajuan.
pemimpin sebagai orang yang memberi komando atau panduan kepada suatu
mengenai siapa yang dapat disebut sebagai pemimpin. Tujuan dari kepemimpinan
dalam suatu perusahaan adalah untuk memperbaiki kinerja sumber daya manusia
dan mesin, memperbaiki kualitas, untuk meningkatkan output dan secara simultan
memberikan kebanggaan atas kecakapan kerja karyawan. Ada beberapa hal yang
membedakan antara pemimpin yang baik dan pemimpin yang tidak baik, yaitu :
daripada push(mendorong)
Seorang pemimpin yang baik akan terlibat secara nyata dalam usahanya
melaksanakan kepemimpinan.
Pemimpin menentukan visi organisasi dan cara-cara untuk mencapai visi tersebut.
Mereka juga memberikan pedoman dan tujuan yang jelas untuk mencapai
Pemimpin harus berani mengambil risiko dalam mengahdapi dan mengatasi segala
macam rintangan dan hambatan yang timbul. Selain itu pemimpin juga harus
dipercaya oleh bawahannya, karena bila tidak ia akan dapat menjadi pemimpin yang
baik.
4. Peranan terpenting dari seorang pemimpin setelah membentuk visi dan cara
TQM merupakan transformasi budaya yang disorong oleh definisi ulang terhadap
terlebih dahulu, baik aspek nilai, keyakinan, asumsi maupun cara mereka
menjalankan bisnis. Pemilihan strategi ini didasarkan pada situasi dan jenis
1. Pendidikan + Komunikasi
Strategi ini digunakan bila informasi yang tersedia sangat kurang atau tidak akurat.
Keuntungan strategi ini adalah bahwa bila seorang karyawan telah diyakinkan, maka
2. Partisipasi + Keterlibatan
Kondisi yang sesuai untuk strategi ini adalah bila manajemen puncak sebagai
3. Fasilitas + Dukungan
Strategi ini diterapkan bila orang menolak perubahan dikarenakan masalah-masalah
penyesuaian.
4. Negoasiasi + Kesepakatan
Strategi ini cocok digunakan bila ada kemungkinan posisi / kedudukan seseorang
5. Manipulasi + Co-option
Strategi ini dapat diterapkan bila strategi lainnya tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan. Strategi ini merupakan solusi terhadap masalah penolakan yang
relatif cepat dan merah. Akan tetapi suatu saat mungkin timbul masalah bila
Strategi ini sesuai pada kondisi di mana faktor kecepatan merupakan pertimbangan
utama dan inisiator perubahan memiliki kekuasaan (power) yang besar. Strategi ini
dapat memberikan hasil dalam waktu yang relatif singkat dan juga dapat mengatasi
segala macam penolakan. Akan tetapi strategi ini sangat riskan, karena dapat
bagi kesuksesan TQM. Ada beberapa penyebab mengapa TQM lebih sukar diterima
atau didukung oleh manajer madya daripada manajer puncak maupun karyawan
· Banyak di antara manajer madya yang cukup senior (waktu kerjanya cukup
lama) merasa bahwa karirnya sudah mentok dan tidak dapat berkembang lagi.
Mereka memandang perubahan yang ditimbulkan TQM sebagai ancaman terhadap
· Banyak manajer madya yang menduduki posisi atau saat ini setelah melalui
masa kerja yang cukup lama di level operasional. Mereka merasa lebih menguasai
apa yang diwajibkan, tanpa banyak improvisasi, dan menaati segala aturan
Dalam implementasi TQM, tidak ada satu pun rumus, kiat atau cara tertentu yang
berlaku universal dan dapat menghasilkan kesuksesan dalam segala kondisi dan
untuk semua organisasi. Setiap organisasi harus mengadaptasi ide-ide dan teknik-
teknik yang sesuai dengan situasi organisasinya, kekuatan dan kelemahan yang
dimiliku, budaya organisasi, dan situasi bisnis yang digeluti organisasi tersebut.
mengadaptasi pendekatan yang paling sesuai untuk memberikan hasil yang baik
bagi perusahaan itu sendiri. Berikut ini ada beberapa pendekatan implementasi TQM
Pelatihan yang diberikan kepada sebagian besar karyawan pada tahap awal
implementasi TQM bukanlah pendekatan yang benar. Pendekatan yang lebih baik
adalah memberikan pelatihan hanya kepada kelompok kecil karyawan saat mereka
Taichi Ohno menerapkan gugus kendali mutu di Toyota secara bertahap. Ia mulai
dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh proses yang lebih luas akan lebih efisien
Selain harus memiliki komitmen utuh terhadap TQM, manajemen juga harus terlibat
langsung secara personal dan aktif dalam impelementasi TQM sehari-hari. Ia boleh
Agar dapat menerapkan suatu sistem baru seperti TQM, manajemen harus benar-
benar memahami segala sesuatu mengenai TQM sebelum mencobanya. Bila hal ini
hasilnya diperoleh dalam waktu sekejap, tetapi membutuhkan suatu proses yang
bahwa ada 5 tahap transformasi yang dilalui oleh suatu perusahaan semenjak
unggul. George dan Weimerskirch (1994, pp. 259-269) menyatakan bahwa ada 6
Sementara itu Goetsch dan Davis (1994, pp. 584-589) memberikan klasifikasi fase
dikelompokkan menjadi tiga fase, yaitu fase persiapan, fase perencanaan dan fase
menerapkannya.
1. Fase Persiapan
Fase ini terdiri atas 10 langkah yang diberi label A sampai J. Sebelum langkah
pertama dapat dimulai, syarat utama yang harus dipenuhi adalah adanya komitmen
penuh dari manajemen puncak atas waktu dan sumber daya yang dibutuhkan.
memulai kegiatan TQM. Biasanya langkah ini membutuhkan konsultan dari luar
perusahaan.
dan alat-alat TQM sebelum memulai aktivitas TQM. Biasanya pelatihan ini dilakukan
Usaha nyata pertama dalam pelaksanaan TQM adalah menyusun pernyataan visi
visi yang telah ditetapkan. Tujuan ini sendiri terdiri atas tujuan strategis dan tujuan
taktis.
Langkah F: Komunikasi dan Publikasi
mengenai langkah A-C. Semua orang dalam organisasi harus memahami visi,
prinsip-prinsip sebagai pedoman, tujuan dan TQM. Mereka perlu mengetahui alasan
diterapkannya TQM.
mungkin menjadi pendukung TQM dan mereka yang mungkin menolak TQM. Hal ini
Langkah ini juga bisa berbarengan dengan langkah G atau sesudahnya. Dengan
Steering committee perlu barusaha mendapatkan umpan balik objektif dari para
Siklus Plan/Do/Check/Adjust
Langkah ini dapat dimulai berbarengan dengan langkah G atau sesudahnya. Pada
umpan balik akan dikembalikan pada langkah ini untuk melakukan perbaikan,
Steering committee bertanggung jawab untuk memilih proyek awal TQM, yang
didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan, personil yang terlibat, visi
Sebelum tim yang baru terbentuk melaksanakan tugasnya, mereka harus dilatih
terlebih dahulu. Pelatihan yang diberikan harus mencakup dasar-dasar TQM dan
3. Fase Pelaksanaan
Dalam langkah ini, tim proyek memberikan informasi umpan balik kepada steering
committee mengenai kemajuan dari hasil-hasil yang dicapai. Umpan balik tersebut
Tim proyek khusus disebarkan untuk mengumpulkan informasi umpan balik dari
Tim proyek khusus lainnya secara periodik memantau sikap dan kepuasan
karyawan. Hal ini bisa dijalankan dengan mengadakan survai formal setiap tahun.
Steering committee dan manajer lainnya perlu berhubungan dekat dengan karyawan
sehingga dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai sikap dan kepuasan
mereka.
KASUS
Total Quality Management Nokia
Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di
konsep yang digunakan adalah Total Quality Management. Dimana TQM merupakan
konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua
karyawan di setiap level organisasi, hal ini bertujuan untuk mencapai kualitas yang
Konsep Program Total Quality Management Yang Efektif Dalam Perusahaan Nokia
A. PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi
produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen
pasar dari low-end hingga high-end. Produk-produk tersebut sangat handal dengan
fitur-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat.
Di balik keberhasilan Nokia itu, kunci dari semua kehebatan Nokia justru terletak
pada kualitas Human Research (HR) mereka. Nokia bisa sukses karena kekuatan
dan kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat
dengan cepat. Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis
berkualitas. Proses seleksi staf atau manajer Nokia Mobile Phones Indonesia
oleh konsultan rekrutmen dan dilanjutkan dengan wawancara oleh pimpinan Nokia
Mobile Phones Indonesia. Untuk posisi manajer, bahkan kandidat yang telah
Pasifik. Tak jarang, jumlah kandidat yang harus diwawancarai di Singapura lebih dari
satu orang.
pihak HR juga sangat ketat menyeleksi kandidat untuk dikirim ke Singapura. Hal ini
untuk setiap posisi cukup banyak. Bahkan ada yang sampai 10 kandidat.
training dan pengembangan, terutama disediakan oleh Nokia Global. Nokia memang
prinsip Nokia is investing in people. Training untuk setiap staf bisa 2-3 kali setahun.
Beberapa staf dikirim pula untuk on the job training dengan tujuan membiasakan
mereka mengambil keputusan di lapangan. Di samping itu, staf bisa juga mengikuti
seminar terkait.
support each others growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini
menunjukkan bahwa pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia,
baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai
di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini
nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer satisfaction, respect,
achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan nilai-nilai itu
Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang
bersifat terbuka, tidak birokratis, dan memberi peluang karyawan di berbagai negara
untuk maju dan berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa
kepada mereka tidak selamanya hanya atasan yang memberikan tantangan kepada
bawahan. Para karyawan di seluruh dunia diminta pula untuk berbagi ide tanpa
mengenal batas negara atau jabatan. Jangan khawatir, pendapat karyawan pasti
didengar. Bahkan, pendapat tersebut bisa diwujudkan langsung berupa aksi selama
hal itu memang baik dan diperlukan perusahaan. Your opinions result in action,
Organisasi Nokia di Indonesia terdiri dari Nokia Mobile Phones Indonesia dan
Karyawan kedua unit bisnis ini berbeda, namun berdasarkan kebutuhan bisa saja
Uniknya, kedua unit ini hanya memiliki seorang manajer HR yang berkantor di Nokia
Networks. Hal ini tidak menjadi hambatan dalam pengelolaan SDM Nokia Indonesia
karena organisasi yang tidak terlalu besar dan sistem yang mapan. Organisasi Nokia
Mobile Phones Indonesia hanya terdiri dari 25 orang, sebagian merupakan jajaran
pimpinan (setingkat manajer ke atas). Dengan komposisi personil seperti itu, maka
struktur organisasi Nokia Mobile phones Indonesia berbentuk horizontal (flat) dan
matriks.
kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap
Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk
Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi
semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di
dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile
Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila,
Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991.
Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada
pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor satu. Kini sebanyak 2.100 seri
ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil
diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual
di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah
ponsel asal Finlandia itu telah 17 tahun malang melintang di dunia ponsel sejak
1982.
Berbagai inovasi yang dilakukan Nokia dari tahun ke tahun ini membuktikan Nokia
perkembangan teknologi.
C. BENCHMARKING
unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal. Dari
mengenai kondisi kinerja organisasi sehingga dapat mengadopsi best practice untuk
yang dilakukan satu kali waktu, namun bisa juga merupakan kegiatan
pada produk baru yang ditinjau dari kualitas produk sebelumnya serta pendapat
membuat produk baru dengan berbagai fitur yang yang lebih menarik dari pada
produk sebelumnya.
Nokia menciptakan ponsel yang memiliki kegunaan sama namun memiliki fitur yang
lebih baik. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk. Contoh lainnya
adalah munculnya Nokia 6120 Classic yang menyaingi N73 dan N70. Nokia 6120
classic merupakan produk baru yang berada di segmen harga yang nyaris sama
dengan Nokia N70 yang telah ada semenjak 3 tahun yang lalu. Oleh karena itu
secara teknologi Nokia 6120c tentu jauh lebih unggul. Bahkan Nokia N73 yang
muncul setelah N70 juga masih kalah canggih dibanding 6120c, padahal harga N73
hingga saat ini masih jauh lebih mahal dibanding 6120c. 4 keunggulan utama yang
dimiliki Nokia 6120c yang bahkan tidak dimiliki oleh Nokia N73 yang harganya lebih
mahal adalah Koneksi internet HSDPA (3.5G), Prosesor yang lebih cepat, Versi
D. KONSEP TAGUCHI
Metode ini merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan
untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam dapat menekan biaya
produk robust terhadap noise, karena itu sering disebut sebagai Robust Design.
Definisi kualitas menurut Taguchi adalah kerugian yang diterima oleh masyarakat
sejak produk tersebut dikirimkan. Filosofi Taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga
3. Produk harus didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang tidak
dapat dikontrol.
4. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan
kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada
produksi di tingkat shop floor. Off-line quality control dilakukan dilakukan pada saat
awal dalam life cycle product yaitu perbaikan pada awal untuk menghasilkan produk
(to get right first time). Kontribusi Taguchi pada kualitas salah satunya adalah Loss
dan konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan. Bagi produsen yaitu dengan
atau kecewa atas produk yang dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang jelek.
sekitar 46 juta baterai oleh Nokia. Saat diisi ulang, baterai seri BL-5C yang
diproduksi oleh Matsushita baterai industrial Co. Ltd mulai periode desember 2005
masyarakat merasa kecewa dan tidak puas atas barang yang dibelinya sehingga
pihak asuransi mendapatkan claim dari NOKIA, mereka (pihak asuransi) akan
memberikan penggantian uang atas total penggantian produk baterai BL-5C ini.
Dengan demikian perusahaan NOKIA terbebas dari kerugian yang menimpa dirinya.
berikut,
1. SURVEY
Biasanya tim vendor akan melihat pasar dan melakukan survey. Mereka tidak segan
untuk beli handphone pesaing dan kemudian dibongkar untuk diliat isinya serta
canggih. Nah, setelah mendapat masukan dari tim marketing maka tim desain akan
2. IDE
Setelah tim desain menemukan ide dan konsep, maka mereka segera merancang
bentuk handset atau handphone serta pembalut/kulit lapisan handphone dan fitur
pengiring. Selain itu mereka juga menentukan tebal tipis yang sesuai dan ikon atau
3. SKETSA
Segera setelah sketsa gambar selesai dibuat maka dibuatlah ponsel-ponselan alias
4. PRESENTASI
Hasil dummy tadi dipresentasikan kepada tim manajemen dan diuji tingkat
ergonomisnya serta kesesuaian dengan pasar atau trend. Setelah itu jenis
material/bahan pembuatan baru ditentukan, begitu juga dengan warna yang sesuai
akan ditentukan.
5. PRODUKSI
Lolos dari uji ergonomis maka proses produksi dimulai. Nah proses produksi ini yang
menarik. Vendor ponsel seperti Nokia, Motorola dan SE tidak membuat penuh
semua material atau bahan pembuatnya, jadi hanya chip-chip tertentu atau
motherboard ponsel yang mereka buat. Sebagian bahan ada yang dibuat di luar
negeri untuk menghemat biaya, antara lain Cina atau India. Mereka memesan
produk bahan tertentu sesuai dengan syarat yang mereka ajukan ke pabrik,
6. SPAREPART
Nah, untuk bagian yang sangat umum seperti baterai atau terkadang LCD mereka
7. ROBOT OTOMATIS
Proses produksi yang dilakukan sendiri oleh pabrik vendor dilakukan oleh robot.
Hasilnya pasti lebih rapi dan cepat. Hanya kalau sudah jadi ponsel baru merakitnya
menggunakan tenaga manusia, memasang segel dan casing plus packing atau
memasukkan ke dus beserta batre, handsfree, buku, CD dan kabel data atau fitur
8. DISTRIBUSI
Setelah selesai maka bagian pemasaran akan menjual ke berbagai Negara alias
yang sering disebut “alat TQM”. Alat-alat ini membantu kita menganalisis dan
menentukan sebab sebab yang mungkin dari suatu masalah atau merencanakan
Bagan arus proses adalah satu alat perencanaan dan analisis yang digunakan,
antara lain untuk menyusun gambar proses tahap demi tahap untuk tujuan analisis,
diskusi, atau komunikasi dan menemukan wilayah wilayah perbaikan dalam proses.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis
4. Ranking preferensi
Alat ini merupakan suatu alat interpretasi yang dapat digunakan untuk memilih
Analisis tulang ikan (juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat) merupakan alat
analisis, antara lain untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu
masalah dan menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
6. Penilaian kritis
Penilaian kritis adalah alat bantu analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa
setiap proses manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat ini membantu kita untuk
memikirkan apakah proses itu memang dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif
7. Benchmarking
Benchmarking adalah proses pengumpulan dan analisis data dari organisasi kita
dan dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses ini
akan menjadi patokan untuk memperbaiki organisasi kita secara terus menerus.
lain untuk mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dan
mengidentifikasi berbagai sebab yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah
atau peluang.