Perbandingan Skor Mual Pasien Kanker Yang Mendapat Terapi PDF
Perbandingan Skor Mual Pasien Kanker Yang Mendapat Terapi PDF
The Comparison of Nausea Score Cancer Patient Receiving the Chemotherapy Treatment
Between Male and Female
ABSTRAK
Kemoterapi merupakan salah satu intervensi penyakit kanker yang memiliki efek
samping mual. Jenis kelamin mempengaruhi respon mual saat kemoterapi. Tujuan penelitian
untuk mengetahui perbandingan skor mual laki-laki dan perempuan. Metode menggunakan
deskriptive analitic dengan pendekatan time series design. Responden adalah penderita kanker
yang reguler menjalani kemoterapi dan sedang dilakukan kemoterapi, dengan consecutive
sampling. Responden diukur skor mual menggunakan Skala Bieri pada 1 jam, 3 jam dan 6
jam setelah kemoterapi. Analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney. Sejumlah 30
responden memenuhi kriteria. Pada laki-laki diketahui skor mual 1 jam 4,23±0,73, 3 jam
4,92±0,86, dan 6 jam 5,46±1,05. Pada perempuan diketahui skor mual 1 jam 3,76±0,83, 3 jam
4,88±0,92, dan 6 jam 6,06±1,39. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang bermakna skor mual 1 jam setelah kemoterapi (p value = 0,145), 3 jam (p value = 0,869)
dan 6 jam (p value = 0,281) antara laki-laki dan perempuan. Kesimpulannya adalah tidak
terdapat perbedaan skor mual 1,3 dan 6 jam pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi
antara laki-laki dan perempuan. Perlu evaluasi untuk penatalaksanaan mual pada perempuan
yang biasa memperoleh lebih banyak penatalaksanaan mual akibat kemoterapi.
ABSTRACK
Chemotherapy is one of the intervention in cancer patient wich had side effects of
nausea.The sex influence nausea in chemotherapy. This study aimed to compare nausea score
betwen male and female. This study used descriptive analitic design with a time series
approach. Bieri Scale has been used to measure nausea at 1,3 and 6 hours after
chemotherapy. Respondent is a cancer klient whose chemotherapy treatment. The sampling
technique used a consecutive sampling. Analise used Mann-Whitney test. 30 responden have
chosen. The results showed at male nausea score 1 hours 4,23±0,73, 3 hours 4,92±0,86, and
6 hours 5,46±1,05. At female nausea score 1 hours 3,76±0,83, 3 hours 4,88±0,92, dan 6
hours 6,06±1,39. The results showed not significant difference scores of nausea in 1 hours (pv
= 0,145),3 hours (pv = 0,145), and 6 hours (pv = 0,145) after treatment betwen male and
female. The conclusion is not difference scores of nausea after chemotherapy at male and
female. This study suggest to evalute nausea treatment at female when at female need more
treatment to reduce nausea in chemotherapy.
Tabel 2. Analisis Variabel Jenis Kelamin dan Skor Mual Responden Kemoterapi, n=30
Variabel Kelompok N Median Rerata ± SD P value*
(minimal-maksimal)
Skor mual 1 jam Laki-laki 13 4 (3-6) 4,23 ± 0,73 0,145
Perempuan 17 4 (3-5) 3,76 ± 0,83
Tabel 2 menunjukan bahwa rata-rata (SD= 0,73), dengan skor terendah 3 dan
skor mual pada pengukuran 1 jam pertama tertinggi 6, dan pada perempuan rata-rata
setelah kemoterapi pada laki-laki sekitar 4,23 skor mual 3,76 (SD= 0,83), dengan skor