Anda di halaman 1dari 2

INFUS INTRAVENA MODEL KOMPARTEMEN DUA TERBUKA

Pada obat model kompartemen dua, infus IV memerlukan distribusi dan kesetimbangan
obat sebelum kadar darah yang stabil dicapai. Selama infus IV konstan, obat dalam kompartemen
jaringan berada dalam kesetimbangan distribusi dengan plasma, jadi kadar Css konstan juga
mengakibatkan konsentrasi obat yang konstan dalam jaringan, yakni tidak ada perubahan jumlah
obat dalam jaringan pada keadaan tunak. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar darah tunak
secara keseluruhan bergantung pada waktu paruh distribusi obat. Persamaan yang menggambarkan
konsentrasi obat dalam plasma senagai fungsi waktu sbb:

Obat-obat dengan waktu paruh panjang memerlukan dosis muatan unutk mencapai kadar
obat plasma tunak lebih cepat. Karena obat0obat yang mengikuti model farmakokinetik
kompartemen dua obat berdistribusi secara lambat kedalam jaringan ekstravaskuler (kompartemen
dua). Jadi, kesetimbangan obat tidak segera. Konsentrasi obat dlam plasma dari suatu obat yang
mengikuti model kompartemen dua setelah berbagai dosis muatan ditunjukkan oleh gambar
Volume distribusi keadaan tunak, model kompartemen dua

Setelah pemberian obat kompartemen dua, kadar obat dalam plasma akan menurun
sehubungan dengan eliminasi, dan akan terjadi redistribusi saat obat dalam jaringan berdifusi
kembali ke dalam cairan plasma. Volume distribusi tunak (Vd)ss merupakan ruang hipotetik dimana
obat terdistribusi. Pada kondisi tunak, laju obat yang masuk ke dalam kompartemen jaringan dari
kompartemen sentral adalah sama dengan laju obat keluar dari kompaartemen sentral. Laju transfer
obat ini digambarkan dengan:

Dt k21 = Dp k12
𝑘12 𝐷𝑝
Dt = 𝑘21

Dimana D1 adalah jumlah obat dalam kompartemen jaringan. Oleh karena jumlah obat dalam
kompartemen sentral Dp sama dengan VpCp , dengan substitusi persamaan diatas:
𝑘12 𝐶𝑝𝑉
𝑝
Dt = 𝐶𝑝

Jumlah obat dalam keadaan tunak sma dengan jumlah obat dalam kompartemen jaringan Dt dan
jumlah obat dalam kompartemen sentral Dp. Oleh karena itu, volume distribusi obat dalam keadaan
tunak (Vd )ss dapat dihitung dengan membagi jumlah total obat dalam tubuh degna konsentrasi obat-
obat dalam kompartemen sentral pada keadaan tunak.
𝐷𝑝+𝐷𝑡
(Vd)ss = 𝐶𝑝

Besaran (Vd)ss tergantung pada faktor hemodinamik yang bertanggung jawab untuk distribusi obat
dalam sifar fisika obat, sifat yang selanjutnya menentukan jumlah relatip obat intra dan
ekstravaskuler. (Vd)ss tidak dipengaruhi oleh perubahan eliminasi obat, tapi mencerminkan volume
distribusi sesungguhnya yang ditempati oleh plasma dan kumpulan jaringan saat keadaan tunak
dicapai.

Anda mungkin juga menyukai