Anda di halaman 1dari 12

Diagnosis dan Terapi Nyeri Akut Abdomen di

Instalasi Gawat Darurat


28 February 2017

Siapa dokter IGD yang tidak pernah mendapat kasus nyeri akut abdomen selama praktek? Saya
rasa hampir tidak ada. Setahun saja kamu jaga IGD, setidaknya kamu akan menemukan kasus ini
satu atau dua kali.

Menurut data epidemiologi di USA, nyeri akut abdomen setidaknya terjadi pada 5-10% semua
kasus di IGD. Jadi kalau kunjungan IGD selama sebulan ada 100 kasus, nyeri akut abdomen
kira-kira ada 5 kasus.

Nyeri akut abdomen memiliki spektrum klinis yang luas dan diagnosis banding yang sangat
bervariasi. Mengutip dari Buku EIMED MERAH PAPDI, diagnosis banding yang harus
dipikirkan ketika mendapatkan kasus nyeri akut abdomen adalah:

1. Ruptur atau perforasi viskus


o Pneumotoraks spontan
o Ruptur esofagus (sindrom Boerhaave)
o Ruptur lambung (biasanya akibat trauma)
o Ruptur ulkus peptik
o Ruptur divertikulum (Meckel’s, kolon)
o Ruptur limpa
o Ruptur kehamilan ektopik
o Ruptur atau diseksi aneurisma aorta
o Ruptur kista atau tumor
2. Obstruksi viskus
o Obstruksi intraluminal saluran gastrointestinal tract (contoh : striktur peptik,
neoplasma, ileus batu empedu)
o Perlengketan intraabdominal
o Intususepsi
o Volvulus Intestinal
o Strangulasi atau torsio hernia
o Obstruksi duktus sistikus (kolesistitis) atau duktus biliaris kommunis oleh batu
o Batu ureter
3. Iskemia
o Infark mesenterik
o Emboli paru
o Infark miokard
4. Inflamasi
o Appendisitis
o Kolesistitis
o Pankreatitis
o Ulkus yan berpenetrasi ke pankreas
o Divertikulitis
o Limfadenitis mesenterik
o Abses abdominal
o Sistitis atau pyelitis
o Penyakit peradangan panggul
o Enteritis regional
o Toxic mgacolon (biasanya akibat kolitis ulseratif)
5. Peritonitis
o eritonitis bakterial spontan (jika terdapat asites)
o Sekunder terhadap perforasi viscus
o Sekunder terhadap kondisi inflamasi
6. Gangguan sistematik
o Narcotic withdrawal
o Keracunan logam berat
o Penyakit kolagen vaskular
o Porfiria akut
o Familial Mediterranean fever

Dengan kemungkinan diagnostik yang luas, kita harus hati-hati dalam membuat diagnostik.
Selain diagnosis klinis dilakukan, peran pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) tidak
dapat dikesampingkan.

Diagnosis Nyeri Akut Abdomen


Diagnosis nyeri akut abdomen, sama dengan penyakit yang lain, ditegakkan melalui pemeriksaan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang (laboratorium dan radiologis). Meski begitu,
anamnesis dan pemeriksaan fisik saja sudah bisa mendiagnosis 80% kasus dengan benar.

Anamnesis Nyeri Akut Abdomen


Lokasi nyeri

Lokasi superior dan inferior nyeri bukan merupakan indikator yang baik dari organ terlibat,
namun dapat diduga asal usus depan (foregut), usus tengah (midgut), atau (hindgut).

Kamu bisa menggunakan bantuan "9 Regio Abdomen" untuk mempersempit diagnosis banding
nyeri akut abdomen.
Nyeri dari struktur usus depan (esophagus, distal, lambung, duodenum proksimal, hati, sistem
bilier, dan pancreas) seringkali muncul sebagai nyeri daerah tengah di epigastrium.

Nyeri pranceas seringkali muncul sebagai nyeri di midepigastrium atau daerah kiri epigastrium
dengan reffered pain ke punggung.

Nyeri dari usus tengah (usus halus, apendiks, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon
transversum) biasanya terdapat di daerah periumbilikal, walaupun nyeri dari ileun (seperti pada
ileitis Crohn) bisa terjadi di kuadran bawah kanan.

Nyeri dari organ usus belakang (kolon tranversum distal, kolon desendens, dan kolon sigmoid)
seringkali terdapat pada daerah tengah perut bawah antara umbilicus dan simfisis pubis.
Perjalanan waktu

Awitan nyeri abdomen dapat terjadi mendadak (detik sampai menit), progresif cepat (dalam 1-2
jam), atau perlahan (dalam beberapa jam). Nyeri abdomen tiba-tiba menandai kegawatan seperti
ruptur aneurisma abdominal, ruptur kehamilan ektopik, atau perforasi ulkus peptikum.

Nyeri yang terjadi setelah muntah seringkali menandai penyakit medis, sedangkan nyeri yang
mendahului muntah seringkali mengindikasikan adanya penyakit surgical.

Nyeri yang menetap selama lebih dari 6 jam setelah onset akut memiliki kemungkinan tinggi
berupa surgical dan pasien sebaiknya dirawat.

Intensitas dan deskripsi nyeri

Karakterisstik tipe dan berat nyeri dapat mengarahkan ke diagnosis tertentu. Nyeri ulkus peptic
biasanya dirasakan sebagai nyeri tumpul dengan berat ringan sampai sedang.

Nyeri intens dengan awitan tiba-tiba mengarah ke iskemia mesenterikum atau perforasi ulkus
peptik.

Kolik adalah nyeri episodic dengan interval bebas nyeri. Ini seringkali terdapat pada kolik renal,
namum kolik bilier biasanya merupakan nyeri konstan, menetap, tanpa periode bebas nyeri.

Nyeri dengan intensitas berat dan seperti dirobek-robek umumnya terdapat pada diseksi
aneurisma. Pasien dengan nyeri postprandial, menghindari makanan, penurunan berat badan, dan
terdapat penyakit aterosklerosis sebaiknya dievaluasi kemungkinan angina mesenterik.

Faktor yang Memperberat dan Memperingan Nyeri

Faktor yang memperberat dan memperingan nyeri dapat membantu menentukan penyebab. Nyeri
yang berkurang dengan antasida mengarah ke ulkus peptik atau esofagitis.

Nyeri yang diperberat oleh gerakan mengarah ke peritonitis, sedangkan pasien yang terus
menerus bergerak untuk mecari posisi nyaman umum terlihat pada obstruksi usus dan kolik
renal.

Pasien dengan proses retroperitoneal (seperti pankreatitis) umumnya nyeri berkurang dengan
membungkuk ke depan, dan diperberat dengan tidur telentang. Nyeri yang berkurang dengan
defeksi mengarah ke gangguan kolon.

Pemeriksaan Fisik Nyeri Akut Abdomen


Pemeriksaan abdomen paling baik dilakukan sebelum pemberian obat-obatan yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan fisik. Langkah awal adalah mengobservasi posisi dan postur
pasien untuk petunjuk yang dapat mengarahkan ke penyebab dasar.
Tanda vital dapat menunjukkan takikardi dan hipotensi akibat perdarahan intraabdominal atau
syok septik.

Demam akibat apendisitis, diverticulitis, dan kolesistitis biasanya tidak terlalu tinggi, sedangkan
demam tinggi terdapat pada kolangitis, infeksi saluran kemih, penyakit radang panggul, atau
perforasi viskus disertai peritonitis.

Inspeksi abdomen dapat menunjukkan distensi abdomen yang mengarah ke obstruksi usus atau
adanya asites, sedangkan abdomen skafoid dan tegang terlihat pada peritonitis.

Auskultasi abdomen sebaiknya dilakukan sebelum palpasi atau perkusi agar tidak mengganggu
interpretasi bising usus. Tidak adanya bising usus merupakan tanda peritonitis difus.

Bising usus hiperaktif intermiten yang terjadi bersamaan dengan memburuknya nyeri mengarah
ke obstruksi usus. Bising usus hiperaktif nada tinggi juga dapat terlihat pada gastroenteritis.
Adanya suara percikan sukusi (succession splash) mengarah ke obstruksi gastric outlet.

Perkusi abdomen dapat menilai adanya perionitis. Nyeri akibat ketukan ringan menunjukkan
inflamasi peritoneum parietal. Nyeri ini juga dapat muncul saat pasien batuk atau jika tempat
tidur pasien digoyangkan. Distensi abdomen dengan suara perkusi timpani mengarah ke
obstruksi usus.

Palpasi abdomen dilakukan untuk menilai adanya rigiditas atau defens, dan juga untuk
menentukan lokasi nyeri tekan maksimal.

Rigiditas otot dinding abdomen muncul sebagai respons refleksif terhadap inflamasiperitoneum.
Ini dinilai dengan menekan secara perlahan otot dinding abdomen dan menilai kelunakan atau
rigisitasnya.

Dianggap defens jika rigiditas otot dinding abdomen tidak berkurang pada inspirasi dalam.
Palpasi abdomen sebaiknya dimulai pada tempat distal dari lokasi nyeri, kemudian secara
perlahan bergeser ke tempat nyeri.

Tempat nyeri fokal yang muncul akibat palpasi berguna untuk memperssempit kemungkinan
organ yang terlibat. Nyeri tekan titik McBurney merupakan indikasi kuat apendisitis.

Kolesistitis dan salpingitis seringkan terlokalisir dengan baik, dan salpingitis dapat dianggap
apendisitis. Pasien dengan pemeriksaan abdomen normal dan mengeluhkan nyeri berat yang
memburuk sebaiknya dicurigai terdapat infark mesentrik.

Tanda Murphy merupakan nyeri akibat inspirasi dalam pada palpasi daerah subkostal kanan,
mengarahkan adanya kolesistatis akut. Nyeri akibat ketokan ringan sudut kostovertebral
seringkali terdapat pada pielonefritis.

Uji Carnett merupakan respon nyeri ketika pasien menegangkan otot dinding abdomen dengan
mengangkat kepalanya dari tempat tidur. Nyeri yang memberat dengan maneuver ini
mengarahkan sumber nyeri dari dinding abdomen, sedangkan berkurangnya nyeri mengarahkan
sumber nyeri dari viseral.

Tanda iliopsoas merupakan nyeri akibat ekstensi pasif tungkai dan mengarah ke abses psoas.
Tanda obturator merupakan nyeri akibat rotasi paha pada posisi fleksi. Dari pemeriksaan rektum
bisa didapatkan nyeri tekan fokal akibat abses intrabdominal atau apendisitis.

Pemeriksaan pelvis pada pasien perempuan dilakukan untuk mencari bukti salpingitis atau massa
adneksa. Kanalis inguinal dan femoral, umbilikus, dan bekas luka operasi dicari untuk evaluasi
adanya hernia inkarserata.

Laboratorium
Pemeriksaan awal mencakup darah perifer lengkap dengan hitung jenis, elektrolit, fungsi ginjal,
fungsi hati, amilase dan urinalisis. Tes kehamilan sebaiknya dilakukan pada perempuan usia
reproduktif.

Pemeriksaan jenis darah dan cross-match darah sebaiknya dilakukan pada pasien yang
membutuhkan pembedahan. Analisa gas darah dilakukan pada peritonitis, pancreatitis, iskemi
usus, atau hipotensi untuk mencari asidosis metabolik atau hipoksemia.

Radiologis
Foto polos dapat membantu evaluasi awal pasien dengan nyeri abdomen akut. Film yang diambil
sebaiknya mencakup foto toraks pada posisi tegak dan berbaring serta foto polos abdomen dalam
posisi tegak.

Foto polos dapat mengidentifikasi kasus obstruksi usus, perforasi viscus (udara bebas
intraperitoneal paling baik terlihat pada foto toraks posisi tegak), udara di sistem vena porta atau
sistem bilier, klasifikasi (batu ginjal, pankreatitis kronik, batu empedu), pneumatosis (udara pada
dinding usus), atau penebalan dinding usus.

Foto abdomen dapat memperlihatkan hilangnya bayangan psoas normal yang menunjukkan
proses peradangan intraabdomen. Foto toraks juga dapat memperlihatkan infiltrate paru,
pneumotoraks spontan, atau efusi pleura simpatik (akibat infeksi atau iritasi subdiafragma).

Untuk meningkatkan angka deteksi udara bebas di bawah diafragma pada foto toraks posisi
tegak, pasien sebaiknya tetap berada dalam posisi tegak selama sekurangnya 5 menit sebelum
foto dilakukan.

Pemeriksaan lain adalah angiografi untuk pasien yang dicurigai mengalami iskemia mesenteri,
atau studi gastrointestinal atas dengan kontras untuk pasien dengan kemungkinan perforasi ulkus
peptik (dengan menggunakan kontras air larut untuk menghindari terjadinya peritonitis barium).
Pemeriksaan kontras gastrointestinal bawah berguna dalam mengevaluasi kecurigaan diagnostic
sekaligus terapeutik pada kecurigaan volvulus kolon. Endoskopi lebih sensitive dan spesifik
untuk abnormalitas mukosa daripada radiografi kontras.

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan non-invasif yang berguna untuk menunjukkan


abnormalitas bilier termasuk kolelitiasis, pelebaran duktus, penebalan dinding kandung empedu,
dan cairan perikolesistik.

USG abdomen juga dapat menunjukkan adanya apendisitis akut, massa abdomen, hidronefrosis,
penyakit peradangan panggul, dan kondisi lain yang menyebabkan nyeri abdomen.

CT-scan dapat membantu diagnosis penyakit pankreas, aneurisma, aorta abdominal,


pengumpulan cairan intraabdominal, divertikulitis, obstruksi usus, apendisitis, dan keganasan.

MRCP dapat mendeteksi obstruksi saluran empedu secara noninvasif dengan sensitivitas yang
sama dengan ERCP.

Tatalaksana Nyeri Akut Abdomen


Nyeri akut abdomen adalah keluhan yang memiliki diagnosis banding yang sangat luas.
Tatalaksana terdiri dari tatalaksana umum dan spesifik.

Ketika pasien datang dengan keluhan nyeri akut abdomen, kamu sudah bisa langsung
memberikan terapi umum nyeri akut abdomen sambil melakukan pemeriksaan klinis dan
penunjang untuk mengetahui diagnosis spesifik.

Tatalaksana umum kasus gawat darurat (dalam hal ini nyeri akut abdomen) sudah dijelaskan
secara lengkap di Buku EIMED MERAH PAPDI

Terapi Umum Nyeri Akut Abdomen diantaranya

1. Diberikan cairan intravena


2. Puasa sampai kemungkinan diagnosis karena masalah bedah disingkirkan
3. NGT dipasang jika dicurigai adanya obstruksi, ileus, atau perdarahan saluran cerna atas
4. Lakukan balans cair

Begitu diagnosis spesifik sudah ketemu, kamu bisa langsung memberikan terapi spesifik. Terapi
spesifik untuk masing-masing diagnosis spesifik nyeri akut abdomen bisa kamu baca secara rinci
(dosis dan monitoring terapi) di Buku EIMED PAPDI BIRU.

Namun, di Eimed Merah juga dijalaskan beberapa terapi spesifik, di antaranya

1. Jika dicurigai gangguan bilier, dapat diberikan NSAID atau anti-spasmodic untuk nyeri
2. Jika nyeri perut belum jelas dapat diperikan opioid dosis kecil, misalnya morfin 2-4 mg
iv
3. Pada kecurigaan sepsis, kolesistitis, apendisitis, diverticulitis, atau perforasi viskus
diberikan antibiotik spectrum luas (mis Cefotaxime)

Garis Orientasi Tubuh dan Region Abdominal

Garis Orientasi Tubuh Manusia (Linea)

 Linea mediana : garis tengah tubuh (anterior dan Posterior)


 Linea Sternalis : garis yang memebentang di sepanjang os. Sternum (dextra dan sinistra)
 Linea midclavicularis : garis yang membentang tepat memotong di tengah os. Clavicula
(dextra dan sinistra)
 Linea parasternalis : garis yang membentang diantara linea sternalis dan linea
midclavicularis (dextra dan sinistra)
 Linea axillaris anterior : garis yang membentang di sisi depan ketiak
 Linea axillaris media : garis yang membentang di sisi tengah ketiak
 Linea axillaris posterior : garis yang membentang di sisi belakang ketiak
 Linea vertebralis : garis yang membentang di tengah vertebrae (sejajar dengan linea
median posterior)
 Linea scapularis : garis yang membentang di tengah os. Scapula
 Linea paravertebralis : garis yang membentang diantara linea scapularis dan linea
vertebralis

gambar 1. garis orientasi tubuh

Pembagian Regio Abdomen


Ada beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam beberapa regional

1. Dalam bentuk kuadran


Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran ini
dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding
abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :

1. Kuadran kanan atas


2. Kuadran kiri atas
3. Kuadran kanan bawah
4. Kuadran kiri bawah

gambar 2. Kuadran Abdominalis

Kepentingan pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan, misalnya untuk
kepentingan konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang mencakup daerah yang cukup jelas.

Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas,
limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah Kuadran Kiri Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil,
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus usus besar
tabel 1. Gambaran Organ dalam Kuadran

2. Dalam bentuk regio

Regio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik, yaitu dengan menarik
dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal yang menghubungkan dua titik paling
bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior
(SIAS).

Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen terbagi menjadi 9
regio:
1. Regio hypocondriaca dextra
2. Regio epigastrica
3. Regio hypocondriaca sinistra
4. Regio abdominal lateralis dextra
5. Regio umbilicalis
6. Regio abdominal lateralis sinistra
7. Regio inguinalis dextra
8. Regio pubica (hypogastrium)
9. Regio inguinalis sinistra

gambar 4. Regio Abdominalis

Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat
lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini sangat
penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui
karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra abdominal berdasarkan
hubungan persarafan viseral dan somatik.

Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada permukaan abdomen
dalam bentuk regio, yaitu antara lain:

 Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit ke
hypocondriaca sinistra.
 Lambung berada di regio epigastrium.
 Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
 Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio
hypocondrium kanan dan epigastica.
 Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio
hypogastrium.
 Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral kanan, dan
bagian bawah regio umbilicalis.

Sumber: Buku Panduan Anatomi FK Universitas Abulyatama


Penyebab Sakit Maag Lapisan lambung (‘mukosa’) mengandung sel-sel khusus yang
menghasilkan asam dan enzim yang digunakan untuk mencerna makanan. Namun, jika Asam
lambung berlebihan maka ia juga berpotensi memecah lapisan mukosa lambung dan
menimbulkan peradangan, tapi untungnya ada sel-sel lain di lapisan mukosa yang memproduksi
zat untuk melindungi lapisan lambung dari asam ini. Jika keseimbangan ini tetap terjaga maka
lambung akan tetap sehat, tetapi begitu pula sebaliknya. Sakit maag dapat disebabkan oleh iritasi
lambung akibat penggunaan alkohol yang berlebihan, muntah yang kronis, stres, atau
penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin atau obat anti-inflamasi lainnya. Baca juga:
Stress Penyebab Sakit Maag Lebih jelas, berikut penyebab sakit maag yang perlu diwaspadai:
Helicobacter pylori (H. pylori): Sebuah bakteri yang hidup di lapisan mukosa lambung; tanpa
pengobatan, infeksi dapat menyebabkan borok atau tukak lambung, bahkan pada beberapa orang
dapat menyebabkan kanker lambung. Anemia pernisiosa: Suatu bentuk anemia yang terjadi
ketika lambung tidak memiliki zat alami yang dibutuhkan untuk menyerap dan mencerna vitamin
B12 dengan baik. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus Sering mengkonsumsi aspirin,
ibuprofen atau obat penghilang rasa sakit lainnya yang digolongkan sebagai obat anti-inflamasi
non-steroid (NSAID) Sebuah peristiwa stres – seperti cedera yang buruk atau penyakit kritis,
atau operasi besar. Mengapa stres dan penyakit serius dapat menyebabkan gastritis tidak
diketahui sepenuhnya, tetapi mungkin terkait dengan penurunan aliran darah ke lambung. Gejala
Sakit Maag Gejala yang rimbul dapat bervariasi antar individu, bahkan ada beberap yang tidak
menunjukkan gejala sama sekali. Namun secara umum berikut Ciri ciri dan gejala sakit maag :
Nyeri ulu hati atau terasa terbakar pada perut bagian atas yang dapat membaik atau memburuk
setelah makan. Perut kembung Perasaan penuh di perut bagian atas setelah makan Mual Muntah
Tidak nafsu makan Cegukan (jarang terjadi) letak ulu hati sakit Gambar perut. Letak ulu hati
tepat di nomor 2 Jika berat dapat disertai muntah darah warna hitam (hematemesis) atau Buang
air besar dengan warna hitam (melena) pula yang menandakan adanya tukak atau borok pada
lambung hingga menimbulkan pendarahan. Lebih rinci, baca selengkapnya: 9 Gejala Sakit Maag
Pengobatan Jika saya mengalami gejala sakit maag seperti di atas, Apa yang harus saya lakukan?
Jika Anda memiliki gangguan pencernaan dan sakit perut pada ulu hati yang merupakan gejala
sakit maag, maka Anda harus mengubah pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat, dan
untuk meringankan atau mengatasi sakit maag bisa menggunakan obat maag yang dijual bebas
seperti antasida. Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup Hentikan penggunaan obat penghilang
rasa sakit NSAID, dan beralihlah ke obat penghilang rasa sakit yang bukan golongan NSAID,
contohnya parasetamol. Penting juga berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini. Makan
sedikit-sedikit tapi sering, jangan sampaitelat makan. Hindari makanan pedas, asam, dan
berminyak. Mengurangi atau minghindai minuman ber-alkohol dan berkafein seperti kopi dan
teh, serta minuman bersoda. Kendalikan stress dan berusahalah agar pikiran tenang. Obat maag
penurun Asam Lambung Antasida – untuk menetralkan asam lambung, yang dapat memberikan
bantuan menghilangkan nyeri dengan cepat karena bekerja secara langsung secara lokal.
Histamin 2 (H2) blockers seperti ranitidine – obat maag ini berfungsi menurunkan produksi asam
lambung. Proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazol – obat maag ini berfungsi menurunkan
produksi asam lambung lebih efektif daripada H2 blocker dan memberi kesempatan bagi sel-sel
mukosa lambung untuk memperbaiki diri. Periksa ke dokter Berobatlah ke dokter, apabila:
Mengalami gejala sakit maag (gangguan pencernaan) yang berlangsung seminggu atau lebih,
atau walaupun belum seminggu tapi menyebabkan Anda sakit parah atau ketidaknyamanan.
Gejala sakit maag muncul setelah minum obat-obatan tertentu termasuk yang diresepkan oleh
dokter. Muntah darah (hematemisis) atau darah dalam tinja (melena) yang berwarna hitam.
Kebanyakan mereka yang mengalami sakit maag dapat sembuh dengan perawatan sederhana
serta pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Bersumber dari: Sakit Maag – Radang Lambung (Gastritis) | Mediskus

Anda mungkin juga menyukai