Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gasritis


Sub Pokok Bahasan : Mengenal sakit Maag/ Gastritis
Sasaran : Ny S
Tgl Pelaksanaan : 3 Desember 2018
Waktu Pelaksanaan : 30 menit
Tempat : Rumah Ny S, Rt 17 kelurahan Muara Rapak Balikpapan

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum: Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan
klien mampu memahami tentang penyakit gastritis dan cara
mengatasinya
b. Tujuan Khusus: Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, klien
mampu :
1) Menyebutkan pengertian gastritis
2) Menyebutkan penyebab gastritis
3) Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
4) Menyebutkan kembali penatalaksanaan/ cara mengatasi gastritis
5) Menyebutkan kembali cara pencegahan gastritis

2. MATERI
a. Pengertian gastritis
b. Etiologi gastritis
c. Tanda dan gejala gastritis
d. Penatalaksanaan/ cara mengatasi gastritis
e. Pencegahan gastritis
f. Obat tradisional kunyit

3. METODE
Ceramah dan tanya jawab

4. MEDIA DAN ALAT BANTU


Leaflet

5. URAIAN KEGIATAN
Langkah – langkah kegiatan :
Jenis Petugas Sasaran
Kegiatan
Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan dengan
Melakukan kontrak waktu seksama
Menyampaikan tujuan
Isi / Inti Menjelaskan tentang : Mendengarkan dan
( 10 menit) 1. Pengertian gastritis memperhatikan penyuluhan
2. Penyebab gastritis yang diberikan oleh
3. Tanda dan gejala gastritis petugas
4. Penatalaksanaan gastritis
5. Pencegahan gastritis Mengajukan pertanyaan
6. Obat tradisional kunyit kepada perawat
Penutup Evaluasi (5 menit) Menjawab pertanyaan yang
(10 menit) Menyampaikan salam penutup diberikan perawat
(5 menit) Menjawab/membalas salam

6. EVALUASI :
a. Jelaskan pengertian gastritis ?
b. Sebutkan 3 penyebab gastritis ?
c. Sebutkan 4 tanda dan gejala gastritis ?
d. Sebutkan cara mengatasi gastritis ?
e. Sebutkan 4 pencegahan gastritis
f. Jelaskan cara meramu kunyit mengatasi gastritis?
7. LAMPIRAN MATERI

GASTRITIS

a. Pengertian Gastritis :
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak
dan cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi
oleh penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau
terapi radiasi (Brunner, 2000 : 187).
Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain.
b. Etiologi :
1) Pola Makan
Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat
disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu
frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung
menjadi sensitif bila asam lambung meningkat.
a) Frekuensi Makan
Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik
kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah
dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut
sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung
sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung
kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun
menyesuaikan dengan kosongnya lambung. Orang yang
memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang
penyakitgastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan
kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah
makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak
terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan
pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang
telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang
diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat
mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di
seitar epigastrium. Kebiasaan makan tidak teratur ini akan
membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika
hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan
berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada
lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut
dapat menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bisa
naik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa panas terbakar.
Produksi asam lambung diantaranya dipengaruhi oleh
pengaturan sefalik, yaitu pengaturan oleh otak. Adanya
makanan dalam mulut secara refleks akan merangsang sekresi
asam lambung. Pada manusia, melihat dan memikirkan
makanan dapat merangsang sekresi asam lambung.
b) Jenis Makanan
Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau
dimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling
sedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakan variasi
makanan bergantung pada orangnya, makanan tertentu dapat
menyebabkan gangguan pencernaan, seperti halnya makanan
pedas. Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan
merangsang sistem pencernaan, terutama lambung dan
usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa
panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan
muntah. Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang
nafsu makannya. Bila kebiasaan mengkonsumsi makanan
pedas lebih dari satu kalidalam seminggu selama minimal 6
bulan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada
lambung yang disebut dengan gastritis. Gastritis dapat
disebabkan pula dari hasil makanan yang tidak cocok.
Makanan tertentu yang dapat menyebabkan penyakit gastritis,
seperti buah yang masih mentah, daging mentah, kari, dan
makanan yang banyak mengandung krim atau mentega. Bukan
berarti makanan ini tidak dapat dicerna, melainkan karena
lambung membutuhkan waktu yang labih lama untuk mencerna
makanan tadi dan lambat meneruskannya kebagian usus
selebih-nya. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung tinggal
di dalam lambung untuk waktu yang lama sebelum diteruskan
ke dalam duodenum dan asam yang dikeluarkan menyebabkan
rasa panas di ulu hati dan dapat mengiritasi
c) Porsi Makan
Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran
makanan yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiap orang
harus makan makanan dalam jumlah benar sebagai bahan
bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika konsumsi makanan
berlebihan, kelebihannya akan disimpan di dalam tubuh dan
menyebabkan obesitas (kegemukan).

2) Kopi
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
senyawa kimia; termasuk lemak, karbohidrat, asam amino, asam
nabati yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral. Kopi
diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung
sehingga menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat
mengiritasi lambung. Ada dua unsur yang bisa mempengaruhi
kesehatan perut dan lapisan lambung, yaitu kafein dan asam
chlorogenic.
3) Teh
Hasil penelitian Hiromi Shinya, MD., dalam buku “The Miracle of
Enzyme”menemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum
teh kaya antioksidan lebih dari dua gelas secara teratur, sering
menderita penyakit yang disebut gastritis. Sebagai contoh Teh
Hijau, yang mengandung banyak antioksidan dapat membunuh
bakteri dan memiliki efek antioksidan berjenis polifenol yang
mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak.
Namun, jika beberapa antioksidan bersatu akan membentuk suatu
zat yang disebut tannin. Tannin inilah yang menyebabkan beberapa
buah dan tumbuh-tumbuhan memiliki rasa sepat dan mudah
teroksidasi Tannin merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki
afinitas tinggi terhadap protein pada mukosa dan sel epitel mukosa
(selaput lendir yang melapisi lambung). Akibatnya terjadi proses
dimana membran mukosa akan mengikat lebih kuat dan menjadi
kurang permeabel. Proses tersebut menyebabkan peningkatan
proteksi mukosa terhadap mikroorganisme dan zat kimia iritan.
Dosis tinggi tannin menyebabkan efek tersebut berlebih sehingga
dapat mengakibatkan iritasi pada membran mukosa usus. Selain itu
apabila Tannin terkena air panas atau udara dapat dengan mudah
berubah menjadi asam tanat. Asam tanat ini juga berfungsi
membekukan protein mukosa lambung. Asam tanat akan
mengiritasi mukosa lambung perlahan-lahan sehingga sel-sel
mukosa lambung menjadi atrofi. Hal inilah yang menyebabkan
orang tersebut menderita berbagai masalah lambung, seperti
gastritis atrofi, ulcus peptic, hingga mengarah pada keganasan
lambung.
4) Rokok
Rokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah.
Dalam sebatang rokok, terkandung berbagai zat-zat kimia
berbahaya yang berperan seperti racun. Dalam asap rokok yang
disulut, terdapat kandungan zat-zat kimia berbahaya seperti gas
karbon monoksida, nitrogen oksida, amonia, benzene, methanol,
perylene, hidrogen sianida, akrolein, asetilen, bensaldehid, arsen,
benzopyrene, urethane, coumarine, ortocresol, nitrosamin, nikotin,
tar, dan lain-lain. Selain nikotin, peningkatan paparan hidrokarbon,
oksigen radikal, dan substansi racun lainnya turut bertanggung
jawab pada berbagai dampak rokok terhadap kesehatan.
Efek rokok pada saluran gastrointdstinal antara lain melemahkan
katup esofagus dan pilorus, meningkatkan refluks, mengubah
kondisi alami dalam lambung, menghambat sekresi bikarbonat
pankreas, mempercepat pengosongan cairan lambung, dan
menurunkan pH duodenum. Sekresi asam lambung meningkat
sebagai respon atas sekresi gastrin atau asetilkolin. Selain itu,
rokok juga mempengaruhi kemampuan cimetidine (obat
penghambat asam lambung) dan obat-obatan lainnya dalam
menurunkan asam lambung pada malam hari, dimana hal tersebut
memegang peranan penting dalam proses timbulnya peradangan
pada mukosa lambung. Rokok dapat mengganggu faktor defensif
lambung (menurunkan sekresi bikarbonat dan aliran darah di
mukosa), memperburuk peradangan, dan berkaitan erat dengan
komplikasi tambahan karena infeksi H. pylori. Merokok juga dapat
menghambat penyembuhan spontan dan meningkatkan risiko
kekambuhan tukak peptik (Beyer, 2004).

5) AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid)


Obat-obatan yang sering dihubungkan dengan gastritis erosif
adalah aspirin dan sebagian besar obat anti inflamasi non steroid
Asam asetil salisilat lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin.
Asam asetil salisilat merupakan obat anti inflamasi nonsteroid
(OAINS) turunan asam karboksilat derivat asam salisilat yang
dapat dipakai secara sistemik. Obat AINS adalah salah satu
golongan obat besar yang secara kimia heterogen menghambat
aktivitas siklooksigenase, menyebabkan penurunan sintesis
prostaglandin dan prekursor tromboksan dari asam
arakhidonat. Siklooksigenase merupakan enzim yang penting
untuk pembentukkan prostaglandin dari asam arakhidonat.
Prostaglandin mukosa merupakan salah satu faktor defensive
mukosa lambung yang amat penting, selain menghambat produksi
prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteriod
tertentu dapat merusak mukosa secara topikal, kerusakan topikal
terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut bersifat korosif
sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa. Pemberian aspirin
dan obat antiinflamasi nonsteroid juga dapat menurunkan sekresi
bikarbonat dan mukus oleh lambung, sehingga kemampuan faktor
defensif terganggu. Jika pemakaian obat-obat tersebut hanya
sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan
kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau
berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan ulkus peptikum.
Pemakaian setiap hari selama minimal 3 bulan dapat menyebabkan
gastritis.
6) Stress
1. Stress Psikis
Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan
stress,misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa.
Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa
lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat
menyebabkan terjadinya gastritis. Bagi sebagian orang, keadaan
stres umumnya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, maka
kuncinya adalah mengendalikannya secara efektif dengan cara
dietsesuai dengan kebutuhan nutrisi, istirahat cukup, olah raga
teratur dan relaksasi yang cukup (Friscaan, 2010).
2. Stress Fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar,
refluks empedu atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan
juga ulkus serta pendarahan pada lambung. Perawatan terhadap
kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan
peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat
berkembang menjadi gastritis dan ulkus peptik. Ketika tubuh
terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya
sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan
tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung
serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
7) Alkohol
Alkohol sangat berperangaruh terhadap makhluk hidup, terutama
dengan kemampuannya sebagai pelarut lipida. Kemampuannya
melarutkan lipida yang terdapat dalam membran sel
memungkinkannya cepat masuk ke dalam sel-sel dan
menghancurkan struktur sel tersebut. Oleh karena itu alkohol
dianggap toksik atau racun. Alkohol yang terdapat dalam minuman
seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya terdapat dalam
bentuk etil alkohol atau etanol. Organ tubuh yang berperan besar
dalam metabolisme alkohol adalah lambung dan hati, oleh karena
itu efek dari kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jangka
panjang tidak hanya berupa kerusakan hati atau sirosis, tetapi juga
kerusakan lambung. Dalam jumlah sedikit, alkohol merangsang
produksi asam lambung berlebih, nafsu makan berkurang, dan
mual, sedangkan dalam jumlah banyak, alkohol dapat mengiritasi
mukosa lambung dan duodenum. Konsumsi alkohol berlebihan
dapat merusak mukosa lambung, memperburuk gejala tukak
peptik, dan mengganggu penyembuhan tukak peptik. Alkohol
mengakibatkan menurunnya kesanggupan mencerna dan menyerap
makanan karena ketidakcukupan enzim pankreas dan perubahan
morfologi serta fisiologi mukosa gastrointestinal .
8) Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah kuman Gram negatif, basil yang
berbentuk kurva dan batang. Helicobacter pylori adalah suatu
bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang
kronis (gastritis) pada manusia. Sebagian besar populasi di dunia
terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori yang hidup di bagian
dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun
tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui
jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi Helicobacter pylori sering
terjadi pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup
jika tidak dilakukan perawatan.
9) Usia
Usia tua memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita
gastritis dibandingkan dengan usia muda. Hal ini menunjukkan
bahwa seiring dengan bertambahnya usia mukosa gaster cenderung
menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki
infeksiHelicobacter Pylory atau gangguan autoimun daripada
orang yang lebih muda. Sebaliknya,jika mengenai usia muda
biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat.
c. Tanda dan gejala
Sindrom dispepsia berupa berupa nyeri epigastrium, mual, kembung
dan muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, kemudian disesuaikan dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, tanpa
riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.
Ulserasi superfisial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi,
ketidaknyamanan abdomen (dengan sakit kepala, mual dan anoreksia)
dan dapat terjadi muntah, serta cegukan beberapa pasien adalah
asimtomatik, kolik dan diare dapat terjadi jika makanan pengiritasi
tidak dimuntahkan, tetapi jika sudah mencapai usus besar, pasien
biasanya sembuh kira-kira dalam sehari meskipun nafsu makan kurang
atau menurun selama 2 sampai 3 hari.
d. Penatalaksanaan
Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung,
pasien gastritis biasanya diobati dengan obat yang menetralkan atau
mengurangi asam lambung, misalnya:
1) Antasida : Promaag, Mylanta, dll. Antasida menetralisir asam
lambung begitu cepat untuk mengobati gejala.
2) Asam inhibitor (penghambat asam): Jika antasid tidak cukup untuk
mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan penghambat asam
seperti cimetidine, ranitidine, atau famotidin.
3) Proton pump inhibitor ( pompa proton inhibitor). Seperti namanya,
obat ini menghambat pompa asam yang memproduksi sel.
Contohnya adalah omeprazole, lansoprazol, dll
4) Tirah baring
5) Makan dengan porsi sedikit tapi sering, hindarkan makanan yang
merangsang
e. Pencegahan gastritis
1) Berolahraga secara rutin
2) Menjauhi stres
3) Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
4) Mengonsumsi air putih dan makanan berserat,
5) Menghindari makanan pedas/asam/mengandung gas
6) Tidak merokok
7) Tidak mengonsumsi alkohol, kopi dan teh yang terlalu pekat
8) Mengatur pola makan 4-5 kali sehari, dalam porsi sedikit namun
dengan kandungan kalori yang cukup dalam sehari
f. Obat tradisional kunyit
Kunyit sebagai salah satu bahan rempah, sudah digunakan sejak lama
oleh masyarakat Indonesia untuk beberapa jenis masakan. Selain itu,
penggunaan kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan sejumlah
penyakit juga sudah mulai digunakan sejak dulu. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejumlah manfaat
kunyit sebagai salah satu tanaman obat makin banyak ditemukan.
1) Klasifikasi kunyit
Tanaman yang tergolong kedalam kelompok jahe-jahean
( Zingiberanceae ) dan terbagi kedalam empat jenis ( kunyit putih,
merah, hitam, kuning) ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai
berikut :
 Kingdom: Plantae (Tumbuhan).
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).
 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil).
 Sub Kelas: Commelinidae.
 Ordo: Zingiberales.
 Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean).
 Genus: Curcuma.
 Spesies: Curcuma longa L.

2) Kandungan Kunyit
Kunyit memiki kandungan kimia yang berguna untuk kesehatan
tubuh, antara lain : Kurkumin (terdiri dari kurkumin, 10%
desmetoksikumin, dan 1-5% bisdesmetoksikurkumin ), minyak
asitri ( turmeron, keton sesquiterpen, 60% tumeon, 25%
zingiberen, sabinen, felandren, sineil, dan borneon ), 1-3% lemak,
3% Karbohidrat, 30% Protein, 8% Pati, 45-55% Vitamin C, serta
garam-garam mineral ( zat besi, fosfor, kalsium).
3) Manfaat kunyit
Dengan Mengkonsumsi tumbuhan obat yang satu ini (kunyit)
secara teratur, anda akan mendapatkan manfaat untuk
menghindarkan diri dari adanya resiko penyakit tumor dan kanker.
Kunyit bermanfaat baik untuk meremajakan sel-sel yang ada dalam
tubuh sehingga tubuh akan lebih sehat dan bugar, selain itu kunyit
juga bermanfaat sebagai antioksidan alami tubuh. Adanya
kandungan antioksidan yang terdapat pada tumbuhan kunyit
membuat tumbuhan ini bermanfaat untuk menetralisir atau
menghilangkan racun dan menetralisir zat-zat kimia berbahaya
lainya yang sudah masuk ditubuh manusia. Mengkonsumsi jamu
yang terbuat dari kunyit dapat Memperkecil terjadinya resiko atau
serangan leukemia Dengan mengkonsumsi kunyit maka anda juga
bisa menurunkan berat badan anda sehingga membuat kunyit
cocok untuk anda gunakan sebagai salah satu tumbuhan yang
cocok untuk diet sehat. Kunyit dapat Melancarkan atau
memperbanyak asi bagi ibu yang sedang menyusui baby-nya
sehingga baby bisa mendapatkan asi exklusif dari ibu. Tumbuhan
yang baik untuk kulit/ kecantikan tubuh. Mengobati diabetes,
magg, tifus, sakit cangkang, batuk berlendir, diare, Dll.
Cara membuat ramuan kunyit :
Kupas 2 rimpang kunyit lalu parut, seduh dengan air panas yang
mendidih sebanyak 100cc kemudian tambahkan sedikit gula merah
lalu diminum 2x sehari pagi dan malam sebelum tidur.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol 2.


Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Charles, J.Reeves, dkk. 2001. Buku 1 Keperawatan Medikal Bedah Ed. I.
Salemba Medika. Jakarta.
Slamet suyono, dkk. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Ed.3.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai