Laporan Hasil Penerapan HACCP ACS
Laporan Hasil Penerapan HACCP ACS
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
BAB II
Tabel 2.1 Tim HACCP In-Filght Catering PT. Aerofood ACS Denpasar
Jabatan Posisi
Produk
Karakteristik Produk
1. Biologi Koliform
Echerichia coli
Salmonella sp
Stapylococcus aureus
Vibrio cholera
Vibrio parahaemolitycus
Listeria monocytogenes
Bacillus cereus
2. Kimia Formalin
Histamin
Logam berat
Metode Pemanggangan
pengawetan
pada kemasan
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Produksi PT. Aerofood ACS Denpasar
Tabel 2.2 Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan pada Pengolahan Baked
Fish Snapper Fillet
Bahan
Bahaya
Makanan/ Jenis Bahaya Cara Pencegahan
B/K/F
Ingredient
B Salmonella, - Vendor wajib
Vibrio cholera, melampirkaan Certificate
Vibrio of Analysis (CoA)
parahaemolitycu mikrobiologi setiap 6
s, Listeria bulan.
monocytogenes - Random check raw
material internal
- Proses thawing sesuai
prosedur
- Pengolahan suhu tinggi
minimal 74°C
Ikan Kakap Filet
- Pendinginan secara
cepat (blast chiller)
- Proses dishing ≤45
menit dengan suhu
≤15°C
K Formalin, - Sebelum menjadi
histamin, logam vendor ACS wajib
berat melampirkan CoA
produk dan telah
dinyatakan bebas dari
bahan kimia berbahaya
8
F Kemasan cacat,
Kembalikan ke vendor
kadaluarsa
B Terdapat ulat, - Pensortasian atau
mikroba pemilihan bahan sesuai
(Koliform, spesifikasi
Salmonella, E. - Penyimpanan pada uhu
Coli) dingin/chiller (0-50 C)
Lemon - Mencuci dengan larutan
Chlorine konsentrasi 50
– 100 ppm
F Busuk, tidak Kembalikan ke vendor
segar, kulit
mengkerut
10
Kategori Karakteristik
Keterangan
Resiko Bahaya
0 (tidak ada
0 Tidak mengandung bahaya A s/d F
bahaya)
Kelompok
Karakteristik
Bahaya
Kelompok makanan khusus yang terdiri dari makanan
non steril yang ditujukan untuk konsumen beresiko tinggi,
A
seperti bayi, balita, pasien, orangtua, ibu hamil, ibu
menyusui, usia lanjut
Makanan yang mengandung bahan/ingredient yang
B
sensitif terhadap bahaya biologis/kimia/fisik
Di dalam proses pengolahan makanan tidak terdapat
C tahap yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya
atau mencegah/menghilangkan bahaya kimia/fisik
Makanan kemungkinan mengalami pencemaran kembali
D
setelah pengolahan sebelum pengemasan/penyajian
Kemungkinan dapat terjadi kontaminasi kembali atau
penanganan yang salah selama distribusi, penanganan
E
oleh konsumen, sehingga makanan menjadi berbahaya
bila dikonsumsi
Tidak ada proses pemanasan setelah
pengemasan/penyajian atau waktu dipersiapkan di tingkat
konsumen yang dapat memusnahkan/menghilangkan
F bahaya biologis.
Atau tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi,
menghilangkan, atau menghancurkan bahaya kimia atau
fisik
12
Bahan mentah
Ikan kakap + + - + + + VI
Bubuk paprika + + - + + + VI
Bubuk lada putih + + - + + + VI
Garam + + - + + + VI
Minyak sayur + + - + + + VI
Lemon + + - + + - VI
Penyimpanan + + - + + + VI
Thawing + + - + + + VI
Pencucian + + - + + + VI
Pemotongan + + - + + + VI
Pencampuran + + - + + + VI
Pemanggangan + + - + + + VI
Pengovenan + + - + + + VI
Pendinginan secara cepat + + - + + + VI
Penyimpanan sementara + + - + + + VI
Pemorsian + + - + + + VI
Pendistribusian + + - + + + VI
13
Keterangan:
Tahapan proses pengolahan baked fish snapper fillet yang termasuk CCP
adalah : Penerimaan (Receiving chill & frozen), penyimpanan (storage)
pada chiller & freezer, pemasakan (hot kitchen), blast chilling dan
dishing/portioning.
Tabel 2.8 Critical Limit, Prosedur Pemantauan dan Tindakan Koreksi CCP
Pengolahan Baked Fish Fillet
secara visual
Blast Chilling Suhu makanan Apa : Suhu Jika batas kritis
harus dapat makanan dan waktu tidak tercapai,
diturunkan Dimana : blast makanan dibuang
maksimal 10°C chiller
selama 4 jam Siapa : petugas hot
kitchen dan QC
Kapan : setiap
makanan yang
masuk dan keluar
dari blast chiller
Bagaimana:
memeriksaan dan
mencatat suhu
makanan dan waktu
menyimpan
makanan di dalam
blast chiller
Cold Storage Suhu chiller 0- Apa : suhu chiller Jika temperatur
Chiller 5°C selama 72 antara 0-5°C chiller <5°C
(penyimpanan jam Dimana : chiller R penanggungjawab
sementara 17 section segera
sebelum Siapa: staff QC dan menghubungi
portioning) petugas hot kitchen enggineering
Kapan: setiap untuk diperiksa
makanan keluar dari dan diperbaiki
blast chiller kemudian cek
Bagaimana : suhu produk
Pemeriksaan suhu apabila <5°C
pemanggangan maka segera
pada pindahkan ke
chiller lain yang
berfungsi dengan
baik
17
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam hal penerimaan bahan baku ini, staf yang terkait yaitu Quality
Control (QC), Control Cost dan Store. Staf tersebut memiliki tugas yang
berbeda-beda . Untuk staf Control Cost bertugas mencatat jumlah barang
yang diterima dan memeriksa kesesuaian barang dengan PO. Selain itu,
staf ini juga bertugas untuk mencatat tanggal kedatangan pada nota serta
menandatanganinya. Quality Control bertugas memeriksa kualitas barang
yang datang sesuai dengaan standar yang telah diterapkan di PT.
Aerofood ACS. Staf quality control juga harus memeriksa tanggal
kadaluarsa untuk barang-barang yang seperti frozen dan chill food, dry
goods dan lainnya serta memeriksa suhu untuk bahan beku dan dingin.
19
Staf store bertugas untuk mengangkut barang yang telah diterima untuk
disimpan di dalam ruang penyimpanan (storage). Penerimaan barang
dilakukan setiap hari kecuali pada hari minggu dengan jadwal penerimaan
pada tabel 3.1.
Bahan yang diterima PT. Aerofood ACS diterima sesuai dengan batas kritis
(CCP 1) agar keamanan produk akhir terjamin kualitasnya. Adapun bahan
yang termasuk dalam CCP 1 di PT. Aerofood ACS adalah bahan Chill dan
Frozen
Bahan baku dalam pengolahan baked fish snapper fillet adalah ikan kakap.
Ikan kakap diterima setiap satu kali dalam seminggu di bagian Receiving
mulai pukul 11.00 WITA dan dikatagorikan sebagai frozen food. Spesifikasi
ikan kakap yang diterima telah ditentukan oleh pihak Aerofood ACS, yaitu
frozen fish menggunakan kemasan vacuum, tidak mengalami kerusakan
fisik, tidak mengalami thawing dan tidak lewat masa kadaluarsanya.
Spesifikasi ikan kakap dapat dilihat pada lampiran 1 yang diperoleh dari
suplier UD. 88. Apabila spesifikasi tidak sesuai dengan yang ditentukan,
maka barang akan dikembalikan kepada pihak suplier.
Setelah pengecekan, ikan kakap diberi label yang memuat jenis barang,
berat barang, tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa dan nama suplier.
Selanjutnya, ikan kakap dibawa oleh pihak store ke freezer. Gambar
pengecekan suhu pada freezer dapat dilihat pada gambar 3.2.
20
Dilihat dari jenis barang yang datang, maka ikan kakap termasuk bahan
yang mudah rusak (perishable food) sehingga dalam penanganan serta
penyimpanannya berbeda dari jenis bahan yang lain. Ruang
penyimpanan suhu rendah (cold storage) adalah ruang penyimpanan
untuk bahan-bahan yang mudah rusak, sehingga membutuhkan
perlakuan khusus untuk menjaga kualitas bahan. Ikan kakap merupakan
jenis bahan makanan yang termasuk produk beku (frozen food) sehingga
disimpan pada freezer dengan suhu -180 C – (-300 C). Lama umur
simpan bahan pada ruang penyimpanan suhu rendah (freezer) adalah 6-
12 bulan.
Baked fish snapper fillet yang belum digunakan setelah proses blast
chilling dapat disimpan di dalam chiller dengan suhu 0-5 °C maksimal 3
hari. Pengecekan suhu produk dilakukan dengan menggunakan
thermometer probe yang disertai dengan termokopel pada sisi dalam
ruang chiller. Tujuan pengecekan suhu ini untuk mengetahui kondisi
makanan, selain itu apabila terjadi kerusakan atau masalah pada chiller
dapat segera dilakukan perbaikan.
Gambar 3.4 Proses pendinginan secara cepat baked fish snapper fillet
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN