FAKULTAS KEDOKTERAN
Disusun Oleh :
(1408010053)
Pembimbing:
2018
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1408010053
Pembimbing Klinik
Ditetapkan di : Kupang
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
dengan judul Sinusitis Maxillaris Acute di kepaniteraan klinik bagian ilmu THT
Penulisan laporan kasus ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
kasus ini.
2. Seluruh staf Instalasi Kedokteran bagian Ilmu THT RSUD Prof.W.Z. Johannes –
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini jauh dari sempurna maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan kasus ini
Penulis
DAFTAR ISI
LAPORAN KASUS
Usia : 18 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Suku : Flores
Agama : Katolik
Pekerjaan : Mahasiswa
PendidikanTerakhir : SMA
Jaminan/Asuransi : BPJS
Alamat : Kuanino
1.2.1 Anamnesis
Keluhan Utama : Keluar cairan berwarna kuning berbau pada hidung sebelah
Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari Puskesmas. Pasien datang
dengan keluhan utama keluar cairan berwarna kuning berbau pada hidung sebelah
kiri sejak 3 minggu lalu. Pasien juga mengeluhkan hidung terasa tersumbat, dan
pasien juga mengaku memiliki caries pada gigi bagian kiri atas. Batuk (-), pilek (+),
demam (-), mual (-), muntah (-). Nyeri kepala (-). BAK dan BAB normal. Aktivitas
Riwayat Pengobatan:
Saat ini pasien sedang mengkonsumsi obat Amoxicilin yang dibeli sendiri
dari Apotik.
Respirasi : 21x/menit
Suhu : 36,5 0C
dicabut
a.Pemeriksaan Telinga
1 Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
2 Daun Telinga Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran dalam
3 Liang Telinga Serumen (-), hiperemis (-) Serumen (-), hiperemis (-)
4 Membran Timpani Retraksi (-), bulging (-), Retraksi (-), bulging (-),
Rinosopi anterior
rhinorrhea (+)
Meatus nasi media Mukosa normal, sekret (-) Mukosa hiperemis, sekret
(+)
Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), Deviasi (-), perdarahan (-),
T1 T1
arkus faringeus
1. - Rhinoskopi
3. CT-Scan sinus
1.4 Diagnosis
1.5 Tatalaksana
a. Non medikamentosa
- KIE :
Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan edukasi cara
b. Medikamentosa
- Meloxicam 7,5mg
BAB 2
PEMBAHASAN
utama keluar cairan berwarna kuning berbau pada hidung sebelah kiri sejak 3
minggu lalu. Pasien juga mengeluhkan hidung terasa tersumbat, dan pasien juga
mengaku memiliki caries pada gigi bagian kiri atas. Batuk (-), pilek (-), demam (-),
mual (-), muntah (-). Nyeri kepala (-). BAK dan BAB normal. Saat ini pasien sedang
mengkonsumsi obat amoxicilin Pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama
sebelumnya. Keluarga pasien juga tidak pernah mengalami penyakit atau keluhan
rhinitis alergi, rhinitis hormonal pada wanita hamil, polip hidung, kelainan anatomi
seperti deviasi septum atau hipertrofi konka, sumbatan pada kompleks ostiomeatus ,
infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan imunologik, dan lainnya seperti kebiasaan
merokok, udara dingin dan kering. Pada pasien tidak terdapat riwayat pilek yang
berulang.
ialah adanya pus di meatus medius (pada sinusitis maksila dan etmoid anterior dan
Pemeriksaan penunjang yang penting adalah foto polos sinus paranasalis atau
CT-Scan, CT-Scan sinus merupakan gold standar diagnosis sinusitis karena mampu
menilai anatomi hidung dan sinus, adanya penyakit hidung secara keseluruhan dan
perluasannya. Pada pasien ini sudah disarankan untuk melakukan CT-Scan. Pada
pasien ini hasil datri pemeriksaan foto rontgen sinus paranasal posisi waters
sumbatan di KOM sehingga drainase dan ventilasi sinus-sinus pulih secara alami.
Komplikasi yang bisa ditemukan pada kasus sinusitis yaitu kelainan orbita
yang disebabkan karena letak sinus paranasal berdekatan dengan mat yang paling
sering adalah sinusitis etmoid, kemudian sinusitis frontal dan maksila. Pada pasien
ini tidak didapatkan adanya riwayat pembengkakan atau edema pada palpebra.
TABEL PERBANDINGAN TEORI - KASUS
TEORI KASUS
Anamnesis: Anamnesis:
Riwayat Alergi Riwayat Alergi (-)
Bersin Berulang Bersin Berulang (+)
Hidung tersumbat Hidung tersumbat (+)
Napas berbau Napas berbau (+)
Nyeri tekan pada hidung Nyeri tekan pada hidung (+)
Lendir purulen Lendir purulen (+)
Post nasal drip Post nasal drip (-)
Demam Demam (-)
Nyeri kepala Nyeri kepala (-)
Pemeriksaan fisis: Pemeriksaan fisis:
Mukosa edema Mukosa edema (+)
Hiperemis Hiperemis (+)
Pembengkakan dan kemerahan daerah Pembengkakan dan kemerahan daerah
kantus medius kantus medius (+)
Karies/infeksi gigi Karies/infeksi gigi (+)
Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan penunjang:
Foto rontgen sinus paranasal posisi Pada foto rontgen sinus paranasal
waters ditemukan sisusitis frontalis Sinistra &
CT-Scan Sinus Paranasal sinusitis maxillaris sinistra
Pengobatan: Pengobatan:
Non medikamentosa: Non medikamentosa:
KIE Rhinoskopi anterior
Medikamentosa: KIE
Antibiotik Medikamentosa:
Antiinflamasi Ciprofloxacin 500mg 3x½
Antihistamin Metronidazole 500mg 3x½
Kortikosteroid Meloxicam
BAB 3
KESIMPULAN
wanita berusia 18 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama keluar cairan
berwarna kuning berbau pada hidung sebelah kiri sejak 3 minggu lalu. Pasien juga
mengeluhkan hidung terasa tersumbat, dan pasien juga mengaku memiliki caries
pada gigi bagian kiri atas. Batuk (-), pilek (-), demam (-), mual (-), muntah (-). Nyeri
kepala (-). BAK dan BAB normal. Saat ini pasien sedang mengkonsumsi obat
amoxicilin Pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama sebelumnya. Keluarga
pasien juga tidak pernah mengalami penyakit atau keluhan yang sama dengan pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan mukosa edema (+), hiperemis (+), pembengkakan
Pemeriksaan penunjang yang penting adalah foto polos sinus paranasalis atau
CT-Scan. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang berupa foto polos sinus
paranasal. Hasil dari pemeriksaan foto rontgen sinus paranasal posisi waters
mendapat edukasi tentang pemeriksaan lanjutan pada poli gigi akibat ditemukannya
infeksi pada gigi bagian kiri. Medikamentosa yang didapat oleh pasien antara lain
Johannes Kupang namun hingga laporan kasus ini dibuat, pasien belum pernah
Komplikasi yang bisa ditemukan pada kasus sinusitis yaitu kelainan orbita
yang disebabkan karena letak sinus paranasal berdekatan dengan mat yang paling
sering adalah sinusitis etmoid, kemudian sinusitis frontal dan maksila. Pada pasien
ini tidak didapatkan adanya riwayat pembengkakan atau edema pada palpebra.
BAB 4
PENUTUP
dapat dijadikan suatu pedoman dalam mengobati pasien Sinusitis maxillary acute,
acute.
DAFTAR PUSTAKA
195-203.