1. Pengenalan tahap-tahap pengolahan tembakau dari proses Turun Truk (TT) – Saring Rompos
(Sarpos) – Bir-Biran – Fermentasi – Sortasi Tahap I – II – II A – III kemudian Pengebalan
2. Belajar proses secara umum proses sortasi tembakau yang akan diolah pada tahap Sarpos
Hari 2
1. Memahami proses saring rompos pada tahap sarpos, mengidentifikasi ciri daun tembakau yang
lolos sortasi dan tidak
3. Menyesuaikan grading tembakau, dibagi menjadi filler dan DO, filler termasuk jenis tembakau
yang lubang atau terlalu pendek (kualitas buruk) sedangkan DO merupakan tembakau yang layak
produksi
Hari 3
Hari 4
3. Mensortasi tembakau menjadi 3 jenis yaitu (Rambing, filler dan pembalut) Rambing merupakan
jenis tembakau yang lubang di salah satu sisi atau kedua sisi, filler tembakau yang terlalu pendek dan
pembalut tembakau yang kualitasnya baik
Hari 5 Libur
Hari 6
1. Konsultasi dengan Pak Gani (Kepala Gudang Sortasi) mengenai sistem sortasi
Hari 7
2. Proses sortasi tembakau dilakukan secara manual dengan mengidentifikasi warna pada tembakau
menggunakan tenaga manusia
Hari 8
1. Pengenalan proses fermentasi di gudang fermentasi dengan Pak Yusuf (Kepala Gudang Fermentasi)
2. Penjelasan sistem pengendalian suhu dan kelembapan pada proses fermentasi (Menggunakan
karung goni basah dan briket)
Hari 9
1. Membantu pekerja saat membongkar stapel dan menyusun didandang untuk dibawa ke gudang
sortasi
3. Penjelasan penggunaan selimut tembakau dalam menjaga suhu agar selalu naik
Hari 10
2. Konsultasi dengan Pak Jinten (Kepala Gudang Bir-Biran) mengenai sistem penjagaan suhu dan
kelembapan agar tetap stabil
Hari 11
Hari 12
1. Libur
Hari 13
2. Mempelajari prinsip dari sistem fermentasi tembakau di PTPN X yaitu selama proses fermentasi
memiliki SOP khusus dalam proses proses fermentasi ini yaitu dengan suhu : RH yang telah diatur.
Peninjuan suhu dilakukan secara teratur setiap hari untuk memastikan suhu terus meningkat setiap
harinya.
Hari 14
2. Proses fermentasi disini dibagi menjadi 3 tahap yaitu Staple A, Staple B dan Staple C. Proses
fermentasi pada setiap staple prinsipnya sama yaitu dengan RH dan Suhu yang telah diatur dalam
SOP Fermentasi Tembakau. Perbedaan dari setiap staple yaitu untuk menukar posisi tembakau dingin
(bagian luar) dengan tembakau panas (bagian dalam). Setiap tahap tersebut bertujuan untuk
mendapatkan karakter fisik yang lentur dan warna yang diharapkan sesuai SNI
Hari 15
Proses sortasi tahap 2 A merupakan hasil sortasi yang diurutkan atau dilakukan proses grading. Pada
hari ini melakukan proses sortasi yang didampingi langsung oleh kepala gudang dan pekerja. Tahap
Sortasi 2A mengelompokkan tembakau berdasarkan kualitas NW : NW 1, NW 2 NW 3. LP, dan PW.
Hari 16
Hari 17
Nazien baru berjalan saat awal november, saat seluruh tembakau siap dipacking dan dikirimkan.
Nazien disini bertujuan meninjau kembali lembaran-lembaran tembakau dengan ukuran, warna dan
kualitas yang seragam.
Nazien, yaitu pengelompokan tembakau berdasarkan ukur, mutu dan warna. Nametten, yaitu
menyamakan warna, ukuran, mutu setiap untingan dalam satu ball kemasan, 1 ball kemasan memiliki
berat 50kg dan 100kg. Pada Nazien, ukuran dibagi menjadi beberapa jenis yatu 4 – 1+
Hari 18
Proses sortasi tahap 3, pada tahap ini tembakau dikelompokkan meurut warna yaitu :
Hari 19
Libur