DM Dengan CKD
DM Dengan CKD
DISUSUN OLEH :
DM 44%
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)
Glomerulonefritis 10%
Nefritis interstitialis 4%
Neoplasma 2%
PATOFISIOLOGI
Penyakit yang mendasari (hipertensi,DM tipe 2 dll)
Dekompensasi
kompensasi hiperfiltrasi
/ Maladaptasi
2. Gambaran Laboratoris
a. Sesuai penyakit yang mendasari
b. Penurunan fungsi ginjal : Peningkatan kadar ureum
kreatinin serum, penurunan LFG.
c. Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb, peningkatan
kadar asam urat, hiper/hipokalemia, hiponatremia,
hiper/hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
3. Gambaran Radiologis
a.Foto Polos Abdomen, bisa tampak radio opak
b.Pielografiintravena ( jarang ) karena
kontras sering tidak bisa melewati filter
glomerulus, khawatir pengaruh toksik oleh
kontras terhadap ginjal yang sudah
mengalami kerusakan
c.Pielografi antegrad dan retrograd sesuai
indikasi
d.USG ginjal, memperlihatkan ukuran ginjal
yang mengecil, korteks menipis, adanya
hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa,
kalsifikasi
Rumus Menghitung GFR
(140-50) x 55
GFR = x 0,85
72 x27,64
90 x 55
GFR = x 0,85
1990,08
4207,5
GFR = x 0,85
1990,08
risiko kardiovaskuler
ETIOLOGI
- Resistensi insulin
- Kelainan sekresi
insulin
PATOGENESIS
Diabetes Mellitus
Tipe 2
Diabetes Mellitus
Tipe 1
Diabetes Mellitus
Insipidus
Diabetes Tipe
Lainnya
PENALAKSANAAN
PILAR TATALAKSANA DM TIPE 2
NON FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
Modifikasi gaya hidup
(diet rendah - OHO
karbohidrat tinggi -INSULIN
serat, olahraga)
OBAT HIPERGLIKEMIA ORAL
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5
golongan:
A. Pemicu sekresi insulin (insulin
secretagogue):sulfonilurea dan glinid
B. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin
dan tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa.
E. DPP-IV inhibitor
KOMPLIKASI
- KAD
- HONK
AKUT
HIPOGLIKEMIA
KOMPLIKASI
MIKROVASKULER
KRONIK
MAKROVASKULE
R
PROGNOSIS
PRIMER SEKUNDER
TERSIER
HIPERTENSI
DEFINISI
Hipertensi didefinisikan
sebagai peningakatan
tekanan darah sistolik >
140 mmHg atau tekanan
diastolik . > 90 mmHg
EPIDEMIOLOGI
Genetik
Ras
Usia
Jenis Kelamin
Obesitas
Asupan Garam
Merokok
Alkohol
Diagnosis Banding
PENATALAKSANAAN
Perubahan
Belum
Terapi
Gaya
Mencapai
Farmakologi
Hidup
tekanan darah target yaitu : (<140/90 mmHg) atau (<130/80 m
Otak : Stroke
Jantung : Aterosklerosis, penyakit jantung
koroner, gagal jantung
Mata : Kebutaan (pecahnya pembuluh
darah pada mata)
Paru-paru : Edema paru
Ginjal : Penyakit ginjal kronik
Sistemik :Penyakit arteri perifer atau
penyakit oklusi arteri perifer
PROGNOSIS
Hipertensi
dapat dikendalikan
dengan baik dengan pengobatan
yang tepat. Terapi dengan
kombinasi perubahan gaya hidup
dan obat-obatan antihipertensi
biasanya dapat menjaga tekanan
darah pada tingkat yang tidak
akan menyebabkan kerusakan
pada jantung atau organ lain.
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
Anamnesis Pribadi
Nama : Sutrisno
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Ambai No. 21 Medan
Suku : Jawa
Anamnesa Penyakit
6. Extremitas
a. Atas Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah: tidak tidak
Stand abnormal : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Tes Rumpelit : - -
Refleks :
Bisep : ++ ++
Trisep : ++ ++
Radio periost : ++ ++
b. Bawah
Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah : tidak tidak
Eodema : ya ya
Pucat : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Luka/gangren : tidak tidak
Varises : tidak tidak
Refleks :
KP : ++ ++
APR : ++ ++
Struple :+ +
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Henatologi
Darah Rutin
Haemoglobin 9,6 g/dl 13-18
Hitung Eritrosit 3,6 106/ul 4.5-6.5
Hitung Leukosit 8500 /ul 4000-11.000
hematokrit 31,0 % 40-54
Hitung trombosit 314.000 /ul 150.000-450.000
Index Eritrosit
MCV 87,1 Fl 80-96
MCH 26,6 Pg 27-31
MCHC 30,6 % 30-34
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 2 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N. Stab 0 % 2-6
N. Seg 77 % 53-75
Limfosit 16 % 20-45
Monosit 5 % 4-8
LED 45 Mm/ jam 0-10
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Glukosa Darah sewaktu 60 mg/dL < 140
Fungsi Ginjal
98 mg / dl 20-40
Ureum
7,01 0,6-1,1
Kreatinin mg / dl
13,9 3,4-7.0
Asam Urat mg / dl
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Elektrolit
Natrium 139 mEq/L 135-155
Kalium 5,2 mEq/L 3,5-5,5
103 98-106
Chlorida mEq/L
URINE
Urin Rutin
Makroskopis Kuning
Kuning
Warna Keruh
Jernih
Kejernihan 6,0
4,6-8,0
pH 1,030
1,013-1030
Berat Jenis Negatif
Leukocyte esterase 1+ /LBP
Negatif
Protein Negatif
Negatif
Glukosa Negatif
Negatif
Nitrit Negatif
Negatif
Bilirubin
RESUME
Keluhan utama : Dispnoe
Telaah : Pasien datang ke Rumah sakit Haji Medan dengan
keluhan :
Pasien datang ke Rumah sakit Haji Medan dengan keluhan :
Dispnoe, sejak + 3 bulan ini dan semakin memberat dalam 5 hari ini
Nausea, sejak 3 hari ini
Vomiting, sejak 3 hari ini,1-3 kali/hari, 1/4 aqua gelas, berisi apa yang dimakn dan
minum
Oedem kedua ekstremitas inferior sejak 3 hari ini
Lemas, sejak 1 minggu ini
Anoreksia
BAK : (+) 2-3 kali/ hari, seikit-sedikit, sebanyak ½ gelas aqua dalam 1 kali kencing,
bewarna kuning pekat, tidak disertai nyeri
BAB : (+) normal, 1 kali hari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan
RPT : Hiperurisemia, hiperkolesterol, DM dan Hipertensi
RPK : kakak pasien memiliki hipertensi
RPO : pasien lupa nama obat
Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sensoriun: Compos Anemia : ya TB : 170 cm
Mentis Ikterus : tidak BB : 80 kg
Tekanan Darah: Sianosis : tidak
160/100mmHg Dyspnea : ya RBW= BB x 100%
Nadi: 84x / menit Edema : ya TB - 100
Nafas: 24 x/ menit Eritema : tidak = 114 %
Suhu: 36,50 C Turgor : Baik Kesan : Normoweight
Gerakan aktif : ya
Sikap tidur paksa : IMT = BB/ (TB/100)2
tidak = 55/1,52 = 27,6 kg/m2
Kesan :
Normoweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Muka Pucat
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
Extremitas : Superior : Dalam Batas Normal
Inferior : Edema Kedua Ekstremitas
Pemeriksaan laboratorium
Darah :
Hemoglobin menurun, eritrosit menurun, hematokrit
menurun, MCH menurun, N. Stab menurun, N. Seg meningkat,
limfosit menurun, LED meningkat, ureum meningkat, kreatinin
meningkat, asam urat meningkat
Urin : Protein 1+
Diagnosa Banding
Chronic Kidney Disease stage V e.c diabetikum nefropati + Diabetes
Melitus tipe 2 + Hipertensi Stage 2+ anemia e.c penyakit kronik
Chronic Kidney Disease stage V e.c hipertensi nefropati + Diabetes Melitus
tipe 2 + Hipertensi Stage 2+ anemia defisiensi besi
Chronic Kidney Disease stage V e.c penyakit ginjal obstruksi infeksi +
Diabetes Melitus tipe 2 + Hipertensi Stage 2+ anemia e.c defisiensi besi
Chronic Kidnes Disease stage V e.c Glomerulonefritis + anemia e.c
perdarahan + hipertensi stage II + Diabetes Melitus tipe 2
Diagnosis Sementara
Chronic Kidney Disease stage V e.c diabetikum nefropati + Diabetes
Melitus tipe 2 + Hipertensi Stage 2 + anemia e.c penyakit kronik
Terapi
Aktivitas tirah baring
Diet MB
Medikamentosa
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/menit
Inj. Ranitidin 50 mg /12 jam
Inj. Ondansetron 8mg / 8 jam
Inj. Glukosa 40 %
Inj. Furosemide 10 mg/12 jam
Amplodipin tablet 1 x 10 mg
Curcuma 2x1
Pemeriksaan Anjuran/ Usul
Darah rutin
Darah rutin
Elektrolit
Fungsi ginjal
Fungsi hati
KGD
USG Ginjal
Urin Rutin
DISKUSI KASUS CKD
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Mual Mual (+)
Muntah Muntah (+)
Sesak nafas Sesak Nafas (+)
Oedem pada periorbita dan tungkai Oedem pada tungkai (+)
Anemia / pucat Anemia/pucat (+)
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Keadaan Umum
Sensoriun : Sensoriun : Compos Mentis
Tekanan Darah : Tekanan Darah : 160/110 mmHg
Hate rate : Hate rate : 84x / menit
Respirasi : Respirasi : 24 x/ menit
Temperature : Temperature : 36,50 C
Keadaan penyakit Keadaan penyakit
Anemia : Anemia : ya
Ikterus : Ikterus :tidak
Sianosis : Sianosis : tidak
Dyspnea : Dyspnea : ya
Edema : Edema : tidak
Eritema : Eritema : tidak
Turgor : Turgor : baik
Gerakan aktif: Gerakan aktif: ya
Sikap tidur paksa : Sikap tidur paksa : tidak
Teori Kasus
Keadaan gizi Keadaan gizi
TB : cm TB : 170 cm
BB : kg BB : 80 kg
RBW= BB x 100% RBW= BB x 100%
TB - 100 TB - 100
= = 114%
Kesan : Kesan : overweight
IMT = BB/ (TB/100)2 = IMT = BB/ (TB/100)2 = 55/1,52 = 27,6
Kesan : kg/m2
Kesan : overweight
Kepala : Dalam Batas Normal Kepala : muka pucat
Leher : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal Abdomen: Dalam Batas Normal
Abdomen: Dalam Batas Normal Extremitas: edema kedua ekstremitas
Extremitas: edema inferior
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin : Darah Rutin :
Hemoglobin = 12-16 g/dL, Hemoglobin = 9,6 g/dL,
Hitung Eritrosit = 4,5-6,5 x 106/ul Hitung Eritrosit = 3,6 x 106/ul
Hitung Leukosit = 4.000- Hematokrit = 31,0%,
11.000/ul, MCH = 26,6 Pg
Hematokrit = 36-47%, N.Stab = 0%, N.Seg = 77%,
N.stab = 2-6 %, N.Seg = 53-75%, Limfosit =16%,
Limfosit = 20-45%, LED = 45 mm/jam
Fungsi Ginjal : Fungsi Ginjal :
Kreatinin = 0,6-1,1mg/dl Kreatinin = 7,01 mg/dl
Ureum = 98 mg/dl
Elektrolit : Elektrolit :
Natrium = 135-155mEq/L Natrium = 139mEq/L
Chlorida = 98-106mEq/L Chlorida = 103mEq/L
Diagnosa Banding Diagnosa Banding
Diagnosa Diagnosa
•Gagal jantung akibat peningkatan kerja •Tidak ditemukan Gagal jantung akibat
jantung yang berlebihan. peningkatan kerja jantung yang
berlebihan.
Edukasi Edukasi
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Diagnosa Diagnosa
Diabetes Mellitus Tipe 2 Diabetes Mellitus Tipe 2
Komplikasi Komplikasi
•Tidak ditemukan ulkus kaki
• Ulkus kaki diabetik diabetik
• Hipoglikemia •Tidak ditemukan hipoglikemia
• Ketoasidosis diabetik •Tidak ditemukan ketoasidosis
• Neuropati diabetik diabetik
•Tidak ditemukan neuropati
diabetik
Pencegahan Pencegahan
• Pencegahan primer
• (penyuluhan untuk menurunkan berat • Pencegahan primer
badan, diet sehat, latihan jasmani, dan • (penyuluhan untuk menurunkan
menghentikan merokok) berat badan, diet sehat, latihan
• Pencegahan sekunder jasmani, dan menghentikan
• (upaya mencegah atau menghambat merokok)
timbulnya penyulit pada pasien yang • Pencegahan sekunder
telah menderita DM) • (upaya mencegah atau
• Pencegahan tersier menghambat timbulnya penyulit
• ( ditujukan untuk pasien yang telah pada pasien yang telah menderita
mengalami penyulit dalam upaya DM)
mencegah terjadinya kecacatan lebih • Pencegahan tersier
lanjut) • (ditujukan untuk pasien yang telah
mengalami penyulit dalam upaya
mencegah terjadinya kecacatan
lebih lanjut)
Prognosis Prognosis
• Dubia adbonam (Baik) Dubia admalam (Buruk)
• Jika Diabetes mellitus tipe 2 mendapat
insulin dapat bertahan hidup seperti
orang normal.
• Dubia admalam (buruk)
• Jika pasien diabetes mellitus tipe 2
sudah mengalami komplikasi
EDUKASI EDUKASI
• Diabetes tipe 2 umumnya terjadi • Diabetes tipe 2 bisa dihindari dengan
pada saat pola gaya hidup dan menerapkan pola gaya hidup sehat
perilaku telah terbentuk dengan dan prilaku yang baik.
mapan. • Penyandang diabetes perlu perhatian
• Pemberdayaan penyandang diabetes aktif dari diri sendiri pasien, keluarga
memerlukan partisipasi aktif pasien, dan masyarakat.
keluarga dan masyarakat. • Pasien harus didampingi oleh tim
• Tim kesehatan mendampingi pasien kesehatan dalam menuju perubahan
dalam menuju perubahan perilaku perilaku sehat agar tercapai
sehat. Untuk mencapai keberhasilan keberhasilan perubahan perilaku serta
perubahan perilaku, dibutuhkan mengedukasi pasien dalam upaya
edukasi yang komprehensif dan meningkatkan motivasi.
upaya peningkatan motivasi. • Pasien diharapkan mengetahui dan
• Pengetahuan tentang pemantauan memantau glukosa darah mandiri,
glukosa darah mandiri, tanda dan tanda dan gejala hipoglikemia serta
gejala hipoglikemia serta cara cara mengatasinya agar terhindar dari
mengatasinya harus diberikan komplikasi tersebut.
kepada pasien. • Pasien diharapkan bisa memantau
• Pemantauan kadar glukosa darah kadar glukosa secara mandiri, setelah
dapat dilakukan secara mandiri, diberikan pelatihan khusus.
setelah mendapat pelatihan khusus.
DISKUSI KASUS HIPERTENSI
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
- Pusing - Pusing
- Jantung Berdebar
- Nyeri dada
- Sesak Nafas
- Penurunan Kesadaran
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Keadaan umum
Sensoriun : Sensoriun : Compos Mentis
Tekanan Darah : Tekanan Darah : 160/110 mmHg
Hate rate : Hate rate : 84x / menit
Respirasi : Respirasi : 24 x/ menit
Temperature : Temperature : 36,50 C
Keadaan penyakit Keadaan penyakit
Anemia : Anemia : ya
Ikterus : Ikterus : tidak
Sianosis : Sianosis : tidak
Dyspnea : Dyspnea : ya
Edema : Edema : tidak
Eritema : Eritema : tidak
Turgor : Turgor : baik
Gerakan aktif: Gerakan aktif: ya
Sikap tidur paksa : Sikap tidur paksa : tidak
Keadaan gizi Keadaan gizi
TB : cm TB : 170 cm
BB : kg BB : 80 kg
Teori Kasus
RBW= BB x 100% RBW= BB x 100%
TB – 100 TB - 100
= = 114%
Kesan : Kesan : overweight
IMT = BB/ (TB/100)2 = IMT = BB/ (TB/100)2 = 55/1,52 = 27,6
Kesan : kg/m2
Kesan : overweight
Kepala : Dalam Batas Normal Kepala : muka pucat
Leher : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal Thorax : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal Abdomen: Dalam Batas Normal
Abdomen: Dalam Batas Normal Extremitas: Edema Kedua
Extremitas: Dalam Batas Normal eksterimitas inferior
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan Laboratorium:
- EKG kesan LVH, gangguan irama,
Tidak ada
PJK
Diagnosa Diagnosa
Hipertensi stage 2 Hipertensi stage 2
Tata Laksana Tata Laksana
3. β-Blokers (Penghambat
Adrenoresptor)