Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi dan melengkapi tugas Teori Wawasan Almamater.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Dengan demikian, Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca mengenai Wawasan Almamater.

Mojokerto, 5 Sepetember 2017

penulis

1
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Pengertian Wawasan Almamater........................................................................................5
2.2. Pengertian Trikarya Wawasan Almamater........................................................................6
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................7
3.2 Saran-Saran.........................................................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.


Mahasiswa sangat identik dengan kata “almamater”. Ketika seorang siswa telah
memasuki jenjang perguruan tinggi, Ia akan disodorkan dengan sebuah jas yang dinamakan
jas almamater disebuah Universitas. Seiring berjalannya waktu, banyak kegiatan yang akan
diikuti olehnya dengan menggunakan jas kebesaran tersebut. Yang menjadi pertanyaan besar
baginya, apakah Ia mengerti apa itu “almamater” dan makna apa yang terkandung di
dalamnya? Jika kita melihat secara arti katanya, “alma mater”, atau kadang-kadang ditulis
tersambung sebagai “almamater”, adalah istilah dalam bahasa Latin yang secara harafiah
berarti “ibu susuan”. Penggunaan istilah ini populer di kalangan akademik/pendidikan untuk
menyebut perguruan tempat seseorang menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.
Walaupun sering dipakai di kalangan pendidikan tinggi, istilah ini sebetulnya pernah
dipakai pada masa Romawi Kuno untuk menyebut dewi ibu. Dapat kita telaah, almamater
yang kita junjung adalah universitas kita sendiri, dimana Ialah yang akan merawat dan
membimbing mahasiswa selayaknya seorang ibu, sehingga nantinya akan melahirkan
generasi-generasi penerus bangsa yang tangguh berjiwa kritis, ilmiah dan akademis.
Sehingga, penggunaan istilah ini populer di kalangan akademik/pendidikan untuk menyebut
perguruan tempat seseorang menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.
Maka dari itu, sebagai mahasiswa hendaknya benar-benar berbhakti dan berbangga
hati menjadi bagian almamater dengan mendukung dan menjalankan segala kebijakan
perguruan tinggi serta menjunjung tinggi nama baik almamater. Dari pengertian tersebut,
akan muncul berbagai konsepsi almamater yang disebut “wawasan almamater” Wawasan
tersebut tercermin dalam suatu anggapan-anggapan bahwa, almamater merupakan jiwa
mahasiswa dan seluruh civitas akademika yang bersifat manunggal terhadap alamater,
bersifat ilmiah, kritis dan akademis dalam hal yang menyangkut kemahasiswaan, serta
berbakti pada universitas melalui almamater mengabdi pada rakyat.
Di seluruh Universitas, almamater merupakan sebuah kebanggaan yang munculnya
dari suatu kekuatan mahasiswa yang bersifat kritis, ilmiah, dan akademis. Hal tersebut tidak
dapat dipungkiri ketika mahasiswa turun ke jalan melakukan kritisi terhadap kebijakan
pemerintah atau suatu kalangan, mereka dengan bangganya panas-panasan menggunakan jas
almamater kebanggaan mereka demi dapat membela kaum tertindas terutama rakyat biasa.
Selain itu, almamater merupakan suatu status formal bagi mahasiswa ketika mereka
mengikuti sebuah acara seminar yang dilakukan oleh berbagai instansi. Almamater juga
memberikan status peran akademis kepada para mahasiswa yang membela perguruan
tingginya dalam hal pekan ilmiah, perlombaan antar institusi, debat publik, dan kegiatan
akademis lainnya. Oleh karena itu, dari kebanggaan mahasiswa terhadap almamaternya akan
menumbuhkan jiwa kekompakkan, nasionalisme, tanggung jawab, serta profesionalisme
tinggi.

3
1.2. Tujuan
Makalah ini di buat bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca dan
bertujuan untuk mengenalkan apa arti dari Wawasan Almamater kepada Mahasiswa.

1.3. Manfaat
1. Memberi informasi kepada pembaca
2. Mengetahui arti dari wawasan almamater
3. Memenuhi tugas Sosperti STIE Al – Anwar Mojokerto 2017

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Wawasan Almamater


Pengertian Almamater menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perguruan
tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya"
(kata benda (n)). Sedangkan di situs wikipedia Indonesia ditulis "adalah istilah dalam bahasa
Latin yang secara arti harfiah bermakna "ibu susuan". Penggunaan istilah ini populer di
kalangan akademik atau pendidikan untuk menyebut perguruan tempat seseorang
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan."
Wawasan Almamater adalah konsepsi yang mengandung anggapan -
anggapan sebagai berikut :
1. Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah, sedangkan kampus harus
benar-benar merupakan masyarakat ilmiah.
2. Perguruan Tinggi sebagai Almamater (Ibu Asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat &
mandiri dibawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama.
3. Keempat unsur Sivitas Akademika, yakni Pengajar, Karyawan Administrasi, Mahasiswa
serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater, berbakti kepadanya dan melalui
Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
4. Keempat unsur sivitas akademika dalam upaya menegakkan Perguruan Tinggi sebagai
lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri Karya, yaitu :
Institusionalisasi (pembentukan institusi-institusi)Profesionalisasi (proses memantapan
profesi-profesi) Transpolitisasi (mempelajari politik, politicking)
5. Tata krama pergaulan di dalam lingkungan Perguruan Tinggi dan kampus di dasarkan atas
azas kekeluargaan serta menjujung Tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan
pandangan hidup Pancasila.
Kini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dikatakan sedang dialog dengan
kearifan dalam budaya yang menghasilkan teknologi yang mengikuti jalur gerak yang
menyelaras dengan dinamika keseimbangan alam, mulai bersintesa dengan pola pendekatan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan membentuk pola baru dalam perkembangan ilmu
dan teknologi. Menginggat kearifan tentang kehidupan menyelaras dengan menginggat
lingkungan tekah mengakar, bukan tak mungkin, bahwa dalam pola globalisasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan bergerak digaris depan dibeberapa
bidang ilmu dan teknologi.
Akan tetapi mungkin juga bahwa, keterbatasan kepahaman sebagian kemasyarakatan
ilmiah dan masyarakat luas tentang ilmu dan teknologi, era globalisasi tak dirasa maupun
disadari, sehingga dalam upaya menyelenggarakan kehidupan masyarakat, kefungsian
teknologi yang terjadi justru yang mengikuti paradogma yang mulai ditinggalkan Dalam
perkembangan kehidupan manusia, tingkat akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuatu masyarakat bangsa makin memainkan peran yang penting didalam menentukan
kedudukan peran masyarakat bangsa tersebut diantara masyarakat bangsa-bangsa didunia.
Dalam pembentukan manusia yang seutuhnya kita melihat betapa pentingnya peranan
perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam sistim pendidikan formal dinegara kita
sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi, perguruan tinggi sebagai jenjang
tertinggi dalam sistim pendidikan formal dalam negara kita.

5
Sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi, dimana perguruan tinggi
mempunyai tiga fungsi sebagai berikut :
 Pendidikan
 Penelitian
 Pengabdian Pada Masyarakat

Ketiga fungsi perguruan tinggi tersebut lebih dikenal sebagai "TRI DHARMA
PERGURUAN TINGGI". Walaupun ditulis dalam urutan demikian tidak kalah berarti
bahwa yang pertama lebih penting dari pada dharma kedua dan ketiga. Ketiga dharma
tersebut tidk boleh dilihat sebagai tugas/fungsi yang terpisah. Ketiganya merupakan satu
kesatuan, yang satu menunjang yang lainnya. Diantara setiap dharma tidak boleh ada
pertentangan ataupun persaingan, dan ketiga dharma itu harus dikembangkan secara simultan
dan bersama-sama. Penelitian haruslah menunjang kedua dharma yang lain, peneliatan
diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan tenaga ahli, yang tentunya
dihasilkan melalui proses pendididkan ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagai hasil
pendidikan dan penelitian, hendaknya diterapkan melalui pengabdian pada masyarakat,
sehingga masyarakat dapat memamfaatkan dan menikmati perkembangan dari ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut

2.2. Pengertian Trikarya Wawasan Almamater Trikarya Wawasan Almamater adalah :

1. Institusionalisasi
Institusi adalah Suatu proses atau kelompok yang sangat terorganisasi ( ada spesifikasi yang
cermat daripada peranan dan hubungan antar peranan bagi yang bersangkutan),
tersistematisasi (ada spesifikasi yang cermat daripada apa yang dapat dan harus dilakukan),
dan mantap (eksistensi proses atau kelompok tidak tergantung pada hadirnya individu-
individu tertentu, sedangkan organisasi dan sistematisasi cenderung untuk tidak berubah-ubah
dalam jangka waktu yang lama ). Institusionalisasi adalah pembentukan institusi-institusi.

2. Profesionalisasi
Profesi adalah bukan sekedar pekerjaan atau vacation, melainkan merupakan suatu vakasi
yang khusus, yang mempunyai ciri-ciri :
1. Expertise (keahlian)
2. Responsibility (tanggung jawab)
3. Corporateness (kesejawatan)
Profesionalisme adalah proses memantapan profesi-profesi.

3. Transpolitisasi
Mengandung dua hal :
1. Kegiatan mempelajari politik untuk memperoleh kesadaran politik untuk kemudian
melangkah terus dan melakukan kegiatan ilmiah guna melaksanakan keputusan-keputusan
politik yang diambil secara sah oleh seluruh rakyat melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2. Jika ingin melakukan politicking tidak boleh mengatasnamakan Almamater dan harus
diluar lingkungan kampus.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Almamater : perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan
menyelesaikan pendidikannya. Wawasan Almamater adalah konsepsi yang mengandung
anggapan - anggapan sebagai berikut :
a) Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah, sedang kampus
harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah.
b) Perguruan Tinggi sebagai Almamater (Ibu Asuh) merupakan suatu kesatuan yang
bulat & mandiri dibawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama.
c) Keempat unsur Sivitas Akademika, yakni Pengajar, Karyawan Administrasi,
Mahasiswa serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater, berbakti kepadanya
dan melalui Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
d) Keempat unsur sivitas akademika dalam upaya menegakkan Perguruan Tinggi
sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri
Karya, yaitu : Institusionalisasi (pembentukan institusi-institusi)Profesionalisasi
(proses memantapan profesi-profesi) Transpolitisasi (mempelajari politik, politicking)
e) Tata krama pergaulan di dalam lingkungan Perguruan Tinggi dan kampus di dasarkan
atas azas kekeluargaan serta menjujung Tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai
dengan pandangan hidup Pancasila.

3.2. Saran
Semoga makalah yang kami buat bisa berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui tentang wawasan almamater. Pelajari masalah tentang wawasan almamater agar
mahasiswa bisa mengenal kampus dan bagaimana menjadi mahasiswa yang baik dan berguna
bagi nusa bangsa.

Anda mungkin juga menyukai